Merpati merupakan burung yang khas di Indonesia. Hal ini dikarenakan merpati merupakan burung yang dibawa oleh bangsa asing ke Indonesia. Pada mulanya merpati digunakan sebagai burung pengantar surat terutama merpati dengan jenis bulu berwarna kelabu dan hidung besar. Karena sifatnya yang jinak dan dapat berumah, banyak rakyat Indonesia yang mulai memelihara burung merpati. Burung merpati juga memiliki sifat yang unik, yaitu setelah betina bertelur dan merawat anaknya, sang pejantan akan mengejarnya kemanapun sang betina pergi. Ia akan terus mengejar dan mematukkan paruhnya ke sang betina. Sang pejantan pun akan seperti orang yang mabuk, ketika kita membawa sang betina, kita pun akan dengan mudah menangkap sang jantan karena ketika kita mengepakkan sayap betina, sang pejantan akan langsung datang. Fase ini dinamakan fase 'giring'. Karena sifat unik inilah orang-orang mulai memainkan burung merpati hingga tercipta seni balap merpati.
Balap merpati adalah seni pertunjukan yang berasal dari madura. Tidak hanya seni pertunjukan, tetapi balap merpati merupakan kontes dengan hadiah yang sangat menggiurkan. Balap merpati terbagi menjadi dua jenis yaitu balap merpati yang terbang tinggi atau merpati kolongan dan merpati yang terbang rendah dengan kecepatan tinggi yaitu merpati balap. Balap merpati dibagi menjadi dua karena memang setiap merpati memiliki sifatnya masing-masing. Ada yang suka terbang tinggi dalam waktu yang lama dan ada juga yang suka terbang rendah dengan kecepatan yang tinggi.
Merpati kolongan adalah perlombaan yang memperlombakan merpati yang suka terbang tinggi dalam waktu yang lama. Garis finish berupa empat bambu tinggi yang ditegakkan membentuk persegi dan dihubunggkan satu sama lain sehingga membentuk lubang besar persegi di atasnya. Sebelum perlombaan dimulai, merpati akan mulai dilatih terbang dari jarak pendek terlebih dahulu hingga mereka hafal tempat mereka akan finish. Hal ini dikarenakan saat perlombaan dimulai nanti, mereka akan dilepas dari jarak sekitar satu kilometer di mana mereka tidak dapat melihat sang betina, apabila mereka tidak tahu di mana mereka akan finish, tentu mereka akan terbang asal-asalan dan pemilik dapat kehilangan burung mereka. Dalam perlombaan sebenarnya, merpati akan dilepas oleh panitia sedangkan pemilik akan menunggu di dalam kolongan, saat merpati tiba pemilik akan mengepakkan sayap sang betina dan merpati jantan akan langsung terjun. Pemenang adalah merpati yang dapat masuk ke dalam kolongan dan tiba ke pemilikknya pertama kali. Pada umumnya pertandingan dilakukan dengan sistem satu lawan satu hingga ditemukan sang pemenang.
Berbeda dengan merpati kolongan, merpati balap menandingkan burung merpati yang suka terbang rendah dengan kecepatan tinggi. Lintasannya pun hanya berupa hamparan rumput yang datar dan sangat luas. Pelatihan burung merpatinya pun tidak sesulit merpati kolong karena saat dilepas, merpati balap masih dapat melihat sang betina, jadi mereka hanya perlu terbang lurus menuju sang betina. Sistem penilainnya pun sama, tetapi garis finish hanya seperti garis biasa dan merpati balap juga biasanya menandingkan beberapa merpati sekaligus pada saat babak penyisihan.
Wisma Muhammadiyah Ngloji adalah sebuah bangunan milik organisasi Muhammadiyah yang terletak di Desa Sendangagung, Kecamatan Minggir, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta. Wisma ini menjadi pusat aktivitas warga Muhammadiyah di kawasan barat Sleman. Keberadaannya mencerminkan peran aktif Muhammadiyah dalam pemberdayaan masyarakat melalui pendekatan dakwah dan pendidikan berbasis lokal.
SMP Negeri 1 Berbah terletak di Tanjung Tirto, Kelurahan Kalitirto, Kecamatan Berbah, Sleman. Gedung ini awalnya merupakan rumah dinas Administratuur Pabrik Gula Tanjung Tirto yang dibangun pada tahun 1923. Selama pendudukan Jepang, bangunan ini digunakan sebagai rumah dinas mandor tebu. Setelah Indonesia merdeka, bangunan tersebut sempat kosong dan dikuasai oleh pasukan TNI pada Serangan Umum 1 Maret 1949, tanpa ada yang menempatinya hingga tahun 1951. Sejak tahun 1951, bangunan ini digunakan untuk kegiatan sekolah, dimulai sebagai Sekolah Teknik Negeri Kalasan (STNK) dari tahun 1951 hingga 1952, kemudian berfungsi sebagai STN Kalasan dari tahun 1952 hingga 1969, sebelum akhirnya menjadi SMP Negeri 1 Berbah hingga sekarang. Bangunan SMP N I Berbah menghadap ke arah selatan dan terdiri dari dua bagian utama. Bagian depan bangunan asli, yang sekarang dijadikan kantor, memiliki denah segi enam, sementara bagian belakangnya berbentuk persegi panjang dengan atap limasan. Bangunan asli dib...
Pabrik Gula Randugunting menyisakan jejak kejayaan berupa klinik kesehatan. Eks klinik Pabrik Gula Randugunting ini bahkan telah ditetapkan sebagai cagar budaya di Kabupaten Sleman melalui SK Bupati Nomor Nomor 79.21/Kep.KDH/A/2021 tentang Status Cagar Budaya Kabupaten Sleman Tahun 2021 Tahap XXI. Berlokasi di Jalan Tamanmartani-Manisrenggo, Kalurahan Tamanmartani, Kapanewon Kalasan, Kabupaten Sleman, pabrik ini didirikan oleh K. A. Erven Klaring pada tahun 1870. Pabrik Gula Randugunting berawal dari perkebunan tanaman nila (indigo), namun, pada akhir abad ke-19, harga indigo jatuh karena kalah dengan pewarna kain sintesis. Hal ini menyebabkan perkebunan Randugunting beralih menjadi perkebunan tebu dan menjadi pabrik gula. Tahun 1900, Koloniale Bank mengambil alih aset pabrik dari pemilik sebelumnya yang gagal membayar hutang kepada Koloniale Bank. Abad ke-20, kemunculan klinik atau rumah sakit di lingkungan pabrik gula menjadi fenomena baru dalam sejarah perkembangan rumah sakit...
Kompleks Panti Asih Pakem yang terletak di Padukuhan Panggeran, Desa Hargobinangun, Kecamatan Pakem, Kabupaten Sleman, merupakan kompleks bangunan bersejarah yang dulunya berfungsi sebagai sanatorium. Sanatorium adalah fasilitas kesehatan khusus untuk mengkarantina penderita penyakit paru-paru. Saat ini, kompleks ini dalam kondisi utuh namun kurang terawat dan terkesan terbengkalai. Beberapa bagian bangunan mulai berlumut, meskipun terdapat penambahan teras di bagian depan. Kompleks Panti Asih terdiri dari beberapa komponen bangunan, antara lain: Bangunan Administrasi Paviliun A Paviliun B Paviliun C Ruang Isolasi Bekas rumah dinas dokter Binatu dan dapur Gereja
Jembatan Plunyon merupakan bagian dari wisata alam Plunyon-Kalikuning yang masuk kawasan TNGM (Taman Nasional Gunung Merapi) dan wisatanya dikelola Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) setempat, yaitu Kalikuning Park. Sargiman, salah seorang pengelola wisata alam Plunyon-Kalikuning, menjelaskan proses syuting KKN Desa Penari di Jembatan Plunyon berlangsung pada akhir 2019. Saat itu warga begitu penasaran meski syuting dilakukan secara tertutup. Jembatan Plunyon yang berada di Wisata Alam Plunyon-Kalikuning di Cangkringan, Kabupaten Sleman. Lokasi ini ramai setelah menjadi lokasi syuting film KKN Desa Penari. Foto: Arfiansyah Panji Purnandaru/kumparan zoom-in-whitePerbesar Jembatan Plunyon yang berada di Wisata Alam Plunyon-Kalikuning di Cangkringan, Kabupaten Sleman. Lokasi ini ramai setelah menjadi lokasi syuting film KKN Desa Penari. Foto: Arfiansyah Panji Purnandaru/kumparan "Syuting yang KKN itu kebetulan, kan, 3 hari, yang 1 hari karena gunungnya tidak tampak dibatalkan dan diu...