Cerita Rakyat
Cerita Rakyat
Cerita Rakyat Sumatera Utara Sumatera Utara
Ahmad Dan Muhammad
- 19 Januari 2017 - direvisi ke 9 oleh Bangindsoft pada 24 September 2024
Pada suatu hari, usai membantu kedua orang tuanya bekerja di ladang, Ahmad & Muhammad menemukan seekor burung merbuk. Mereka kemudian menangkap burung merbuk tersebut. Walaupun mereka berdua mengetahui keistimewaan burung merbuk, namun Ahmad & Muhammad menangkapnya untuk mereka pelihara. Sama sekali tidak terpikir oleh mereka untuk memakan burung merbuk tersebut.
 
Ahmad & Muhammad kemudian membawa burung merbuk tersebut ke rumahnya. Mereka berdua merawat burung merbuk tersebut dengan penuh kasih sayang. Mereka rutin memberinya makan. Namun demikian, Ahmad & Muhammad membiarkan burung merbuk tersebut terbang bebas di sekitar rumah mereka. Mereka tidak memasukkannya ke dalam kandang. Jika pergi ke ladang untuk membantu kedua orang tuanya, Ahmad & Muhammad akan membawa serta burung merbuk tersebut. Lambat laun, Si burung merbuk menjadi jinak juga menurut pada mereka berdua. Ia biasanya terbang bebas di luar rumah, tetapi jika ia melihat Ahmad atau Muhammad, ia akan hinggap di dekat mereka.
Kedua orang tua Ahmad & Muhammad mengetahui perihal burung merbuk peliharaan anak mereka. Ayah mereka sangat ingin menjadi raja atau setidaknya menjadi seorang menteri. Keinginannya bisa terlaksana jika ia memakan burung merbuk tersebut. Ia beserta istrinya kemudian berembuk mencari cara agar bisa menyembelih burung merbuk peliharaan anak mereka.
Keesokan harinya, seperti biasa, saat Ahmad & Muhammad keluar rumah, burung merbuk hinggap di dekat mereka. Ahmad & Muhammad kemudian hendak mengajak burung merbuk ke ladang menemani mereka bekerja. Tapi Sang Ibu melarangnya dengan alasan khawatir burung merbuk jinak tersebut akan diambil orang. Ahmad & Muhammad pun menuruti nasihat ibu mereka. Mereka kemudian pergi ke ladang dengan meninggalkan burung merbuk di rumah mereka.
 
Setelah anak-anaknya pergi ke ladang, Sang Ibu tidak menyia-nyiakan kesempatan. Ia segera menangkap burung merbuk untuk disembelih. Setelah berhasil menyembelih, ia segera memanggang burung merbuk malang tersebut.
Ketika pulang ke rumah, Ahmad & Muhammad sangat terkejut melihat kenyataan burung merbuk kesayangan mereka telah mati. Mereka sedih mendapati burung merbuk kesayangan mereka telah dipanggang. “Burung merbuk kesayangan kalian tadi diterkam oleh seekor kucing. Jadi ibu cepat-cepat mengambilnya kemudian memanggangnya.” kata Ibu mereka beralasan.
 
Karena merasa lapar sepulang dari ladang, Ahmad & Muhammad memutuskan untuk memakan burung merbuk. Ahmad memakan kepala burung merbuk, sedangkan Muhammad memakan hati burung merbuk. Sang Ibu saat itu tengah di dapur menyiapkan makan siang, jadi ia tidak mengetahui jika kedua anaknya memakan burung merbuk.
 
Tidak lama kemudian, Sang Ayah pulang dari ladang. Ia menanyakan pada istrinya perihal burung merbuk yang ingin ia makan. Istrinya mengatakan bahwa burung merbuk tersebut telah dimakan oleh kedua anak mereka. Tak terkirakan kemarahan Sang Ayah mendapati bahwa kedua anaknya telah memakan burung merbuk. Setelah memarahi kedua anaknya Ia kemudian mengusirnya mereka dari rumah. Ahmad & Muhammad yang masih merasa heran terpaksa meninggalkan rumah orang tuanya tanpa membawa bekal apapun.
 
Dengan perasaan sedih, Ahmad dan Muhammad pergi tak tentu arah. Jika perut mereka terasa lapar, mereka akan mencari buah-buahan atau umbi-umbian untuk makanan mereka. Ketika hari menjelang malam, keduanya tiba di pinggir hutan. Karena sudah merasa sangat lelah, mereka memutuskan akan beristirahat di sebuah pohon besar. Ahmad menyuruh adiknya, Muhammad, untuk tidur di atas pohon. Sementara ia sendiri tidur di bawah pohon sambil berjaga-jaga.
 
Alkisah, daerah tersebut merupakan wilayah kekuasaan sebuah kerajaan yang dipimpin oleh seorang raja berusia lanjut. Sang raja tidak mempunyai anak laki-laki. Sesuai adat istiadat, anak-anak perempuannya tidak diperkenankan untuk menggantikannya menjadi raja. Sang raja akhirnya memutuskan untuk membuat sebuah sayembara. Barang siapa disembah oleh gajah putih peliharaannya, maka ia akan menjadi seorang raja menggantikan dirinya.
 
Gajah putih peliharaan raja kemudian dilepas, diikuti oleh Perdana Menteri serta para prajurit. Gajah tersebut kemudian berjalan hingga akhirnya tiba di pohon besar di pinggir hutan tempat Ahmad & Muhammad tengah tidur. Saat telah dekat dengan Ahmad yang tengah tertidur, gajah tersebut tiba-tiba merebahkan tubuhnya untuk bersujud.
 
Perdana Menteri beserta para prajurit terkejut melihat gajah putih sujud di dekat seorang pemuda yang tengah tertidur. “Kita telah menemukan calon pengganti Raja! Ayo bawa pemuda ini ke istana!” kata Perdana Menteri pada para prajurit. Para prajurit istana kemudian mengangkat Ahmad yang tengah tidur pulas ke atas punggung gajah, kemudian kembali ke istana kerajaan.
 
Di istana kerajaan, Ahmad terbangun dari tidurnya. Ia sangat terkejut mendapati dirinya berada disebuah istana megah. Sang Raja kemudian memberitahunya bahwa Perdana Menteri membawanya ke istana kerajaan saat ia tertidur di hutan. Sang Raja juga memberitahunya bahwa Ahmad adalah calon raja menggantikan dirinya yang sudah berusia lanjut. Ahmad merasa kaget bukan main dengan kenyataan ini. Ia kemudian tinggal di kerajaan. Ia juga teringat dan merasa cemas dengan nasib adiknya, Muhammad.
 
Sementara di hutan, Muhammad merasa bingung dengan keberadaan kakaknya. Ia menduga bahwa kakaknya telah tewas dimakan binatang buas. Ia menangis di bawah pohon karena sangat sedih kehilangan kakak yang sangat ia cintai. Setelah sekian lama menangis, Muhammad kemudian memutuskan untuk mencari kakaknya. Ia berharap kakaknya masih hidup. Ia akan terus mencarinya sampai ketemu. Muhammad kemudian pergi tak tentu arah mencari keberadaan kakaknya.
 
Pada suatu hari, Muhammad melihat dua ekor burung rajawali besar tengah bertarung memperebutkan sebatang ranting kayu. Muhammad berpikir bahwa ranting kayu tersebut pastilah bukan sembarang ranting. “Ini pasti ranting kayu ajaib. Aku harus mengambilnya.” ujar Muhammad. Secara kebetulan, ranting kayu tersebut terpental jatuh di dekat Muhammad. Ia kemudian mengambilnya seraya berkata, “Wahai ranting kayu ajaib, tolong antarkan aku kepada kakakku.”
 
Keajaiban pun terjadi. Tubuh Muhammad kemudian melayang di udara. Tidak lama kemudian tubuhnya terjatuh di taman istana kerajaan. Putri raja yang tengah berada di taman tersebut merasa ketakutan. Putri raja berteriak ketakutan sambil berlari memasuki istana. Para prajurit kerajaan segera menangkap Muhammad untuk dihukum karena memasuki istana tanpa izin. Ia dijebloskan ke dalam penjara sementara menunggu pengadilan oleh raja.
 
Selanjutnya, para prajurit membawa Muhammad dari penjara untuk diadili di pengadilan oleh sang raja. Saat itu Ahmad, kakak Muhammad turut juga menyaksikan proses pengadilan. Ahmad sudah tak mengenali adiknya karena telah lama cukup tidak bertemu.
 
Sang raja meminta Muhammad untuk menjelaskan alasannya memasuki istana kerajaan tanpa izin. Muhammad kemudian menceritakan kisahnya bahwa ia tengah mencari kakaknya yang hilang di hutan. Ia juga mengatakan bisa masuk ke istana kerajaan berkat ranting ajaib.
 
Terperanjatlah Ahmad mendengar kisah pemuda di hadapannya. Ahmad kemudian menjelaskan pada sang raja bahwa pemuda yang tengah diadili adalah adiknya yang hilang. Mendengar penjelasan Ahmad, raja akhirnya membebaskan Muhammad dari hukuman. Ahmad dan Muhammad kemudian berpelukan sambil menangis melepas rindu. Mereka bahagia bisa kembali bertemu setelah terpisah sekian lama. Muhammad kemudian tinggal di istana kerajaan bersama kakaknya tercinta.
 
Tidak lama kemudian Sang Raja menikahkan putri sulungnya dengan Ahmad. Sedang putri bungsunya ia nikahkan dengan Muhammad. Pesta pernikahan keduanya dilangsungkan secara besar-besaran dengan mengundang para raja, pangeran, bangsawan serta rakyat banyak. Beberapa hari setelah pesta pernikahan, Sang Raja kemudian mengumumkan bahwa ia mengundurkan diri sebagai raja. Sang Raja menyerahkan tampuk kekuasaan pada Ahmad. Sang Raja juga mengangkat Muhammad sebagai Perdana Menteri.
 
Sejak saat itu, Ahmad, dibantu oleh Perdana Menteri, Muhammad, memerintah kerajaan dengan adil bijaksana. Mereka sangat mencintai rakyatnya sebagaimana rakyat sangat mencintai raja mereka.
 

Sumber: https://caritasato.blogspot.com/2014/10/ahmad-dan-muhammad-cerita-sumatera-utara.html

Diskusi

Silahkan masuk untuk berdiskusi.

Daftar Diskusi

Rekomendasi Entri

Gambar Entri
Tradisi MAKA
Seni Pertunjukan Seni Pertunjukan
Nusa Tenggara Barat

MAKA merupakan salah satu tradisi sakral dalam budaya Bima. Tradisi ini berupa ikrar kesetiaan kepada raja/sultan atau pemimpin, sebagai wujud bahwa ia bersumpah akan melindungi, mengharumkan dan menjaga kehormatan Dou Labo Dana Mbojo (bangsa dan tanah air). Gerakan utamanya adalah mengacungkan keris yang terhunus ke udara sambil mengucapkan sumpah kesetiaan. Berikut adalah teks inti sumpah prajurit Bima: "Tas Rumae… Wadu si ma tapa, wadu di mambi’a. Sura wa’ura londo parenta Sara." "Yang mulia tuanku...Jika batu yang menghadang, batu yang akan pecah, jika perintah pemerintah (atasan) telah dikeluarkan (diturunkan)." Tradisi MAKA dalam Budaya Bima dilakukan dalam dua momen: Saat seorang anak laki-laki selesai menjalani upacara Compo Sampari (ritual upacara kedewasaan anak laki-laki Bima), sebagai simbol bahwa ia siap membela tanah air di berbagai bidang yang digelutinya. Seharusnya dilakukan sendiri oleh si anak, namun tingkat kedewasaan anak zaman dulu dan...

avatar
Aji_permana
Gambar Entri
Wisma Muhammadiyah Ngloji
Produk Arsitektur Produk Arsitektur
Daerah Istimewa Yogyakarta

Wisma Muhammadiyah Ngloji adalah sebuah bangunan milik organisasi Muhammadiyah yang terletak di Desa Sendangagung, Kecamatan Minggir, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta. Wisma ini menjadi pusat aktivitas warga Muhammadiyah di kawasan barat Sleman. Keberadaannya mencerminkan peran aktif Muhammadiyah dalam pemberdayaan masyarakat melalui pendekatan dakwah dan pendidikan berbasis lokal.

avatar
Bernadetta Alice Caroline
Gambar Entri
SMP Negeri 1 Berbah
Produk Arsitektur Produk Arsitektur
Daerah Istimewa Yogyakarta

SMP Negeri 1 Berbah terletak di Tanjung Tirto, Kelurahan Kalitirto, Kecamatan Berbah, Sleman. Gedung ini awalnya merupakan rumah dinas Administratuur Pabrik Gula Tanjung Tirto yang dibangun pada tahun 1923. Selama pendudukan Jepang, bangunan ini digunakan sebagai rumah dinas mandor tebu. Setelah Indonesia merdeka, bangunan tersebut sempat kosong dan dikuasai oleh pasukan TNI pada Serangan Umum 1 Maret 1949, tanpa ada yang menempatinya hingga tahun 1951. Sejak tahun 1951, bangunan ini digunakan untuk kegiatan sekolah, dimulai sebagai Sekolah Teknik Negeri Kalasan (STNK) dari tahun 1951 hingga 1952, kemudian berfungsi sebagai STN Kalasan dari tahun 1952 hingga 1969, sebelum akhirnya menjadi SMP Negeri 1 Berbah hingga sekarang. Bangunan SMP N I Berbah menghadap ke arah selatan dan terdiri dari dua bagian utama. Bagian depan bangunan asli, yang sekarang dijadikan kantor, memiliki denah segi enam, sementara bagian belakangnya berbentuk persegi panjang dengan atap limasan. Bangunan asli dib...

avatar
Bernadetta Alice Caroline
Gambar Entri
Pabrik Gula Randugunting
Produk Arsitektur Produk Arsitektur
Daerah Istimewa Yogyakarta

Pabrik Gula Randugunting menyisakan jejak kejayaan berupa klinik kesehatan. Eks klinik Pabrik Gula Randugunting ini bahkan telah ditetapkan sebagai cagar budaya di Kabupaten Sleman melalui SK Bupati Nomor Nomor 79.21/Kep.KDH/A/2021 tentang Status Cagar Budaya Kabupaten Sleman Tahun 2021 Tahap XXI. Berlokasi di Jalan Tamanmartani-Manisrenggo, Kalurahan Tamanmartani, Kapanewon Kalasan, Kabupaten Sleman, pabrik ini didirikan oleh K. A. Erven Klaring pada tahun 1870. Pabrik Gula Randugunting berawal dari perkebunan tanaman nila (indigo), namun, pada akhir abad ke-19, harga indigo jatuh karena kalah dengan pewarna kain sintesis. Hal ini menyebabkan perkebunan Randugunting beralih menjadi perkebunan tebu dan menjadi pabrik gula. Tahun 1900, Koloniale Bank mengambil alih aset pabrik dari pemilik sebelumnya yang gagal membayar hutang kepada Koloniale Bank. Abad ke-20, kemunculan klinik atau rumah sakit di lingkungan pabrik gula menjadi fenomena baru dalam sejarah perkembangan rumah sakit...

avatar
Bernadetta Alice Caroline
Gambar Entri
Kompleks Panti Asih Pakem
Produk Arsitektur Produk Arsitektur
Daerah Istimewa Yogyakarta

Kompleks Panti Asih Pakem yang terletak di Padukuhan Panggeran, Desa Hargobinangun, Kecamatan Pakem, Kabupaten Sleman, merupakan kompleks bangunan bersejarah yang dulunya berfungsi sebagai sanatorium. Sanatorium adalah fasilitas kesehatan khusus untuk mengkarantina penderita penyakit paru-paru. Saat ini, kompleks ini dalam kondisi utuh namun kurang terawat dan terkesan terbengkalai. Beberapa bagian bangunan mulai berlumut, meskipun terdapat penambahan teras di bagian depan. Kompleks Panti Asih terdiri dari beberapa komponen bangunan, antara lain: Bangunan Administrasi Paviliun A Paviliun B Paviliun C Ruang Isolasi Bekas rumah dinas dokter Binatu dan dapur Gereja

avatar
Bernadetta Alice Caroline