Cerita Rakyat
Cerita Rakyat
Legenda Aceh Gayo
Atu Belah
- 3 September 2014

Pada masa dahulu di desa Penerun di Gayo hidup satu keluarga miskin. Keluarga itu mempunyai dua orang anak, yang tua berusia tujuh tahun dan yang kecil masih menetek.

Ayah kedua anak itu hidup sebagai petani. Pada waktu senggangnya ia selalu berburu rusa di hutan. Di samping itu, ia juga banyak menangkap belalang di sawah, untuk dimakan apabila tidak berhasil memperoleh binatang buruan. Belalang itu ia kumpulkan sedikit demi sedikit di dalam lumbung padinya, yang sedang kosong karena sedang musim paceklik.

Pada suatu hari ia pergi ke hutan untuk berburu rusa. Di rumah tinggal istri dan kedua anaknya. Pada waktu makan, anak yang sulung merujuk, karena di meja tidak ada daging sebagai teman nasinya. Karena di rumah memang tidak ada persediaan lagi, maka kejadian ini membuat ibunya bingung memikirkan bagaimana dapat memenuhi keinginan anaknya, yang sangat dimanjakannya itu. Akhirnya si ibu mengizinkan putranya untuk mengambil sendiri belalang yang berada di dalam lumbung. Ketika si anak membuka tutup lumbung, rupanya ia kurang berhati-hati, sehingga menyebabkan semua serangga itu habis berterbangan ke luar.

Sementara itu ayahnya pulang dari berburu. Ia kelihatannya sedang kesal, karena tidak berhasil memperoleh seekor rusa pun. Pantaslah jika ia sangat marah sewaktu mengetahui bahwa semua persediaan belalang, yang telah ia kumpulkan dengan susah payah, telah habis terlepas semuanya. Dalam keadaan lupa diri si ayah telah memotong kedua payudara istrinya, dan memanggangnya dengan gemas di atas tungku, untuk dijadikan teman nasinya.

Wanita malang yang berlumuran darah dan dalam kesakitan itu segera meninggalkan rumahnya. Dalam keputusasaan, ia menuju ke Atu Belah. Batu besar yang terkenal dapat menelan siapa saja, yang bersedia untuk dijadikan korban. Siapa saja dapat menjadi korban batu ajaib ini, apabila ia menjangin, yakni menyanyikan kata-kata, Atu belah, atu bertangkup nge sawah pejaying te masa dahulu, yang berarti "Batu Belah, batu bertangkup, sudah tiba janji kita masa yang lalu." Kata-kata itu dinyanyikan berkali-kali secara lirih sekali oleh ibu yang malang itu.

Sementara si ibu menuju ke Atu Belah, kedua putranya terus menguntitnya dari kejauhan sambil menangis. Si kakak menggendong adiknya yang masih kecil itu.

Akhirnya bagianbatu yang terbelah itu terbuka dengan perlahan- lahan dan tanpa ragu lagi si ibu yang sedang penasaran itu segera masuk ke dalamnya. Sedikit demi sedikit tubuhnya ditelan Batu Belah, setelah ia menyanyikan kalimat bertuah itu berulang kali.

Ketika kedua kakak beradik itu tiba di sana, keadaan alam sedang buruk-buruknya, hujan disertai badai sedang mengamuk. Bumi terasa bergetar karena sedang menyaksikan Atu Belah menelan manusia.

Setelah semua reda, kedua anak itu dengan hati yang luluh hanya dapat melihat rambut ibunya, yang masih tersisa tidak tertelan habis batu ajaib. Kemudian anak yang sulung mencabut tujuh helai rambut ibunya untuk dijadikan jimat pelindung mereka berdua.

 

Sumber: Danandjya, James (2002). Folklor Indonesia. Jakarta: Pustaka Utama Grafiti.

Diskusi

Silahkan masuk untuk berdiskusi.

Daftar Diskusi

Rekomendasi Entri

Gambar Entri
Dari Rendang Hingga Gudeg: 10 Mahakarya Kuliner Indonesia yang Mengguncang Lidah
Makanan Minuman Makanan Minuman
DKI Jakarta

1. Rendang (Minangkabau) Rendang adalah hidangan daging (umumnya sapi) yang dimasak perlahan dalam santan dan bumbu rempah-rempah yang kaya selama berjam-jam (4–8 jam). Proses memasak yang sangat lama ini membuat santan mengering dan bumbu terserap sempurna ke dalam daging. Hasilnya adalah daging yang sangat empuk, padat, dan dilapisi bumbu hitam kecokelatan yang berminyak. Cita rasanya sangat kompleks: gurih, pedas, dan beraroma kuat. Rendang kering memiliki daya simpan yang panjang. Rendang adalah salah satu hidangan khas Indonesia yang paling terkenal dan diakui dunia. Berasal dari Minangkabau, Sumatera Barat, masakan ini memiliki nilai budaya yang tinggi dan proses memasak yang unik. 1. Asal dan Filosofi Asal: Rendang berasal dari tradisi memasak suku Minangkabau. Secara historis, masakan ini berfungsi sebagai bekal perjalanan jauh karena kemampuannya yang tahan lama berkat proses memasak yang menghilangkan air. Filosofi: Proses memasak rendang yang memakan waktu lama mela...

avatar
Umikulsum
Gambar Entri
Resep Ayam Goreng Bawang Putih Renyah, Gurih Harum Bikin Nagih
Makanan Minuman Makanan Minuman
Jawa Barat

Ayam goreng adalah salah satu menu favorit keluarga yang tidak pernah membosankan. Namun, jika kamu ingin mencoba variasi yang lebih gurih dan harum, ayam goreng bawang putih renyah adalah pilihan yang tepat. Ciri khasnya terletak pada aroma bawang putih yang kuat serta kriukannya yang renyah saat digigit. Resep ini juga sangat mudah dibuat, cocok untuk menu harian maupun ide jualan. Bahan-Bahan Bahan Ayam Ungkep ½ kg ayam (boleh potong kecil agar lebih cepat matang) 5 siung bawang putih 4 siung bawang merah 1 sdt ketumbar bubuk 1 ruas kunyit (opsional untuk warna) Garam secukupnya Kaldu bubuk secukupnya Air ± 400 ml Bahan Kriuk Bawang 5–6 siung bawang putih, cincang halus 3 sdm tepung maizena ¼ sdt garam ¼ sdt lada Minyak banyak untuk menggoreng Cara Membuat Ungkep ayam terlebih dahulu Haluskan bawang putih, bawang merah, kunyit, dan ketumbar. Tumis sebentar hingga harum. Masukkan ayam, aduk rata, lalu tuang air. Tambahkan garam dan kaldu...

avatar
Apitsupriatna
Gambar Entri
Resep Ayam Ungkep Bumbu Kuning Cepat, Praktis untuk Masakan Harian
Makanan Minuman Makanan Minuman
Jawa Barat

Ayam ungkep bumbu kuning adalah salah satu menu rumahan yang paling praktis dibuat. Rasanya gurih, aromanya harum, dan bisa diolah lagi menjadi berbagai hidangan seperti ayam goreng, ayam bakar, hingga pelengkap nasi kuning. Keunggulan lainnya, resep ini termasuk cepat dan cocok untuk kamu yang ingin memasak tanpa ribet namun tetap enak. Berikut resep ayam ungkep bumbu kuning cepat yang bisa kamu coba di rumah. Bahan-Bahan ½ kg ayam, potong sesuai selera 4 siung bawang putih 5 siung bawang merah 1 ruas kunyit 1 ruas jahe 1 ruas lengkuas (geprek) 2 lembar daun salam 2 lembar daun jeruk 1 batang serai (geprek) 1 sdt ketumbar bubuk (opsional) Garam secukupnya Kaldu bubuk secukupnya Air ± 400–500 ml Minyak sedikit untuk menumis Cara Membuat Haluskan bumbu Blender atau ulek bawang merah, bawang putih, kunyit, jahe, dan ketumbar bubuk (jika dipakai). Semakin halus bumbunya, semakin meresap ke ayam. Tumis bumbu hingga harum Panaskan sedikit m...

avatar
Apitsupriatna
Gambar Entri
Konsep Ikan Keramat Sebagai Konservasi Lokal Air Bersih Kawasan Goa Ngerong Tuban
Cerita Rakyat Cerita Rakyat
Jawa Timur

Sumber daya air merupakan sebuah unsur esensial dalam mendukung keberlangsungan kehidupan di bumi. Ketersediaan air dengan kualitas baik dan jumlah yang cukup menjadi faktor utama keseimbangan ekosistem serta kesejahteraan manusia. Namun, pada era modern saat ini, dunia menghadapi krisis air yang semakin mengkhawatirkan (Sari et al., 2024). Berkurangnya ketersediaan air disebabkan oleh berbagai faktor global seperti pemanasan, degradasi lingkungan, dan pertumbuhan penduduk yang pesat. Kondisi tersebut menuntut adanya langkah-langkah strategis dalam pengelolaan air dengan memperhatikan berbagai faktor yang tidak hanya teknis, tetapi juga memperhatikan sosial dan budaya masyarakat. Salah satu langkah yang relevan adalah konservasi air berbasis kearifan lokal. Langkah strategis ini memprioritaskan nilai-nilai budaya masyarakat sebagai dasar dalam menjaga sumber daya air. Salah satu wilayah yang mengimplementasikan konservasi berbasis kearifan lokal yaitu Goa Ngerong di kecamatan Rengel,...

avatar
Muhammad Rofiul Alim
Gambar Entri
Upacara Kelahiran di Nias
Ritual Ritual
Sumatera Utara

Kelahiran seorang anak yang dinantikan tentu membuat seorang ibu serta keluarga menjadi bahagia karena dapat bertemu dengan buah hatinya, terutama bagi ibu (melahirkan anak pertama). Tetapi tidak sedikit pula ibu yang mengalami stress yang bersamaan dengan rasa bahagia itu. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan tentang makna dari pra-kelahiran seseorang dalam adat Nias khusunya di Nias Barat, Kecamatan Lahomi Desa Tigaserangkai, dan menjelaskan tentang proses kelahiran anak mulai dari memberikan nama famanoro ono khora sibaya. Metode pelaksanaan dalam penelitian ini adalah menggunakan metode observasi dan metode wawancara dengan pendekatan deskriptif. pendekatan deskriptif digunakan untuk mendeskripsikan fakta sosial dan memberikan keterangan yang jelas mengenai Pra-Kelahiran dalam adat Nias. Adapun hasil dalam pembahasan ini adalah pra-kelahiran, pada waktu melahirkan anak,Pemberian Nama (Famatorõ Tõi), acara famangõrõ ono khõ zibaya (Mengantar anak ke rumah paman),...

avatar
Admin Budaya