|
|
|
|
Bangkawan Tanggal 28 Nov 2018 oleh Hamzahmutaqinf . |
Tengkorak itu disimpan dalam rumah-rumahan yang terbuka di bagian depan. Siapa saja bisa melihat tengkorak tersebut. Semakin banyak tengkorak, semakin kuat pula kekuatan dari desa karena bisa mengalahkan musuh dengan banyak. Itulah yang dinamakan Bangkawan sebagai simbol kehebatan yang harus dimiliki oleh banyak desa suku dayak, Kalimanta Utara.
Adapun asal-usulnya, tengkorak yang ada di dalam Bangkawan berasal dari kegiatan ngayau atau perang. Biasanya pahlawan atau petarung dari suku akan melakukan prosesi ini di medan perang. Musuh yang tidak berdaya akan dikalahkan dengan memenggal kepalanya. Setelah itu kepala akan dibawa kembali ke desa sebagai bukti kemenangan dari seorang pahlawan yang layak untuk dirayakan secara meriah. Biasanya saat pahlawan atau kobilangan datang, paras gadis di desa akan menyambut mereka dengan suka cita. Setelah itu, para pahlawan akan diterima oleh kepala suku dan diadakan upacara pembersihan sial.
Gunannya agar arwah atau makhluk jahat yang ada saat perang bisa diusir sehingga pahlawan akan masuk ke dalam desa dalam kondisi yang suci. Simbol Keberkahan dan Keselamatan. Fungsi utama dari Bangkawan adalah untuk keberkahan dari desa. Tengkorak-tengkorak ini dianggap memiliki kekuatan yang sangat besar. Kekuatan ini akan membuat desa selalu aman dari gangguan para musuh. Apabila ada musuh yang mendekat, tengkorak ini akan menghadang dengan memberikan tipuan-tipuan berupa suara menyeramkan.
Selain keselamatan, pembangunan dari Bangkawan juga dianggap memberikan apa yang namanya keberkahan. Penduduk di desa akan tenteram, banyak rezeki, dan pertanian dari mereka bisa berjalan dengan baik. Tanpa adanya Bangkawan, panen bisa gagal dan terjadi bencana seperti penyakit yang menyebabkan kematian.
Tradisi Perang Perlahan Mulai Menghilang Semakin berjalannya waktu, kini tradisi Bangkawan sudah perlahan hilang. Semangat dari para pahlawan mulai luntur dan berusaha untuk saling menciptakan kedamaian antarsuku dan kampung. Tapi sampai sekarnag ini, mungkin Bangkawan masih ada yang memajangnya di beberapa dusun desa.
Sumber:
http://ulinulin.com/posts/bangkawan-tradisi-rumah-tengkorak-suku-dayak-di-kalimantan-utara
Gambus
Oleh
agus deden
| 21 Jun 2012.
Gambus Melayu Riau adalah salah satu jenis instrumental musik tradisional yang terdapat hampir di seluruh kawasan Melayu.Pergeseran nilai spiritual... |
Hukum Adat Suku...
Oleh
Riduwan Philly
| 23 Jan 2015.
Dalam upaya penyelamatan sumber daya alam di kabupaten Aceh Tenggara, Suku Alas memeliki beberapa aturan adat . Aturan-aturan tersebut terbagi dal... |
Fuu
Oleh
Sobat Budaya
| 25 Jun 2014.
Alat musik ini terbuat dari bambu. Fuu adalah alat musik tiup dari bahan kayu dan bambu yang digunakan sebagai alat bunyi untuk memanggil pend... |
Ukiran Gorga Si...
Oleh
hokky saavedra
| 09 Apr 2012.
Ukiran gorga "singa" sebagai ornamentasi tradisi kuno Batak merupakan penggambaran kepala singa yang terkait dengan mitologi batak sebagai... |