- Gerokgak
- Seririt
- Busung Biu
- Banjar
- Buleleng
- Sukasada
- Sawan
- Kubutambahan
- Tejakula
- Singaraja Barat
- Singaraja Pusat
- Singaraja Timur
Sebelum berangkat, ayah angkatnya memâberikan dua buah senjata bertuah, yaitu sebilah keris bernama Ki Baru Seâmang dan sebatang tombak bernama Ki Tunjung Tutur. Dalam perjalanannya, I Gede Pasekan diiringi oleh empat puluh peângaâwal yang dipimpin Ki Dumpiung dan Ki Dosot. Ketika sampai di daerah yang diâââââââsebut Batu Menyan, mereka bermalam dengan dijaga ketat oleh para pengawal secara bergantian.
- “Anakku, sekarang pergilah engkau ke Den Bukit di daerah Panji.”
- “Mengapa ayah?”
- “Karena di sanalah tempat kelahiran ibumu.”
“I Gusti, sesungguhnya apa yang teâlah engkau lihat akan menjadi daerah keâkuasaanmu.”Keesokan harinya rombongan itu me ââlanâjutkan perjalanan. Meski sulit dan pe ânuh rintangan akhirnya rombongan I Gede Pasekan berhasil mencapai tujuan, yaitu Desa Panji, tempat kelahiran ibunya. Suatu hari, ada sebuah perahu Bugis yang terdampar di pantai Panimbangan. Warga setempat yang dimintai tolong tak mampu mengangkatnya. Keesokan harinya orang Bugis pemilik perahu itu meminta tolong pada I Gede Pasekan.
Di Buleleng dibangun sebuah istana megah yang diberi nama Singaraja. Nama ini menunjukkan bahwa penghuninya adaâlah seorang raja yang gagah perkasa lakâsana singa. Namun, ada pendapat yang mengatakan bahwa nama Singaraja artiânya tempat persinggahan raja. Pada saat sang Raja masih di Sukasada, se âring singgah di sana. Jadi, kata Singaraja berasal dari kata singgah raja.
Prajurit pemanah dari komunitas pemanah berkuda indonesia (KPBI) mengikuti Festival Keraton Nusantara 2017. mewakili kasultanan kasepuhan cirebon. PAKAIAN : terdiri dari ikat kepala/ totopong khas sunda jenis mahkuta wangsa. lalu baju & celana pangsi sunda berwarna hitam. dengan baju corak ukiran batik khas sunda di bagian dada. kain sembong berwarna ungu di ikat di pinggang bersamaan dengan senjata tajam berupa golok dan pisau. untuk alas kaki sebagian besar memakai sendal gunung, namun juga ada yang memakai sepatu berkuda. BUSUR : sebagian besar memakai busur dengan model bentuk turkis namun ada juga yang memakai busur model bentuk korea. ANAK PANAH : Semua nya memakai anak panah bahan natural seperti bambu tonkin, kayu mapple & kayu spruce. QUIVER ( TEMPAT ANAK PANAH ): Semua pemanah menggunakan quiver jenis backside quiver atau hip quiver . yaitu quiver yang anak panah di pasang di pinggang dan apabila anak panah di pasang di dalam quiver , nock ana...
Pasukan pemanah dari komunitas pemanah berkuda indonesia (KPBI chapter dki jaya) mengikuti Festival Keraton Nusantara 2017. mewakili kesultanan kasepuhan cirebon. PAKAIAN: terdiri dari ikat kepala/ totopong khas sunda jenis mahkuta wangsa. lalu baju & celana pangsi sunda. dengan baju corak ukiran batik khas sunda di bagian dada. untuk alas kaki sebagian besar memakai sendal gunung, namun juga ada yang memakai sepatu berkuda. BUSUR: sebagian besar memakai busur dengan model bentuk turkis dan ada juga memakai busur model bentuk korea. ANAK PANAH: Semua nya memakai anak panah bahan natural seperti bambu tonkin, kayu mapple & kayu spruce QUIVER (TEMPAT ANAK PANAH): Semua pemanah menggunakan quiver jenis backside quiver atau hip quiver . yaitu quiver yang anak panah di pasang di pinggang dan apabila anak panah di pasang di dalam quiver , nock anak panah menghadap ke belakang.
aksi pertunjukan pusaka dan pasukan kesultanan kacirebonan dari balaikota cirebon sampai ke keraton kacirebonan
Para pasukan penjaga keraton Sumedang larang