Makanan Minuman
Makanan Minuman
Makanan Jawa Timur Malang
Angsle
- 27 September 2017

Angsle merupakan wedang khas kota apel. Dalam khazanah kuliner Jawa, “wedang” merupakan sebutan untuk minuman panas. Minuman ini biasanya terbuat dari air yang direbus bersama jahe, serai, dan gula Jawa. 

Mencicipi angsle, rasanya akan mengingatkan kita pada wedang lainnya dari Jawa, sekoteng. Rasa khas kuah hasil rebusan jahe sangat terasa. Apalagi, angsle pun memiliki isian yang mirip dengan sekoteng. Ada roti, kacang tanah sangrai, kacang hijau rebus, serta aroma daun pandan. Yang membedakan, angsle ditambahkan petulo (putu mayang), ketan putih kukus, dan tape singkong. 

Hal lain yang membedakan angsle dengan sekoteng adalah pada kuahnya. Jika kuah sekoteng hanya rebusan jahe, serai, dan gula Jawa, maka kuah angsle ditambahkan santan. 

Konon, kuah angsle dibuat hanya dengan menggunakan daun pandan, vanili, dan santan. Jahe tidak dimasukkan karena dianggap akan mengubah rasa. Tapi, karena diberi label “wedang”, kuah angsle pun ditambahkan dengan jahe.

Bahan-bahan campuran angsle antara lain petulo, ketan putih, kacang hijau, potongan roti, mutiara, daun pandan, jahe, kacang tanah goreng, santan, gula, irisan buah kolang-kaling, dan emping belinjo.

Kuah angsle awalnya dibuat hanya menggunakan daun pandan, vanili, dan santan. Jahe tidak dimasukkan karena dianggap akan mengubah rasa. Tapi, karena diberi label “wedang”, sebagian penjual akhirnya menambahkan jahe.

Bahan-bahan Wedang Angsle :

  • Beras ketan putih 100 gram ( kukus hingga matang )
  • Biji delima / Sagu Mutiara 50 gram ( rebus hingga matang, tiriskan )
  • Kacang hijau 50 gram ( rebus hingga matang, tiriskan )
  • Roti tawar 2 lembar ( buang bagian tepinya, lalu potong dadu 1 centi meter )

Bahan-bahan Petulo :

  • Tepung beras 250 gram ( ayak )
  • Santan 300 mili liter dari 1/4 butir kelapa parut
  • Garam 1 sendok teh
  • Daun pandan 4 lembar ( simpulkan )
  • Tepung kanji 50 gram ( ayak )
  • Pewarna hijau makanan 1/2 sendok teh
  • Pewarna merah muda makanan 1/2 sendok teh

Bahan-bahan Kuah Wedang Angsle :

  • Santan encer 1 1/2 liter dari 1 butir kelapa parut
  • Daun pandan 3 lembar ( simpulkan )
  • Gula pasir 200 gram
  • Garam 1 sendok teh
  • Jahe emprit 5 centi meter ( memarkan )

Cara Membuat Wedang Angsle Khas Malang :

  • Petulo : kukus tepung beras selama 20 menit dalam dandang panas. angkat. sisihkan.
  • Selanjutnya didihkan santan bersama garam dan daun pandan, angkat. sisihkan daun pandannya. tuang ke dalam tepung beras kukus sambil di aduk hingga agak dingin. tambahkan tepung kanji, aduk cepat hingga semua bahan rata.
  • Setelah itu bagi adonan menjadi 2 bagian, tambahkan masing-masing dengan pewarna hijau dan merah muda. uleni hingga rata. masukkan ke dalam cetakkan putu mayang, tekan hingga adonan terbentuk mie lalu gulung. lakukan hingga adonan habis.
  • Kemudian kukus dalam dandang panas selama 25 menit atau hingga matang. angkat, sisihkan.
  • Kuah : langkah awal didihkan santan bersama daun pandan, gula pasir, garam dan jahe. aduk rata secara perlahan agar santan tidak pecah. angkat.
  • Penyajian : susun ketan, kacang hijau, biji delima, roti tawar dan petulo dalam mangkuk saji. kemudian tuangi dengan kuah santan.

Wedang angsle siap disajikan selagi hangat.

Wedang angsle khas Malang memang paling enak dinikmati saat hujan ataupun saat malam hari. namun untuk sekarang banyak para pedagang wedang angsle yang menjual bukan hanya saat malam hari saja. Oiya, untuk petulo itu merupakan isian wedang angsle Malang asli yang khas. namun terkadang banyak yang tidak menggunakannya karena pembuatannya yang sedikit memerlukan waktu. bila anda tidak menggunakannya tidak apa-apa, wedang angsle akan tetap enak di nikmati.

 

Sumber:

Diskusi

Silahkan masuk untuk berdiskusi.

Daftar Diskusi

Rekomendasi Entri

Gambar Entri
Wisma Muhammadiyah Ngloji
Produk Arsitektur Produk Arsitektur
Daerah Istimewa Yogyakarta

Wisma Muhammadiyah Ngloji adalah sebuah bangunan milik organisasi Muhammadiyah yang terletak di Desa Sendangagung, Kecamatan Minggir, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta. Wisma ini menjadi pusat aktivitas warga Muhammadiyah di kawasan barat Sleman. Keberadaannya mencerminkan peran aktif Muhammadiyah dalam pemberdayaan masyarakat melalui pendekatan dakwah dan pendidikan berbasis lokal.

avatar
Bernadetta Alice Caroline
Gambar Entri
SMP Negeri 1 Berbah
Produk Arsitektur Produk Arsitektur
Daerah Istimewa Yogyakarta

SMP Negeri 1 Berbah terletak di Tanjung Tirto, Kelurahan Kalitirto, Kecamatan Berbah, Sleman. Gedung ini awalnya merupakan rumah dinas Administratuur Pabrik Gula Tanjung Tirto yang dibangun pada tahun 1923. Selama pendudukan Jepang, bangunan ini digunakan sebagai rumah dinas mandor tebu. Setelah Indonesia merdeka, bangunan tersebut sempat kosong dan dikuasai oleh pasukan TNI pada Serangan Umum 1 Maret 1949, tanpa ada yang menempatinya hingga tahun 1951. Sejak tahun 1951, bangunan ini digunakan untuk kegiatan sekolah, dimulai sebagai Sekolah Teknik Negeri Kalasan (STNK) dari tahun 1951 hingga 1952, kemudian berfungsi sebagai STN Kalasan dari tahun 1952 hingga 1969, sebelum akhirnya menjadi SMP Negeri 1 Berbah hingga sekarang. Bangunan SMP N I Berbah menghadap ke arah selatan dan terdiri dari dua bagian utama. Bagian depan bangunan asli, yang sekarang dijadikan kantor, memiliki denah segi enam, sementara bagian belakangnya berbentuk persegi panjang dengan atap limasan. Bangunan asli dib...

avatar
Bernadetta Alice Caroline
Gambar Entri
Pabrik Gula Randugunting
Produk Arsitektur Produk Arsitektur
Daerah Istimewa Yogyakarta

Pabrik Gula Randugunting menyisakan jejak kejayaan berupa klinik kesehatan. Eks klinik Pabrik Gula Randugunting ini bahkan telah ditetapkan sebagai cagar budaya di Kabupaten Sleman melalui SK Bupati Nomor Nomor 79.21/Kep.KDH/A/2021 tentang Status Cagar Budaya Kabupaten Sleman Tahun 2021 Tahap XXI. Berlokasi di Jalan Tamanmartani-Manisrenggo, Kalurahan Tamanmartani, Kapanewon Kalasan, Kabupaten Sleman, pabrik ini didirikan oleh K. A. Erven Klaring pada tahun 1870. Pabrik Gula Randugunting berawal dari perkebunan tanaman nila (indigo), namun, pada akhir abad ke-19, harga indigo jatuh karena kalah dengan pewarna kain sintesis. Hal ini menyebabkan perkebunan Randugunting beralih menjadi perkebunan tebu dan menjadi pabrik gula. Tahun 1900, Koloniale Bank mengambil alih aset pabrik dari pemilik sebelumnya yang gagal membayar hutang kepada Koloniale Bank. Abad ke-20, kemunculan klinik atau rumah sakit di lingkungan pabrik gula menjadi fenomena baru dalam sejarah perkembangan rumah sakit...

avatar
Bernadetta Alice Caroline
Gambar Entri
Kompleks Panti Asih Pakem
Produk Arsitektur Produk Arsitektur
Daerah Istimewa Yogyakarta

Kompleks Panti Asih Pakem yang terletak di Padukuhan Panggeran, Desa Hargobinangun, Kecamatan Pakem, Kabupaten Sleman, merupakan kompleks bangunan bersejarah yang dulunya berfungsi sebagai sanatorium. Sanatorium adalah fasilitas kesehatan khusus untuk mengkarantina penderita penyakit paru-paru. Saat ini, kompleks ini dalam kondisi utuh namun kurang terawat dan terkesan terbengkalai. Beberapa bagian bangunan mulai berlumut, meskipun terdapat penambahan teras di bagian depan. Kompleks Panti Asih terdiri dari beberapa komponen bangunan, antara lain: Bangunan Administrasi Paviliun A Paviliun B Paviliun C Ruang Isolasi Bekas rumah dinas dokter Binatu dan dapur Gereja

avatar
Bernadetta Alice Caroline
Gambar Entri
Jembatan Plunyon Kalikuning
Produk Arsitektur Produk Arsitektur
Daerah Istimewa Yogyakarta

Jembatan Plunyon merupakan bagian dari wisata alam Plunyon-Kalikuning yang masuk kawasan TNGM (Taman Nasional Gunung Merapi) dan wisatanya dikelola Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) setempat, yaitu Kalikuning Park. Sargiman, salah seorang pengelola wisata alam Plunyon-Kalikuning, menjelaskan proses syuting KKN Desa Penari di Jembatan Plunyon berlangsung pada akhir 2019. Saat itu warga begitu penasaran meski syuting dilakukan secara tertutup. Jembatan Plunyon yang berada di Wisata Alam Plunyon-Kalikuning di Cangkringan, Kabupaten Sleman. Lokasi ini ramai setelah menjadi lokasi syuting film KKN Desa Penari. Foto: Arfiansyah Panji Purnandaru/kumparan zoom-in-whitePerbesar Jembatan Plunyon yang berada di Wisata Alam Plunyon-Kalikuning di Cangkringan, Kabupaten Sleman. Lokasi ini ramai setelah menjadi lokasi syuting film KKN Desa Penari. Foto: Arfiansyah Panji Purnandaru/kumparan "Syuting yang KKN itu kebetulan, kan, 3 hari, yang 1 hari karena gunungnya tidak tampak dibatalkan dan diu...

avatar
Bernadetta Alice Caroline