Cerita Rakyat
Cerita Rakyat
Cerita Rakyat Kalimantan Barat Sambas
Asal Usul Kota Sambas Menghadapi Tentara Inggris
- 22 November 2018

Berabad-abad yang lalu bagian barat Pulau Kalimantan telah menjadi daerah pertanian yang subur. Beragam hasil pertanian dan perkebunan dihasilkan wilayah barat Kalimantan. Oleh karena itu, banyak masyarakat dari luar daerah Kalimantan yang berbondong-bondong datang ke sana untuk mengadu nasib. Kelompok masyarakat yang banyak datang ke Kalimantan Barat adalah orang-orang suku Melayu dan orang-orang Cina. Mereka menetap di sana dan menganggap Kalimantan Barat menjadi kampung halamannya.

Wilayah Kalimantan Barat yang ramai dikunjungi pendatang antara lain Kota Sambas. Para pendatang itu hidup rukun dengan penduduk asli Kalimantan, yaitu suku Dayak. Walaupun adat kebiasaan dan agama suku-suku tersebut berbeda-beda namun mereka dapat hidup bersama dengan baik. Pergaulan di antara masyarakat pendatang di Kalimantan Barat sangat rukun. Semua orang bebas menjalankan ibadah sesuai dengan agama dan kepercayaannya masing-masing tanpa merasa khawatir terganggu. Mereka segera merasa sebagai suatu kesatuan masyarakat.

Akan tetapi kehidupan yang tenteram itu ternyata mendapat gangguan dari kelompok lainnya. Pada suatu saat datang serombongan orang-orang dari negara Inggris. Mereka datang dengan kapal-kapal yang diperlengkapi dengan senjata lengkap. Orang-orang Inggris itu memang tidak sekedar ingin mencari penghidupan di Kota Sambas Provinsi Kalimantan Barat. Mereka juga ingin menguasai daerah itu karena tanahnya subur dan mampu menghasilkan bahan pangan yang melimpah. Orang-orang Inggris berniat akan menjajah wilayah Barat Pulau Kalimantan dan mengeruk hasil buminya.

Inggris Menjajah Kalimantan

Pada awalnya orang-orang Inggris mendekati raja-raja di sekitar Kalimantan Barat dengan muka manis. Mereka membuat perjanjian dagang antara Inggris dan penduduk setempat. Tetapi perjanjian ini makin lama dirasakan makin tidak adil bagi rakyat Kalimantan. Rakyat merasa dirugikan perjanjian dengan Inggris itu. Setelah merasa kedudukannya semakin kuat, orang-orang Inggris selalu mencari akal untuk menguasai daerah Kalimantan Barat. Orang Inggris berpikir Kalimantan Barat adalah sumber ekonomi yang kaya.

Terdamparnya sebuah kapal Inggris di daerah pantai Kalimantan Barat dijadikan alasan untuk menyerang rakyat setempat. Mereka mendatangkan bala bantuan dari daerahdaerah lain untuk menyerang warga Kalimantan. Tentara Inggris berusaha menaklukkan rakyat dengan menggunakan persenjataan lengkap. Menghadapi ancaman orang Inggris ini, rakyat di Kota Sambas Provinsi Kalimantan Barat bersamasama melakukan perlawanan. Rakyat Kalimantan Barat ingin mempertahankan wilayahnya dari kekuasaan orang asing yang datang kesana.

Tahukah bahwa Kota Sambas berasal dari suku Dayak, suku Melayu dan etnis Cina? Ketiga kelompok rakyat tersebut bermusyawarah dan mencapai mufakat bahwa mereka akan bersama-sama menghalau orang asing yang akan menjajah Kalimantan Barat. Mereka tidak lagi mementingkan suku masing-masing melainkan mendahulukan kepentingan bersama. Di setiap tempat rakyat bangkit untuk melawan orang-orang Inggris dengan kekuatan mereka masing-masing. Rakyat tidak takut melawan persenjataan lengkap tentara Inggris.

Rakyat Kota Sambas Kalimantan Barat yakin bahwa keputusan untuk melawan orang Inggris itu benar dan adil, serta sesuai dengan keyakinan agama mereka masingmasing. Walaupun kalah dalam persenjataan, rakyat melakukan perlawanan dengan gigih di mana-mana. Kecintaan kepada tanah kelahiran menyebabkan mereka berperang dengan gagah berani. Mereka tidak rela kampung halamannya dijajah orang asing yang tidak bisa menghormati adat-istiadat setempat.

Peperangan penduduk Kota Sambas di Provinsi Kalimantan Barat melawan tentara Inggris telah berlangsung selama beberapa bulan namun rakyat Kota Sambas Kalimantan Barat belum juga dapat dikalahkan oleh orang Inggris. Keragaman budaya penduduk Kota Sambas tidak menghalangi warga setempat untuk bersatu melawan penjajah. Hal inilah yang menjadi bagian penting dalam kisah legenda asal-usul Kota Sambas. Pemilihan nama Sambas pun kelak akan banyak dipengaruhi oleh perjuangan tiga kelompok suku yang hidup disana.

Orang-orang Inggris yang mempunyai banyak pengalaman berperang menyaksikan sesuatu yang aneh. Di setiap pertempuran, mereka melihat banyak sekali jatuh korban di pihak rakyat. Beratus-ratus orang gugur terkena peluru dan meriam. Namun anehnya, meski ratusan rakyat Kota Sambas Provinsi Kalimantan Barat tewas dalam pertempuran, masih ada ribuan rakyat lainnya yang melanjutkan peperangan keesokan harinya. Rakyat tidak henti-hentinya melakukan perlawanan kepada penjajah.

Setelah merasa menang dalam pertempuran itu, orang Inggris berharap bahwa besok pagi rakyat akan menyerah. Ternyata harapan itu tidak kunjung datang. Rakyat sama sekali tidak menyerah. Pertempuran berlangsung lagi pada keesokan harinya dan pertempuran tersebut berlangsung tidak kalah seru dibandingkan dengan hari kemarin. Jumlah orang di kalangan rakyat seperti tidak pernah berkurang. Padahal pada pertempuran kemarin jelas ada ratusan orang yang tewas. Apakah ada penduduk Kota Sambas Kalimantan Barat yang meninggal dunia dan bisa hidup kembali? Pertanyaan seperti ini menghantui serdadu-serdadu Inggris.

Perjuangan Rakyat Sambas

Semangat juang di kalangan rakyat tetap membara setiap hari. Mereka mengakui bahwa telah banyak jatuh korban di pihak rakyat Kota Sambas Provinsi Kalimantan Barat. Akan tetapi mereka telah sepakat untuk pantang menyerah mengusir tentara Inggris dari wilayah Kalimantan Barat. Setiap orang dengan sukarela maju ke medan perang. Seperti bunyi pepatah: esa hilang, dua terbilang. Artinya, setiap mati satu akan tumbuh seribu. Di dalam hati setiap orang timbul kebanggaan bahwa mereka dapat membela tanah tumpah darahnya.

Senjata yang digunakan rakyat Kota Sambas Provinsi Kalimantan Barat melawan tentara Inggris memang amat sederhana. Misalnya: keris, tombak, lembing, panah, pedang, bahkan sabit, linggis dan pisau dapur. Akan tetapi, disertai dengan semangat yang amat tinggi, senjata-senjata itu di tangan rakyat telah menjadi suatu kekuatan yang amat dahsyat. Bahkan ada beberapa rombongan orang yang datang dengan menggunakan perahu-perahu kecil berusaha menyerang armada Inggris.

Apabila serdadu-serdadu Inggris menduduki sesuatu tempat, mereka tidak pernah merasa aman. Di malam hari mereka pasti diserang. Dengan semangat membaja rakyat setempat akhirnya di pihak Inggris juga jatuh banyak korban. Korban di pihak Inggris itu terutama bukan akibat suatu pertempuran, melainkan karena serangan tiba-tiba ketika mereka sedikit lengah. Taktik perang gerilya yang dijalankan penduduk Kota Sambas Provinsi Kalimantan Barat sedikit demi sedikit memakan korban dari pihak tentara Inggris.

Orang-orang Inggris masih berusaha untuk mengadakan perdamaian dan perundingan dengan para raja di wilayah Kalimantan Barat. Akan tetapi rakyat setempat sudah terlanjur tidak percaya terhadap bangsa Inggris. Rakyat menginginkan orang-orang Inggris menyingkir dari bumi Kalimantan Barat. Selama masih ada seorang Inggris saja, perang masih akan terus berjalan di wilayah Kalimantan Barat. Penduduk Kota Sambas melakukan sapu bersih tentara Inggris di kota tempat tinggal mereka.

Menghadapi kenyataan ini, jenderal-jenderal Inggris tidak dapat berbuat lain kecuali mundur dan meninggalkan wilayah Kota Sambas Provinsi Kalimantan Barat. Maka semua serdadu Inggris ditarik kembali ke kapal-kapal. Kemudian armada Inggris tersebut meninggalkan daerah itu untuk selama-lamanya. Kota Sambas kini telah terbebas dari jajahan tentara Inggris berkat warga setempat bersatu padu melawan kekejaman penjajah.

Setelah tentara Inggris pergi, rakyat Kota Sambas Provinsi Kalimantan Barat baru menyadari bahwa di pihak mereka telah jatuh korban banyak sekali. Tahukah bahwa rumah, sawah, ladang, ternak, bahkan jiwa manusia tak terhitung banyaknya yang menjadi korban penjajahan tentara Inggris. Korban manusia itu meliputi semua suku yang tinggal di sana mulai dari suku Dayak, suku Melayu dan warga keturunan Cina.

Suku-suku itu kemudian bergaul lebih rukun lagi satu sama lain. Selanjutnya mereka membangun Kota Sambas yang hancur akibat peperangan. Untuk mengenang bagaimana ketiga suku itu bersama-sarna berjuang mengusir penjajah, kota itu diberi nama Sambas. Sam berarti tiga, sedangkan bas berarti bangsa. Dengan mendengar nama Sambas, kita akan teringat bagaimana suku Dayak, Melayu dan Cina bersamasama mempertahankan tanah airnya dari penjajahan orang asing.

sumber :http://agussiswoyo.com/cerita-rakyat/kisah-legenda-asal-usul-kota-sambas-menghadapi-penjajahan-tentara-inggris-di-provinsi-kalimantan-barat/

Diskusi

Silahkan masuk untuk berdiskusi.

Daftar Diskusi

Rekomendasi Entri

Gambar Entri
Wisma Muhammadiyah Ngloji
Produk Arsitektur Produk Arsitektur
Daerah Istimewa Yogyakarta

Wisma Muhammadiyah Ngloji adalah sebuah bangunan milik organisasi Muhammadiyah yang terletak di Desa Sendangagung, Kecamatan Minggir, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta. Wisma ini menjadi pusat aktivitas warga Muhammadiyah di kawasan barat Sleman. Keberadaannya mencerminkan peran aktif Muhammadiyah dalam pemberdayaan masyarakat melalui pendekatan dakwah dan pendidikan berbasis lokal.

avatar
Bernadetta Alice Caroline
Gambar Entri
SMP Negeri 1 Berbah
Produk Arsitektur Produk Arsitektur
Daerah Istimewa Yogyakarta

SMP Negeri 1 Berbah terletak di Tanjung Tirto, Kelurahan Kalitirto, Kecamatan Berbah, Sleman. Gedung ini awalnya merupakan rumah dinas Administratuur Pabrik Gula Tanjung Tirto yang dibangun pada tahun 1923. Selama pendudukan Jepang, bangunan ini digunakan sebagai rumah dinas mandor tebu. Setelah Indonesia merdeka, bangunan tersebut sempat kosong dan dikuasai oleh pasukan TNI pada Serangan Umum 1 Maret 1949, tanpa ada yang menempatinya hingga tahun 1951. Sejak tahun 1951, bangunan ini digunakan untuk kegiatan sekolah, dimulai sebagai Sekolah Teknik Negeri Kalasan (STNK) dari tahun 1951 hingga 1952, kemudian berfungsi sebagai STN Kalasan dari tahun 1952 hingga 1969, sebelum akhirnya menjadi SMP Negeri 1 Berbah hingga sekarang. Bangunan SMP N I Berbah menghadap ke arah selatan dan terdiri dari dua bagian utama. Bagian depan bangunan asli, yang sekarang dijadikan kantor, memiliki denah segi enam, sementara bagian belakangnya berbentuk persegi panjang dengan atap limasan. Bangunan asli dib...

avatar
Bernadetta Alice Caroline
Gambar Entri
Pabrik Gula Randugunting
Produk Arsitektur Produk Arsitektur
Daerah Istimewa Yogyakarta

Pabrik Gula Randugunting menyisakan jejak kejayaan berupa klinik kesehatan. Eks klinik Pabrik Gula Randugunting ini bahkan telah ditetapkan sebagai cagar budaya di Kabupaten Sleman melalui SK Bupati Nomor Nomor 79.21/Kep.KDH/A/2021 tentang Status Cagar Budaya Kabupaten Sleman Tahun 2021 Tahap XXI. Berlokasi di Jalan Tamanmartani-Manisrenggo, Kalurahan Tamanmartani, Kapanewon Kalasan, Kabupaten Sleman, pabrik ini didirikan oleh K. A. Erven Klaring pada tahun 1870. Pabrik Gula Randugunting berawal dari perkebunan tanaman nila (indigo), namun, pada akhir abad ke-19, harga indigo jatuh karena kalah dengan pewarna kain sintesis. Hal ini menyebabkan perkebunan Randugunting beralih menjadi perkebunan tebu dan menjadi pabrik gula. Tahun 1900, Koloniale Bank mengambil alih aset pabrik dari pemilik sebelumnya yang gagal membayar hutang kepada Koloniale Bank. Abad ke-20, kemunculan klinik atau rumah sakit di lingkungan pabrik gula menjadi fenomena baru dalam sejarah perkembangan rumah sakit...

avatar
Bernadetta Alice Caroline
Gambar Entri
Kompleks Panti Asih Pakem
Produk Arsitektur Produk Arsitektur
Daerah Istimewa Yogyakarta

Kompleks Panti Asih Pakem yang terletak di Padukuhan Panggeran, Desa Hargobinangun, Kecamatan Pakem, Kabupaten Sleman, merupakan kompleks bangunan bersejarah yang dulunya berfungsi sebagai sanatorium. Sanatorium adalah fasilitas kesehatan khusus untuk mengkarantina penderita penyakit paru-paru. Saat ini, kompleks ini dalam kondisi utuh namun kurang terawat dan terkesan terbengkalai. Beberapa bagian bangunan mulai berlumut, meskipun terdapat penambahan teras di bagian depan. Kompleks Panti Asih terdiri dari beberapa komponen bangunan, antara lain: Bangunan Administrasi Paviliun A Paviliun B Paviliun C Ruang Isolasi Bekas rumah dinas dokter Binatu dan dapur Gereja

avatar
Bernadetta Alice Caroline
Gambar Entri
Jembatan Plunyon Kalikuning
Produk Arsitektur Produk Arsitektur
Daerah Istimewa Yogyakarta

Jembatan Plunyon merupakan bagian dari wisata alam Plunyon-Kalikuning yang masuk kawasan TNGM (Taman Nasional Gunung Merapi) dan wisatanya dikelola Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) setempat, yaitu Kalikuning Park. Sargiman, salah seorang pengelola wisata alam Plunyon-Kalikuning, menjelaskan proses syuting KKN Desa Penari di Jembatan Plunyon berlangsung pada akhir 2019. Saat itu warga begitu penasaran meski syuting dilakukan secara tertutup. Jembatan Plunyon yang berada di Wisata Alam Plunyon-Kalikuning di Cangkringan, Kabupaten Sleman. Lokasi ini ramai setelah menjadi lokasi syuting film KKN Desa Penari. Foto: Arfiansyah Panji Purnandaru/kumparan zoom-in-whitePerbesar Jembatan Plunyon yang berada di Wisata Alam Plunyon-Kalikuning di Cangkringan, Kabupaten Sleman. Lokasi ini ramai setelah menjadi lokasi syuting film KKN Desa Penari. Foto: Arfiansyah Panji Purnandaru/kumparan "Syuting yang KKN itu kebetulan, kan, 3 hari, yang 1 hari karena gunungnya tidak tampak dibatalkan dan diu...

avatar
Bernadetta Alice Caroline