|
|
|
|
7_ DANAU TOLIRE, DANAU MELEGENDA DI TERNATE MALUKU UTARA Tanggal 17 May 2018 oleh Sobat Budaya. |
Pulau Ternate merupakan pulau yang tidak hanya sangat kaya akan rempah-rempahnya, tetapi juga mengenai cerita rakyat dan tradisi yang diwariskan para leluhurnya secara turun-temurun. Salah satu kisah rakyat Ternate yang menjadi sebuah legenda dan selalu dikenang sampai saat ini adalah cerita mengenai asal-usul terjadinya Danau Tolire. Nuansa mistis bercampur dengan rasa haru mewarnai kisah klasik rakyat di Ternate ini. Uniknya lagi, lokasi yang menjadi bagian dari cerita ini masih bisa disaksikan sampai saat ini.
Alkisah ada seorang ayah yang berhubungan intim dengan putri kandungnya sampai-sampai sang putri tersebut mengandung. Padahal, konon katanya sang ayah merupakan seorang pemimpin desa yang berada tepat di kaki Gunung Gamalama, serta cukup dihormati oleh masyarakatnya. Setelah kejadian tersebut diketahui oleh para penduduk desa, sang ayah dan si putrinya itu pun mendapatkan hukuman sosial dengan cara diusir dari desa. Dalam kondisi perasaaan sangat malu, sang ayah dan si putrinya pun kemudian pergi dari desa tersebut. Tetapi belum sempat mereka berdua pergi, terjadi sebuah bencana gempa bumi yang melanda desa tersebut. Beberapa masyarakat percaya bahwa gempa tersebut adalah hukuman dari Tuhan karena perbuatan terlarang di antara ayah dan putrinya tersebut. Desa itu pun kemudian terguncang hingga tanah retak dan muncul air hingga menenggelamkan desa beserta dengan para penduduknya ke dalam perut bumi. Akhirnya desa tersebut pun menjadi sebuah danau raksasa yang hingga saat ini dikenal dengan nama Danau Tolire besar.
Kutukan tersebut pun tidak berhenti sampai disitu, sang putri yang mengetahui adanya bencana pun sempat melarikan diri sampai ke tepian pesisir laut. Tetapi, kutukan bencana gempa tersebut tetap terjadi dan kemudian melanda di mana tanah tempat sang putri tersebut berpijak. Bencana yang terjadi di desa mereka pun kembali terjadi, serta membuat danau lainnya yang lebih kecil atau yang saat ini dikenal dengan nama Danau Tolire kecil. Sampai saat ini, kisah Legenda tersebut masih dipercayai masyarakat Ternate dan menganggap Danau Tolire Besar ini sebagai simbol kutukan bagi sang Ayah dan Danau Tolire Kecil ini sebagai simbol dari keberadaan sang putri tersebut.
Kisah memilukan itu tentunya juga menimpa para penduduk di desa tersebut. Mereka semua ikut terkena imbas dari perbuatan ayah dan putrinya itu dan Tuhan pun mengutuk mereka semua menjadi binatang buaya putih penjaga Danau Tolire Besar yang pada awalnya adalah desa mereka. Kisah tersebut memang lah dipercaya hanya sebatas kisah legenda, tetapi menurut pengakuan masyarakat setempat, sudah banyak para wisatawan maupun para penduduk lokal yang melihat dengan mata kepala sendiri mengenai keberadaan binatang buaya-buaya putih penunggu Danau Tolire Besar tersebut. Terkait kutukan ini, masyarakat setempat juga mempercayai bahwa tidak ada satu pun manusia yang bisa melemparkan batu sampai ke tengah danau.
Berbagai kisah yang berkaitan dengan Legenda ini menjadi daya tarik tersendiri untuk para wisatawan yang akan berkunjung ke Danau Tolire. Bahkan, banyak dari para penjual makanan di sekitar kompleks wisata danau ini yang menjual batuan kerikil guna membuktikan jika tidak ada satu pun orang yang bisa melempar batu sampai ke tengah danau. Anehnya lagi, sampai saat ini memang tidak ada satu pun orang yang dapat melempar batu sampai ke tengah-tengah danau. Biasanya, sejauh apapun lemparannya, pastinya lemparan tersebut hanya akan berakhir di pinggir danau, atau akan kembali ke tebing tempat mereka berpijak.
Terlepas dari cerita legenda yang sangat memilukan tersebut, Danau Tolire ini tetaplah danau yang memiliki keindahan yang sangat mempesona. Hamparan danau dengan luas 5 hektar dan kedalaman hingga mencapai 50 meter ini menjadi daya tarik untuk para wisatawan. Tak hanya itu, jika menjelang sore hari, baik itu di Danau Tolire Besar maupun di Danau Tolire kecil akan menjadi lokasi yang sangat sempurna untuk menikmati keindahan sunset atau matahari terbenam dengan berlatar lautan biru nan indah. Masyarakat setempat pun juga ikut memanfaatkan situasi tersebut untuk berdagang, biasanya makanan seperti pisang goreng dan kelapa muda menjadi menu andalan yang akan dijual untuk para wisatawan sembari mereka menikmati waktu bersantai di Danau Tolire ini.
Referensi:
Gambus
Oleh
agus deden
| 21 Jun 2012.
Gambus Melayu Riau adalah salah satu jenis instrumental musik tradisional yang terdapat hampir di seluruh kawasan Melayu.Pergeseran nilai spiritual... |
Hukum Adat Suku...
Oleh
Riduwan Philly
| 23 Jan 2015.
Dalam upaya penyelamatan sumber daya alam di kabupaten Aceh Tenggara, Suku Alas memeliki beberapa aturan adat . Aturan-aturan tersebut terbagi dal... |
Fuu
Oleh
Sobat Budaya
| 25 Jun 2014.
Alat musik ini terbuat dari bambu. Fuu adalah alat musik tiup dari bahan kayu dan bambu yang digunakan sebagai alat bunyi untuk memanggil pend... |
Ukiran Gorga Si...
Oleh
hokky saavedra
| 09 Apr 2012.
Ukiran gorga "singa" sebagai ornamentasi tradisi kuno Batak merupakan penggambaran kepala singa yang terkait dengan mitologi batak sebagai... |