Mi Baitul Ridlo yang terletak di kaki gunung kecil yang oleh masyarakat di sebut dengan gunung besek. Asal mula nama dan gunung ini tidak lepas dari lengenda seorang pangeran yaitu Pangeran puger putra dari adipati puger. Pangeran puger berwajah tampan tapi kakinya pincang sehingga membuat pangeran puger rendah diri, sehingga sang pangeran selalu mengurung diri di dalam kamarnya.
Pada suatu malam pangeran puger bermimpi melihat seorang gadis yang sangat cantik. dan kecantikan gadis itu membuat hati terpikat dan ingin menikahi gadis tersebut. Gadis itu mengatakan namanya Dewi Sari. Saat terbangun pangeran puger sangat kecewa karena ternyata semua itu hanya. mimpi.
Sejak saat itu pangeran puger sangat murung dan sering termenung seorang diri samapi terkadang lupa makan dan minum. Adipati Puiger menjadi heran melihat sikap anak semata wayangnya itu. Sang Adipati akhirnya menanyakan perihal apa yang terjadi pada diri anaknya.
Akhirnya pangeran puger menceritakan hal mimpi dan keinginannya untuk menikahi Dewi Sari. Atas saran Sang Adipati akhirnya Pangeran puger berniat mencari sang gadis pujaan tersebut.
Suatu hari, pangeran puger berpamitan untuk berkelana mencari gadis pujaannya. di datanginya seluruh pelosok desa. tak dipedulikan badannya yang kelelahan. kulitnya yang menghitam karena terpanggang sinar matahari. ia terus berjalan terpincang-pincang.
Di suatu tempat Pangeran Puger berhenti untuk beristiraharat. dibukanya bekalnya yang terdapat dalam besek ( tempat dari anyaman bambu ). ia pun makan bekalnya yang masih tersisa.
Setelah isi bekalnya habis, Pangeran Puger melemparkan besek itu. Terjadilah suatu keajaiban. Besek yang jatuh ke tanah berubah menjadi sebuah gunung kecil. gunung ini kemudian dikenal dengan nama Gunung Besek.
Setelah makan,Pangeran Puger merasa kehausan. Ia ingin mencari Umbul ( sumber air ) untuk diminum airnya. Pangeran Puger berjalan lagi dengan terpincang - pincang. Di dakinya gunung yang terjadi dari beseknya tadi. Di sebelah utara gunung tampak pepohonan yang rimbun. Ia menduga di sana pasti terdapat sumber air. Bergegaslah Pangeran Puger menuju pepohonan yang rimbunjh itu.
Dugaan Pangeran Puger tidaklah keliru. Tempat yang ditujunya memang benar-benar sumjber air. Di sumber air itu ada seorang gadis sedang mengambil air. Yang membuat Pangeran Puger terpana, ternyata gadis itu sama dengan Dewi Sari dalam mimpinya.
Gadis itu tampak terkejut melihat kedatngan Pangeran Puger. ia hendak pergi, namun di cegah oleh Pangeran Puger.
" Tunggu! jangan pergi dulu!'
" Siapakah, Tuan/ Mengapa Tuan mencegah saya yang hendak pulang?" tanya gadis itu.
"saya sebenarnya putra Adipati Puger, penguasa wilayah ini. Namaku Pangeran Puger!"
"Oh, maafkan hamba, Pangeran. Hamba tidak tahu kalau pangeran yang datang,"kata gadis itu sambil duduk bersimpuh di tanah.
"Tak usahlah kamu duduk bersimpuh begitu. Berdirilah! Aku ingin tahu siapa namamu ? Tanya pangeran Puger.
" Hamba bernama Dewi sari, Pangeran!"
"Benarkah? kalau begitu, kaulah yang selama ini kucarai cari. sejak bertemu dalam mimpi, aku sudah tertarik padamu. Bagaimana kalau kamu kujadikan istriku?"
"hamba tidak keberatan, Pangeran. Namun, Pangeran harus melamar hamba pada orang tua hamba!"
" baik, sekarang juga aku akan melamarmu. tapi, sebelum itu aku ingin bertanya. Apkah nam umbul atau sumber air ini?"
"Belum ada namanya, Pangeran!"
" Jika demikian, aku akan memberinya nama. Tempat ini adalah tempat kenangan pertemuanku denganmu Dewi Sari. Maka, biarlah kuberi nama Umbulsari!"
Pangeran Puger kemudian mengikuti Dewi Sari ke rumahnya. Panmgeran Puger meminang Dewi sariaat itu juga. Dewi sari lalu diajaknya kembali ke Kadipaten Puger. mereka menikah dan menjadi saumi istri yang berbahagia.
Demikianlah cerita asal usul Gunung Besek dan Desa Umbulsari yang masuk Kecamatan Umbulsari Kabupaten Jember Jawa Timur.
Disarikan dari buku Cerita rakyat Dari Jember Terbitan Grasindo yang di tulis Edy santosa dan Deny Wibisono
Sumber: http://baitulridlo.blogspot.com/2013/02/legenda-pangeran-puger-dan-dewi-sari.html