Setelah perpindahan pusat pemerintahan Kadipaten Blambangan pada tanggal 24 Oktober 1774 ke Banyuwangi, pengikut mendiang Mas Rempeg/Jogopati banyak yang hidup di hutan-hutan sekitar pusat pemerintahan yang baru itu. Mereka melanjutkan cita-cita Mas Rempeg mengenyahkan kekuasaan VOC di bumi Blambangan dengan segala cara. Salah satunya adalah Kik Soeb Dandang Wiring Puthuk Perliman yang mampu ngerogo sukmo dan kemudian melakukan penyamaran sebagai kelompok seni Barong bersama Kik Godo’ dan Kik Asnan sebagai penggendang Barong pertama.
Sekitar tahun 1775 Kota Banyuwangi terus berkembang. Bersamaan dengan itu, VOC makin banyak mendatangkan tenaga kerja dari luar Banyuwangi sekaligus ada yang didaulat sebagai mata-mata. Agar penyamaran perjuangannya tidak diketahui VOC, Kik Soeb membawa seperangkat barong tersebut ke pelosok desa yang masih banyak tumbuh pohon kemiri. Di tempat yang kemudian disebut Desa Kemiren itu terdapat makam salah satu prajurit Mas Rempeg yakni Kik Buyut Chile. Seperangkat Barong diterima oleh Kik Buyut Tompo. Di tangan Kik Buyut Tompo itulah, lima warna dasar yang melekat pada muka dan sayap serta makhkota berupa kubah dimaknai sebagai sesuatu yang sakral. Maka setiap hendak mempergunakan Barong, Kik Buyut Tompo selalu mengadakan upacara ritual di makam Buyut Chile. Hingga kini, Barong selain sebagai bentuk pertunjukan teater tradisional dengan salah satu tokoh cerita Sunar Udara, juga dipergunakan ider bumi untuk mengawali selamatan bersih desa.
Arak-arakan Barong dimulai tahun 1902 oleh keluarga Buyut Tampa ketika lebaran hari ke-2. Tujuan diadakan adalah untuk menghibur anak cucu serta masyarakat Kemiren. Sehingga masyarakat Kemiren dari anak kecil hingga orang dewasa antusias mengikuti kegiatan dengan membawa janur kuning yang akhirnya dijadikat kupat. Buyut Tampa senang melihat antusiasme dan apresiasi dari masyarakat sehingga menimbulkan kebahagiaan dan guyub bagi sesama.
Kegiatan tersebut akhirnya dilakukan Buyut Tampa bertahun-tahun yang diwariskan kepada anak cucunya. Ketika lebaran saat musim penghujan tradisi tidak dilakukan. Karena cuaca alam yang tidak mendukung seperti hujan deras, petir dan angin kencang. Hal tersebut berdampak pada sebagian masyarakat Kemiren yang sakit(kadheman). Tidak disangka sebagian besar yang dilanda sakit adalah anak cucu dari Buyut Tampa. Masyarakat kelabakan mencari obat untuk kesembuhan keluarga Buyut Tampa.
Sampai suatu ketika salah satu sesepuh mendapat mimpi , berupa suara tanpa wujud yang mengatakan "AJA NINGGALAKEN ARAK-ARAKAN BARONG" (jangan meninggalkan arak-arakan Barong). Keesokan harinya sesepuh mengumpulkan keluarga Buyut Tampa dan masyarakat untuk menjelaskan mimpi yang beliau dapat kemaren.
Sejak kejadian tersebut, seketika keluarga Buyut Tampa langsung mangadakan arak-arakan Barong dan selametan. Alhasil mereka mengadakan selametan dengan makanan khas yaitu tumpeng dan pecel pitik.
Sejak saat itu,sekarang hingga nanti tradisi ini wajib dilakukan dan bernama Barong Ider Bumi.
#OSKMITB2018
1. Rendang (Minangkabau) Rendang adalah hidangan daging (umumnya sapi) yang dimasak perlahan dalam santan dan bumbu rempah-rempah yang kaya selama berjam-jam (4–8 jam). Proses memasak yang sangat lama ini membuat santan mengering dan bumbu terserap sempurna ke dalam daging. Hasilnya adalah daging yang sangat empuk, padat, dan dilapisi bumbu hitam kecokelatan yang berminyak. Cita rasanya sangat kompleks: gurih, pedas, dan beraroma kuat. Rendang kering memiliki daya simpan yang panjang. Rendang adalah salah satu hidangan khas Indonesia yang paling terkenal dan diakui dunia. Berasal dari Minangkabau, Sumatera Barat, masakan ini memiliki nilai budaya yang tinggi dan proses memasak yang unik. 1. Asal dan Filosofi Asal: Rendang berasal dari tradisi memasak suku Minangkabau. Secara historis, masakan ini berfungsi sebagai bekal perjalanan jauh karena kemampuannya yang tahan lama berkat proses memasak yang menghilangkan air. Filosofi: Proses memasak rendang yang memakan waktu lama mela...
Ayam goreng adalah salah satu menu favorit keluarga yang tidak pernah membosankan. Namun, jika kamu ingin mencoba variasi yang lebih gurih dan harum, ayam goreng bawang putih renyah adalah pilihan yang tepat. Ciri khasnya terletak pada aroma bawang putih yang kuat serta kriukannya yang renyah saat digigit. Resep ini juga sangat mudah dibuat, cocok untuk menu harian maupun ide jualan. Bahan-Bahan Bahan Ayam Ungkep ½ kg ayam (boleh potong kecil agar lebih cepat matang) 5 siung bawang putih 4 siung bawang merah 1 sdt ketumbar bubuk 1 ruas kunyit (opsional untuk warna) Garam secukupnya Kaldu bubuk secukupnya Air ± 400 ml Bahan Kriuk Bawang 5–6 siung bawang putih, cincang halus 3 sdm tepung maizena ¼ sdt garam ¼ sdt lada Minyak banyak untuk menggoreng Cara Membuat Ungkep ayam terlebih dahulu Haluskan bawang putih, bawang merah, kunyit, dan ketumbar. Tumis sebentar hingga harum. Masukkan ayam, aduk rata, lalu tuang air. Tambahkan garam dan kaldu...
Ayam ungkep bumbu kuning adalah salah satu menu rumahan yang paling praktis dibuat. Rasanya gurih, aromanya harum, dan bisa diolah lagi menjadi berbagai hidangan seperti ayam goreng, ayam bakar, hingga pelengkap nasi kuning. Keunggulan lainnya, resep ini termasuk cepat dan cocok untuk kamu yang ingin memasak tanpa ribet namun tetap enak. Berikut resep ayam ungkep bumbu kuning cepat yang bisa kamu coba di rumah. Bahan-Bahan ½ kg ayam, potong sesuai selera 4 siung bawang putih 5 siung bawang merah 1 ruas kunyit 1 ruas jahe 1 ruas lengkuas (geprek) 2 lembar daun salam 2 lembar daun jeruk 1 batang serai (geprek) 1 sdt ketumbar bubuk (opsional) Garam secukupnya Kaldu bubuk secukupnya Air ± 400–500 ml Minyak sedikit untuk menumis Cara Membuat Haluskan bumbu Blender atau ulek bawang merah, bawang putih, kunyit, jahe, dan ketumbar bubuk (jika dipakai). Semakin halus bumbunya, semakin meresap ke ayam. Tumis bumbu hingga harum Panaskan sedikit m...
Sumber daya air merupakan sebuah unsur esensial dalam mendukung keberlangsungan kehidupan di bumi. Ketersediaan air dengan kualitas baik dan jumlah yang cukup menjadi faktor utama keseimbangan ekosistem serta kesejahteraan manusia. Namun, pada era modern saat ini, dunia menghadapi krisis air yang semakin mengkhawatirkan (Sari et al., 2024). Berkurangnya ketersediaan air disebabkan oleh berbagai faktor global seperti pemanasan, degradasi lingkungan, dan pertumbuhan penduduk yang pesat. Kondisi tersebut menuntut adanya langkah-langkah strategis dalam pengelolaan air dengan memperhatikan berbagai faktor yang tidak hanya teknis, tetapi juga memperhatikan sosial dan budaya masyarakat. Salah satu langkah yang relevan adalah konservasi air berbasis kearifan lokal. Langkah strategis ini memprioritaskan nilai-nilai budaya masyarakat sebagai dasar dalam menjaga sumber daya air. Salah satu wilayah yang mengimplementasikan konservasi berbasis kearifan lokal yaitu Goa Ngerong di kecamatan Rengel,...
Kelahiran seorang anak yang dinantikan tentu membuat seorang ibu serta keluarga menjadi bahagia karena dapat bertemu dengan buah hatinya, terutama bagi ibu (melahirkan anak pertama). Tetapi tidak sedikit pula ibu yang mengalami stress yang bersamaan dengan rasa bahagia itu. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan tentang makna dari pra-kelahiran seseorang dalam adat Nias khusunya di Nias Barat, Kecamatan Lahomi Desa Tigaserangkai, dan menjelaskan tentang proses kelahiran anak mulai dari memberikan nama famanoro ono khora sibaya. Metode pelaksanaan dalam penelitian ini adalah menggunakan metode observasi dan metode wawancara dengan pendekatan deskriptif. pendekatan deskriptif digunakan untuk mendeskripsikan fakta sosial dan memberikan keterangan yang jelas mengenai Pra-Kelahiran dalam adat Nias. Adapun hasil dalam pembahasan ini adalah pra-kelahiran, pada waktu melahirkan anak,Pemberian Nama (Famatorõ Tõi), acara famangõrõ ono khõ zibaya (Mengantar anak ke rumah paman),...