Lumpia, adalah makanan khas dari daerah Semarang, Jawa Tengah. Makanan ini berisi rebung, telur, daging ayam, dan udang yang di roll. Nama "lumpia" sendiri berasal dari lembaran tipis yang terbuat dari tepung gandum dimana digunakan untuk membungkus isi dari lumpia. Ada 2 jenis lumpia yang terkenal yaitu lumpia goreng dan lumpia basah (tidak digoreng. Sekarang ini, terdapat 6 aliran jenis lumpia Semarang dengan ciri khas yang berbeda-beda. Pertama, ada aliran Gang Lombok, lalu ada aliran Jalan Pemuda , Jalan Mataram, sejumlah bekas pegawai lumpia Jalan Pemuda, orang-orang yang berhobi kuliner lalu membuat lumpia dengan resep hasil pembelajaran dari resep yang sudah beredar di masyarakat, dan anak-anak dari almarhum pembuat lumpia terkenal.
Rebung merupakan tunas muda yang tumbuh dari batang bambu. Bahan makanan ini mempunyai kandungan karbohidrat, protein, serta dua belas asam amino yang diperlukan oleh tubuh. mengonsumsi rebung secara teratur dapat menghambat berbagai jenis penyakit termasuk kanker. Rebung tidak hanya dapat diolah menjadi lumpia, tapi juga makanan lainnya seperti tepung, cuka, asinan, keripik, dan lain-lain.Â
Asal usul lumpia yaitu dimulai dari datangnya Tjoa Thay Joe yang lahir di Fujian ke kota Semarang untuk menetap. Tujuan beliau adalah membuka bisnis makanan pelengkap di kota Semarang. Kemudian Tjoa Thay Joe bertemu dengan Mbak Wasih, asli orang Jawa yang sedang berjualan makanan yang hampir sama dengan beliau, namun hanya berbeda isinya saja. Seiring berjalannya waktu, mereka saling jatuh cinta di pertengahan bisnis menjual lumpia. Mereka pun memutuskan untuk menikah dan usaha mereka semakin meluas serta diteruskan secara turun temurun ke anak-anaknya.
Lumpia banyak dijumpai dimana-mana bahkan di beberapa kota selain Semarang. Banyak orang yang membangun usaha menjual lumpia karena cita rasa asli Indonesia yang membuat lumpia dicintai banyak orang. Orang dari luar kota rela datang ke Semarang untuk mencicipi makanan khas Jawa ini bahkan memborong banyak untuk dibawa pulang, sehingga kerabatnya bisa mencicipi lumpia asli Semarang juga. Â
Cara membuat Lumpia Semarang, yaitu:
Lumpia adalah makanan khas asli dari Indonesia yang seharusnya kita budayakan. Caranya dengan mewariskan secara turun menurun resep lumpia agar keberadaan lumpia tidak hilang dari Indonesia. Permbuatan lumpia relatif tidak sulit, sehingga banyak orang membuatnya. Banyak masyarakat serta turis dari berbagai negara ingin mencoba salah satu dari sekian banyak makanan khas Semarang ini.Â
sumber :Â https://www.jagoresep.xyz/2014/12/info-sejarah-asal-usul-mula-lumpia.html
         https://id.wikipedia.org/wiki/Lumpia_Semarang
         https://id.wikipedia.org/wiki/Rebung
         #OSKMITB2018
Â
Â
Lumpiah yang digoreng ini merupakan makanan yang cukup terkenal. Oleh karena itu dapat ditemukan di banyak tempat di Indonesia, tidak hanya di tempat asalnya saja yaitu Semarang.
Lumpiah juga biasanya dapat dimodifikasi dengan berbagai macam isian atau bumbu.
Di Kota Bandung, lumpiah goreng dapat ditemukan di banyak tempat. Bahkan di kantin-kantin sekolah, universitas, kantor, warung, pasar, dan tempat makan lainnya.
Lumpiah goreng yang cukup nikmat dapat dicoba di Griya Buah Batu, Bandung.
Rasa lumpiahnya enak, sekalipun minyaknya cukup banyak.
Rekomendasi makan dengan minuman yang segar-segar.
MAKA merupakan salah satu tradisi sakral dalam budaya Bima. Tradisi ini berupa ikrar kesetiaan kepada raja/sultan atau pemimpin, sebagai wujud bahwa ia bersumpah akan melindungi, mengharumkan dan menjaga kehormatan Dou Labo Dana Mbojo (bangsa dan tanah air). Gerakan utamanya adalah mengacungkan keris yang terhunus ke udara sambil mengucapkan sumpah kesetiaan. Berikut adalah teks inti sumpah prajurit Bima: "Tas Rumae… Wadu si ma tapa, wadu di mambi’a. Sura wa’ura londo parenta Sara." "Yang mulia tuanku...Jika batu yang menghadang, batu yang akan pecah, jika perintah pemerintah (atasan) telah dikeluarkan (diturunkan)." Tradisi MAKA dalam Budaya Bima dilakukan dalam dua momen: Saat seorang anak laki-laki selesai menjalani upacara Compo Sampari (ritual upacara kedewasaan anak laki-laki Bima), sebagai simbol bahwa ia siap membela tanah air di berbagai bidang yang digelutinya. Seharusnya dilakukan sendiri oleh si anak, namun tingkat kedewasaan anak zaman dulu dan...
Wisma Muhammadiyah Ngloji adalah sebuah bangunan milik organisasi Muhammadiyah yang terletak di Desa Sendangagung, Kecamatan Minggir, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta. Wisma ini menjadi pusat aktivitas warga Muhammadiyah di kawasan barat Sleman. Keberadaannya mencerminkan peran aktif Muhammadiyah dalam pemberdayaan masyarakat melalui pendekatan dakwah dan pendidikan berbasis lokal.
SMP Negeri 1 Berbah terletak di Tanjung Tirto, Kelurahan Kalitirto, Kecamatan Berbah, Sleman. Gedung ini awalnya merupakan rumah dinas Administratuur Pabrik Gula Tanjung Tirto yang dibangun pada tahun 1923. Selama pendudukan Jepang, bangunan ini digunakan sebagai rumah dinas mandor tebu. Setelah Indonesia merdeka, bangunan tersebut sempat kosong dan dikuasai oleh pasukan TNI pada Serangan Umum 1 Maret 1949, tanpa ada yang menempatinya hingga tahun 1951. Sejak tahun 1951, bangunan ini digunakan untuk kegiatan sekolah, dimulai sebagai Sekolah Teknik Negeri Kalasan (STNK) dari tahun 1951 hingga 1952, kemudian berfungsi sebagai STN Kalasan dari tahun 1952 hingga 1969, sebelum akhirnya menjadi SMP Negeri 1 Berbah hingga sekarang. Bangunan SMP N I Berbah menghadap ke arah selatan dan terdiri dari dua bagian utama. Bagian depan bangunan asli, yang sekarang dijadikan kantor, memiliki denah segi enam, sementara bagian belakangnya berbentuk persegi panjang dengan atap limasan. Bangunan asli dib...
Pabrik Gula Randugunting menyisakan jejak kejayaan berupa klinik kesehatan. Eks klinik Pabrik Gula Randugunting ini bahkan telah ditetapkan sebagai cagar budaya di Kabupaten Sleman melalui SK Bupati Nomor Nomor 79.21/Kep.KDH/A/2021 tentang Status Cagar Budaya Kabupaten Sleman Tahun 2021 Tahap XXI. Berlokasi di Jalan Tamanmartani-Manisrenggo, Kalurahan Tamanmartani, Kapanewon Kalasan, Kabupaten Sleman, pabrik ini didirikan oleh K. A. Erven Klaring pada tahun 1870. Pabrik Gula Randugunting berawal dari perkebunan tanaman nila (indigo), namun, pada akhir abad ke-19, harga indigo jatuh karena kalah dengan pewarna kain sintesis. Hal ini menyebabkan perkebunan Randugunting beralih menjadi perkebunan tebu dan menjadi pabrik gula. Tahun 1900, Koloniale Bank mengambil alih aset pabrik dari pemilik sebelumnya yang gagal membayar hutang kepada Koloniale Bank. Abad ke-20, kemunculan klinik atau rumah sakit di lingkungan pabrik gula menjadi fenomena baru dalam sejarah perkembangan rumah sakit...
Kompleks Panti Asih Pakem yang terletak di Padukuhan Panggeran, Desa Hargobinangun, Kecamatan Pakem, Kabupaten Sleman, merupakan kompleks bangunan bersejarah yang dulunya berfungsi sebagai sanatorium. Sanatorium adalah fasilitas kesehatan khusus untuk mengkarantina penderita penyakit paru-paru. Saat ini, kompleks ini dalam kondisi utuh namun kurang terawat dan terkesan terbengkalai. Beberapa bagian bangunan mulai berlumut, meskipun terdapat penambahan teras di bagian depan. Kompleks Panti Asih terdiri dari beberapa komponen bangunan, antara lain: Bangunan Administrasi Paviliun A Paviliun B Paviliun C Ruang Isolasi Bekas rumah dinas dokter Binatu dan dapur Gereja