Komunitas adat Ammatowa Kajang merupakan suatu kekayaan adat istiadat Kabupaten Bulukumba yang tidak dapat ditemukan di daerah lain di belahan Bumi ini, Masyarakat yang terkenal akan busana hitam tanpa alas kaki dan memakai destar ini sudah terkenal sampai kemancanegara dan menjadi daya pikat wisatawan yang ingin mengenalnya lebih dalam. Dewasa ini, Masyarakat Adat telah lama berjuang memegang teguh jati diri mereka akan Adat istiadat, berbicara tentang Bulukumba maka nama Kajang tidak akan luput didalamnya.
Tahuka Anda ? Di Kajang terdapat Musik kematian, yakni Basing atau Bulo', Alat musik yang mirip seruling ini terbuat dari bambu dengan panjang 50 cm, memiliki lima lubang dan bagian ujungnya terbuat dari tanduk kerbau. Basing atau sering juga disebut Bulo' ini biasa dimainkan ketika salah satu warga Desa Adat yang meninggal dunia, Basing biasa dimainkan pada hari ke seratus setelah prosesi penguburan dan dimainkan semalam suntuk. Basing ini sendiri dimainkan Dua orang sebagai peniup Bulo' dan dua lagi menyanyi, Peniup Bulo' akan terus meniup Bulo' sampai larut malam mengiringi penyanyi, lagu yang dinyanyikan tidak dapat dimengerti, menurut penuturan penyanyi Pabbasing, Lagu tersebut menyanyikan tentang riwayat almarhum semasa hidupnya. banyak orang yang mencoba belajar memainkan Basing dan tidak berhasil mempelajarinya. Konon, setiap orang hanya mampu memainkan Bulo' dan menyanyi ketika mendapatkan wangsit dalam mimpinya. Basing sendiri bermula jauh sebelum adanya Ammatowa (Pemimpin adat) di Kajang. Kala itu, ada anak yang berdosa sama Ibunya, setelah meninggal dunia dan di makamkan, dalam kuburannya terdapat suara sendu yang mirip rintihan. Saat itulah Basing ini dimainkan sampai saat ini ketika ada warga Desa Adat yang meninggal dunia, Basing sendiri pernah di Filmkan oleh peneliti berkebangsaan Australia pada tahun 90-An.
Sampai saat ini, Pemain Basing dan penyanyinya sudah berusia rentah, sudah tidak ada lagi generasi muda yang mempelajarinya, dibutuhkan komitmen dari pemerintahan terkait akan kelestarian Basing yang merupakan kekayaan Bangsa khususnya Kabupaten Bulukumba. Akankah Basing ini kedepannya hanya akan menjadi kisah akan sebuah musik yang mengiringi arwah ketika bertemu penciptanya ?.
Topada Samalaki.
Wisma Muhammadiyah Ngloji adalah sebuah bangunan milik organisasi Muhammadiyah yang terletak di Desa Sendangagung, Kecamatan Minggir, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta. Wisma ini menjadi pusat aktivitas warga Muhammadiyah di kawasan barat Sleman. Keberadaannya mencerminkan peran aktif Muhammadiyah dalam pemberdayaan masyarakat melalui pendekatan dakwah dan pendidikan berbasis lokal.
SMP Negeri 1 Berbah terletak di Tanjung Tirto, Kelurahan Kalitirto, Kecamatan Berbah, Sleman. Gedung ini awalnya merupakan rumah dinas Administratuur Pabrik Gula Tanjung Tirto yang dibangun pada tahun 1923. Selama pendudukan Jepang, bangunan ini digunakan sebagai rumah dinas mandor tebu. Setelah Indonesia merdeka, bangunan tersebut sempat kosong dan dikuasai oleh pasukan TNI pada Serangan Umum 1 Maret 1949, tanpa ada yang menempatinya hingga tahun 1951. Sejak tahun 1951, bangunan ini digunakan untuk kegiatan sekolah, dimulai sebagai Sekolah Teknik Negeri Kalasan (STNK) dari tahun 1951 hingga 1952, kemudian berfungsi sebagai STN Kalasan dari tahun 1952 hingga 1969, sebelum akhirnya menjadi SMP Negeri 1 Berbah hingga sekarang. Bangunan SMP N I Berbah menghadap ke arah selatan dan terdiri dari dua bagian utama. Bagian depan bangunan asli, yang sekarang dijadikan kantor, memiliki denah segi enam, sementara bagian belakangnya berbentuk persegi panjang dengan atap limasan. Bangunan asli dib...
Pabrik Gula Randugunting menyisakan jejak kejayaan berupa klinik kesehatan. Eks klinik Pabrik Gula Randugunting ini bahkan telah ditetapkan sebagai cagar budaya di Kabupaten Sleman melalui SK Bupati Nomor Nomor 79.21/Kep.KDH/A/2021 tentang Status Cagar Budaya Kabupaten Sleman Tahun 2021 Tahap XXI. Berlokasi di Jalan Tamanmartani-Manisrenggo, Kalurahan Tamanmartani, Kapanewon Kalasan, Kabupaten Sleman, pabrik ini didirikan oleh K. A. Erven Klaring pada tahun 1870. Pabrik Gula Randugunting berawal dari perkebunan tanaman nila (indigo), namun, pada akhir abad ke-19, harga indigo jatuh karena kalah dengan pewarna kain sintesis. Hal ini menyebabkan perkebunan Randugunting beralih menjadi perkebunan tebu dan menjadi pabrik gula. Tahun 1900, Koloniale Bank mengambil alih aset pabrik dari pemilik sebelumnya yang gagal membayar hutang kepada Koloniale Bank. Abad ke-20, kemunculan klinik atau rumah sakit di lingkungan pabrik gula menjadi fenomena baru dalam sejarah perkembangan rumah sakit...
Kompleks Panti Asih Pakem yang terletak di Padukuhan Panggeran, Desa Hargobinangun, Kecamatan Pakem, Kabupaten Sleman, merupakan kompleks bangunan bersejarah yang dulunya berfungsi sebagai sanatorium. Sanatorium adalah fasilitas kesehatan khusus untuk mengkarantina penderita penyakit paru-paru. Saat ini, kompleks ini dalam kondisi utuh namun kurang terawat dan terkesan terbengkalai. Beberapa bagian bangunan mulai berlumut, meskipun terdapat penambahan teras di bagian depan. Kompleks Panti Asih terdiri dari beberapa komponen bangunan, antara lain: Bangunan Administrasi Paviliun A Paviliun B Paviliun C Ruang Isolasi Bekas rumah dinas dokter Binatu dan dapur Gereja
Jembatan Plunyon merupakan bagian dari wisata alam Plunyon-Kalikuning yang masuk kawasan TNGM (Taman Nasional Gunung Merapi) dan wisatanya dikelola Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) setempat, yaitu Kalikuning Park. Sargiman, salah seorang pengelola wisata alam Plunyon-Kalikuning, menjelaskan proses syuting KKN Desa Penari di Jembatan Plunyon berlangsung pada akhir 2019. Saat itu warga begitu penasaran meski syuting dilakukan secara tertutup. Jembatan Plunyon yang berada di Wisata Alam Plunyon-Kalikuning di Cangkringan, Kabupaten Sleman. Lokasi ini ramai setelah menjadi lokasi syuting film KKN Desa Penari. Foto: Arfiansyah Panji Purnandaru/kumparan zoom-in-whitePerbesar Jembatan Plunyon yang berada di Wisata Alam Plunyon-Kalikuning di Cangkringan, Kabupaten Sleman. Lokasi ini ramai setelah menjadi lokasi syuting film KKN Desa Penari. Foto: Arfiansyah Panji Purnandaru/kumparan "Syuting yang KKN itu kebetulan, kan, 3 hari, yang 1 hari karena gunungnya tidak tampak dibatalkan dan diu...