×

Akun anda bermasalah?
Klik tombol dibawah
Atau
×

DATA


Kategori

kerajinan pakaian

Elemen Budaya

Motif Kain

Asal Daerah

Kabupaten Kuningan

Batik Khas Kuningan

Tanggal 15 Aug 2018 oleh OSKM18_19918197_Hafiyyani Fathin Mazaya.

BATIK KHAS KUNINGAN

 

Kabupaten Kuningan adalah satu kota kecil yang terletak di kaki Gunung Ciremai, gunung tertinggi di Jawa Barat. Kuningan terkenal dengan makanan khasnya yaitu peuyeum ketan yang bungkus daun jambu dan dikemas dalam ember plastik.  Namun di akhir 2011, Kabupaten Kuningan mulai mengembangkan industri batik yang dipelopori oleh Dewan Kerajinan Seni Daerah (Dekranasda).   Hal itu ditandai dengan beberapa motif batik Kuningan yang dilaunching dari sebuah lomba cipta desain batik Kuningan diselenggarakan oleh Dekranasda. 

Batik Kuningan dengan motif baru tersebut antara lain Batik Kuda Si Windu, Ikan Dewa, Bokor, dan Gedung Perundingan Linggarjati.  Dari lomba tersebut yang menjadi juara adalah motif Kagungan, yang didalamnya terdapat gambar Kuda, ikan dewa, bokor dan Gedung Linggarjati.  Pada perjalanannya batik motif Kagungan ditetapkan menjadi motif batik seragam resmi PNS di Kabupaten Kuningan.

Setiap motif mengandung makna filosofis di dalamnya, seperti Batik Kuda yang melambangkan sikap masyarakat Kuningan yang dinamis, kreatif, sportif dan semangat untuk menegakkan keadilan dan melenyapkan kebatilan.  Dalam perjuangan leluhur Kuningan, Si Windu menjadi Kuda tunggangan Adipati Kuningan di medan juang.  Perawakan kuda Si Windu yang kecil memunculkan slogan “Leutik - Leutik Kuda Kuningan”, artinya walaupun kecil tetapi kuat.  Selain itu, kuda digunakan juga sebagai sarana angkutan tradisional, bahkan hingga saat ini, delman masih digunakan sebagai alat tranportasi di Kuningan.

Batik Ikan dewa juga menjadi salah satu ikon Kabupaten Kuningan. Awalnya terinspirasi dari ikan dewa yang berada di Kolam Cibulan, Kuningan.  Konon katanya Ikan Dewa ini merupakan jelmaan tantara Prabu Siliwangi.  Yang unik dari Ikan Dewa ini adalah ikan ini hanya hidup di beberapa kolam yang dikeramatkan oleh sebagian warga Kuningan dan populasinya tidak pernah bertambah atau berkurang secara drastis tiap tahunnya, sehingga mitos pun muncul di kalangan masyarakat, jika membunuh ikan Dewa ini akan terkena kesialan.

Sedangkan, motif Batik Bokor melambangkan sejarah lahirnya Sang Adipati Kuningan yang menjadi kepala pemerintah pertama, juga sebagai lambang lahirnya pemerintah Kuningan pada tanggal 1 September 1948.

Salah satu pengrajin batik yang merintis dan mengembangkan industri batik di Kuningan adalah Nisya Batik yang berada di Desa Cikubangsari, Kecamatan Kramatmulya.  Ibu Emay dan suaminya Bapak Sutisna, merintis usaha batik ini sejak tahun 2006.  Awal merintis dalam hal pemasaran masih terbatas dan ditawarkan dari mulut ke mulut, biasanya ke sekolah-sekolah.  Setelah Pemkab Kuningan menetapkan Batik Kagungan sebagai seragam resmi PNS, perlahan tapi pasti usaha batik ini berkembang pesat.  Keahlian membatik didapat Ibu Emay dari sekolahnya.  Kebetulan Ibu Emay berlatar belakang pendidikan SMK jurusan batik, dan suaminya jurusan Grafika, sehingga mereka berdua saling bahu membahu mengembangkan industri batik ini hingga besar seperti sekarang ini. 

Meski menolak menyebutkan omzetnya, Ibu Emay menyampaikan bahwa tiap bulan selalu ada pesanan batik dan biasanya bulan ramainya di awal September, berbarengan dengan peringatan Hari Jadi Kuningan.  Batik yang dijual di Nisya Batik harganya berkisar antara 80.000 rupiah hingga 400.000 rupiah untuk batik tulis.

Saat ini, Batik Nisya telah memiliki 2 lokasi workshop dan mampu mempekerjakan 20 orang pengrajin yang berasal dari desa Cikubangsari dan sekitarnya, yang sebelumnya hanya mampu mempekerjakan 7 orang pengrajin saja.  Di Kuningan, Batik Nisya belum memiliki pesaing yang kuat, karena sebelumnya Kuningan memang tidak memiliki sejarah budaya batik.  Tetapi untuk wilayah 3 Jawa Barat, pusat batik Trusmi Cirebon tentu telah memiliki nama tersendiri dan berkembang sudah sejak lama.

Ibu Emay merasa optimis bahwa industri batik Kuningan akan terus berkembang. “Alhamdulilah, pemerintah daerah juga ada perhatian dengan memberikan bantuan mesin jahit, melalui Dinas Perindustrian dan Perdagangan.  Rencananya Batik Nisya juga akan membuka usaha baru pakaian jadi batik, sehingga konsumen lebih praktis dalam berbelanja batik ini” terangnya dalam wawancara.  Menutup pembicaraan, Ibu Emay juga mengungkapkan bahwa workshop dan galeri batiknya sudah banyak dikunjungi wisatawan, tamu daerah, serta mahasiswa mancanegara, antara lain dari Jepang, Korea dan Amerika yang ikut belajar membatik di workshopnya.  Semoga Batik Kuningan semakin maju dan mendunia.

#OSKM2018

#OSKMITB2018

DISKUSI


TERBARU


Ulos Jugia

Oleh Zendratoteam | 14 Dec 2024.
Ulos

ULOS JUGIA Ulos Jugia disebut juga sebagai " Ulos na so ra pipot " atau pinunsaan. Biasanya adalah ulos "Homitan" yang disimp...

Tradisi Sekaten...

Oleh Journalaksa | 29 Oct 2024.
Tradisi Sekaten Surakarta

Masyarakat merupakan kesatuan hidup dari makhluk-makhluk manusia saling terikat oleh suatu sistem adat istiadat (Koentjaraningrat, 1996: 100). Masyar...

Seni Tari di Ci...

Oleh Aniasalsabila | 22 Oct 2024.
Seni Tari Banyumasan

Seni tari merupakan salah satu bentuk warisan budaya yang memiliki peran penting dalam kehidupan masyarakat Cilacap. Tari-tarian tradisional yang ber...

Wayang Banyumas...

Oleh Aniasalsabila | 22 Oct 2024.
Wayang Banyumasan

Wayang merupakan salah satu warisan budaya tak benda Indonesia yang memiliki akar dalam sejarah dan tradisi Jawa. Sebagai seni pertunjukan, wayang te...

Ekspresi Muda K...

Oleh Journalaksa | 19 Oct 2024.
Ekspresi Muda Kota

Perkembangan teknologi yang semakin pesat tidak hanya ditemui pada bidang informasi, komunikasi, transportasi, konstruksi, pendidikan, atau kesehatan...

FITUR


Gambus

Oleh agus deden | 21 Jun 2012.
Alat Musik

Gambus Melayu Riau adalah salah satu jenis instrumental musik tradisional yang terdapat hampir di seluruh kawasan Melayu.Pergeseran nilai spiritual...

Hukum Adat Suku...

Oleh Riduwan Philly | 23 Jan 2015.
Aturan Adat

Dalam upaya penyelamatan sumber daya alam di kabupaten Aceh Tenggara, Suku Alas memeliki beberapa aturan adat . Aturan-aturan tersebut terbagi dal...

Fuu

Oleh Sobat Budaya | 25 Jun 2014.
Alat Musik

Alat musik ini terbuat dari bambu. Fuu adalah alat musik tiup dari bahan kayu dan bambu yang digunakan sebagai alat bunyi untuk memanggil pend...

Ukiran Gorga Si...

Oleh hokky saavedra | 09 Apr 2012.
Ornamen Arsitektural

Ukiran gorga "singa" sebagai ornamentasi tradisi kuno Batak merupakan penggambaran kepala singa yang terkait dengan mitologi batak sebagai...