×

Akun anda bermasalah?
Klik tombol dibawah
Atau
×

DATA


Kategori

Legenda

Elemen Budaya

Cerita Rakyat

Provinsi

Kalimantan Timur

Asal Daerah

Kalimantan

Alun Sampek Borneo - Kalimantan - Kalimantan Timur

Tanggal 28 Mar 2018 oleh Oase .

Di pondok kecil di tepi hutan, hiduplah seorang pemuda bersama ibunya. Mereka bekerja mengumpulkan kayu bakar. Saat lelah, Ibu Alun akan menghibur anaknya. Ibu bernyanyi dan bermain sampek yang terbuat dari kayu borneo. Alun belatih tekun agar dapat memainkan sampek. Hingga akhirnya, jemari Alun lincah, mahir memetik senar sampek yang mirip dengan gitar tersebut.

“Ukiran dan warna cat sampek ini bagus sekali, Bunda,” kagum Alun. “Nada-nadanya juga terdengar indah.”

Saat Alun bermain keluar rumah, dia membawa sampek miliknya. Biasanya Alun mengajak seekor belalang peliharaannya. Alun mengikat kaki belalang itu dengan tali agar ia tidak terbang jauh. Alun senang bermain ke taman yang letaknya di samping Istana Kayu. Jaraknya memang jauh dan harus menembus hutan. Taman yang indah itu rimbun dengan aneka pohon buah yang bisa dipetik.

Alun suka mengibur pengunjung taman. Pengunjung yang senang mendengarkan sampek,  memberi uang koin untuknya. Dengan gembira, Alun pulang ke rumah dan membeli makanan untuk ibunya.

Suatu hari, ada seorang gadis kecil yang kagum pada permainan sampek Alun. Gadis kecil itu terus saja mendengarkan nada-nada dari sampek Alun hingga sore hari. Alun menghampiri si gadis kecil dan menyapanya.

“Adik cantik, tidakkah kamu ingin pulang?” tanya Alun.

“Rumahku di dekat sini, Kak,” jawab gadis kecil. “Aku ingin sekali bisa bermain sampek. Maukah engkau mengajariku?”

Alun mengangguk dan mulai mengajari gadis kecil itu cara bermain sampek.

Ternyata ada seorang Raja baik hati yang melihat kebaikan Alun. Raja memberi hadiah sebuah stoples untuk Alun.

“Terima kasih, Tuan Raja. Stoples ini akan jadi kandang belalangku. Tapi, rumahku sangat jauh. Rasanya sulit membawa sampek dan stoples bersamaan. Bolehkan aku menitipkan stoples ini? Esok aku akan mengambilnya kembali,” tanya Alun.

“Silakan, Alun. Taruhlah stoples itu dekat pohon pisang,” jawab Raja.

Keesokan harinya, saat Alun kembali ke pohon pisang dia terkejut. Stoples itu sudah terguling dan pecah. Di dekatnya berdiri seekor ayam jantan. Ayam itu mematuk belalang kesayangannya. Akhirnya Alun kembali ke taman dan memainkan sampek dengan nada sedih.

Mendengar alunan nada sampek, Raja pun datang mendekati. Raja merasa bersalah dan meminta maaf karena ayam itu miliknya. Dengan senang hati Alun memaafkan Raja.

“Ambillah ayam itu sebagai pengganti belalangmu.” pinta Raja.

Alun kembali menitipkan ayam itu dan memasukkannya ke kandang dekat pohon mangga.

Keesokan harinya, saat kembali ke kandang, ayam itu lepas dari pegangan Alun. Setelah keliling mencari, Alun berhasil menemukan ayam itu dekat lumpung padi. Namun sayang, ayamnya sudah mati. Di samping ayam tergeletak sebatang anak lesung. Alat itu biasanya digunakan untuk menumbuk padi.

Alun kembali ke taman dan bermain sampek. Mendengar alunan sampek yang sedih, Raja meminta maaf. Rupanya, seorang pembantu istana melempar anak lesung ke arah ayam milik Alun. Dia takut bila ayam merusak dan memakan padi di lumbung.

“Ambilah anak lesung itu sebagai pengganti ayammu.” pinta Raja.

Alun kembali menitipkan anak lesung itu dan meletakkannya di dekat pohon nangka.

Keesokan harinya, Alun mendapati anak lesungnya sudah patah jadi dua. Rupanya, semalam buah nangka jatuh menimpa anak lesung. Alun sedih, karena tidak bisa memberikan anak lesung untuk ibunya.

Sama seperti kemarin, mendengar alunan sampek yang sedih, Raja datang menenemui Alun. Dia kembali meminta maaf karena pohon nangka miliknya sudah merusak anak lesung Alung.

“Ambillah buah nangka itu sebagai pengganti anak lesungmu.” pinta Raja.

Alun kembali menitipkan nangka dan menaruhnya dekat dapur istana.

Keesokan harinya, Alun kembali ke dapur istana. Alun mendapati buah nangka itu sudah habis terkupas. Rupanya semalam, Putri Raja mengupas nangka dan menghidangkan untuk seluruh penghuni istana.

“Maafkan kami karena tidak sengaja memakan nangka milikmu.” ujar Raja yang tiba-tiba saja muncul dari arah belakang. Kali ini Raja tidak sendiri, dia ditemani oleh putrinya.

Betapa terkejutnya Alun, saat melihat paras Putri Raja. Rupanya dia adalah gadis kecil yang pernah belajar bermain sampek. Gadis itu semakin cantik karena mengenakan gaun kerajaan.

“Alun yang baik, ajari terus putriku bermain sampek.” ujar Raja. “Di dekat Istana Kayu, aku sudah membuatkan tempat tinggal untukmu. Ajaklah ibumu untuk tinggal di sana.”

Kali ini, sampek Alun mengalun riang. Alun tersenyum gembira dan menerima tawaran Raja dengan penuh sukacita.

Dua puluh tahun kemudian, Alun berjodoh dengan Putri Raja. Sejak Alun memimpin Istana Kayu yang megah, kedamaian dirasakan oleh penduduknya. Alunan sampek borneo yang indah, selalu dimainkan oleh para penghuni istana.



 

Sumber: http://indonesianfolktales.com/id/book/alun-sampek-borneo/

DISKUSI


TERBARU


Ulos Jugia

Oleh Zendratoteam | 14 Dec 2024.
Ulos

ULOS JUGIA Ulos Jugia disebut juga sebagai " Ulos na so ra pipot " atau pinunsaan. Biasanya adalah ulos "Homitan" yang disimp...

Tradisi Sekaten...

Oleh Journalaksa | 29 Oct 2024.
Tradisi Sekaten Surakarta

Masyarakat merupakan kesatuan hidup dari makhluk-makhluk manusia saling terikat oleh suatu sistem adat istiadat (Koentjaraningrat, 1996: 100). Masyar...

Seni Tari di Ci...

Oleh Aniasalsabila | 22 Oct 2024.
Seni Tari Banyumasan

Seni tari merupakan salah satu bentuk warisan budaya yang memiliki peran penting dalam kehidupan masyarakat Cilacap. Tari-tarian tradisional yang ber...

Wayang Banyumas...

Oleh Aniasalsabila | 22 Oct 2024.
Wayang Banyumasan

Wayang merupakan salah satu warisan budaya tak benda Indonesia yang memiliki akar dalam sejarah dan tradisi Jawa. Sebagai seni pertunjukan, wayang te...

Ekspresi Muda K...

Oleh Journalaksa | 19 Oct 2024.
Ekspresi Muda Kota

Perkembangan teknologi yang semakin pesat tidak hanya ditemui pada bidang informasi, komunikasi, transportasi, konstruksi, pendidikan, atau kesehatan...

FITUR


Gambus

Oleh agus deden | 21 Jun 2012.
Alat Musik

Gambus Melayu Riau adalah salah satu jenis instrumental musik tradisional yang terdapat hampir di seluruh kawasan Melayu.Pergeseran nilai spiritual...

Hukum Adat Suku...

Oleh Riduwan Philly | 23 Jan 2015.
Aturan Adat

Dalam upaya penyelamatan sumber daya alam di kabupaten Aceh Tenggara, Suku Alas memeliki beberapa aturan adat . Aturan-aturan tersebut terbagi dal...

Fuu

Oleh Sobat Budaya | 25 Jun 2014.
Alat Musik

Alat musik ini terbuat dari bambu. Fuu adalah alat musik tiup dari bahan kayu dan bambu yang digunakan sebagai alat bunyi untuk memanggil pend...

Ukiran Gorga Si...

Oleh hokky saavedra | 09 Apr 2012.
Ornamen Arsitektural

Ukiran gorga "singa" sebagai ornamentasi tradisi kuno Batak merupakan penggambaran kepala singa yang terkait dengan mitologi batak sebagai...