Bakpia adalah oleh-oleh khas Yogyakarta. Yang biasanya terbuat dari campuran kacang hijau dan gula yang dibalut dengan kulit, dan terbuat dari tepung kemudian dipangggang nikmat di mulut. Tekstur kue yang krispi di luar dan lembut di dalam ini akan memanjakan selera anda. Saat ini juga tersedia bakpia dengan isi yang berbeda, seperti durian, cokelat, keju dan masih banyak lagi. Namun kali ini saya ingin mengeluarkan varian rasa terbaru yaitu bakphia pathuk rasa milo. Hal ini untuk meyesuaikan dengan selera masing-masing pembeli agar lebih puas dengan rasa yang kalian suka.
â¢RESEP BAKPHIA PATHOK RASA MILO⢠Bahan-bahan: 125 gr tepung protein sedang 65 gr tepung protein tinggi 2 sdm gula pasir 100 ml air matang 1/2 sdt garam 50 ml minyak sayur utk adonan 150 ml minyak sayur utk rendaman 65 gr tepung protein sedang 25 ml minyak sayur 1/2 sdm margarine 100 gr tepung protein sedang, sangrai selama 5 menit 25 gr susu bubuk 3 sdm air es 125 gr gula halus 50 gr margarine 30 gr keju parut 10 gr coklat milo bubuk Cara membuatnya: 1. Panaskan air, masukkan gula, aduk rata hingga gula larut. Angkat Campur tepung + garam, masukkan air gula, aduk rata. Tambahkan 50 ml minyak, aduk dan uleni hingga kalis. Bulatkan Kulit 2 : Campur semua bahan, aduk rata. Bulatkan 2. Bagi masing2 kulit menjadi 20 bagian. 3. Lalu ambil adonan Kulit 1, pipihkan. Ambil adonan Kulit 2, taruh diatas Kulit 1, lalu pipihkan. 4. Lipat adonan seperti amplop, rapatkan bagian ujungnya. Lalu bulatkan. Lakukan sampai adonan habis. 5. Rendam adonan yg sudah dibulakan dalam minyak selama 15 menit. Setelah itu tiriskan. 6. Ambil adonan yg sudah direndam minyak. Pipihkan, beri isian. Lalu bulatkan rapat. Dan pipihkan. Panggang selama 15 menit, lalu panggang masing2 bagian hingga kecoklatan. Angkat. 7. Isi milo bubuk : Campur tepung yg sdh disangrai + susu bubuk+ gula halus + margarine + air es. Aduk rata. Bagi adonan menjadi 2 bagian dan beri milo bubuk. Aduk rata. Bulatkan.
MAKA merupakan salah satu tradisi sakral dalam budaya Bima. Tradisi ini berupa ikrar kesetiaan kepada raja/sultan atau pemimpin, sebagai wujud bahwa ia bersumpah akan melindungi, mengharumkan dan menjaga kehormatan Dou Labo Dana Mbojo (bangsa dan tanah air). Gerakan utamanya adalah mengacungkan keris yang terhunus ke udara sambil mengucapkan sumpah kesetiaan. Berikut adalah teks inti sumpah prajurit Bima: "Tas Rumae… Wadu si ma tapa, wadu di mambi’a. Sura wa’ura londo parenta Sara." "Yang mulia tuanku...Jika batu yang menghadang, batu yang akan pecah, jika perintah pemerintah (atasan) telah dikeluarkan (diturunkan)." Tradisi MAKA dalam Budaya Bima dilakukan dalam dua momen: Saat seorang anak laki-laki selesai menjalani upacara Compo Sampari (ritual upacara kedewasaan anak laki-laki Bima), sebagai simbol bahwa ia siap membela tanah air di berbagai bidang yang digelutinya. Seharusnya dilakukan sendiri oleh si anak, namun tingkat kedewasaan anak zaman dulu dan...
Wisma Muhammadiyah Ngloji adalah sebuah bangunan milik organisasi Muhammadiyah yang terletak di Desa Sendangagung, Kecamatan Minggir, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta. Wisma ini menjadi pusat aktivitas warga Muhammadiyah di kawasan barat Sleman. Keberadaannya mencerminkan peran aktif Muhammadiyah dalam pemberdayaan masyarakat melalui pendekatan dakwah dan pendidikan berbasis lokal.
SMP Negeri 1 Berbah terletak di Tanjung Tirto, Kelurahan Kalitirto, Kecamatan Berbah, Sleman. Gedung ini awalnya merupakan rumah dinas Administratuur Pabrik Gula Tanjung Tirto yang dibangun pada tahun 1923. Selama pendudukan Jepang, bangunan ini digunakan sebagai rumah dinas mandor tebu. Setelah Indonesia merdeka, bangunan tersebut sempat kosong dan dikuasai oleh pasukan TNI pada Serangan Umum 1 Maret 1949, tanpa ada yang menempatinya hingga tahun 1951. Sejak tahun 1951, bangunan ini digunakan untuk kegiatan sekolah, dimulai sebagai Sekolah Teknik Negeri Kalasan (STNK) dari tahun 1951 hingga 1952, kemudian berfungsi sebagai STN Kalasan dari tahun 1952 hingga 1969, sebelum akhirnya menjadi SMP Negeri 1 Berbah hingga sekarang. Bangunan SMP N I Berbah menghadap ke arah selatan dan terdiri dari dua bagian utama. Bagian depan bangunan asli, yang sekarang dijadikan kantor, memiliki denah segi enam, sementara bagian belakangnya berbentuk persegi panjang dengan atap limasan. Bangunan asli dib...
Pabrik Gula Randugunting menyisakan jejak kejayaan berupa klinik kesehatan. Eks klinik Pabrik Gula Randugunting ini bahkan telah ditetapkan sebagai cagar budaya di Kabupaten Sleman melalui SK Bupati Nomor Nomor 79.21/Kep.KDH/A/2021 tentang Status Cagar Budaya Kabupaten Sleman Tahun 2021 Tahap XXI. Berlokasi di Jalan Tamanmartani-Manisrenggo, Kalurahan Tamanmartani, Kapanewon Kalasan, Kabupaten Sleman, pabrik ini didirikan oleh K. A. Erven Klaring pada tahun 1870. Pabrik Gula Randugunting berawal dari perkebunan tanaman nila (indigo), namun, pada akhir abad ke-19, harga indigo jatuh karena kalah dengan pewarna kain sintesis. Hal ini menyebabkan perkebunan Randugunting beralih menjadi perkebunan tebu dan menjadi pabrik gula. Tahun 1900, Koloniale Bank mengambil alih aset pabrik dari pemilik sebelumnya yang gagal membayar hutang kepada Koloniale Bank. Abad ke-20, kemunculan klinik atau rumah sakit di lingkungan pabrik gula menjadi fenomena baru dalam sejarah perkembangan rumah sakit...
Kompleks Panti Asih Pakem yang terletak di Padukuhan Panggeran, Desa Hargobinangun, Kecamatan Pakem, Kabupaten Sleman, merupakan kompleks bangunan bersejarah yang dulunya berfungsi sebagai sanatorium. Sanatorium adalah fasilitas kesehatan khusus untuk mengkarantina penderita penyakit paru-paru. Saat ini, kompleks ini dalam kondisi utuh namun kurang terawat dan terkesan terbengkalai. Beberapa bagian bangunan mulai berlumut, meskipun terdapat penambahan teras di bagian depan. Kompleks Panti Asih terdiri dari beberapa komponen bangunan, antara lain: Bangunan Administrasi Paviliun A Paviliun B Paviliun C Ruang Isolasi Bekas rumah dinas dokter Binatu dan dapur Gereja