|
|
|
|
Asal Usul Seni Drama Coke'an Tanggal 23 Nov 2018 oleh Aze . |
Coke’an termasuk seni tradisional adalah milik bangsa Indonesia yang harus di kembangkan dan dilestarikan khususnya seni-seni tradisional yang ada di Kabupaten Jombang. MGMP Seni Budaya Kabupaten Jombang menjelaskan bahwa Ki Anom Suroto adalah salah satu seniman Indonesia yang mempopulerkan Coke’an. Ki Anom Suroto adalah dalang kondang dari Surakarta yang banyak berjasa dalam melestarikan kebudayaan Jawa. Beliau adalah legenda hidup yang banyak memberi pengaruh terhadap kaderisasi seniman muda Indonesia.
Diceritakan bahwa pada jaman dahulu raja-raja di Jawa mengundang para seniman untuk menghibur para keluarga raja. Seniman-seniman itu juga diundang dalam acaraacara keluarga terutama di dalam keraton. Pertunjukan musik tradisional dimainkan oleh kerabat keraton dengan memainkan peralatan yang sederhana yang terdiri dari kendang, siter dan gong. Para penabuh alat musik itu dibantu oleh beberapa orang waranggono untuk melantunkan sastra-sastra jawa dengan diiringi peralatan yang sederhana dan pendek.
Kata pendek dalam bahasa disebut cekak dan jelas akhirnya secara umum masyarakat menamakannya coke’an. Dengan peralatan yang sederhana dan bisa di bawa kemanamana, raja-raja di Jawa memanfaatkan seni coke’annuntuk mengetahui gerak-gerik musuh terutama para penjajah. Sekali lagi, peran seniman tidak bisa diabaikan begitu saja dalam usaha merebut kemerdekaan dari tangan penjajah, baik pada era kolonialisme Belanda maupun para masa penjajahan Jepang.
Pada 21 Juni 2003 berdiri kelompok Coke’an di Jombang dengan nama Renggo Wiromo dan kelompok ini dipercaya untuk mengisi acara setiap hari Jum’at di radio Suara Jombang dengan durasi 2 jam yaitu pukul 20.00-22.00 WIB. Kelompok seniman Jombang ini selama 3 tahun berturut-turut menjadi salah satu idola pendengar setia stasiun radio di Kabupaten Jombang tersebut.
Selain seni Coke’an, di Jombang juga berkembang seni Kentrung pimpinan Bapak Badri tahun 1930. Seni kentrung berasal dari kota Nganjuk. Seni tradisional ini pertama kali dikenalkan dan dikembangkan oleh Bapak Badri kepada masyarakat Jombang sekitar tahun 1990. Keberadaan musik kentrung sampai sekarang masih ada dan dilestarikan khususnya di Desa Jatimenok Kecamatan Tembelang dibawah pimpinan Bapak Sanawi.
sumber : http://agussiswoyo.com/seni-budaya/sejarah-dan-asal-usul-seni-drama-tradisional-cokean-dari-jombang/
Gambus
Oleh
agus deden
| 21 Jun 2012.
Gambus Melayu Riau adalah salah satu jenis instrumental musik tradisional yang terdapat hampir di seluruh kawasan Melayu.Pergeseran nilai spiritual... |
Hukum Adat Suku...
Oleh
Riduwan Philly
| 23 Jan 2015.
Dalam upaya penyelamatan sumber daya alam di kabupaten Aceh Tenggara, Suku Alas memeliki beberapa aturan adat . Aturan-aturan tersebut terbagi dala... |
Fuu
Oleh
Sobat Budaya
| 25 Jun 2014.
Alat musik ini terbuat dari bambu. Fuu adalah alat musik tiup dari bahan kayu dan bambu yang digunakan sebagai alat bunyi untuk memanggil pend... |
Ukiran Gorga Si...
Oleh
hokky saavedra
| 09 Apr 2012.
Ukiran gorga "singa" sebagai ornamentasi tradisi kuno Batak merupakan penggambaran kepala singa yang terkait dengan mitologi batak sebagai... |