|
|
|
|
![]() |
Balap Karung Tanggal 23 Oct 2015 oleh Rizky Imania. |
Balap karung identik dengan perayaan hari kemerdekaan, dan permainan ini sangat dikenal dari masyarakat kota hingga perkampungan. Permainan ini benar-benar untuk kesenangan semata. Tidak hanya anak-anak yang memainkan balap karung, bahkan orang dewasa pun sangat menikmati permainan ini.
Nama permainan ini dikenal di daerah Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, tepatnya di Kelurahan Rawa Barat. Sejak jaman penjajahan Belanda, permainan ini sudah ada dan tidak diketahui persis siapa penciptanya dan kapan. Dulu, permainan ini dimainkan anak-anak usia 6-12 tahun, sebelum akhirnya orang dewasa ikut serta dalam permainan ini. Intinya, permainan ini ada dan sudah dikenal luas. Sekalipun permainan ini mengalami masa surut di masa penjajahan Jepang.
Seperti halnya para orang tua di betawi yang terkenal kreatif dalam memanfaatkan apa yang disediakan alam untuk memenuhi kebutuhan mereka, anak-anak Betawipun tak luput mewarisi sifat orang tua mereka. Anak-anak Betawi dalam berkreatifitas memanfaatkan apa yang ada di alam atau di lingkungan sekitar untuk dijadikan sebagai bahan permainan mereka. Dalam balap karung, anak-anak Betawi memanfatkan karung beras yang sudah tidak terpakai untuk sarana permainan. Mereka memilih karung beras yang sesuai dengan ukuran tubuh mereka dan selanjutnya mencari area yang luas untuk bemain. Biasanya mereka akan mencari lahan memanjang sekitar 20 meter dengan lebar 3-4 meter dan kemudian lahan ini dibagi menjadi lima jalur.
Aturannya sama seperti lomba lari, namun harus di dalam karung. Peserta bisa berjalan, berlari selama dalam karung, namun meloncat adalah cara yang paling lazim digunakan untuk mencapai garis finish. Antara peserta satu dengan lainnya tidak boleh saling menghalangi atau menubruk. Permainan ini kerap mengundang tawa karena upaya masing-masing untuk menang. Justru tidak terlihat saling berkompetisi karena sesama peserta kerap terlihat saling menertawakan satu sama lain. Soal jatuh itu biasa, bangkit, berdiri, dan terus mencoba hingga sampai garis finish. Nilai kerja keras tercermin di permainan ini, di mana semua pemain berjuang mencapai garis akhir dan juga sportifitas, karena semua pemain menerima kekalahan dengan lapang dada. Sekali lagi, tidak masalah kalah atau menang dalam permainan balap karung, karena kemeriahan dan kegembiraan peserta yang utama.
source : http://jakartapedia.bpadjakarta.net/index.php/Balap_Karung
![]() |
Gambus
Oleh
agus deden
| 21 Jun 2012.
Gambus Melayu Riau adalah salah satu jenis instrumental musik tradisional yang terdapat hampir di seluruh kawasan Melayu.Pergeseran nilai spiritual... |
![]() |
Hukum Adat Suku...
Oleh
Riduwan Philly
| 23 Jan 2015.
Dalam upaya penyelamatan sumber daya alam di kabupaten Aceh Tenggara, Suku Alas memeliki beberapa aturan adat . Aturan-aturan tersebut terbagi dal... |
![]() |
Fuu
Oleh
Sobat Budaya
| 25 Jun 2014.
Alat musik ini terbuat dari bambu. Fuu adalah alat musik tiup dari bahan kayu dan bambu yang digunakan sebagai alat bunyi untuk memanggil pend... |
![]() |
Ukiran Gorga Si...
Oleh
hokky saavedra
| 09 Apr 2012.
Ukiran gorga "singa" sebagai ornamentasi tradisi kuno Batak merupakan penggambaran kepala singa yang terkait dengan mitologi batak sebagai... |