×

Akun anda bermasalah?
Klik tombol dibawah
Atau
×

DATA


Kategori

Seni Tradisi

Elemen Budaya

Seni Pertunjukan

Asal Daerah

Mengwi, Badung, Bali

Tarian Baris Kraras

Tanggal 05 Aug 2018 oleh OSKM_16218137_Monica Mayrene Kurniawan.

Tari Baris Kraras merupakan tarian tradisional yang berasal dari Bali, tepatnya dari Kecamatan Mengwi, Kabupaten Badung, Bali.  Tarian ini termasuk tari wali, yaitu tarian upacara atau tarian sakral yang ditampilkan dalam upacara adat dan agama Hindu di Bali.  Tarian ini biasanya dipentaskan di area terdalam suatu pura (jeroan).  Tarian Baris Kraras merupakan tari Wali yang dipentaskan dalam upacara Piodalan atau Pujawali atau Aci Tulak Tunggul di Pura Taman Ayun yang jatuh pada hari Selasa Kliwon wuku Medangsia atau setiap 210 hari (enam bulan).

Tari Baris adalah tarian yang menggambarkan ketangkasan pasukan, sesuai dengan namanya baris yang berasal dari kata bebaris yang dapat diartikan sebagai pasukan.  Oleh karena itu, tarian ini menggambarkan ketangkasan pasukan prajurit.  Hal unik dari tarian ini adalah iringannya menggunakan musik vokal dan busana yang digunakan terbuat dari pelepah pisang dan daun pisang tua (kraras) yang dihiasi dengan hiasan-hiasan dari kulit babi, daging babi, satai lilit, dan hiasan muka dari kapur yang dibasahi.  

Secara umum, makna dari tarian ini adalah untuk menjaga keharmonisan alam semesta (Bhuana Agung) dari berbagai bencana karena dahulu kala timbul suatu permasalahan, yaitu bendungan telaga Taman Ayun mengalami kebocoran dan setelah diperbaiki tetap bocor kembali.  Raja Mengwi Cokorda Nyohman Mayun akhirnya memohon ke hadapan Bhatara di puncak Bukit Pangelengan dengan melakukan pertapaan brata yang sangat teguh dan dalam pertapaannya, Raja Mengwi bertemu dengan seorang pria berpakaian serba aneh, yaitu memamkai daun pinsag kering (kraras), lalu berkata, ” Ai, cucuku Raja Mengwi, apa tujuan cucuku, datang menghadap ke tempat ini? katakanlah dengan kesungguhan dan kejujuran”.  Raja Mengwi pun menjelaskan maksud tujuan kedatangannya dan orang tersebut memberikan petunjuk, yaitu “Bendungan/tanggul itu kuat, tetapi belum ada dasar “padagingan“, sehingga terjadilah seperti sekarang ini.  Nantinya ada suatu pertanda “padagingan” itu akan ada dan terbukti, yakni ada manusia yang tenggelam, setelah itu lakukanlah upacara Pamrayascita Bhumi dan mempersembahkan tarian seperti yang cucu saksikan sekarang ini. Jika hal itu telah dilaksanakan dengan baik, tanggul kuat, air mengalir dan sawah yang ada, yang dapat aliran air dari telaga, akan menjadi subur dan terhindar dari hama.  Namun ingat sampaikan kepada masyarakat sekitarnya, jika ada orang yang kawin, belum diupacarai tidak boleh lewat di wilayah itu, jika melanggar akan mendapat kutukan dari penghuni bendungan tersebut.  Rupa-rupanya atas dasar itulah di tanggul/bendungan telaga Taman Ayun, setiap ada upacara Piodalan di Pura Taman Ayun, dipersembahkanlah tarian Baris yang memakai pakaian dari daun kraras dan dilengkapi dengan upacara Pakelem.
Menurut ceritra yang dituturkan oleh Guru Soka dari Banjar Munggu Mengwi, seorang penari Topeng, sebelum dilaksanakan upacara tersebut setiap 6 bulan, ada saja yang tenggelam di telaga Taman Ayun, sedangkan sawah yang mendapat aliran air dari telaga Taman Ayun, akan mengalami gagal panen dan diserang oleh hama.  Oleh karena itulah diadakan upacara “Aci Tulak Tunggul” di tempat itu.
 
Sumber :

Ruastiti, Ni Made. 2018.  The Meaning of Baris Kraras Dance Performance at Mengwi, Badung, Bali in the Global Era. Dalam http://www.ijhssnet.com/view.php?u=http://www.ijhssnet.com/journals/Vol_8_No_5_May_2018/12.pdf. Diakses tanggal 5 Agustus 2019

Rahayu, Gita. 2017. “Baris Keraras” Tari Wali untuk Ritual Aci Tulak Tunggul di Pura Taman Ayun Mengwi. Dalam http://mengwi.desa.id/2017/11/10/baris-keraras-tari-wali-untuk-ritual-aci-tulak-tunggul-di-pura-taman-ayun-mengwi/. Diakses tanggal 5 Agustus 2019.

Inouye, Mayumi. 2018. Tari Wali (Jenis Tari Bali / Tari Bali Suci). Dalam https://balitaksu.com/wali-id. Diakses tanggal 5 Agustus 2018.

Anonim. 2018. Tari Baris Kraras. Dalam https://warisanbudaya.kemdikbud.go.id/?newdetail&detailCatat=6533. Diakses tanggal 5 Agustus 2018.

 
Sumber foto : 

http://2.bp.blogspot.com/-nGtQSL5XuhM/UIDMZ-MdA5I/AAAAAAAAAok/2UMTm4csrLM/s1600/Tari-baris-kraras-.jpg

https://lh6.googleusercontent.com/-YPE-SVGubRc/TujcJVNwTyI/AAAAAAAAFto/ySGP-qsO1tM/s800/IMG_5848%252520copy.jpg

https://www.instagram.com/p/BVL9oPqByJv/

 
 
#OSKMITB2018
 

DISKUSI


TERBARU


Bakso Titoti Wo...

Oleh Deni Andrian | 10 Jan 2025.
Makanan

Bakso titoti wonogiri gitu gaes ya hahahahhahahahahah

Tempong khas Te...

Oleh Deni Andrian | 10 Jan 2025.
Makanan

Bahan-bahan 12 porsi 1 papan tempe besar 1 genggam daun kemangi Bumbu Halus: 3 siung bawang putih 5 buah bawang merah 5 buah cabai rawit merah (op...

Mpaa Sere (Tari...

Oleh Aji_permana | 07 Jan 2025.
Tradisi

Mpaa Sere adalah tarian tradisional yang bertujuan untuk menyambut tamu penting sebagai bentuk penghormatan, sambil sesekali memperlihat ketangkasan...

Mpa'a Oro Gata

Oleh Aji_permana | 29 Dec 2024.
Tradisi

Mpa'a Oro Gata adalah salah satu permainan tradisional dari Bima, Nusa Tenggara Barat, yang diwariskan dari generasi ke generasi. Secara harfiah, ist...

Mpaa Kabanca (T...

Oleh Aji_permana | 28 Dec 2024.
Tradisi

Mpaa Kabanca adalah tradisi unik di Bima yang melibatkan atraksi di atas kuda. Dalam tradisi ini, peserta saling mengejek dan memperlihatkan kemampua...

FITUR


Gambus

Oleh agus deden | 21 Jun 2012.
Alat Musik

Gambus Melayu Riau adalah salah satu jenis instrumental musik tradisional yang terdapat hampir di seluruh kawasan Melayu.Pergeseran nilai spiritual...

Hukum Adat Suku...

Oleh Riduwan Philly | 23 Jan 2015.
Aturan Adat

Dalam upaya penyelamatan sumber daya alam di kabupaten Aceh Tenggara, Suku Alas memeliki beberapa aturan adat . Aturan-aturan tersebut terbagi dal...

Fuu

Oleh Sobat Budaya | 25 Jun 2014.
Alat Musik

Alat musik ini terbuat dari bambu. Fuu adalah alat musik tiup dari bahan kayu dan bambu yang digunakan sebagai alat bunyi untuk memanggil pend...

Ukiran Gorga Si...

Oleh hokky saavedra | 09 Apr 2012.
Ornamen Arsitektural

Ukiran gorga "singa" sebagai ornamentasi tradisi kuno Batak merupakan penggambaran kepala singa yang terkait dengan mitologi batak sebagai...