|
|
|
|
Bahasa Kebalikan (Osob Kiwalan) Tanggal 05 Aug 2018 oleh OSKM18_16418085_Anthonio De Milano Palbeno. |
Kota Malang adalah salah satu kota terbesar di Provinsi Jawa Timur. Kota Malang memiliki keberagaman budaya maupun tradisi yang luar biasa baik dari cerita rakyat, seni rupa, seni tari, dan bahkan bahasanya pun menjadi ikon penting dari kota ini. Kota ini sangatlah dekat dengan istilah 'AREMA' yang merupakan singkatan dari 'Arek-arek Malang'. Selain itu hal yang sangat terikat bahkan ikonis dari Kota Malang ialah bahasa kebalikan (Osob Kiwalan). Apakah 'Osob Kiwalan' itu? 'Osob Kiwalan' atau 'Boso Walikan' setelah dibalik, dalam bahasa Indonesia berarti 'Bahasa Kebalikan'. Bahasa kebalikan sangat lumrah dan dimengerti oleh Arek-arek Malang (AREMA). Oleh karena itu bahasa ini sangat sering digunakan dalam kehidupan sehari-hari Arek-arek Malang terutama kaum muda.
Adapun beberapa contoh 'Osob Kiwalan', yaitu: - umak = kamu
- ayas = saya
- ongis nade = singo edan (singa gila)
- kodhew = wedhok (perempuan)
- Ngalam = Malang
- uklam-uklam = mlaku-mlaku (jalan-
jalan)
- lecep = pecel (makanan)
- oskab = bakso (makanan), dan
- kipa ilakes yang artinya apik sekali (bagus sekali), dsb.
Bahasa yang digunakan Arek-arek Malang ini sangat berbeda dengan bahasa-bahasa dari daerah lain karena bahasa ini berbeda bukan dari logat ataupun makna kata, melainkan penggunaan dalam membaca sebuah kata yang dibalik. Penggunaan bahasa Malangan inipun sangat mudah dipelajari dan tidak perlu belajar formal di kelas.
'Osob Kiwalan' ini sebenarnya memiliki sejarah yang sangat besar pada masanya, pasalnya bahasa kebalikan ini menjadi salah satu bahasa kode/ sandi yang digunakan arek-arek Malang saat melawan tentara Belanda. Ibarat tentara NAZI Jerman yang memiliki sandi 'Enigma' selama Perang Dunia II, maka Kota Malang memiliki sandi 'Osob Kiwalan' pada zaman penjajahan Belanda di Indonesia. Tujuan dari penggunaan bahasa kebalikan ini adalah untuk menjamin kerahasiaan dan efektifitas komunikasi saat itu, terlebih untuk membedakan kawan dan lawan. Bahasa kebalikan ini dibuat oleh kelompok bernama 'Gerilya Rakyat Kota' atas dasar adanya keberadaan mata-mata Belanda dari pribumi yang menghantui arek-arek Malang. Bahasa kebalikan inipun juga digunakan oleh para Tentara Republik Indonesia Pelajar (TRIP) yang turut berjuang di Kota Malang.ÃÂ
'Osob Kiwalan' yang menjadi ikon arek-arek Malang, hingga saat ini masih sering digunakan dalam kehidupan sehari-hari terlebih di ranah kaum muda. Maka dari itu, 'Osob Kiwalan' ini patut dilestarikan oleh generasi muda agar menjadi budaya yang khas dari Kota Malang. #OSKMITB2018
Gambus
Oleh
agus deden
| 21 Jun 2012.
Gambus Melayu Riau adalah salah satu jenis instrumental musik tradisional yang terdapat hampir di seluruh kawasan Melayu.Pergeseran nilai spiritual... |
Hukum Adat Suku...
Oleh
Riduwan Philly
| 23 Jan 2015.
Dalam upaya penyelamatan sumber daya alam di kabupaten Aceh Tenggara, Suku Alas memeliki beberapa aturan adat . Aturan-aturan tersebut terbagi dal... |
Fuu
Oleh
Sobat Budaya
| 25 Jun 2014.
Alat musik ini terbuat dari bambu. Fuu adalah alat musik tiup dari bahan kayu dan bambu yang digunakan sebagai alat bunyi untuk memanggil pend... |
Ukiran Gorga Si...
Oleh
hokky saavedra
| 09 Apr 2012.
Ukiran gorga "singa" sebagai ornamentasi tradisi kuno Batak merupakan penggambaran kepala singa yang terkait dengan mitologi batak sebagai... |