Cerita Rakyat
Cerita Rakyat
Cerita Rakyat Jawa Barat Jawa Barat
5_Si Kabayan Menyamar Jadi Haji
- 20 Mei 2018
Si Kabayan Menyamar Jadi Haji ~ Di desa Si Kabayan seorang haji dianggap orang yang terhormat. Itu wajar saja, pikir Si Kabayan. Seorang haji mestinya banyak duit, orang kaya yang bisa bayar ongkos-ongkosnya naik kapal laut, kemudian naik onta di Tanah Suci. Kedua, dia mestinya orang yang saleh, dan tebal imannya. Itulah saluran logika akal sehat yang menunju ke penghormatan masyarakat desa Malakeudeu terhadap seorang haji.
 

Sudah lama Si Kabayan tidak pernah makan enak. Dia takut akan kehilangan ingatannya, bagaimana rasanya yang dibilang rasa enak makan enak itu. Itu logikanya akal sehat mengenai soal enak. Si Kabayan tidak mau kehilangan ingatan kepada kesimpulan logika akal sehat tentang rasa enak makan-makanan enak itu.

Kebetulan dia tahu bahwa mertuanya suka sekali mengadakan jamuan makan enak di rumahnya, kalau tamunya adalah seorang haji. Karena kerinduan lidahnya ingin ketemu dengan panggang ayam sudah tak tertahankan lagi, tanpa buang waktu lagi Si Kabayan pagi ini cepat-cepat mengenakan jubah dan destar dikepalanya, lalu dengan langkah gaya seorang haji kaya, dia menuju ke rumah mertuanya. Ketok-ketok pintu. Segera dibuka oleh mertuanya sendiri yang membungkuk-bungkuk hormat mempersilakan tamu yang berjubah dan berdestar itu masuk. Kata sang mertua:

"Mari masuk, Tuan Haji, Aduh, gembira sekali Tuan Haji berkenan mencemarkan kaki, mengayunkan langkah, melenggang-lenggang kangkung, berkunjung ke gubug tempat kediaman kami yang daif serba sederhana dan serba memalukan ini. "Lalu dia menyuruh istrinya cepat-cepat menyediakan makanan yang enak-enak untuk menjamu tamu terhormat itu.
Dengan lahap Si Kabayan yang sudah sangat lama merindukan daging ayam dan makanan serba enak itu, menggaras apa saja yang biasa disajikan oleh bapak dan ibu mertua Si Kabayan untuk menjamu tamu-tamu haji yang sangat mereka hormati itu. Kembali di rumah dengan perut kenyang Si Kabayan cepat-cepat menyembunyikan destar dan jubahnya. Tapi akhirnya mertuanya tahu bahwa Si Kabayan telah menipu dia di siang bolong.

Dia mau membalas. Lalu pada suatu hari dia menyamar sebagai haji juga. Dia pun mengenakan jubah dan destar di kepalanya. Lalu dia pun melangkah dengan gaya seorang haji kaya menuju rumah Si Kabayan. Mengetuk-ngetuk pintu. Dibukakan oleh Si Kabayan yang langsung mengenal hidung pesek dan gigi ompong mertuanya. Cepat berseru ke dapur.

"Iteung ! Iteung! Ini ada tamu agung, Tuan Haji yang masih keluarga dekat dari kamu."

Si tamu sangat kaget. Dan Si Kabayan terus berseru: "Kita harus hormati beliau. Cepat masak yang enak. Potong kambing!"

Si Iteung berseru kembali: "Mana kambingnya, Kang Kabayan. Boro-boro yang utuh geluntungan lengkap dengan tanduk dan badannya, ujung ekornya pun mana punya kita?"

"Hus! Jangan berteriak-teriak begitu, Iteung. Nanti kedengaran tetangga. Kan bikin malu. Jangan banyak cingcong, Jangan bikin masalah. Sembelih saja kambing ayahmu yang diikat pada pohon jambu di belakang rumah kita itu! Cepat Suruh satuan keamanan sembelih."

Mendengar Si Kabayan berseru begitu, tamu haji itu segera berseru pula: "Jangan, Iteung! Jangan ! Itu kambing bapak satu-satunya."

"Eh, maaf, Pak. Saya kira, Bapak itu Tuan Haji Abdul Riba yang destarnya segede gentong tempat menandah air hujan itu."

Buseeet! pikir mertuanya. Menantu model apa Si Kabayan itu! Berani mengira, aku ini seorang pemakan riba. Padahal bloon - bloon juga, aku ini tahu bahwa makan riba itu dilarang oleh semua agama yang diturunkan oleh Nabi Adam dan Nabi Ibrahim kepada semua nabi - nabi dan rasul-rasul yang datang kemudian. Aku tahu itu, Kabayan, biarpun aku tidak pernah masantren atau pergi ke Mekkah! Aku bukan lintah darat, Kabayan! Tahu kamu ! Hah?
 
Sumber: http://alkisahrakyat.blogspot.co.id/2016/05/si-kabayan-menyamar-jadi-haji.html
 
 

Diskusi

Silahkan masuk untuk berdiskusi.

Daftar Diskusi

Rekomendasi Entri

Gambar Entri
Dari Rendang Hingga Gudeg: 10 Mahakarya Kuliner Indonesia yang Mengguncang Lidah
Makanan Minuman Makanan Minuman
DKI Jakarta

1. Rendang (Minangkabau) Rendang adalah hidangan daging (umumnya sapi) yang dimasak perlahan dalam santan dan bumbu rempah-rempah yang kaya selama berjam-jam (4–8 jam). Proses memasak yang sangat lama ini membuat santan mengering dan bumbu terserap sempurna ke dalam daging. Hasilnya adalah daging yang sangat empuk, padat, dan dilapisi bumbu hitam kecokelatan yang berminyak. Cita rasanya sangat kompleks: gurih, pedas, dan beraroma kuat. Rendang kering memiliki daya simpan yang panjang. Rendang adalah salah satu hidangan khas Indonesia yang paling terkenal dan diakui dunia. Berasal dari Minangkabau, Sumatera Barat, masakan ini memiliki nilai budaya yang tinggi dan proses memasak yang unik. 1. Asal dan Filosofi Asal: Rendang berasal dari tradisi memasak suku Minangkabau. Secara historis, masakan ini berfungsi sebagai bekal perjalanan jauh karena kemampuannya yang tahan lama berkat proses memasak yang menghilangkan air. Filosofi: Proses memasak rendang yang memakan waktu lama mela...

avatar
Umikulsum
Gambar Entri
Resep Ayam Goreng Bawang Putih Renyah, Gurih Harum Bikin Nagih
Makanan Minuman Makanan Minuman
Jawa Barat

Ayam goreng adalah salah satu menu favorit keluarga yang tidak pernah membosankan. Namun, jika kamu ingin mencoba variasi yang lebih gurih dan harum, ayam goreng bawang putih renyah adalah pilihan yang tepat. Ciri khasnya terletak pada aroma bawang putih yang kuat serta kriukannya yang renyah saat digigit. Resep ini juga sangat mudah dibuat, cocok untuk menu harian maupun ide jualan. Bahan-Bahan Bahan Ayam Ungkep ½ kg ayam (boleh potong kecil agar lebih cepat matang) 5 siung bawang putih 4 siung bawang merah 1 sdt ketumbar bubuk 1 ruas kunyit (opsional untuk warna) Garam secukupnya Kaldu bubuk secukupnya Air ± 400 ml Bahan Kriuk Bawang 5–6 siung bawang putih, cincang halus 3 sdm tepung maizena ¼ sdt garam ¼ sdt lada Minyak banyak untuk menggoreng Cara Membuat Ungkep ayam terlebih dahulu Haluskan bawang putih, bawang merah, kunyit, dan ketumbar. Tumis sebentar hingga harum. Masukkan ayam, aduk rata, lalu tuang air. Tambahkan garam dan kaldu...

avatar
Apitsupriatna
Gambar Entri
Resep Ayam Ungkep Bumbu Kuning Cepat, Praktis untuk Masakan Harian
Makanan Minuman Makanan Minuman
Jawa Barat

Ayam ungkep bumbu kuning adalah salah satu menu rumahan yang paling praktis dibuat. Rasanya gurih, aromanya harum, dan bisa diolah lagi menjadi berbagai hidangan seperti ayam goreng, ayam bakar, hingga pelengkap nasi kuning. Keunggulan lainnya, resep ini termasuk cepat dan cocok untuk kamu yang ingin memasak tanpa ribet namun tetap enak. Berikut resep ayam ungkep bumbu kuning cepat yang bisa kamu coba di rumah. Bahan-Bahan ½ kg ayam, potong sesuai selera 4 siung bawang putih 5 siung bawang merah 1 ruas kunyit 1 ruas jahe 1 ruas lengkuas (geprek) 2 lembar daun salam 2 lembar daun jeruk 1 batang serai (geprek) 1 sdt ketumbar bubuk (opsional) Garam secukupnya Kaldu bubuk secukupnya Air ± 400–500 ml Minyak sedikit untuk menumis Cara Membuat Haluskan bumbu Blender atau ulek bawang merah, bawang putih, kunyit, jahe, dan ketumbar bubuk (jika dipakai). Semakin halus bumbunya, semakin meresap ke ayam. Tumis bumbu hingga harum Panaskan sedikit m...

avatar
Apitsupriatna
Gambar Entri
Konsep Ikan Keramat Sebagai Konservasi Lokal Air Bersih Kawasan Goa Ngerong Tuban
Cerita Rakyat Cerita Rakyat
Jawa Timur

Sumber daya air merupakan sebuah unsur esensial dalam mendukung keberlangsungan kehidupan di bumi. Ketersediaan air dengan kualitas baik dan jumlah yang cukup menjadi faktor utama keseimbangan ekosistem serta kesejahteraan manusia. Namun, pada era modern saat ini, dunia menghadapi krisis air yang semakin mengkhawatirkan (Sari et al., 2024). Berkurangnya ketersediaan air disebabkan oleh berbagai faktor global seperti pemanasan, degradasi lingkungan, dan pertumbuhan penduduk yang pesat. Kondisi tersebut menuntut adanya langkah-langkah strategis dalam pengelolaan air dengan memperhatikan berbagai faktor yang tidak hanya teknis, tetapi juga memperhatikan sosial dan budaya masyarakat. Salah satu langkah yang relevan adalah konservasi air berbasis kearifan lokal. Langkah strategis ini memprioritaskan nilai-nilai budaya masyarakat sebagai dasar dalam menjaga sumber daya air. Salah satu wilayah yang mengimplementasikan konservasi berbasis kearifan lokal yaitu Goa Ngerong di kecamatan Rengel,...

avatar
Muhammad Rofiul Alim
Gambar Entri
Upacara Kelahiran di Nias
Ritual Ritual
Sumatera Utara

Kelahiran seorang anak yang dinantikan tentu membuat seorang ibu serta keluarga menjadi bahagia karena dapat bertemu dengan buah hatinya, terutama bagi ibu (melahirkan anak pertama). Tetapi tidak sedikit pula ibu yang mengalami stress yang bersamaan dengan rasa bahagia itu. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan tentang makna dari pra-kelahiran seseorang dalam adat Nias khusunya di Nias Barat, Kecamatan Lahomi Desa Tigaserangkai, dan menjelaskan tentang proses kelahiran anak mulai dari memberikan nama famanoro ono khora sibaya. Metode pelaksanaan dalam penelitian ini adalah menggunakan metode observasi dan metode wawancara dengan pendekatan deskriptif. pendekatan deskriptif digunakan untuk mendeskripsikan fakta sosial dan memberikan keterangan yang jelas mengenai Pra-Kelahiran dalam adat Nias. Adapun hasil dalam pembahasan ini adalah pra-kelahiran, pada waktu melahirkan anak,Pemberian Nama (Famatorõ Tõi), acara famangõrõ ono khõ zibaya (Mengantar anak ke rumah paman),...

avatar
Admin Budaya