|
|
|
|
Aliran Islam Kejawen Tanggal 06 Aug 2018 oleh OSKM18_16918337_Bayu Febriansyah. |
Walaupun Indonesia bukan merupakan negara islam, akan tetapi mayoritas penduduk Indonesia beragama muslim. Tapi ada suatu aliran islam yg mungkin belum banyak diketahui oleh orang yaitu aliran Islam Kejawen yang merupakan campuran antara Budaya Jawa, dan Islam. Mbah saya, yang merupakan warga asli pati mempraktekan aliran ini di dalam kehidupan sehari-hari. ketika beliau meninggal, ayah saya diwariskan ilmu beserta buku yang berkaitan dengan aliran tersebut. Namun ayah saya lebih banyak mengambil Islam yg murni beserta Al Quran dan Hadist dan membuang sebagain besar Kejawennya.Pengikut Islam kejawen di Pati sudah semakin sedikit walaupun tetap ada. Mereka mengakui adanya Allah dan Nabi Muhammad sebagai utusan Allah namun tidak melaksanakan Sholat lima waktu. Sholatnya berupa samadi, mirip zikir dalam Islam. Dan puasanya berupa puasa topo broto mirip bertapa yg hanya makan tumbuhan yg terpendam (kacang tanah, ketela pohon). Tumbuhan menggantung (buah pisang, mangga dan pepaya). Buah yg berserakan ( buah timun, semangka) dan tidak boleh makan nasi selama 12 hari. Masing masing itu merupakan simbol kehidupan. Buah terpendam itu simbol bahwa manusia itu akan mati, mengingatkan akan sebuah kematian dan fakta bahwa hidup hanyalah sebentar. Buah tergantung melambangkan dunia atas. Bahwa bumi ini ada yg mengatur yaitu Gusti Allah. Buah berserakan merupakan simbol dunia tengah dimana kita berada. Makna dari itu semua adalah bahwa manusia harus selalu ingat kematian dan kejadian-kejadian duniawi adalah kehendak Allah. Selain perbedaan beribadah, Islam kejawen juga mempunyai perbedaan dalam pemahamannya. Dalam Islam kejawen, asal selalu berbuat baik sesuai dengan aturannya akan selamat dunia akherat, berbeda dengan Islam biasa dimana pengikutnya harus mengikuti 6 rukun Iman dan 5 rukun Islam dan kelak akam menghadapi siksa kubur dan hisab pengadilan hari akhir dimana akan ditimbang amal baik atau amal buruk. Jika lebih banyak amal baik maka buku catatannya akan diberikan dengan tangan kanan dan secara lancar dapat meniti jembatan sirrothal mustaqim. Sebaliknya bagi yang jelek amal timbangannya maka buku catatannya akan diberikan Malaikat menggunakan tangan kiri dan dengan tegang meniti jembatan sirothal mustaqim karena hampir mustahil selamat dari kilatan api neraka. Karena dibawah jembatan sirathol mustaqim itu adalah api neraka yg membara. Jembatan itu lebarnya ibarat rambut dibelah tujuh. Jika baik dan banyak amalnya maka jembatan itu seperti tol jagorawi yg lebar dan mulus.
#OSKM2018
Gambus
Oleh
agus deden
| 21 Jun 2012.
Gambus Melayu Riau adalah salah satu jenis instrumental musik tradisional yang terdapat hampir di seluruh kawasan Melayu.Pergeseran nilai spiritual... |
Hukum Adat Suku...
Oleh
Riduwan Philly
| 23 Jan 2015.
Dalam upaya penyelamatan sumber daya alam di kabupaten Aceh Tenggara, Suku Alas memeliki beberapa aturan adat . Aturan-aturan tersebut terbagi dal... |
Fuu
Oleh
Sobat Budaya
| 25 Jun 2014.
Alat musik ini terbuat dari bambu. Fuu adalah alat musik tiup dari bahan kayu dan bambu yang digunakan sebagai alat bunyi untuk memanggil pend... |
Ukiran Gorga Si...
Oleh
hokky saavedra
| 09 Apr 2012.
Ukiran gorga "singa" sebagai ornamentasi tradisi kuno Batak merupakan penggambaran kepala singa yang terkait dengan mitologi batak sebagai... |