Alkisah berawal dari seorang pemuda bernama Soloboyo Parikesit yang merupakan putra dari nyai ratawalu dan ki parikesit. Soloboyo yang sudah berumur 30 tahun masih saja belum memiliki pasangan hidup karena tidak ada perempuan yang mau dengannya karena takut bila Soloboto tidak akan bisa menghidupi mereka nantinya karena Ia dilahirkan di keluarga yang sederhana.
Karena itu, Soloboyo merantau keluar desa untuk mencari pasangan hidup yang dapat menerima dirinya apa adanya. Kemudian dia bertemu dengan seorang perempuan yg bernama Purnamasari. Purnamasari pun mau menjadi istri Soloboyo namun Ia meminta satu syarat. Ia meminta rumah dimana Ia bisa melihat bulan dengan jelas. Soloboyo pun pergi ke berbagai tempat untuk mencari tempat yang sesuai dengan permintaan Purnamasari itu, tetapi Ia tetap saja belum menemukannya. Kemudan suatu saat Ia lelah dan kemudian duduk di tengah-tengah perjalannya di suatu hutan untuk beristirahat. Soloboyo secara tidak sengaja memandangi langit dan sadar ternyata disitu Ia dapat melihat bulan dengan jelas. Ia kemudian melihat kebelakang dan ternyata terdapat candi di belakangnya. Candi itu sangat besar dan sangat bersinar karena terkena sinar bulan. Soloboyo kemudian memutuskan untuk tinggal di dekat candi tersebut dengan Purnamasari.
Waktu demi waktu berlangsung, banyak orang yang melihat keindahan candi tersebut dan kemudian memutuskan untuk tinggal di dekat candi tersebut. Setelah semakin banyak orang tinggal di dekat candi tersebut, Soliboyo memutuskan untuk memberi nama daerah yang sudah menjadi sebuah pedesaan tersebut menjadi desa candi wulan karena terdapat candi yang besar dengan pemandangan bulan yang sangat indah.
#OSKMITB2018
Sumber daya air merupakan sebuah unsur esensial dalam mendukung keberlangsungan kehidupan di bumi. Ketersediaan air dengan kualitas baik dan jumlah yang cukup menjadi faktor utama keseimbangan ekosistem serta kesejahteraan manusia. Namun, pada era modern saat ini, dunia menghadapi krisis air yang semakin mengkhawatirkan (Sari et al., 2024). Berkurangnya ketersediaan air disebabkan oleh berbagai faktor global seperti pemanasan, degradasi lingkungan, dan pertumbuhan penduduk yang pesat. Kondisi tersebut menuntut adanya langkah-langkah strategis dalam pengelolaan air dengan memperhatikan berbagai faktor yang tidak hanya teknis, tetapi juga memperhatikan sosial dan budaya masyarakat. Salah satu langkah yang relevan adalah konservasi air berbasis kearifan lokal. Langkah strategis ini memprioritaskan nilai-nilai budaya masyarakat sebagai dasar dalam menjaga sumber daya air. Salah satu wilayah yang mengimplementasikan konservasi berbasis kearifan lokal yaitu Goa Ngerong di kecamatan Rengel,...
Kelahiran seorang anak yang dinantikan tentu membuat seorang ibu serta keluarga menjadi bahagia karena dapat bertemu dengan buah hatinya, terutama bagi ibu (melahirkan anak pertama). Tetapi tidak sedikit pula ibu yang mengalami stress yang bersamaan dengan rasa bahagia itu. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan tentang makna dari pra-kelahiran seseorang dalam adat Nias khusunya di Nias Barat, Kecamatan Lahomi Desa Tigaserangkai, dan menjelaskan tentang proses kelahiran anak mulai dari memberikan nama famanoro ono khora sibaya. Metode pelaksanaan dalam penelitian ini adalah menggunakan metode observasi dan metode wawancara dengan pendekatan deskriptif. pendekatan deskriptif digunakan untuk mendeskripsikan fakta sosial dan memberikan keterangan yang jelas mengenai Pra-Kelahiran dalam adat Nias. Adapun hasil dalam pembahasan ini adalah pra-kelahiran, pada waktu melahirkan anak,Pemberian Nama (Famatorõ Tõi), acara famangõrõ ono khõ zibaya (Mengantar anak ke rumah paman),...
Prajurit pemanah dari komunitas pemanah berkuda indonesia (KPBI) mengikuti Festival Keraton Nusantara 2017. mewakili kesultanan kasepuhan cirebon. PAKAIAN: terdiri dari ikat kepala/ totopong khas sunda jenis mahkuta wangsa. kain sembongb berwarnaungu di ikat di pinggang bersamaan dengan senjata tajam seperti golok dan pisau lalu baju & celana pangsi sunda. dengan baju corak ukiran batik khas sunda di bagian dada. untuk alas kaki sebagian besar memakai sendal gunung, namun juga ada yang memakai sepatu berkuda. BUSUR: sebagian besar memakai busur dengan model bentuk turkis dan ada juga memakai busur model bentuk korea. ANAK PANAH: Semua nya memakai anak panah bahan natural seperti bambu tonkin, kayu mapple & kayu spruce QUIVER (TEMPAT ANAK PANAH): Semua pemanah menggunakan quiver jenis backside quiver atau hip quiver . yaitu quiver yang anak panah di pasang di pinggang dan apabila anak panah di pasang di dalam quiver , nock anak panah menghadap ke belaka...
aksi pertunjukan pusaka dan pasukan kesultanan kacirebonan dari balaikota cirebon sampai ke keraton kacirebonan
Para pasukan penjaga keraton Sumedang larang