Cerita Rakyat
Cerita Rakyat
Cerita Rakyat Bengkulu Bengkulu
5_Siput Memuji Buntut
- 20 Mei 2018
Siput Memuji Buntut ~ Pagi itu udara amat cerah. Di pinggir sungai masih tampak kecipak-kecipak air menunjukkan bahwa ikan-ikan masih sibuk bermain dan mencari makan. Setelah itu, air sungai semakin surut dan ikan-ikan mulai menghilang dari permukaan air. Mungkin mereka bersembunyi atau berlindung di balik akar-akar pohon enau.
 

Di pinggir sungai tampak bermunculan beberapa ekor siput. Mula-mula sedikit jumlahnya, tetapi lambat laun semakin banyak. Menjelang puncak pasang surut, jumlah siput di pinggir sungai itu sudah mencapai ribuan ekor. Ada yang besar, ada pula yang kecil. Tentunya yang besar adalah para pemimpin dan yang paling besar adalah raja.

Suatu ketika sang raja sangat memerlukan kehadiran dan bantuan para bawahannya. Oleh karena itu, dipanggilnyalah seluruh bawahannya untuk berkumpul dan rapat di suatu tempat yang sudah ditentukan. Kemudian sang raja siput berujar.

"Saudara-saudara bawahanku, dengarlah seruanku ini! Hari ini aku meminta saudara-saudara bersiap dan berjaga-jaga karena berapa lama lagi seekor makhluk bernama kancil akan melewati daerah perkampungan kita ini."

"Bagaimana rupanya Tuan? Aku belum pernah melihat wajahnya sekalipun," tanya salah seekor siput.

"O, kalau begitu tunggu saja di sini. Jika tidak ada halangan, sebentar lagi binatang itu akan melewati kampung kita ini. Tentu saja engkau dapat menyaksikannya," jawab sang raja.

Seekor siput lain menyela. "Apakah kelebihan binatang itu sehingga kita perlu memperlihatkannya?"

"Begini saudara-saudara," sahut sang raja. "Kancil itu binatang yang cerdik, beberapa ekor binatang hutan sudah ia tipu. Sekarang, ia sedang kemari untuk mencari mangsa berikutnya. Tampaknya ia ingin menjadi raja diantara segala binatang yang ada di dunia ini."

Suasana hening seketika. Sesaat kemudian tampak perbedaan sikap di antara para bawahan terhadap penjelasan yang baru saja disampaikan sang raja siput. Ada yang termenung. Ada yang keheranan-heranan seakan-akan tidak mempercayai kebenaran  kecerdikan kancil itu. Ada pula yang bersikap menantang, ingin membuktikan sampai di mana kecerdikan akal yang dimiliki kancil. Selanjutnya, raja siput memerintahkan para bawahannya untuk memerintahakan seluruh anak buahnya menyembunyikan diri di dalam lumpur.

Tiba-tiba, dari kejauhan terdengar bunyi makhluk aneh. Suaranya seperti suara anak kambing yang sering makan rumput membuntuti ibunya di pinggir sungai. Pemimpin siput memperhatikan keadaan sekitarnya. Memang benar, seekor makhluk kecil bertubuh ramping dan bertelinga panjang melompat dari pinggir sungai ke daratan. Rupanya dia baru saja melepaskan dahaga. Sambil membawa sekuntum bunga, dia berjalan menuju perkampungan siput. Jalannya gagah, bagai panglima pulang dari menang perang.

"Hai, apa kerjamu berkumpul di sini? Apakah engkau tidak mengetahui bahwa yang berjalan di hadapanmu ini adalah raja paling cerdik di dunia. Yang lebih dikenal dengan sebutan kancil yang cerdik!" Suara itu datang secara tiba-tiba. Siput-siput di pinggir sungai itu berdiam diri. Mereka memperhatikan sikap pongah dan takabur dari sang kancil. Tidak lama kemudian, dia berujar lagi. "Semua jenis binatang di dunia ini sudah mengakui dan menghormati aku sebagai binatang paling cerdik. Oleh karena itu, sewajarnya kalau kalian mengakui dan menghormati aku."

Kemudian, raja siput berkata, "Hai, saudara kancil. Siapakah engkau ini sebenarnya? Berapa ekor hewan hutan telah engkau perdaya?"

Sambil berdiri dengan gagah, si kancil menjawab, "Aku bukan penipu. Aku ini binatang yang cerdik.
Dengan akalku yang cerdik, aku bisa mengatasi kesulitan hidup. Aku bisa menghindari bahaya yang mengancam. Dan, aku bisa menaklukkan binatang-binatang hutan seperti gajah, harimau, bahkan manusia sekalipun."

"Hai kancil coba engkau ceritakan bagaimana caranya binatang dan manusia bisa engkau perdaya? "tanya seekor siput.
 
 

"Begini caranya," Si Kancil mulai bercerita, "saat harimau hendak menerkam, kuberi hadiah sebuah tabuhan ajaib. Bila tabuhan itu dipukul akan menimbulkan suara yang merdu. Tabuhan itu juga tabuhan larangan. Artinya, tabuhan itu tidak boleh dipukul sembarang waktu. Akan tetapi, dasar harimau binatang bodoh, tanpa perhitungan lantas dipukulnya sarang tabuhan itu sehingga dia akhirnya mati disengat binatang tabuhan yang banyak itu."


"Lalu, bagaimana pula cara engkau memperdaya manusia?" sela seekor siput lainnya.

"Itu gampang sekali," jawab si kancil, "sewaktu aku tertangkap oleh seorang pemburu, aku perintahkan sahabatku lalat untuk terbang dan hinggap di sekitar tubuhku. Si pemburu menyangka aku sudah mati. Lalu, aku ditinggalkan begitu saja di pinggir hutan."

"Nah, cukup," kata siput itu. Kemudian, sang raja siput berujar, "Hai kancil, sekarang kami ingin bukti bahwa engkau benar-benar binatang yang cerdik."

"Mau apa engkau ?" sergah sang kancil.

"Aku ingin berlomba. Siapa diantara kita yang paling cepat lari dari sini hingga ke hulu sungai," kata raja siput.

"Ah, bukan ukuranmu yang bisa melawan aku. Engkau binatang kecil. jalanmu pun sangat lamban, apalagi di sungai berlumpur. Mana mungkin engkau mampu mengalahkan aku." sahut kancil dengan sombong.
"Mungkin saja. Mengapa tidak?" jawab raja siput.

"Kalau begitu kehendakmu, baiklah. Bersiap-siaplah engkau besok pagi," kata sang kancil sambil melompat ke dalam hutan.

Pagi-pagi benar pada hari berikutnya, raja siput sudah menampakkan diri dari sela-sela lumpur. Tidak berapa lama, tampak pula para bawahannya.

"Saudara-saudara, sesuai dengan rencana bahwa sebentar lagi kita akan mengikuti dan menyaksikan perlombaan lari dengan si kancil. Untuk itu, saya perintahkan saudara membuat barisan memanjang sepanjang sungai ini. Si Kancil berlari di daratan, sedangkan kita berbaris di sungai. Apabila si kancil  mulai berlari dan memanggil kita, saudara yang berada di depannya harus menjawab. Uuuuu' Bagaimana setuju?"
"Setujuuuuuu!" jawab siput-siput lain

Setelah itu, beranjaklah mereka masuk ke dalam sungai, mematuhi perintah sang raja.

Tepat pada waktunya datanglah si kancil. Dia menuntut agar perlombaan segera dimulai. Raja siput yang sudah lama bersiap segera beringsut ke pinggir sungai. Sementara itu, beberapa ekor siput yang lain berada di pinggir sungai ingin menyaksikan perlombaan itu.

"Satu, dua, tigaaa..! si kancil memberi komando tanda perlombaan dimulai. Dengan sigap dia melompat, berlari sekencang-kencangnya. Setiap lima puluh langkah, dia berseru, "Di mana engkau siput?"

Uuuu, uuuu !" jawab siput yang berada di depannya Si kancil semakin mempercepat larinya. Lalu terdengar lagi si kancil berseru. "Di mana engkau siput?"

Uuuu, uuuu...!" kembali terdengar jawaban siput telah berada di depannya.

Si kancil menjadi marah dan kian memperkuat larinya. Setiap kali dia berseru, selalu dijawab oleh siput yang telah berada di depannya. Demikian seterusnya. Si kancil tidak dapat mengalahkan siput dalam perlombaan lari itu. Dia tidak dapat menerka taktik yang dipakai oleh raja siput dan anak buahnya.

Akhirnya, dia meresa kelelahan. Sambil menggerutu dengan napas terengah-engah. Sang kancil pun berkata, "Hai siput, mulai hari ini aku nyatakan bahwa engkaulah binatang paling cerdik dan dapat mengalahkan aku. Selamat tinggal!!"

Setelah itu, kancil pun melompat dan lari menghilang dari perkampungan siput. Sekarang, tinggallah siput-siput berbuntut panjang itu bergembira ria, memuji-muji diri mereka yang telah bekerja keras, bergotong royong, serta dapat membina persatuan dan kesatuan. Di setiap tempat, di mana pun siput berada, mereka suka sekali memuji diri. Siput-siput itu menjadi pandir karena kemenangan dan kelebihannya.

Kesimpulan :
Orang yang suka memuji diri sendiri menurut peribahasa Bengkulu dikatakan "bagai siput memuji buntut." Sifat sombong dan takabur adalah sifat yang tidak baik dan akan merugikan diri sendiri. Sifat suka bekerja keras, bergotong royong, dan dapat membina persatuan dan kesatuan merupakan modal kekuatan untuk mengalahkan lawan. Jangan terlalu cepat mengatakan "kita jagoan," mungkin masih ada orang lain yang lebih dari kita.
 
Sumber : Cerita Rakyat Dari Bengkulu oleh H. Syamsuddin dkk
http://alkisahrakyat.blogspot.co.id/2016/02/siput-memuji-buntut.html

Diskusi

Silahkan masuk untuk berdiskusi.

Daftar Diskusi

Rekomendasi Entri

Gambar Entri
Wisma Muhammadiyah Ngloji
Produk Arsitektur Produk Arsitektur
Daerah Istimewa Yogyakarta

Wisma Muhammadiyah Ngloji adalah sebuah bangunan milik organisasi Muhammadiyah yang terletak di Desa Sendangagung, Kecamatan Minggir, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta. Wisma ini menjadi pusat aktivitas warga Muhammadiyah di kawasan barat Sleman. Keberadaannya mencerminkan peran aktif Muhammadiyah dalam pemberdayaan masyarakat melalui pendekatan dakwah dan pendidikan berbasis lokal.

avatar
Bernadetta Alice Caroline
Gambar Entri
SMP Negeri 1 Berbah
Produk Arsitektur Produk Arsitektur
Daerah Istimewa Yogyakarta

SMP Negeri 1 Berbah terletak di Tanjung Tirto, Kelurahan Kalitirto, Kecamatan Berbah, Sleman. Gedung ini awalnya merupakan rumah dinas Administratuur Pabrik Gula Tanjung Tirto yang dibangun pada tahun 1923. Selama pendudukan Jepang, bangunan ini digunakan sebagai rumah dinas mandor tebu. Setelah Indonesia merdeka, bangunan tersebut sempat kosong dan dikuasai oleh pasukan TNI pada Serangan Umum 1 Maret 1949, tanpa ada yang menempatinya hingga tahun 1951. Sejak tahun 1951, bangunan ini digunakan untuk kegiatan sekolah, dimulai sebagai Sekolah Teknik Negeri Kalasan (STNK) dari tahun 1951 hingga 1952, kemudian berfungsi sebagai STN Kalasan dari tahun 1952 hingga 1969, sebelum akhirnya menjadi SMP Negeri 1 Berbah hingga sekarang. Bangunan SMP N I Berbah menghadap ke arah selatan dan terdiri dari dua bagian utama. Bagian depan bangunan asli, yang sekarang dijadikan kantor, memiliki denah segi enam, sementara bagian belakangnya berbentuk persegi panjang dengan atap limasan. Bangunan asli dib...

avatar
Bernadetta Alice Caroline
Gambar Entri
Pabrik Gula Randugunting
Produk Arsitektur Produk Arsitektur
Daerah Istimewa Yogyakarta

Pabrik Gula Randugunting menyisakan jejak kejayaan berupa klinik kesehatan. Eks klinik Pabrik Gula Randugunting ini bahkan telah ditetapkan sebagai cagar budaya di Kabupaten Sleman melalui SK Bupati Nomor Nomor 79.21/Kep.KDH/A/2021 tentang Status Cagar Budaya Kabupaten Sleman Tahun 2021 Tahap XXI. Berlokasi di Jalan Tamanmartani-Manisrenggo, Kalurahan Tamanmartani, Kapanewon Kalasan, Kabupaten Sleman, pabrik ini didirikan oleh K. A. Erven Klaring pada tahun 1870. Pabrik Gula Randugunting berawal dari perkebunan tanaman nila (indigo), namun, pada akhir abad ke-19, harga indigo jatuh karena kalah dengan pewarna kain sintesis. Hal ini menyebabkan perkebunan Randugunting beralih menjadi perkebunan tebu dan menjadi pabrik gula. Tahun 1900, Koloniale Bank mengambil alih aset pabrik dari pemilik sebelumnya yang gagal membayar hutang kepada Koloniale Bank. Abad ke-20, kemunculan klinik atau rumah sakit di lingkungan pabrik gula menjadi fenomena baru dalam sejarah perkembangan rumah sakit...

avatar
Bernadetta Alice Caroline
Gambar Entri
Kompleks Panti Asih Pakem
Produk Arsitektur Produk Arsitektur
Daerah Istimewa Yogyakarta

Kompleks Panti Asih Pakem yang terletak di Padukuhan Panggeran, Desa Hargobinangun, Kecamatan Pakem, Kabupaten Sleman, merupakan kompleks bangunan bersejarah yang dulunya berfungsi sebagai sanatorium. Sanatorium adalah fasilitas kesehatan khusus untuk mengkarantina penderita penyakit paru-paru. Saat ini, kompleks ini dalam kondisi utuh namun kurang terawat dan terkesan terbengkalai. Beberapa bagian bangunan mulai berlumut, meskipun terdapat penambahan teras di bagian depan. Kompleks Panti Asih terdiri dari beberapa komponen bangunan, antara lain: Bangunan Administrasi Paviliun A Paviliun B Paviliun C Ruang Isolasi Bekas rumah dinas dokter Binatu dan dapur Gereja

avatar
Bernadetta Alice Caroline
Gambar Entri
Jembatan Plunyon Kalikuning
Produk Arsitektur Produk Arsitektur
Daerah Istimewa Yogyakarta

Jembatan Plunyon merupakan bagian dari wisata alam Plunyon-Kalikuning yang masuk kawasan TNGM (Taman Nasional Gunung Merapi) dan wisatanya dikelola Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) setempat, yaitu Kalikuning Park. Sargiman, salah seorang pengelola wisata alam Plunyon-Kalikuning, menjelaskan proses syuting KKN Desa Penari di Jembatan Plunyon berlangsung pada akhir 2019. Saat itu warga begitu penasaran meski syuting dilakukan secara tertutup. Jembatan Plunyon yang berada di Wisata Alam Plunyon-Kalikuning di Cangkringan, Kabupaten Sleman. Lokasi ini ramai setelah menjadi lokasi syuting film KKN Desa Penari. Foto: Arfiansyah Panji Purnandaru/kumparan zoom-in-whitePerbesar Jembatan Plunyon yang berada di Wisata Alam Plunyon-Kalikuning di Cangkringan, Kabupaten Sleman. Lokasi ini ramai setelah menjadi lokasi syuting film KKN Desa Penari. Foto: Arfiansyah Panji Purnandaru/kumparan "Syuting yang KKN itu kebetulan, kan, 3 hari, yang 1 hari karena gunungnya tidak tampak dibatalkan dan diu...

avatar
Bernadetta Alice Caroline