×

Akun anda bermasalah?
Klik tombol dibawah
Atau
×

DATA


Kategori

Bersih Desa Masyarakat Kemiren

Provinsi

Jawa Timur

Asal Daerah

Banyuwangi

Barong Ider Bumi

Tanggal 08 Aug 2018 oleh OSKM18_19818060_SHAFA LILANTI.

Setelah perpindahan pusat pemerintahan Kadipaten Blambangan pada tanggal 24 Oktober 1774 ke Banyuwangi, pengikut mendiang  Mas Rempeg/Jogopati banyak yang hidup di hutan-hutan sekitar pusat pemerintahan yang baru itu. Mereka melanjutkan cita-cita Mas Rempeg mengenyahkan  kekuasaan VOC di bumi Blambangan dengan segala cara. Salah satunya adalah Kik Soeb Dandang Wiring Puthuk Perliman yang mampu ngerogo sukmo  dan kemudian melakukan penyamaran sebagai kelompok  seni Barong bersama Kik Godo’ dan Kik Asnan sebagai penggendang Barong pertama.

Sekitar tahun 1775 Kota Banyuwangi terus  berkembang. Bersamaan dengan itu, VOC makin banyak mendatangkan tenaga kerja dari luar Banyuwangi sekaligus ada yang didaulat sebagai mata-mata. Agar penyamaran perjuangannya tidak diketahui VOC, Kik Soeb membawa seperangkat barong tersebut ke pelosok desa yang masih banyak tumbuh pohon kemiri. Di tempat yang kemudian disebut Desa Kemiren itu  terdapat makam salah satu prajurit Mas Rempeg yakni Kik Buyut Chile. Seperangkat Barong diterima oleh Kik Buyut Tompo. Di tangan Kik Buyut Tompo itulah, lima warna dasar yang melekat pada muka dan sayap serta makhkota berupa kubah dimaknai sebagai sesuatu yang sakral. Maka setiap hendak mempergunakan Barong, Kik Buyut Tompo selalu mengadakan upacara ritual di makam Buyut Chile. Hingga kini, Barong selain sebagai bentuk pertunjukan teater tradisional dengan salah satu tokoh cerita Sunar Udara, juga dipergunakan   ider bumi untuk mengawali  selamatan bersih desa.

Arak-arakan Barong dimulai tahun 1902 oleh keluarga Buyut Tampa ketika lebaran hari ke-2. Tujuan diadakan adalah untuk menghibur anak cucu serta masyarakat Kemiren. Sehingga masyarakat Kemiren dari anak kecil hingga orang dewasa antusias mengikuti kegiatan dengan membawa janur kuning yang akhirnya dijadikat kupat. Buyut Tampa senang melihat antusiasme dan apresiasi dari masyarakat sehingga menimbulkan kebahagiaan dan guyub bagi sesama.

Kegiatan tersebut akhirnya dilakukan Buyut Tampa bertahun-tahun yang diwariskan kepada anak cucunya. Ketika lebaran saat musim penghujan tradisi tidak dilakukan. Karena cuaca alam yang tidak mendukung seperti hujan deras, petir dan angin kencang. Hal tersebut berdampak pada sebagian masyarakat Kemiren yang sakit(kadheman). Tidak disangka sebagian besar yang dilanda sakit adalah anak cucu dari Buyut Tampa. Masyarakat kelabakan mencari obat untuk kesembuhan keluarga Buyut Tampa. 

Sampai suatu ketika salah satu sesepuh mendapat mimpi , berupa suara tanpa wujud yang mengatakan "AJA NINGGALAKEN ARAK-ARAKAN BARONG" (jangan meninggalkan arak-arakan Barong). Keesokan harinya sesepuh mengumpulkan keluarga Buyut Tampa dan masyarakat untuk menjelaskan mimpi yang beliau dapat kemaren.

Sejak kejadian tersebut, seketika keluarga Buyut Tampa langsung mangadakan arak-arakan Barong dan selametan. Alhasil mereka mengadakan selametan dengan makanan khas yaitu tumpeng dan pecel pitik.

Sejak saat itu,sekarang hingga nanti tradisi ini wajib dilakukan dan bernama Barong Ider Bumi.

 

#OSKMITB2018

 

 

 

dok.Pribadi

DISKUSI


TERBARU


Tradisi Sekaten...

Oleh Journalaksa | 29 Oct 2024.
Tradisi Sekaten Surakarta

Masyarakat merupakan kesatuan hidup dari makhluk-makhluk manusia saling terikat oleh suatu sistem adat istiadat (Koentjaraningrat, 1996: 100). Masyar...

Seni Tari di Ci...

Oleh Aniasalsabila | 22 Oct 2024.
Seni Tari Banyumasan

Seni tari merupakan salah satu bentuk warisan budaya yang memiliki peran penting dalam kehidupan masyarakat Cilacap. Tari-tarian tradisional yang ber...

Wayang Banyumas...

Oleh Aniasalsabila | 22 Oct 2024.
Wayang Banyumasan

Wayang merupakan salah satu warisan budaya tak benda Indonesia yang memiliki akar dalam sejarah dan tradisi Jawa. Sebagai seni pertunjukan, wayang te...

Ekspresi Muda K...

Oleh Journalaksa | 19 Oct 2024.
Ekspresi Muda Kota

Perkembangan teknologi yang semakin pesat tidak hanya ditemui pada bidang informasi, komunikasi, transportasi, konstruksi, pendidikan, atau kesehatan...

Refleksi Realit...

Oleh Journalaksa | 19 Oct 2024.
Refleksi Keraton Yogyakarta Melalui Perspektif Sosiologis

Manusia dan kebudayaan tidak dapat dipisahkan satu sama lain. Adanya manusia menjadi penyebab munculnya kebudayaan. Kebudayaan sangat penting dalam k...

FITUR


Gambus

Oleh agus deden | 21 Jun 2012.
Alat Musik

Gambus Melayu Riau adalah salah satu jenis instrumental musik tradisional yang terdapat hampir di seluruh kawasan Melayu.Pergeseran nilai spiritual...

Hukum Adat Suku...

Oleh Riduwan Philly | 23 Jan 2015.
Aturan Adat

Dalam upaya penyelamatan sumber daya alam di kabupaten Aceh Tenggara, Suku Alas memeliki beberapa aturan adat . Aturan-aturan tersebut terbagi dala...

Fuu

Oleh Sobat Budaya | 25 Jun 2014.
Alat Musik

Alat musik ini terbuat dari bambu. Fuu adalah alat musik tiup dari bahan kayu dan bambu yang digunakan sebagai alat bunyi untuk memanggil pend...

Ukiran Gorga Si...

Oleh hokky saavedra | 09 Apr 2012.
Ornamen Arsitektural

Ukiran gorga "singa" sebagai ornamentasi tradisi kuno Batak merupakan penggambaran kepala singa yang terkait dengan mitologi batak sebagai...