Nama Desa Sampang diambil dari sebuah nama pohon yang dinamakan pohon Sampangan. Seiring berjalanya waktu akhirnya berkembang menjadi nama Sebuah Desa yaitu Desa Sampang.
Dahulu ada seorang pendatang (yang sampai Saat ini belum diketahui namanya) ke pemakaman Nyi Roro Menges (yang sekarang terkenal dengan Makam Telaga Bening/Terletak di sebelah Barat laut Desa Sampang masuk dalam wilayah Grumbul Tinggarjambu RW 01) Dalam persinggahannya beliau menanam sebuah pohon yang banyak dikenal oleh warga dengan nama pohon Sampangan.
Nyi Roro Menges merupakan tokoh sentral pada masa itu, Cerita dari orang keorang tentang makam Nyi Roro Menges pun menyebar ke masyarakat, sehingga banyak masyarakat yang datang ke makam Nyi Roro Menges untuk berziarah. Pohon Sampangan pun tumbuh menjadi besar dan rindang sehingga mengayomi lingkungan sekitar pemakaman Nyi Roro Menges. Sebagai pertanda alamat letak makam Nyi Roro menges kepada penziaroh dari luar daerah yang akan berziaroh yang asaat itu belum ada alamatnya adalah pohon sampangan yang ditanam oleh pendatang tersebut, sehingga masyarakat mengenal wilayah tersebut adalah wilayah Sampangan.
Pada perkembanganya wilayah Sampangan menjadi pemukiman yang ramai penduduk, dan menjadi sebuah nama wilayah desa dengan di sederhanakan menjadi Desa Sampang,
Namun pohon Sampangan sekarang sudah tidak di temukan lagi di wilayah tersebut karena punah.
Dirangkum dari pelaku sejarah
Bpk R Marsongko Saat Malam Resepsi HUT Kemerdekaan RI
Sumber: http://sampang-cilacap.sideka.id/profil/sejarah/
Prajurit pemanah dari komunitas pemanah berkuda indonesia (KPBI) mengikuti Festival Keraton Nusantara 2017. mewakili kasultanan kasepuhan cirebon. PAKAIAN : terdiri dari ikat kepala/ totopong khas sunda jenis mahkuta wangsa. lalu baju & celana pangsi sunda berwarna hitam. dengan baju corak ukiran batik khas sunda di bagian dada. kain sembong berwarna ungu di ikat di pinggang bersamaan dengan senjata tajam berupa golok dan pisau. untuk alas kaki sebagian besar memakai sendal gunung, namun juga ada yang memakai sepatu berkuda. BUSUR : sebagian besar memakai busur dengan model bentuk turkis namun ada juga yang memakai busur model bentuk korea. ANAK PANAH : Semua nya memakai anak panah bahan natural seperti bambu tonkin, kayu mapple & kayu spruce. QUIVER ( TEMPAT ANAK PANAH ): Semua pemanah menggunakan quiver jenis backside quiver atau hip quiver . yaitu quiver yang anak panah di pasang di pinggang dan apabila anak panah di pasang di dalam quiver , nock ana...
Pasukan pemanah dari komunitas pemanah berkuda indonesia (KPBI chapter dki jaya) mengikuti Festival Keraton Nusantara 2017. mewakili kesultanan kasepuhan cirebon. PAKAIAN: terdiri dari ikat kepala/ totopong khas sunda jenis mahkuta wangsa. lalu baju & celana pangsi sunda. dengan baju corak ukiran batik khas sunda di bagian dada. untuk alas kaki sebagian besar memakai sendal gunung, namun juga ada yang memakai sepatu berkuda. BUSUR: sebagian besar memakai busur dengan model bentuk turkis dan ada juga memakai busur model bentuk korea. ANAK PANAH: Semua nya memakai anak panah bahan natural seperti bambu tonkin, kayu mapple & kayu spruce QUIVER (TEMPAT ANAK PANAH): Semua pemanah menggunakan quiver jenis backside quiver atau hip quiver . yaitu quiver yang anak panah di pasang di pinggang dan apabila anak panah di pasang di dalam quiver , nock anak panah menghadap ke belakang.
aksi pertunjukan pusaka dan pasukan kesultanan kacirebonan dari balaikota cirebon sampai ke keraton kacirebonan
Para pasukan penjaga keraton Sumedang larang