Cerita Rakyat
Cerita Rakyat
Mite Sumatera Utara Batak
Asal Usul Orang Batak
- 16 Agustus 2014

    Pada mulanya, orang Batak mengenal satu dewa namanya Mulajadi Na Bolon. Mulajadi Na Bolon menciptakan seekor ayam. Ayam ini paruhnya dari besi, tajinya sebesar kepompong dari tembaga. Ayam ini bertelur, telurnya tiga tiga. Telur ayam itu lebih besar dari sang ayam. Kemudian disuruhlah burung layang-layang sebagai perantara untuk menanyakan kepada Mulajadi Na Bolon yang tinggal di langit ketujuh. Seekor burung layang-layang yang menjadi pesuruh itu lalu terbang ke langit ketujuh untuk menyampaikan pertanyaan kepada Mulajadi Na Bolon.
    “Debata Mulajadi Na Bolon, kenapa telur ayam itu lebih besar dari ayam yang menelurkannya?”
    “Oh, nggak apa-apa itu!” kata Mulajadi Na Bolon kepada burung layang-layang. Lantas dikirim 12 butir padi kepada ayam melalui burung layang-layang. Mulajadi Na Bolon berkata kepada burung layang-layang untuk disampaikan kepada ayam yang mengutusnya.
    “Makanlah padi ini bulan satu. Setelah 12 bulan, nanti paruhmu gatal. Patuk sajalah telur itu tiga tiga”.
    Burung layang-layang dengan setia menyampaikan pesan Mulajadi Na Bolon kepada ayam. Begitu  telur itu dipatuk, maka dipatuk pertama muncul manusia kembar namanya Batara Guru bersama kembarannya Raja Odap-odap. Namun, orang tak mengenal kembarannya ini. Lalu, pada patuk kedua, muncul lagi dua orang yang  bernama Batara Sore bersama kembarannya Diurmajati. Telur ketika juga dipatuk, dan muncul lagi dua manusia yaitu Manga Bulan atau Batara Bulan dan kembarannya, Raja Parojar. Dengan demikian, orang Batak mengenal tiga dewa selain Mulajadi Na Bolon. Ketiga dewa itu adalah Batara Guru, Batara Sore, dan Mangala Bulan atau Batara Bulan. 
     Konon, Mulajadi Na Bolon menyuruh burung layang-layang turun membawa tiga ruas bambu. Ruas bambu itu disuruh untuk ditanamkan. Setelah satu bulan dimakan satu, satu bulan lagi dimakan satu, hingga bulan ketujuh terasa gatal paruhnya maka dipatuknya bambu tersebut dan keluarlah tiga putri. Mungkin itulah asal usul  tentang dari mana orang Batak berasal.
     Beberapa waktu kemudian, putri pertama, kedua, dan ketiga kawin dengan Batara Guru, Batara Sore, dan Batara Bulan. Jadi, yang namanya Raja Odap-odap, Diurmajati, dan Raja Padoh belum kawin karena belum mempunyai pasangan. Dari hasil perkawinan ketiga dewa itu, masing-masing mempunyai satu orang anak yang terdiri dari satu perempuan. Putri Batara Guru namanya Si Boru Deak Parujar yang disuruh kawin dengan Raja Odap-odap, kembaran bapaknya itu. Namun, ia tidak mau karena Raja Odap-odap tampangnya seperti kadal.
Putri kedua yang merupakan anak dari Batara Sore bernama Nanbaura. Selanjutnya, putri Batara Bulan bernama Narudang Pulu Begu. Di antara tiga putri itu, Si Boru Deak Parujar yang tidak mau kawin dengan saudara kembar bapaknya, sedangkan putri yang lain kawin dengan saudara kembar  bapaknya masing-masing.
     Si Boru Deak Parujar berkata kepada Mulajadi Na Bolon, “Kasihlah sama aku benang atau kapas biar kudandan menjadi benang untuk menjadi suatu kain. Kalau selesai kutenun selembar kain, baru kumau kawin dengan dia”.
     Permintaan itu dipenuhi Mulajadi Na Bolon. Bekerjalah Si Boru Deak Parujar untuk memenuhi janjinya. Tetapi yang terjadi, kalau siang dipintalnya maka malam dibongkarnya lagi hasil tenunan itu sampai tujuh tahun tujuh bulan lamanya. Oleh karena itu, dituntutlah janjinya oleh Mulajadi Na Bolon. Banyak alasan yang diberikan Si Boru Deak Parujar. Akibatnya, dia dibuang dari langit. Maka, sampailah ia di suatu tempat bernama Banua Tonga atau benua tengah. Di benua tengah ini, Si Boru Deak Parujar menjalani masa pembuangan dari dunia langit.
Benua tengah itu adalah bumi yang kita kenal sekarang ini. Namun ketika itu, benua tengah belum terbentuk, masih berupa air. Suatu saat, Si Boru Deak Parujar berpesan kepada burung layang-layang untuk disampaikan kepada Mulajadi Na Bolon bahwa ia menginginkan segenggam tanah agar ia dapat membuat bumi. Setelah tanah diberikan, Si Boru Deak Parujar membuat bumi dari segenggam tanah tersebut. Luas bumi yang dibuat Si Boru Deak Parujar kira-kira menjadi seharian perjalanan untuk mengelilinginya.
     Tidak berapa lama kemudian, Mulajadi Na Bolon menyuruh Raja Padoha untuk mengganggu Si Boru Deak Parujar. Karena, telah berkali-kali Mulajadi Na Bolon meminta Si Boru Deak Parujar agar naik lagi dan kembali ke dunia langit, namun ia tidak mau. Ia enggan kawin dengan Raja Odap-odap.
     Raja Padoha adalah seorang yang ahli membuat topan dan gempa. Dia adalah dewa gempa. Sedangkan untuk membuat petir ada Diurmajati, ahli petir. Kemudian dunia tengah pun diguncang sehingga dunia menjadi rusak. Lalu, dicari-cari sumbernya hingga jumpa. Dikatakan sumber kerusakannya, agar Si Boru Deak Parujar mengetahui bahwa ia digoda oleh Raja Padoha. Padahal, Raja Padoha sadar betul kalau Si Boru Deak Parujar telah ditunangkan  dengan Raja Odap-odap oleh Mulajadi Na Bolon.
   Setelah peristiwa tersebut, Si Boru Deak Parujar menyuruh burung layang-layang untuk meminta tali kepada dewata. Burung layang-layang ke langit ketujuh menemui Mulajadi Na Bolon, dan ia kembali dengan membawa tali yang kuat. Si Boru Deak Parujar dipaksa naik ke langit. Namun dimintanya lagi segenggam tanah untuk memperbaiki bumi yang telah dirusak Raja Padoha.
     Lalu, disuruhlah Raja Odap-odap turun ke bumi. Si Boru Deak Parujar bersembunyi sehingga Raja Odap-odap penasaran mencari sampai akhirnya bertemu. Memang muncul perasaan yang lain. Namun untuk menjalin hubungan suami istri selalu saja ada ganjalan-ganjalan. Akhirnya, Mulajadi Na Bolon mengultimatum Si Boru Deak Parujar sehingga ia bersedia kawin, itu pun setelah melalui proses yang panjang.
     Perkawinan Si Boru Deak Parujar dengan Raja Odap-odap melahirkan manusia pertama namanya Raja Ihat Manisia dengan Boru Itam Manisia. Kemudian diundang  semua penghuni langit. Turunlah Debata Mulajadi Na Bolon, Batara Guru, Batara Sore, dan Batara Bulan. Semua dewa turun lewat benang yang pernah dipintal Si Boru Deak Parujar. Turut pula Debata asih-asih. Mereka pun diberkati para dewa yang turun ke bumi. Tempat turun Mulajadi Na Bolon di Pusuk Buhit. Dari Pusuk Buhit itu mereka berjalan ke Sianjur Mula-mula.
     Setelah acara selesai, mereka pulang dengan melewati jalan yang sama ketika turun ke bumi. Satu per satu mereka naik ke dunia langit, dengan didahului oleh usia yang tertua.  Ketika semua mencapai atas dan masih berada dalam perjalanan, tiba-tiba benang itu terputus. Debata Asih-asih, Raja Ihat Manisia, dan Boru Itam Manisia pun   terjatuh dari benang. Benang yang terputus dari langit tersebut ternyata terputus menjadi delapan bagian. Kedelapan bagian itu terbang menuju kedelapan penjuru mata angin.
     Akhirnya, mereka pun tertinggal di bumi dan tidak bisa lagi naik ke langit. Debata Asih-asih menjadi pendamping manusia. Selanjutnya, lahirlah lagi putra Raja Ihat Manisia dan Boru Itam Manisia yang diberi nama Raja Miok-miok. Raja Miok-miok pun beranak hingga bercucu dengan nama Raja Tantan Debata. Raja Tantan Debata menurunkan anak bernama Si Raja Batak. Dari sinilah asal-usul orang batak menurut salah satu versi mitologi Batak.

 

Sumber: http://balaibahasa-sumut.com/index.php/produk/ensiklopedia-sastra/cerita-rakyat.html

Diskusi

Silahkan masuk untuk berdiskusi.

Daftar Diskusi

Rekomendasi Entri

Gambar Entri
Dari Rendang Hingga Gudeg: 10 Mahakarya Kuliner Indonesia yang Mengguncang Lidah
Makanan Minuman Makanan Minuman
DKI Jakarta

1. Rendang (Minangkabau) Rendang adalah hidangan daging (umumnya sapi) yang dimasak perlahan dalam santan dan bumbu rempah-rempah yang kaya selama berjam-jam (4–8 jam). Proses memasak yang sangat lama ini membuat santan mengering dan bumbu terserap sempurna ke dalam daging. Hasilnya adalah daging yang sangat empuk, padat, dan dilapisi bumbu hitam kecokelatan yang berminyak. Cita rasanya sangat kompleks: gurih, pedas, dan beraroma kuat. Rendang kering memiliki daya simpan yang panjang. Rendang adalah salah satu hidangan khas Indonesia yang paling terkenal dan diakui dunia. Berasal dari Minangkabau, Sumatera Barat, masakan ini memiliki nilai budaya yang tinggi dan proses memasak yang unik. 1. Asal dan Filosofi Asal: Rendang berasal dari tradisi memasak suku Minangkabau. Secara historis, masakan ini berfungsi sebagai bekal perjalanan jauh karena kemampuannya yang tahan lama berkat proses memasak yang menghilangkan air. Filosofi: Proses memasak rendang yang memakan waktu lama mela...

avatar
Umikulsum
Gambar Entri
Resep Ayam Goreng Bawang Putih Renyah, Gurih Harum Bikin Nagih
Makanan Minuman Makanan Minuman
Jawa Barat

Ayam goreng adalah salah satu menu favorit keluarga yang tidak pernah membosankan. Namun, jika kamu ingin mencoba variasi yang lebih gurih dan harum, ayam goreng bawang putih renyah adalah pilihan yang tepat. Ciri khasnya terletak pada aroma bawang putih yang kuat serta kriukannya yang renyah saat digigit. Resep ini juga sangat mudah dibuat, cocok untuk menu harian maupun ide jualan. Bahan-Bahan Bahan Ayam Ungkep ½ kg ayam (boleh potong kecil agar lebih cepat matang) 5 siung bawang putih 4 siung bawang merah 1 sdt ketumbar bubuk 1 ruas kunyit (opsional untuk warna) Garam secukupnya Kaldu bubuk secukupnya Air ± 400 ml Bahan Kriuk Bawang 5–6 siung bawang putih, cincang halus 3 sdm tepung maizena ¼ sdt garam ¼ sdt lada Minyak banyak untuk menggoreng Cara Membuat Ungkep ayam terlebih dahulu Haluskan bawang putih, bawang merah, kunyit, dan ketumbar. Tumis sebentar hingga harum. Masukkan ayam, aduk rata, lalu tuang air. Tambahkan garam dan kaldu...

avatar
Apitsupriatna
Gambar Entri
Resep Ayam Ungkep Bumbu Kuning Cepat, Praktis untuk Masakan Harian
Makanan Minuman Makanan Minuman
Jawa Barat

Ayam ungkep bumbu kuning adalah salah satu menu rumahan yang paling praktis dibuat. Rasanya gurih, aromanya harum, dan bisa diolah lagi menjadi berbagai hidangan seperti ayam goreng, ayam bakar, hingga pelengkap nasi kuning. Keunggulan lainnya, resep ini termasuk cepat dan cocok untuk kamu yang ingin memasak tanpa ribet namun tetap enak. Berikut resep ayam ungkep bumbu kuning cepat yang bisa kamu coba di rumah. Bahan-Bahan ½ kg ayam, potong sesuai selera 4 siung bawang putih 5 siung bawang merah 1 ruas kunyit 1 ruas jahe 1 ruas lengkuas (geprek) 2 lembar daun salam 2 lembar daun jeruk 1 batang serai (geprek) 1 sdt ketumbar bubuk (opsional) Garam secukupnya Kaldu bubuk secukupnya Air ± 400–500 ml Minyak sedikit untuk menumis Cara Membuat Haluskan bumbu Blender atau ulek bawang merah, bawang putih, kunyit, jahe, dan ketumbar bubuk (jika dipakai). Semakin halus bumbunya, semakin meresap ke ayam. Tumis bumbu hingga harum Panaskan sedikit m...

avatar
Apitsupriatna
Gambar Entri
Konsep Ikan Keramat Sebagai Konservasi Lokal Air Bersih Kawasan Goa Ngerong Tuban
Cerita Rakyat Cerita Rakyat
Jawa Timur

Sumber daya air merupakan sebuah unsur esensial dalam mendukung keberlangsungan kehidupan di bumi. Ketersediaan air dengan kualitas baik dan jumlah yang cukup menjadi faktor utama keseimbangan ekosistem serta kesejahteraan manusia. Namun, pada era modern saat ini, dunia menghadapi krisis air yang semakin mengkhawatirkan (Sari et al., 2024). Berkurangnya ketersediaan air disebabkan oleh berbagai faktor global seperti pemanasan, degradasi lingkungan, dan pertumbuhan penduduk yang pesat. Kondisi tersebut menuntut adanya langkah-langkah strategis dalam pengelolaan air dengan memperhatikan berbagai faktor yang tidak hanya teknis, tetapi juga memperhatikan sosial dan budaya masyarakat. Salah satu langkah yang relevan adalah konservasi air berbasis kearifan lokal. Langkah strategis ini memprioritaskan nilai-nilai budaya masyarakat sebagai dasar dalam menjaga sumber daya air. Salah satu wilayah yang mengimplementasikan konservasi berbasis kearifan lokal yaitu Goa Ngerong di kecamatan Rengel,...

avatar
Muhammad Rofiul Alim
Gambar Entri
Upacara Kelahiran di Nias
Ritual Ritual
Sumatera Utara

Kelahiran seorang anak yang dinantikan tentu membuat seorang ibu serta keluarga menjadi bahagia karena dapat bertemu dengan buah hatinya, terutama bagi ibu (melahirkan anak pertama). Tetapi tidak sedikit pula ibu yang mengalami stress yang bersamaan dengan rasa bahagia itu. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan tentang makna dari pra-kelahiran seseorang dalam adat Nias khusunya di Nias Barat, Kecamatan Lahomi Desa Tigaserangkai, dan menjelaskan tentang proses kelahiran anak mulai dari memberikan nama famanoro ono khora sibaya. Metode pelaksanaan dalam penelitian ini adalah menggunakan metode observasi dan metode wawancara dengan pendekatan deskriptif. pendekatan deskriptif digunakan untuk mendeskripsikan fakta sosial dan memberikan keterangan yang jelas mengenai Pra-Kelahiran dalam adat Nias. Adapun hasil dalam pembahasan ini adalah pra-kelahiran, pada waktu melahirkan anak,Pemberian Nama (Famatorõ Tõi), acara famangõrõ ono khõ zibaya (Mengantar anak ke rumah paman),...

avatar
Admin Budaya