Tari Baris Kraras merupakan tarian tradisional yang berasal dari Bali, tepatnya dari Kecamatan Mengwi, Kabupaten Badung, Bali. Tarian ini termasuk tari wali, yaitu tarian upacara atau tarian sakral yang ditampilkan dalam upacara adat dan agama Hindu di Bali. Tarian ini biasanya dipentaskan di area terdalam suatu pura (jeroan). Tarian Baris Kraras merupakan tari Wali yang dipentaskan dalam upacara Piodalan atau Pujawali atau Aci Tulak Tunggul di Pura Taman Ayun yang jatuh pada hari Selasa Kliwon wuku Medangsia atau setiap 210 hari (enam bulan).
Tari Baris adalah tarian yang menggambarkan ketangkasan pasukan, sesuai dengan namanya baris yang berasal dari kata bebaris yang dapat diartikan sebagai pasukan. Oleh karena itu, tarian ini menggambarkan ketangkasan pasukan prajurit. Hal unik dari tarian ini adalah iringannya menggunakan musik vokal dan busana yang digunakan terbuat dari pelepah pisang dan daun pisang tua (kraras) yang dihiasi dengan hiasan-hiasan dari kulit babi, daging babi, satai lilit, dan hiasan muka dari kapur yang dibasahi.
Ruastiti, Ni Made. 2018. The Meaning of Baris Kraras Dance Performance at Mengwi, Badung, Bali in the Global Era. Dalam http://www.ijhssnet.com/view.php?u=http://www.ijhssnet.com/journals/Vol_8_No_5_May_2018/12.pdf. Diakses tanggal 5 Agustus 2019
Rahayu, Gita. 2017. “Baris Keraras” Tari Wali untuk Ritual Aci Tulak Tunggul di Pura Taman Ayun Mengwi. Dalam http://mengwi.desa.id/2017/11/10/baris-keraras-tari-wali-untuk-ritual-aci-tulak-tunggul-di-pura-taman-ayun-mengwi/. Diakses tanggal 5 Agustus 2019.
Inouye, Mayumi. 2018. Tari Wali (Jenis Tari Bali / Tari Bali Suci). Dalam https://balitaksu.com/wali-id. Diakses tanggal 5 Agustus 2018.
Anonim. 2018. Tari Baris Kraras. Dalam https://warisanbudaya.kemdikbud.go.id/?newdetail&detailCatat=6533. Diakses tanggal 5 Agustus 2018.
Pasukan pemanah dari komunitas pemanah berkuda indonesia (KPBI chapter dki jaya) mengikuti Festival Keraton Nusantara 2017. mewakili kasultanan kasepuhan cirebon. PAKAIAN : terdiri dari ikat kepala/ totopong khas sunda jenis mahkuta wangsa. lalu baju & celana pangsi sunda berwarna hitam. dengan baju corak ukiran batik khas sunda di bagian dada. kain sembong berwarna ungu di ikat di pinggang bersamaan dengan senjata tajam berupa golok dan pisau. untuk alas kaki sebagian besar memakai sendal gunung, namun juga ada yang memakai sepatu berkuda. BUSUR : sebagian besar memakai busur dengan model bentuk turkis namun ada juga yang memakai busur model bentuk korea. ANAK PANAH : Semua nya memakai anak panah bahan natural seperti bambu tonkin, kayu mapple & kayu spruce. QUIVER ( TEMPAT ANAK PANAH ): Semua pemanah menggunakan quiver jenis backside quiver atau hip quiver . yaitu quiver yang anak panah di pasang di pinggang dan apabila anak panah di pasang di dala...
Pasukan pemanah dari komunitas pemanah berkuda indonesia (KPBI chapter dki jaya) mengikuti Festival Keraton Nusantara 2017. mewakili kesultanan kasepuhan cirebon. PAKAIAN: terdiri dari ikat kepala/ totopong khas sunda jenis mahkuta wangsa. lalu baju & celana pangsi sunda. dengan baju corak ukiran batik khas sunda di bagian dada. untuk alas kaki sebagian besar memakai sendal gunung, namun juga ada yang memakai sepatu berkuda. BUSUR: sebagian besar memakai busur dengan model bentuk turkis dan ada juga memakai busur model bentuk korea. ANAK PANAH: Semua nya memakai anak panah bahan natural seperti bambu tonkin, kayu mapple & kayu spruce QUIVER (TEMPAT ANAK PANAH): Semua pemanah menggunakan quiver jenis backside quiver atau hip quiver . yaitu quiver yang anak panah di pasang di pinggang dan apabila anak panah di pasang di dalam quiver , nock anak panah menghadap ke belakang.
aksi pertunjukan pusaka dan pasukan kesultanan kacirebonan dari balaikota cirebon sampai ke keraton kacirebonan
Para pasukan penjaga keraton Sumedang larang