Tarian
Tarian
Tarian Tradisional Maluku Kepulauan Tanimbar
Badendang, Tarian Rakyat Suku Tanimbar #DaftarSB19
- 11 Februari 2019

Suku Tanimbar adalah sekelompok etnis atau masyarakat asal Indonesia yang mendiami Kepulauan Tanimbar yang berasal dari campuran Austronesia-Papua. Kata ”Tanimbar” berasal dari kata Tanempar dalam bahasa Yamdena Timur (Nustimur) atau Tnebar dalam bahasa Fordata, yang berarti ”Terdampar”.

Badendang adalah salah satu jenis tarian rakyat Tanimbar. Dari sekian banyak tarian khas Tanimbar, Badendang merupakan salah satu tarian yang popular, karena tariannya sederhana dan melibatkan banyak orang.

Yang khas dalam tarian ini, yaitu;
-Tidak banyak gerakkan yang ditampilkan. Hanya satu / dua gerakkan, yang polanya tidak banyak berbeda ( pola tetap: dua langkah maju, dan dua langkah mudur).

-berbentuk lingkaran,

-bergandengan tangan,

-para penari tidak perlu memiliki keahlian/ketrampilan khusus,

-siapapun boleh ikut badendang; perempuan, laki-laki, tua, muda dan remaja.

-biasanya diiringi dengan lagu dan alat music (tifa, gitar, gambus, gong, dll)

– dan yang sangat khas, yaitu Badendang biasanya menjadi ajang bagi para penyair untuk beradu/tanding pantun.

kini, Badendang sudah tidak lagi tampak pada Perayaan-perayaan akbar ataupun Pesta Rakyat di Desa-Desa di Tanimbar. Hal ini tidak hanya disebabkan oleh semakin laris tawaran berbagai tarian modern, namun juga karena sudah tidak lagi banyak orang yang menghafal dengan baik pantun-pantun rakyat.

Ada beberapa jenis Pantun rakyat Tanimbar; Pantun Muda-Mudi, Persahabatan, Adat dan Agama. Berikut beberapa Pantun Muda Mudi:

Urang ko mpweang kukis delapan, kukis delapan model taputar
Urang ko mpweang tadu tafue, ka ler famudi ke te mtwaputar

Yakw kose feti ma twi somlaki, nempa ku sare wekat lauran
Yakw kose feti ma kwendrat urang, nempa ku sare ni dalam yatak

Yakw pweang resi ma kune lore, nempa lore namin let kese.
Sandre yakw ye tukan lolore, yakw klore tadu fen tene lese.

Kabal awear tanempar dalam, ni loloiyain na pnue latwdalam,
Urang ka kete mu soru dalang, koli yakw dalam farlan ko dalam

Kwetan katutun ka kwilitan weye, ka kwilitan weye ma keten lale.
Kweluk sisile kweluk bababal, ka kwlitan urang soun ngafele

Arwalu ko mal mutnar sir das ye, koli sir teri ma to kweban lere
Arwalu ko mal tutuknir da ye, koli sir teri ma to kweban urang

Yakw kwanim boti ma fwair uman, Fore balisya fian loloi
La yora krumwa kit nin kateman, koli far desar awai loloi

Ti kumdir ukur ma kfarmya bulan, fali la bulan idak beberi
Urang kom falak yakw tetak dulan, fali la urang ning bung beberi

Nde kes lebabe nusye srai selar, feniar rar maup lar yole mudin
Nde kes lebabe nuse ralampir, rafuri sir e rtuni bis impan

Mnaur timur pepar sifloy, man bitil daftar to kurwa oang
Amoi nares nomat a krae, ti ler famudi e ntar feti lengan

Di mufafai wawe manilu, ko mfukat safe ma mune yadin
Di mufafai yakw ye tok kyawang, yakw kwendrat ko e, myoding luryain

Syabmalae nyore dalam rerengi, yakw to kufai katuar ma rane
Yakw to kufai la uran dalam, feti lolone nor yakw nde tate

Wawe seran buan boboku, mankiar tir karat ma lar faniak
Yakw salan uran soun boboku, kwarat totokan ma la kfaniak

 

Sumber :

https://ameteling.wordpress.com/category/suara-kami/tabwery-batdare/tanimbar/

https://id.wikipedia.org/wiki/Suku_Tanimbar

http://budayatanimbar.blogspot.com/2012/05/sekilas-tentang-kebudayaan-tanimbar.html

https://www.youtube.com/watch?v=isJhlv5l0Eg

Diskusi

Silahkan masuk untuk berdiskusi.

Daftar Diskusi

Rekomendasi Entri

Gambar Entri
Tradisi MAKA
Seni Pertunjukan Seni Pertunjukan
Nusa Tenggara Barat

MAKA merupakan salah satu tradisi sakral dalam budaya Bima. Tradisi ini berupa ikrar kesetiaan kepada raja/sultan atau pemimpin, sebagai wujud bahwa ia bersumpah akan melindungi, mengharumkan dan menjaga kehormatan Dou Labo Dana Mbojo (bangsa dan tanah air). Gerakan utamanya adalah mengacungkan keris yang terhunus ke udara sambil mengucapkan sumpah kesetiaan. Berikut adalah teks inti sumpah prajurit Bima: "Tas Rumae… Wadu si ma tapa, wadu di mambi’a. Sura wa’ura londo parenta Sara." "Yang mulia tuanku...Jika batu yang menghadang, batu yang akan pecah, jika perintah pemerintah (atasan) telah dikeluarkan (diturunkan)." Tradisi MAKA dalam Budaya Bima dilakukan dalam dua momen: Saat seorang anak laki-laki selesai menjalani upacara Compo Sampari (ritual upacara kedewasaan anak laki-laki Bima), sebagai simbol bahwa ia siap membela tanah air di berbagai bidang yang digelutinya. Seharusnya dilakukan sendiri oleh si anak, namun tingkat kedewasaan anak zaman dulu dan...

avatar
Aji_permana
Gambar Entri
Wisma Muhammadiyah Ngloji
Produk Arsitektur Produk Arsitektur
Daerah Istimewa Yogyakarta

Wisma Muhammadiyah Ngloji adalah sebuah bangunan milik organisasi Muhammadiyah yang terletak di Desa Sendangagung, Kecamatan Minggir, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta. Wisma ini menjadi pusat aktivitas warga Muhammadiyah di kawasan barat Sleman. Keberadaannya mencerminkan peran aktif Muhammadiyah dalam pemberdayaan masyarakat melalui pendekatan dakwah dan pendidikan berbasis lokal.

avatar
Bernadetta Alice Caroline
Gambar Entri
SMP Negeri 1 Berbah
Produk Arsitektur Produk Arsitektur
Daerah Istimewa Yogyakarta

SMP Negeri 1 Berbah terletak di Tanjung Tirto, Kelurahan Kalitirto, Kecamatan Berbah, Sleman. Gedung ini awalnya merupakan rumah dinas Administratuur Pabrik Gula Tanjung Tirto yang dibangun pada tahun 1923. Selama pendudukan Jepang, bangunan ini digunakan sebagai rumah dinas mandor tebu. Setelah Indonesia merdeka, bangunan tersebut sempat kosong dan dikuasai oleh pasukan TNI pada Serangan Umum 1 Maret 1949, tanpa ada yang menempatinya hingga tahun 1951. Sejak tahun 1951, bangunan ini digunakan untuk kegiatan sekolah, dimulai sebagai Sekolah Teknik Negeri Kalasan (STNK) dari tahun 1951 hingga 1952, kemudian berfungsi sebagai STN Kalasan dari tahun 1952 hingga 1969, sebelum akhirnya menjadi SMP Negeri 1 Berbah hingga sekarang. Bangunan SMP N I Berbah menghadap ke arah selatan dan terdiri dari dua bagian utama. Bagian depan bangunan asli, yang sekarang dijadikan kantor, memiliki denah segi enam, sementara bagian belakangnya berbentuk persegi panjang dengan atap limasan. Bangunan asli dib...

avatar
Bernadetta Alice Caroline
Gambar Entri
Pabrik Gula Randugunting
Produk Arsitektur Produk Arsitektur
Daerah Istimewa Yogyakarta

Pabrik Gula Randugunting menyisakan jejak kejayaan berupa klinik kesehatan. Eks klinik Pabrik Gula Randugunting ini bahkan telah ditetapkan sebagai cagar budaya di Kabupaten Sleman melalui SK Bupati Nomor Nomor 79.21/Kep.KDH/A/2021 tentang Status Cagar Budaya Kabupaten Sleman Tahun 2021 Tahap XXI. Berlokasi di Jalan Tamanmartani-Manisrenggo, Kalurahan Tamanmartani, Kapanewon Kalasan, Kabupaten Sleman, pabrik ini didirikan oleh K. A. Erven Klaring pada tahun 1870. Pabrik Gula Randugunting berawal dari perkebunan tanaman nila (indigo), namun, pada akhir abad ke-19, harga indigo jatuh karena kalah dengan pewarna kain sintesis. Hal ini menyebabkan perkebunan Randugunting beralih menjadi perkebunan tebu dan menjadi pabrik gula. Tahun 1900, Koloniale Bank mengambil alih aset pabrik dari pemilik sebelumnya yang gagal membayar hutang kepada Koloniale Bank. Abad ke-20, kemunculan klinik atau rumah sakit di lingkungan pabrik gula menjadi fenomena baru dalam sejarah perkembangan rumah sakit...

avatar
Bernadetta Alice Caroline
Gambar Entri
Kompleks Panti Asih Pakem
Produk Arsitektur Produk Arsitektur
Daerah Istimewa Yogyakarta

Kompleks Panti Asih Pakem yang terletak di Padukuhan Panggeran, Desa Hargobinangun, Kecamatan Pakem, Kabupaten Sleman, merupakan kompleks bangunan bersejarah yang dulunya berfungsi sebagai sanatorium. Sanatorium adalah fasilitas kesehatan khusus untuk mengkarantina penderita penyakit paru-paru. Saat ini, kompleks ini dalam kondisi utuh namun kurang terawat dan terkesan terbengkalai. Beberapa bagian bangunan mulai berlumut, meskipun terdapat penambahan teras di bagian depan. Kompleks Panti Asih terdiri dari beberapa komponen bangunan, antara lain: Bangunan Administrasi Paviliun A Paviliun B Paviliun C Ruang Isolasi Bekas rumah dinas dokter Binatu dan dapur Gereja

avatar
Bernadetta Alice Caroline