|
|
|
|
Abang None dari Ibukota #DaftarSB19 Tanggal 12 Feb 2019 oleh Ericads . |
Hai warga negara Indonesia, pecinta budaya. Permisi, mau memperkenalkan dulu. Aae Erica dari kote Jakarta Timur. Biasa dipanggil None, hobi aye menulis dan membaca puisi. Kalau abang sedang jatuh cinte ama aye, nanti aye bikinin puisi yang romantis ya bang kayek filem Dilan bang. Eh, abang tau ga? aye mau jadi duta Abnon Jakarta biar kayak Miss Indonesia, yuk ikutan bang. Hah, duta Abnon Jakarta? apaan ntu? bentar abang cari tau. Yaelah bang masa gatau si, nih aye kasih tau dibaca ya..
Nah, buat kamu yang ingin ikut menjadi Abang None Jakarta, kamu harus melengkapi syarat-syarat dan ketentuan-ketentuan yang berlaku. Tetapi, sebelum itu, perkenalan dulu yuk apa sih Abang None itu?
Abang None Jakarta adalah kontes pencarian duta pariwisata Jakarta yang diadakan sejak tahun 1968 dan rutin berlangsung hingga kini. Acara ini bertujuan untuk mempromosikan pariwisata dan kebudayaan provinsi DKI Jakarta. Dan pemenang terpilih akan mendampingi Gubernur DKI Jakarta atau Wakil Gubernur DKI Jakarta dalam acara kebudayaan.
Sejarah Abang None Jakarta bermula dari ingin mencari sosok yang bisa menjadi identitas dari Jakarta, maka di selenggarakanlah Pemilihan None Jakarta (belum ada pemilihan kategori Abang) yang diprakarsai oleh Usmar Ismail. Gubernur DKI Jakarta kala itu, Ali Sadikin melakukan pembenahan terhadap tata kota, dan Jakarta bertransformasi dari The Big Village menjadi Kota Metropolitan. Tidak hanya cukup pembangunan fisik, Ali juga melakukan pembangunan budaya. Dia menyadari ketika pertama kali memerintah pada 1966 penduduk Jakarta masih 3,4 juta jiwa dan dari jumlah itu sekitar 78 persen adalah pendatang. Karena Jakarta adalah ibukota negara maka di tempat ini harus bisa diwujudkan seni budaya seluruh Indonesia. Oleh karena itu Pemeirntah DKI Jakarta membentuk BKS (Badan Kerjasama Seni dan Budaya). Dibentuk juga Dewan Kesenian Jakarta. Bersamaan dengan dibangunnya Taman Ismail Marzuki(TIM) pada tahun 1968.
Sering waktu pemerintah DKI melaui BAPPARDA DKI memerlukan seorang pendamping Abang Jakarta yang mendampingi None Jakara, maka diselenggarakan pemilihan Abang None pada tahun 1971dan terpilihlah Hamid Alwi sebagai Abang Jakarta 1971 dan Tjike Soegiarto sebagai None Jakarta tahun1971. Pada perkembangannya Abang None Jakarta selain sebagai pendamping Gubernur dalam acara resmi, juga sebagai Duta Wisata yang mampu mempromosikan Jakarta kepada masyarat luas.
Duta Abang None Jakarta dibagi menjadi 5, yaitu Abang None Jakarta Timur, Abang None Jakarta Utara, Abang None Jakarta Pusat, Abang None Jakarta Barat, dan Abang None Jakarta Selatan. Syarat menjadi duta Abang None Jakarta dari tahun ke tahun berbeda-beda. Yang pasti adalah bisa berbahasa asing, mempunyai wawasan yang luas, usia minimal 17 tahun ke atas, dan yang terakhir adalah memilki pengetahuan tentang keragaman yang ada di Ibukota. Jadi, jika kamu berminat untuk mengikuti ajang Abang None Jakarta, harus punya kesiapan mental dan fisik ya. Untuk informasi lebih lanjut, kamu bisa buka di website dan media sosial lainnya seputar tentang AbNon Jakarta.
Gambus
Oleh
agus deden
| 21 Jun 2012.
Gambus Melayu Riau adalah salah satu jenis instrumental musik tradisional yang terdapat hampir di seluruh kawasan Melayu.Pergeseran nilai spiritual... |
Hukum Adat Suku...
Oleh
Riduwan Philly
| 23 Jan 2015.
Dalam upaya penyelamatan sumber daya alam di kabupaten Aceh Tenggara, Suku Alas memeliki beberapa aturan adat . Aturan-aturan tersebut terbagi dal... |
Fuu
Oleh
Sobat Budaya
| 25 Jun 2014.
Alat musik ini terbuat dari bambu. Fuu adalah alat musik tiup dari bahan kayu dan bambu yang digunakan sebagai alat bunyi untuk memanggil pend... |
Ukiran Gorga Si...
Oleh
hokky saavedra
| 09 Apr 2012.
Ukiran gorga "singa" sebagai ornamentasi tradisi kuno Batak merupakan penggambaran kepala singa yang terkait dengan mitologi batak sebagai... |