|
|
|
|
6_Je'ne-Je'ne Sappara Tanggal 17 May 2018 oleh Sobat Budaya. |
Ribuan pengunjung yang datang, baik masyarakat lokal maupun luar daerah. bahkan dari luar provinsi pun datang mengahadiri acara adat tahunan, Je’ne Je’ne sappara sebagai ikon tersendiri di Jeneponto. Jelas Ihsak Tumpu Rabu (24/2/2016).
“Pengunjung adat tahunan Je’ne Je’ne Sappara ini ada dari luar kota dan terkhusus juga masyarakat Borontala di Kabupten Jeneponto, ini juga merupakan Ikon tersendiri”
Pada kegiatan ini, Bupati Jeneponto Iksan Iskandar bersama Wakil Bupati Mulyadi Mustamu disambut dengan pengalungan Sarung dan adat anggaru dan beberapa pasukan kuda sebagai wujud penghargaan budaya Desa Borongtala Kecamatan Tamalatea Jeneponto, juga hadir Sejumlah Pejabat Kadis Pemkab bersama rombongan Bupati dan Wakil Bupati Jeneponto Camat Tamalatea, Jajaran Kepolisian Polres Jeneponto, Jajaran Damdim serta ribuan pengunjung Jene Jene Sappara di Pantai Tubereka.
Iksan Iskandar sangat senang dengan pelestarian Budaya Jene Jene Sappara ini karena suatu bentuk budaya turun temurun. Hal ini sebagai bentuk kesyukuran masyarakat Borongtala, Makanya ia sebagai Bupati Jeneponto bermaksud membantu Infrastuktur Jalan, rumah adat dan lainnya.
“Hanya satu permintaan yang perlu kita sepakati untuk menjaga kenyamanan dan keamanan agar Tuoris lokal dan Internasional datang didaerah ini untuk melihat budaya Seperti Pabbatte Sompo, Sabun ayam dan lainnya yang tidak ada duanya ditempat manapun makanya perlu dilestariakan,” Iksan Iskandar.
Panitia kegiatan Je’ne Je’ne Sappara Fendy menambahkan ini turun temurun dari Karaeng Toa Maggaukan Daeng Riolo yang Raja Binamu merupakan turunana pertama dari Raja Raja di Jeneponto. sebagai pendahulu kita yang perlu di lestarikan.
“Pelaksanaan Je’ne Je’ne Sappara sebagai agenda tahunan setiap bulan Syafar dan kebutulan jatuh pada hari ini, yang dimana festival kesenian seperti Tarian, Pabbatte Sompo, Anggru sebagai bentuk kesyukuran masyarakat Borongtala,dan juga sebagai bentuk silaturahmi antara masyarakat yang ada di daerah ini dengan masyarakat luar daerah,” Ucap Fendy.
Selain itu, Ampi Sallatu menjelaskan terlaksananya kegiatan Je’ne Je’ne Sappara ini di sponsorri karang taruna Desa Borontala/KecaEffendyang bekerja sama dengan Karang Taruna Kabupaten serta Sejumlah Tokoh Masyarakat, Agama dan Budaya.
Sumber : https://indotimnews.com/adat-tahunan-jene-jene-sappara-sebagai-ikon-tersendiri-di-jeneponto/
Gambus
Oleh
agus deden
| 21 Jun 2012.
Gambus Melayu Riau adalah salah satu jenis instrumental musik tradisional yang terdapat hampir di seluruh kawasan Melayu.Pergeseran nilai spiritual... |
Hukum Adat Suku...
Oleh
Riduwan Philly
| 23 Jan 2015.
Dalam upaya penyelamatan sumber daya alam di kabupaten Aceh Tenggara, Suku Alas memeliki beberapa aturan adat . Aturan-aturan tersebut terbagi dal... |
Fuu
Oleh
Sobat Budaya
| 25 Jun 2014.
Alat musik ini terbuat dari bambu. Fuu adalah alat musik tiup dari bahan kayu dan bambu yang digunakan sebagai alat bunyi untuk memanggil pend... |
Ukiran Gorga Si...
Oleh
hokky saavedra
| 09 Apr 2012.
Ukiran gorga "singa" sebagai ornamentasi tradisi kuno Batak merupakan penggambaran kepala singa yang terkait dengan mitologi batak sebagai... |