×

Akun anda bermasalah?
Klik tombol dibawah
Atau
×

DATA


Kategori

Makanan

Elemen Budaya

Makanan Minuman

Provinsi

Sulawesi Utara

Batang Pisang Masak Manado

Tanggal 05 Feb 2018 oleh hallowulandari .

Batang pisang, emang dikonsumsi ya? Nah bingung kan? Namun bagi kami masyarakat Tanah Minahasa (baca: Manado), ini sudah hal yang lumrah… Enak loh, tetapi harus dicampur dengan daging, baik daging babi atau daging ayam. Masakan Manado yang satu ini dikenal juga dengan nama Sa’ut, ada juga yang menyebutnya dengan kotei, tergantung yang menyebutnya berasal dari desa mana.

Menu eksotis Batang Pisang masak Manado ini sering juga ditemui di pesta pesta. Tetapi untuk yang disajikan di pesta biasanya mereka memasak dengan (saya menyebutnya) “gaya klasik”. Ya, karena cara memasaknya memang klasik. Dimana batang pisang yang sudah dibumbu, dimasukkan dalam bambu (orang Manado menyebutnya: bulu), bambunya kemudian dibakar pada nyala api yang berkobar kobar hingga isinya matang. Wow kebayang ya, jika memasak seperti ini di kota besar. Kalo gak diamuk sama tetangga, asapnya itu loh.

Dalam memasak batang pisang gaya klasik ini juga biasanya digunakan daging babi dan karena juga mencampurkannya dengan darah babi. Selain dimasak dengan dibakar, bisa juga dikukus seperti pepes, namun rasanya tentu akan berbeda.

Batang pisang yang dipakai untuk menghidangkan masakan Manado jenis ini yang direkomendasikan adalah batang pisang mas, bisa juga batang pisang kepok. Jenis pisang lain tidak saya rekomendasikan.

Batang pisang diambil yang masih muda, ya pohon pisangnya kurang lebih masih setinggi 1.5 meter. Batang pisang dibersihkan dengan mengeluarkan pelepahnya yang kotor dan akhirnya yang layak dikonsumsi mungkin hanya sekitar 50 cm saja dengan penampang berdiameter sekitar 10 -12 cm.

 

Bahan:

  1. 1 Batang pisang mas atau pisang kepok yang sudah dibersihkan (ukuran setelah bersih: panjang sekitar 50 cm dengan diameter 10 – 12 cm)
  2. 2 ruas Bambu untuk masak (abaikan bahan ini jika akan dimasak versi pepes)
  3. ½ kg daging ayam/babi,
  4. Daun pisang secukupnya untuk mengukus (abaikan bahan ini jika akan memasak versi klasik; jika versi klasik maka gunakan bambu untuk dibakar)
  5. 10 sdm minyak goreng jika akan memasak dengan daging babi.
  6. Jika memakai daging ayam pakai
  7. 15 sdm
  8. minyak goreng
  9. 1 sdt garam atau menurut selera, karena jika menggunakan penyedap pemakaian garam sebaiknya dikurangi
  10. Penyedap (jika suka)

 

Bumbu daun:

  1. 2 genggam daun kemangi yang sudah dipetik dari batangnya
  2. 1 lembar daun pandan besar potong menjadi 4 bagian
  3. 10 lembar daun jeruk
  4. 1 daun bawang besar potong bulat ukuran 0.5 cm

 

Bumbu yang dihaluskan

  1. 10 bawang merah
  2. 8 kemiri
  3. 2 sereh
  4. 2 genggam cabe rawit hijau (cabe disesuaikan dengan selera). Jika menggunakan cabe merah pakai setengah ukuran cabe hijau
  5. 4 cm jahe
  6. 4 cm kunyit

 

Cara membuat:

Persiapan:

  1. Bersihkan batang pisang sesuai keterangan di atas, potong potong pelepah pisang
  2. Potong potong daging. Jika menggunakan daging babi potong dadu ukuran 1.5 cm. Jika menggunakan daging ayam, potong sebesar 2.5 - 3 cm
  3. Haluskan semua bumbu halus
  4. Campurkan potongan batang pisang, daging, semua bumbu baik bumbu halus maupun bumbu daun serta minyak goreng

 

Memasak versi klasik

  1. Cuci bersih bambu, bilas bambu bagian dalam, masukkan air dan biarkan selama sekitar 3 jam
  2. Buang airnya, bambu siap untuk dipergunakan untuk memasak
  3. Masukkan campuran bahan makanan kedalam bambu Siapkan api.
  4. Jika sudah bernyalah berkobar kobar, bakar bambu sampai isinya matang

 

Memasak versi pepes

  1. Siapkan daun pisang beberapa saat sebelum menyiapkan bahan
  2. Cuci daun pisang, tiriskan dan keringkan.
  3. Setrika daun pisang agar lentur untuk membungkus makanan
  4. Bungkus bahan makanan dalam daun pisang, dengan ukuran kurang lebih 10 cm untuk panjang dan 8 cm untuk diameter
  5. Kukus hingga matang

 

 

Sumber:

https://aneka-resep-masakan-online.blogspot.co.id/2015/08/resep-batang-pisang-masak-manado.html

DISKUSI


TERBARU


ASAL USUL DESA...

Oleh Edyprianto | 17 Apr 2025.
Sejarah

Asal-usul Desa Mertani dimulai dari keberadaan Jaka Tingkir atau Mas Karebet atau Sultan Hadiwijaya yang menetap di Desa Pringgoboyo, Maduran, Lamong...

Rumah Adat Karo...

Oleh hallowulandari | 14 Apr 2025.
Rumah Tradisional

Garista adalah Rumah Adat Karo di Kota medan yang dikenal sebagai Siwaluh Jabu. Rumah adat ini dipindahkan dari lokasi asalnya di Tanah Karo. Rumah A...

Kearifan Lokal...

Oleh Artawan | 16 Mar 2025.
Budaya

Setiap Kabupaten yang ada di Bali memiliki corak kebudayaan yang berbeda antara satu daerah dengan daerah yang lainnya. Salah satunya Desa Adat Tenga...

Mengenal Sejara...

Oleh Artawan | 16 Mar 2025.
Budaya

Pura Lempuyang merupakan salah satu tempat persembahyangan umat hindu Bali tertua dan paling suci di Bali. Terletak di lereng Gunung Lempuyang, di Ka...

Resep Layur Bum...

Oleh Masterup1993 | 24 Jan 2025.
Makanan

Ikan layur yang terkenal sering diolah dengan bumbu kuning. Rasa ikan layur yang dimasak dengan bumbu kuning memberikan nuansa oriental yang kuat...

FITUR


Gambus

Oleh agus deden | 21 Jun 2012.
Alat Musik

Gambus Melayu Riau adalah salah satu jenis instrumental musik tradisional yang terdapat hampir di seluruh kawasan Melayu.Pergeseran nilai spiritual...

Hukum Adat Suku...

Oleh Riduwan Philly | 23 Jan 2015.
Aturan Adat

Dalam upaya penyelamatan sumber daya alam di kabupaten Aceh Tenggara, Suku Alas memeliki beberapa aturan adat . Aturan-aturan tersebut terbagi dal...

Fuu

Oleh Sobat Budaya | 25 Jun 2014.
Alat Musik

Alat musik ini terbuat dari bambu. Fuu adalah alat musik tiup dari bahan kayu dan bambu yang digunakan sebagai alat bunyi untuk memanggil pend...

Ukiran Gorga Si...

Oleh hokky saavedra | 09 Apr 2012.
Ornamen Arsitektural

Ukiran gorga "singa" sebagai ornamentasi tradisi kuno Batak merupakan penggambaran kepala singa yang terkait dengan mitologi batak sebagai...