|
|
|
|
Balap Merpati Tanggal 14 Aug 2018 oleh OSKM18_16718156_Muchammad . |
Merpati merupakan burung yang khas di Indonesia. Hal ini dikarenakan merpati merupakan burung yang dibawa oleh bangsa asing ke Indonesia. Pada mulanya merpati digunakan sebagai burung pengantar surat terutama merpati dengan jenis bulu berwarna kelabu dan hidung besar. Karena sifatnya yang jinak dan dapat berumah, banyak rakyat Indonesia yang mulai memelihara burung merpati. Burung merpati juga memiliki sifat yang unik, yaitu setelah betina bertelur dan merawat anaknya, sang pejantan akan mengejarnya kemanapun sang betina pergi. Ia akan terus mengejar dan mematukkan paruhnya ke sang betina. Sang pejantan pun akan seperti orang yang mabuk, ketika kita membawa sang betina, kita pun akan dengan mudah menangkap sang jantan karena ketika kita mengepakkan sayap betina, sang pejantan akan langsung datang. Fase ini dinamakan fase 'giring'. Karena sifat unik inilah orang-orang mulai memainkan burung merpati hingga tercipta seni balap merpati.
Balap merpati adalah seni pertunjukan yang berasal dari madura. Tidak hanya seni pertunjukan, tetapi balap merpati merupakan kontes dengan hadiah yang sangat menggiurkan. Balap merpati terbagi menjadi dua jenis yaitu balap merpati yang terbang tinggi atau merpati kolongan dan merpati yang terbang rendah dengan kecepatan tinggi yaitu merpati balap. Balap merpati dibagi menjadi dua karena memang setiap merpati memiliki sifatnya masing-masing. Ada yang suka terbang tinggi dalam waktu yang lama dan ada juga yang suka terbang rendah dengan kecepatan yang tinggi.
Merpati kolongan adalah perlombaan yang memperlombakan merpati yang suka terbang tinggi dalam waktu yang lama. Garis finish berupa empat bambu tinggi yang ditegakkan membentuk persegi dan dihubunggkan satu sama lain sehingga membentuk lubang besar persegi di atasnya. Sebelum perlombaan dimulai, merpati akan mulai dilatih terbang dari jarak pendek terlebih dahulu hingga mereka hafal tempat mereka akan finish. Hal ini dikarenakan saat perlombaan dimulai nanti, mereka akan dilepas dari jarak sekitar satu kilometer di mana mereka tidak dapat melihat sang betina, apabila mereka tidak tahu di mana mereka akan finish, tentu mereka akan terbang asal-asalan dan pemilik dapat kehilangan burung mereka. Dalam perlombaan sebenarnya, merpati akan dilepas oleh panitia sedangkan pemilik akan menunggu di dalam kolongan, saat merpati tiba pemilik akan mengepakkan sayap sang betina dan merpati jantan akan langsung terjun. Pemenang adalah merpati yang dapat masuk ke dalam kolongan dan tiba ke pemilikknya pertama kali. Pada umumnya pertandingan dilakukan dengan sistem satu lawan satu hingga ditemukan sang pemenang.
Berbeda dengan merpati kolongan, merpati balap menandingkan burung merpati yang suka terbang rendah dengan kecepatan tinggi. Lintasannya pun hanya berupa hamparan rumput yang datar dan sangat luas. Pelatihan burung merpatinya pun tidak sesulit merpati kolong karena saat dilepas, merpati balap masih dapat melihat sang betina, jadi mereka hanya perlu terbang lurus menuju sang betina. Sistem penilainnya pun sama, tetapi garis finish hanya seperti garis biasa dan merpati balap juga biasanya menandingkan beberapa merpati sekaligus pada saat babak penyisihan.
Gambus
Oleh
agus deden
| 21 Jun 2012.
Gambus Melayu Riau adalah salah satu jenis instrumental musik tradisional yang terdapat hampir di seluruh kawasan Melayu.Pergeseran nilai spiritual... |
Hukum Adat Suku...
Oleh
Riduwan Philly
| 23 Jan 2015.
Dalam upaya penyelamatan sumber daya alam di kabupaten Aceh Tenggara, Suku Alas memeliki beberapa aturan adat . Aturan-aturan tersebut terbagi dal... |
Fuu
Oleh
Sobat Budaya
| 25 Jun 2014.
Alat musik ini terbuat dari bambu. Fuu adalah alat musik tiup dari bahan kayu dan bambu yang digunakan sebagai alat bunyi untuk memanggil pend... |
Ukiran Gorga Si...
Oleh
hokky saavedra
| 09 Apr 2012.
Ukiran gorga "singa" sebagai ornamentasi tradisi kuno Batak merupakan penggambaran kepala singa yang terkait dengan mitologi batak sebagai... |