Pakaian Tradisional
Pakaian Tradisional
Pakaian Adat Riau Riau
Baju Kurung Cekak Musang Riau
- 28 Oktober 2017

Baju Kurung Cekak Musang - Riau

The baju kurung (Jawiباجو كوروڠ) is a traditional Malay costume which loosely translated as "enclosed dress". This type of costume is thenational dress of Malaysia.

In Indonesia, it is one of the many regional dresses of this culturally and ethnically diverse country (especially on the island of Sumatra - where many ethnic Malay and Minangkabau women wear this). It can also be found in Singapore and Thailand.

The early baju kurung was longer and looser. It was popularised in the late 19th century by Sultan Abu Bakar of Johor.

It has been reported that the baju kurung has "not only survived, but prospered" in modern Malaysia, pointing to its popularity during the Islamisation of Malaysia in the 1970s and 1980s.

Although baju kurung is the generic name of the attire for both males and females, in Malaysia the female dress is referred to as baju kurungwhile the male dress is referred to as baju melayu.

Two versions of the costume are popular. One is the baju kurung teluk belanga and the other is the baju kurung cekak musang. The main difference between these two fashion styles is the style of cut at the neck, where the teluk belanga style has no collar and the neckline is stitched in the style known as tulang belut ("eel's spines or bones"). The baju kurung teluk belanga originated, as its name implies, from Teluk Belanga, in the island of Singapore, which was previously the capital of the state of Johor. On the other hand, the cekak musang style has a standing collar with holes for five buttons including two buttons for the collar.

The cekak musang shirt also normally has three pockets – two at the bottom, and one at the upper left breast. The teluk belanga shirt normally has only two pockets both at the bottom. The baju melayu is a loosely fitting shirt with long sleeves, worn with long pants with a sampin which is wrapped around the middle of the body from the stomach to the knee and sometimes lower. This sampin is usually a three-quarter length or full sarong-style cloth made of kain songket, tenun pahang diraja or other woven materials with traditional patterns

The baju kurung is also worn by female non-Malays (including Malaysia's ethnic Chinese, Indian and Native Bornean minorities). This can be partially due to the baju kurung being one of the approved styles of dress for female civil servants and one of the approved styles of uniform for female school students. However, its peak sales occur in the month ofRamadan on the Muslim calendar.

 

Sumber

https://en.wikipedia.org/wiki/Baju_Kurung

http://melayuonline.com/ind/culture/dig/2663/pakaian-tradisional-melayu-riau

Diskusi

Silahkan masuk untuk berdiskusi.

Daftar Diskusi

Rekomendasi Entri

Gambar Entri
Upacara Kelahiran di Nias
Ritual Ritual
Sumatera Utara

Kelahiran seorang anak yang dinantikan tentu membuat seorang ibu serta keluarga menjadi bahagia karena dapat bertemu dengan buah hatinya, terutama bagi ibu (melahirkan anak pertama). Tetapi tidak sedikit pula ibu yang mengalami stress yang bersamaan dengan rasa bahagia itu. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan tentang makna dari pra-kelahiran seseorang dalam adat Nias khusunya di Nias Barat, Kecamatan Lahomi Desa Tigaserangkai, dan menjelaskan tentang proses kelahiran anak mulai dari memberikan nama famanoro ono khora sibaya. Metode pelaksanaan dalam penelitian ini adalah menggunakan metode observasi dan metode wawancara dengan pendekatan deskriptif. pendekatan deskriptif digunakan untuk mendeskripsikan fakta sosial dan memberikan keterangan yang jelas mengenai Pra-Kelahiran dalam adat Nias. Adapun hasil dalam pembahasan ini adalah pra-kelahiran, pada waktu melahirkan anak,Pemberian Nama (Famatorõ Tõi), acara famangõrõ ono khõ zibaya (Mengantar anak ke rumah paman),...

avatar
Admin Budaya
Gambar Entri
Prajurit Pemanah Kasultanan Kasepuhan Cirebon Di Festival Keraton Nusantara
Seni Pertunjukan Seni Pertunjukan
Jawa Barat

Prajurit pemanah dari komunitas pemanah berkuda indonesia (KPBI) mengikuti Festival Keraton Nusantara 2017. mewakili kesultanan kasepuhan cirebon. PAKAIAN: terdiri dari ikat kepala/ totopong khas sunda jenis mahkuta wangsa. kain sembongb berwarnaungu di ikat di pinggang bersamaan dengan senjata tajam seperti golok dan pisau lalu baju & celana pangsi sunda. dengan baju corak ukiran batik khas sunda di bagian dada. untuk alas kaki sebagian besar memakai sendal gunung, namun juga ada yang memakai sepatu berkuda. BUSUR: sebagian besar memakai busur dengan model bentuk turkis dan ada juga memakai busur model bentuk korea. ANAK PANAH: Semua nya memakai anak panah bahan natural seperti bambu tonkin, kayu mapple & kayu spruce QUIVER (TEMPAT ANAK PANAH): Semua pemanah menggunakan quiver jenis backside quiver atau hip quiver . yaitu quiver yang anak panah di pasang di pinggang dan apabila anak panah di pasang di dalam quiver , nock anak panah menghadap ke belaka...

avatar
ASEP NU KASEP TEA ATUH PIRAKU
Gambar Entri
Kirab agung milad ke 215 kesultanan kacirebonan
Seni Pertunjukan Seni Pertunjukan
Jawa Barat

aksi pertunjukan pusaka dan pasukan kesultanan kacirebonan dari balaikota cirebon sampai ke keraton kacirebonan

avatar
ASEP NU KASEP TEA ATUH PIRAKU
Gambar Entri
PANURUNG: Pasukan Pengawal Keraton Sumedang Larang
Senjata dan Alat Perang Senjata dan Alat Perang
Jawa Barat

Para pasukan penjaga keraton Sumedang larang

avatar
ASEP NU KASEP TEA ATUH PIRAKU
Gambar Entri
sate ayam madura
Makanan Minuman Makanan Minuman
Jawa Timur

soto ayam adalah makanan dari lamongan

avatar
Sadaaaa