Cerita Rakyat
Cerita Rakyat
Cerita Rakyat Jawa Timur Jember
Asal Usul Desa Umbulsari
- 10 Juli 2018
Mi Baitul Ridlo yang terletak di kaki gunung kecil  yang oleh masyarakat di sebut dengan gunung besek. Asal mula nama dan gunung ini tidak lepas dari lengenda seorang pangeran yaitu Pangeran puger putra dari adipati puger. Pangeran puger berwajah tampan tapi kakinya pincang sehingga membuat pangeran puger rendah diri, sehingga sang pangeran selalu mengurung diri di dalam kamarnya. 
Pada suatu malam pangeran puger bermimpi melihat seorang gadis yang sangat cantik. dan kecantikan gadis itu membuat hati terpikat dan ingin menikahi gadis tersebut. Gadis itu mengatakan namanya Dewi Sari. Saat terbangun pangeran puger sangat kecewa karena ternyata semua itu hanya. mimpi. 
Sejak saat itu pangeran puger sangat murung dan sering termenung seorang diri samapi terkadang lupa makan dan minum. Adipati Puiger menjadi heran melihat sikap anak semata wayangnya itu. Sang Adipati akhirnya menanyakan perihal apa yang terjadi pada diri anaknya. 
Akhirnya pangeran puger menceritakan hal mimpi dan keinginannya untuk menikahi Dewi Sari. Atas saran Sang Adipati akhirnya Pangeran puger berniat mencari sang gadis pujaan tersebut. 
Suatu hari, pangeran puger berpamitan untuk berkelana mencari gadis pujaannya. di datanginya seluruh pelosok desa. tak dipedulikan badannya yang kelelahan. kulitnya yang menghitam karena terpanggang sinar matahari. ia terus berjalan terpincang-pincang. 
Di suatu tempat Pangeran Puger berhenti untuk beristiraharat. dibukanya bekalnya yang terdapat dalam besek ( tempat dari anyaman bambu ). ia pun makan bekalnya yang masih tersisa. 
Setelah isi bekalnya habis, Pangeran Puger melemparkan besek itu. Terjadilah suatu keajaiban. Besek yang jatuh ke tanah berubah menjadi sebuah gunung kecil. gunung ini kemudian dikenal dengan nama Gunung Besek.
Setelah makan,Pangeran Puger merasa kehausan. Ia ingin mencari Umbul ( sumber air ) untuk diminum airnya. Pangeran Puger berjalan lagi dengan terpincang - pincang. Di dakinya gunung yang terjadi dari beseknya tadi. Di sebelah utara gunung tampak pepohonan yang rimbun. Ia menduga di sana pasti terdapat sumber air. Bergegaslah Pangeran Puger menuju pepohonan yang rimbunjh itu. 
Dugaan Pangeran Puger tidaklah keliru. Tempat yang ditujunya memang benar-benar sumjber air. Di sumber air itu ada seorang gadis sedang mengambil air. Yang membuat Pangeran Puger terpana, ternyata gadis itu sama dengan Dewi Sari dalam mimpinya. 
Gadis itu tampak terkejut melihat kedatngan Pangeran Puger. ia hendak pergi, namun di cegah oleh Pangeran Puger. 
" Tunggu! jangan pergi dulu!'
" Siapakah, Tuan/ Mengapa Tuan mencegah saya yang hendak pulang?" tanya gadis itu.
"saya sebenarnya putra Adipati Puger, penguasa wilayah ini. Namaku Pangeran Puger!"
"Oh, maafkan hamba, Pangeran. Hamba tidak tahu kalau pangeran yang datang,"kata gadis itu sambil duduk bersimpuh di tanah.
"Tak usahlah kamu duduk bersimpuh begitu. Berdirilah! Aku ingin tahu siapa namamu ? Tanya pangeran Puger.
" Hamba bernama Dewi sari, Pangeran!"
"Benarkah? kalau begitu, kaulah yang selama ini kucarai cari. sejak bertemu dalam mimpi, aku sudah tertarik padamu. Bagaimana kalau kamu kujadikan istriku?"
"hamba tidak keberatan, Pangeran. Namun, Pangeran harus melamar hamba pada orang tua hamba!"
" baik, sekarang juga aku akan melamarmu. tapi, sebelum itu aku ingin bertanya. Apkah nam umbul atau sumber air ini?"
"Belum ada namanya, Pangeran!"
" Jika demikian, aku akan memberinya nama. Tempat ini adalah tempat kenangan pertemuanku denganmu Dewi Sari. Maka, biarlah kuberi nama Umbulsari!"
Pangeran Puger kemudian mengikuti Dewi Sari ke rumahnya. Panmgeran Puger meminang Dewi sariaat itu juga. Dewi sari lalu diajaknya kembali ke Kadipaten Puger. mereka menikah dan menjadi saumi istri yang berbahagia. 
Demikianlah cerita asal usul Gunung Besek dan Desa Umbulsari yang masuk Kecamatan Umbulsari Kabupaten Jember  Jawa Timur.

Disarikan dari buku Cerita rakyat Dari Jember Terbitan Grasindo yang di tulis Edy santosa dan Deny Wibisono
 
Sumber: http://baitulridlo.blogspot.com/2013/02/legenda-pangeran-puger-dan-dewi-sari.html

Diskusi

Silahkan masuk untuk berdiskusi.

Daftar Diskusi

Rekomendasi Entri

Gambar Entri
Tradisi MAKA
Seni Pertunjukan Seni Pertunjukan
Nusa Tenggara Barat

MAKA merupakan salah satu tradisi sakral dalam budaya Bima. Tradisi ini berupa ikrar kesetiaan kepada raja/sultan atau pemimpin, sebagai wujud bahwa ia bersumpah akan melindungi, mengharumkan dan menjaga kehormatan Dou Labo Dana Mbojo (bangsa dan tanah air). Gerakan utamanya adalah mengacungkan keris yang terhunus ke udara sambil mengucapkan sumpah kesetiaan. Berikut adalah teks inti sumpah prajurit Bima: "Tas Rumae… Wadu si ma tapa, wadu di mambi’a. Sura wa’ura londo parenta Sara." "Yang mulia tuanku...Jika batu yang menghadang, batu yang akan pecah, jika perintah pemerintah (atasan) telah dikeluarkan (diturunkan)." Tradisi MAKA dalam Budaya Bima dilakukan dalam dua momen: Saat seorang anak laki-laki selesai menjalani upacara Compo Sampari (ritual upacara kedewasaan anak laki-laki Bima), sebagai simbol bahwa ia siap membela tanah air di berbagai bidang yang digelutinya. Seharusnya dilakukan sendiri oleh si anak, namun tingkat kedewasaan anak zaman dulu dan...

avatar
Aji_permana
Gambar Entri
Wisma Muhammadiyah Ngloji
Produk Arsitektur Produk Arsitektur
Daerah Istimewa Yogyakarta

Wisma Muhammadiyah Ngloji adalah sebuah bangunan milik organisasi Muhammadiyah yang terletak di Desa Sendangagung, Kecamatan Minggir, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta. Wisma ini menjadi pusat aktivitas warga Muhammadiyah di kawasan barat Sleman. Keberadaannya mencerminkan peran aktif Muhammadiyah dalam pemberdayaan masyarakat melalui pendekatan dakwah dan pendidikan berbasis lokal.

avatar
Bernadetta Alice Caroline
Gambar Entri
SMP Negeri 1 Berbah
Produk Arsitektur Produk Arsitektur
Daerah Istimewa Yogyakarta

SMP Negeri 1 Berbah terletak di Tanjung Tirto, Kelurahan Kalitirto, Kecamatan Berbah, Sleman. Gedung ini awalnya merupakan rumah dinas Administratuur Pabrik Gula Tanjung Tirto yang dibangun pada tahun 1923. Selama pendudukan Jepang, bangunan ini digunakan sebagai rumah dinas mandor tebu. Setelah Indonesia merdeka, bangunan tersebut sempat kosong dan dikuasai oleh pasukan TNI pada Serangan Umum 1 Maret 1949, tanpa ada yang menempatinya hingga tahun 1951. Sejak tahun 1951, bangunan ini digunakan untuk kegiatan sekolah, dimulai sebagai Sekolah Teknik Negeri Kalasan (STNK) dari tahun 1951 hingga 1952, kemudian berfungsi sebagai STN Kalasan dari tahun 1952 hingga 1969, sebelum akhirnya menjadi SMP Negeri 1 Berbah hingga sekarang. Bangunan SMP N I Berbah menghadap ke arah selatan dan terdiri dari dua bagian utama. Bagian depan bangunan asli, yang sekarang dijadikan kantor, memiliki denah segi enam, sementara bagian belakangnya berbentuk persegi panjang dengan atap limasan. Bangunan asli dib...

avatar
Bernadetta Alice Caroline
Gambar Entri
Pabrik Gula Randugunting
Produk Arsitektur Produk Arsitektur
Daerah Istimewa Yogyakarta

Pabrik Gula Randugunting menyisakan jejak kejayaan berupa klinik kesehatan. Eks klinik Pabrik Gula Randugunting ini bahkan telah ditetapkan sebagai cagar budaya di Kabupaten Sleman melalui SK Bupati Nomor Nomor 79.21/Kep.KDH/A/2021 tentang Status Cagar Budaya Kabupaten Sleman Tahun 2021 Tahap XXI. Berlokasi di Jalan Tamanmartani-Manisrenggo, Kalurahan Tamanmartani, Kapanewon Kalasan, Kabupaten Sleman, pabrik ini didirikan oleh K. A. Erven Klaring pada tahun 1870. Pabrik Gula Randugunting berawal dari perkebunan tanaman nila (indigo), namun, pada akhir abad ke-19, harga indigo jatuh karena kalah dengan pewarna kain sintesis. Hal ini menyebabkan perkebunan Randugunting beralih menjadi perkebunan tebu dan menjadi pabrik gula. Tahun 1900, Koloniale Bank mengambil alih aset pabrik dari pemilik sebelumnya yang gagal membayar hutang kepada Koloniale Bank. Abad ke-20, kemunculan klinik atau rumah sakit di lingkungan pabrik gula menjadi fenomena baru dalam sejarah perkembangan rumah sakit...

avatar
Bernadetta Alice Caroline
Gambar Entri
Kompleks Panti Asih Pakem
Produk Arsitektur Produk Arsitektur
Daerah Istimewa Yogyakarta

Kompleks Panti Asih Pakem yang terletak di Padukuhan Panggeran, Desa Hargobinangun, Kecamatan Pakem, Kabupaten Sleman, merupakan kompleks bangunan bersejarah yang dulunya berfungsi sebagai sanatorium. Sanatorium adalah fasilitas kesehatan khusus untuk mengkarantina penderita penyakit paru-paru. Saat ini, kompleks ini dalam kondisi utuh namun kurang terawat dan terkesan terbengkalai. Beberapa bagian bangunan mulai berlumut, meskipun terdapat penambahan teras di bagian depan. Kompleks Panti Asih terdiri dari beberapa komponen bangunan, antara lain: Bangunan Administrasi Paviliun A Paviliun B Paviliun C Ruang Isolasi Bekas rumah dinas dokter Binatu dan dapur Gereja

avatar
Bernadetta Alice Caroline