|
|
|
|
Arakan Sahur di Kuala Tungkal Tanggal 05 Aug 2018 oleh OSKM18_16418123_Anugrah . |
Setiap daerah di Indonesia tentu memiliki tradisi masing-masing dalam arakan sahur (untuk membangunkan orang yang sedang berpuasa), begitu juga di Kabupaten Tanjung Jabung Barat, Provinsi Jambi. Dimana tradisi arakan sahur di Kabupaten Tanjung Jabung Barat (Kuala Tungkal) dulunya hanya sebuah tradisi turun temurun yang dilakukan oleh masyarakat Kota Kuala Tungkal untuk membangun masyarakat untuk sahur.
Namun dengan perkembangan zaman, justru saat ini tradisi arakan sahur menjadi agenda utama bagi Pemerintah Kabupaten Tanjung Jabung Barat, dan masuk dalam agenda wisata religi khas yang ada di Tanjung Jabung Barat dimalam bulan suci ramadhan. Kegiatan arakan sahur ini, biasanya diadakan saat malam menjelang sahur. Pemerintah mempertahankan tradisi ini, dengan mengagendakan arakan sahur menjadi festival arakan sahur untuk setiap malam Minggu.
Bahkan festival arakan sahur ini dijadikan lomba dengan hadiah uang jutaan rupiah, alhasil semua elemen masyarakat, pihak swasta, pemerintah Tanjung Jabung Timur, Remaja Masjid, Organisasi, Perbankan, pemuda dan pemudi yang ada disetiap RT RW dan Desa ikut berkontribusi dalam memeriahkan festival arakan sahur di Kuala Tungkal Ini.
Sehingga arakan sahur ini, menyedot banyak pengunjung dan rata-rata arakan sahur ini dilakukan masyarakat, pengunjung membludak untuk menyaksikan arakan sahur dengan berbagai macam pernak pernik, miniatur dan desain-desain bernuansa religi Islam diperagakan dalam acara festival arakan sahur di Tanjung Jabung Barat ini.
Peserta saja yang mengikuti arakan sahur ini, hingga mencapai ribuan peserta dari berbagai daerah yang ada di Tanjung Jabung Barat. Apalagi penonton yang menghadiri acara festival arakan sahur, sehingga Kota Kuala Tungkal setiap malam Minggu, menjadi lauatan manusia dan memecah rekor arakan sahur terbesar di seluruh Indonesia.
Tradisi arakan sahur yang telah diubah menjadi festival arakan sahur di Tanjung Jabung Barat ini, tentu mendapat tanggapan dari wisatawan tak hanya wisatawan local. Bahkan dari Mancanegara juga penasaran dengan festival arakan terbesar di Indonesia pada Bulan Suci Ramadhan ini.
Sumber :
https://www.kompasiana.com/muhammadsamin/54f6c919a33311c45c8b477b/tradisi-arakan-sahur-di-kuala-tungkal-arakan-sahur-terbesar-di-indonesia
#OSKM2018
Gambus
Oleh
agus deden
| 21 Jun 2012.
Gambus Melayu Riau adalah salah satu jenis instrumental musik tradisional yang terdapat hampir di seluruh kawasan Melayu.Pergeseran nilai spiritual... |
Hukum Adat Suku...
Oleh
Riduwan Philly
| 23 Jan 2015.
Dalam upaya penyelamatan sumber daya alam di kabupaten Aceh Tenggara, Suku Alas memeliki beberapa aturan adat . Aturan-aturan tersebut terbagi dal... |
Fuu
Oleh
Sobat Budaya
| 25 Jun 2014.
Alat musik ini terbuat dari bambu. Fuu adalah alat musik tiup dari bahan kayu dan bambu yang digunakan sebagai alat bunyi untuk memanggil pend... |
Ukiran Gorga Si...
Oleh
hokky saavedra
| 09 Apr 2012.
Ukiran gorga "singa" sebagai ornamentasi tradisi kuno Batak merupakan penggambaran kepala singa yang terkait dengan mitologi batak sebagai... |