×

Akun anda bermasalah?
Klik tombol dibawah
Atau
×

DATA


Kategori

Rumah Tradisional

Elemen Budaya

Produk Arsitektur

Provinsi

Kalimantan Selatan

Asal Daerah

Desa Pamangkih Kecamatan Labuan Amas Utara Kabupaten Hulu Sungai Tengah

Balai Bini

Tanggal 10 May 2018 oleh Maharani .

Rumah Balai Bini adalah salah satu jenis rumah Baanjung yaitu rumah tradisional suku Banjar di Kalimantan Selatan. Rumah adat tipe Balai Bini biasanya dimasa Kesultanan Banjar dihuni oleh para puteri Sultan atau warga Sultan dari pihak perempuan.[1] Rumah Balai Bini merupakan tempat tinggal para pengasuh.

Pada Rumah Balai Bini, tubuh bangunan induk memakai atap perisai yang disebut Atap Gajah, sedangkan sayap bangunan (anjung) memakai atap sengkuap/lessenaardak yang disebut Atap Anjung Pisang Sasikat.

Menurut Tim Muskala Depdikbud Kalsel yang pernah mengadakan penelitian Balai Bini menyatakan bahwa :

  1. Atap merupakan atap jurai (perisai)
  2. Atap sindang langit (sengkuap) di kedua anjung
  3. Pamedangan disambung dengan atap pisang sasikat (sengkuap)
  4. Pamedangan ditutup dengan Kandang Rasi
  5. Paluaran menggunakan tataban

Jadi dapat diambil kesimpulan ciri-cirinya :

  1. Pada mulanya tubuh bangunan induk rumah adat Balai Bini ini memiliki konstruksi berbentuk segi empat yang memanjang dari depan ke belakang yang ditutupi pada bagian depannya dengan menggunakan atap perisai yang dalam bahasa Banjar disebut Atap Gajah. Atap perisai ini menutupi mulai ruang Surambi Pamedangan hingga ruang-ruang yang ada di belakangnya. Bentuk bangunan pokok ini biasa dinamakan Rumah Gajah.
  2. Dalam perkembangannya kemudian Rumah Gajah yang berbentuk segi empat panjang tersebut mendapat tambahan ruangan hanya pada salah satu sisi bangunan pada samping kiri atau samping kanan bangunan atau kedua-duanya baik sisi kiri maupun kanan secara simetris dan posisinya agak ke belakang. Kedua ruangan ini berukuran sama panjang. Penambahan ini dalam bahasa Banjar disebut disumbi. Ruang tambahan ini disebut anjung. Kedua buah anjung ini ditutup dengan atap sengkuap yang disebut Atap Pisang Sasikat, bentuk inilah yang dinamakan Rumah Balai Bini. Dalam perkembangannya selanjutnya di belakang Anjung Kanan dan Anjung Kiwa yang beratap sengkuap Pisang Sasikat ini selanjutnya disumbi (disambung) lagi dengan atap jurai luar (jurai laki) sehingga ruangan tambahan ini dinamakan Anjung Jurai Kanan dan Anjung Jurai Kiwa.
  3. Perkembangan Rumah Balai Bini lebih lanjut terdapat pada atap sengkuap Sindang Langit (atap emper depan) yang ditambahi Jurai Luar yang melebar ke atap emper samping kanan maupun kiri bangunan yang menyatu dengan atap anjung kanan dan atap anjung kiwa disertai penambahan tiang-tiang emper.
  4. Ruangan yang berturut-turut dari depan ke belakang:
    1. Surambi Muka merupakan emper depan rumah dilengkapi dengan tangga berjenjang dalam jumlah ganjil misalnya tiga atau lima trap untuk menaiki Surambi Sambutan.[3]
    2. Surambi Sambutan (Ambin) merupakan teras terbuka dikelilingi railings yang disebut Kandang Rasi dilengkapi dengan tangga berjenjang dalam jumlah ganjil misalnya tiga atau lima trap untuk menaiki Surambi Pamedangan.[4]
    3. Pamedangan (paseban/palatar dalam) merupakan ruang setengah terbuka dikelilingi railings yang disebut Kandang Rasi.
    4. Paluaran atau Ambin Sayup merupakan Ruang Tamu. Paluaran menggunakan tataban
    5. Palidangan atau Ambin Dalam diapit oleh Anjung Kanan dan Anjung Kiwa.
    6. Padapuran atau Padu merupakan ruang Pantry.
  5. Pada Surambi Sambutan terdapat 4 buah pilar yang menyangga atap emper depan memakai atap sengkuap yang dalam bahasa Banjar disebut Atap Sindang Langit. Keempat pilar ini dapat pula diganti dengan konsol.
  6. Pada dinding depan (Tawing Hadapan) terdapat 1 Lawang Hadapan (pintu masuk), di antara pintu masuk terdapat jendela sebelah kanan dan kiri.
  7. Serambi pamedangan (teras) menggunakan pagar Kandang Rasi.
  8. Sayap bangunan (anjung) memakai atap sengkuap/zaldedaak ( atap pisang sasikat) seperti pada rumah Bubungan Tinggi.
  9. Kadang-kadang 4 (empat) buah pilar penyangga emper depan (karbil) diganti model konsol.
  10. Bagian atas teras (serambi Pamedangan) kadang-kadang memakai bentuk lengkung (gerbang).
  11. Kadang-kadang tedapat 3 (tiga) buah pintu masuk karena 2 (dua) buah jendela diganti menjadi pintu juga.
  12. Kadang-kadang Surambi Sambutan (teras emper) juga menggunakan pagar Kandang Rasi.

sumber: https://id.wikipedia.org/wiki/Balai_Bini

DISKUSI


TERBARU


Tradisi Sekaten...

Oleh Journalaksa | 29 Oct 2024.
Tradisi Sekaten Surakarta

Masyarakat merupakan kesatuan hidup dari makhluk-makhluk manusia saling terikat oleh suatu sistem adat istiadat (Koentjaraningrat, 1996: 100). Masyar...

Seni Tari di Ci...

Oleh Aniasalsabila | 22 Oct 2024.
Seni Tari Banyumasan

Seni tari merupakan salah satu bentuk warisan budaya yang memiliki peran penting dalam kehidupan masyarakat Cilacap. Tari-tarian tradisional yang ber...

Wayang Banyumas...

Oleh Aniasalsabila | 22 Oct 2024.
Wayang Banyumasan

Wayang merupakan salah satu warisan budaya tak benda Indonesia yang memiliki akar dalam sejarah dan tradisi Jawa. Sebagai seni pertunjukan, wayang te...

Ekspresi Muda K...

Oleh Journalaksa | 19 Oct 2024.
Ekspresi Muda Kota

Perkembangan teknologi yang semakin pesat tidak hanya ditemui pada bidang informasi, komunikasi, transportasi, konstruksi, pendidikan, atau kesehatan...

Refleksi Realit...

Oleh Journalaksa | 19 Oct 2024.
Refleksi Keraton Yogyakarta Melalui Perspektif Sosiologis

Manusia dan kebudayaan tidak dapat dipisahkan satu sama lain. Adanya manusia menjadi penyebab munculnya kebudayaan. Kebudayaan sangat penting dalam k...

FITUR


Gambus

Oleh agus deden | 21 Jun 2012.
Alat Musik

Gambus Melayu Riau adalah salah satu jenis instrumental musik tradisional yang terdapat hampir di seluruh kawasan Melayu.Pergeseran nilai spiritual...

Hukum Adat Suku...

Oleh Riduwan Philly | 23 Jan 2015.
Aturan Adat

Dalam upaya penyelamatan sumber daya alam di kabupaten Aceh Tenggara, Suku Alas memeliki beberapa aturan adat . Aturan-aturan tersebut terbagi dala...

Fuu

Oleh Sobat Budaya | 25 Jun 2014.
Alat Musik

Alat musik ini terbuat dari bambu. Fuu adalah alat musik tiup dari bahan kayu dan bambu yang digunakan sebagai alat bunyi untuk memanggil pend...

Ukiran Gorga Si...

Oleh hokky saavedra | 09 Apr 2012.
Ornamen Arsitektural

Ukiran gorga "singa" sebagai ornamentasi tradisi kuno Batak merupakan penggambaran kepala singa yang terkait dengan mitologi batak sebagai...