|
|
|
|
BERGLUST DAN ORKES GAMBANG KROMONG Tanggal 11 Aug 2018 oleh OSKM_16118002_Irtyafari ITB_2018. |
DULU, saat Hotel Berglust berjaya sebagai salah satu hotel tujuan para wisatawan, para tamu hotel yang kebanyakan londo-londo dari Bandung dan Batavia dihibur dengan sejumlah kesenian tradisional, salah satunya orkes Gambang Kromong.
Gambang Kromong adalah kesenian khas Betawi campuran beragam seni dari mancanegara. Ada unsur Tionghoa, Barat, dan tentu saja kesenian lokal melalui gamelannya.
Sebutan Gambang Kromong sendiri sebenarnya berasal dari dua buah alat perkusi yaitu gambang dan kromong. Bilahan gambang terdiri dari 18 buah biasanya dibuat dari kayu suangking, huru baru, atau kayu jenis lainnya yang empuk bunyinya bila dipukul. Sedang kromong yang berjumlah 10 buah (pencon) terbuat dari perunggu atau besi.
Kaitannya secara fisik, unsur Cina tampak pada alat musik geseknya, yaitu tehyan, kohangyang, dan sukong. Disisi lain unsur pribumi terdapat pada alat musik gambang, kromong, gendang, kecrek, dan gong.
Pada awalnya Orkes ini adalah perkembangan dari Orkes Yang Khim dengan peralatan musik yang terdiri atas yag khim, sukong, thehian, kongahian, hosiang, sambian, sulingpan, dan ningnong, yang dibawa ke Nusantara oleh para keturunan Cina. Karena tidak semua alat-alat musik tersebut bisa didapatkan di Nusantara, maka alat musik pengiring mulai diganti dengan gambang yang larasnya disesuaikan dengan notasi yang diciptakan orang-orang Hokian. Perkembangan Orkes Yang Khim kemudian disebut Orkes Gambang.
Sebelum berkembang dan berakulturasi dengan budaya lokal, Orkes-orkes tersebut hanya sering dimainkan oleh para peranakan Cina saja. Lagu-lagu yang seing dibawakan pun merupakan lagu-lagu Cina, sehingga acapkali disebut sebagai Gambang Cina.
Baru pada 1880 atas usaha Tang Wangwe serta dukungan dari (Wijkmeester) Pasar Senen, Teng Tjoe, Orkes Gambang diengkapi peralatan musik setempat, seperti keromong kempul, gendang, dan gong. Lagu-lagunya pun berakulturasi dengan lagu daerah seperti lagu-lagu Sunda populer.
Foto koleksi KITLV ini dijepret sekitar tahun 1930. Lokasinya berada di taman halaman depan Hotel Berglust.
Ya Berglust yang orang Cimahi kenal sebagai kolam renang, awalnya adalah hotel. Berlokasi di Schoolweg atau jalan sekolah (karena ada sekolah di daerah ini. Dulu SD Ksatrian, sekarang SD Baros Mandiri). Kini nama jalannya jadi Jalan Sukimun.
Sumber :
https://www.instagram.com/p/BiofOBgnBz5/?hl=en&taken-by=tjimahiheritage
#OSKMITB2018
Gambus
Oleh
agus deden
| 21 Jun 2012.
Gambus Melayu Riau adalah salah satu jenis instrumental musik tradisional yang terdapat hampir di seluruh kawasan Melayu.Pergeseran nilai spiritual... |
Hukum Adat Suku...
Oleh
Riduwan Philly
| 23 Jan 2015.
Dalam upaya penyelamatan sumber daya alam di kabupaten Aceh Tenggara, Suku Alas memeliki beberapa aturan adat . Aturan-aturan tersebut terbagi dal... |
Fuu
Oleh
Sobat Budaya
| 25 Jun 2014.
Alat musik ini terbuat dari bambu. Fuu adalah alat musik tiup dari bahan kayu dan bambu yang digunakan sebagai alat bunyi untuk memanggil pend... |
Ukiran Gorga Si...
Oleh
hokky saavedra
| 09 Apr 2012.
Ukiran gorga "singa" sebagai ornamentasi tradisi kuno Batak merupakan penggambaran kepala singa yang terkait dengan mitologi batak sebagai... |