Cerita Rakyat
Cerita Rakyat
Legenda Lampung Lampung
5_Legenda Unang Batin
- 20 Mei 2018

Unang Batin adalah seorang anak yang tinggal di kampung Putih Doh pada masa lampau. Sejak kecil Unang Batin telah mendapat didikan agama dan bela diri langsung dari ayahnya. Berkat didikan ayahnya, Unang Batin menguasai ilmu agama dan juga ilmu bela diri yang cukup. Ayahnya berharap Unang Batin akan dapat menjadi hulubalang kerajaan yang terampil, cakap, dan berani membela kebenaran. Pesan yang senantiasa berulang-ulang disampaikan ayahnya untuk Unang Batin adalah, "Jadilah seorang yang rendah hati. Gunakan ilmu padi, semakin merunduk jika engkau semakin berisi. Senantiasalah bersikap jujur, karena kejujuran adalah mata uang yang berlaku di mana pun juga engkau berada. Janganlah engkau sombong, karena kesombongan itu akan meruntuhkanmu di kemudian hari."

Ketika Unang Batin menginjak usia remaja, ia pun mulai berkelana untuk menambah ilmu, terutarna ilmu bela diri dan kesaktian. Berbagai daerah telah disinggahinya. Ia mulai pengembaraannya di daerah Palembang. Berturut- turut kemudian ia menuju Bengkulu, Pariaman, Aceh, dan bahkan meneruskan pengembaraannya hingga ke Kelantan Melaka'. Selama mengembara di daerah-daerah itu Unang Batin berguru berbagai ilmu kesaktian dan juga pengetahuan. Ia belajar ilmu silat, berbagai ilmu kesaktian, seperti ilmu kebal, ilmu pukulan jarak jauh, tenaga dalam, ilmu penangkal racun dan teluh, serta ilmu-ilmu Iainnya. Unang Batin juga mempelajari ilmu perbintangan. Dengan kecerdasan dan tekad kuatnya, semua ilmu-ilmu itu dikuasai Unang Batin dan menjadikan dirinya selaku pendekar yang tangguh sekaligus tinggi pengetahuannya.

Unang Batin senantiasa mengingat dan menerapkan pesan ayahandanya dengan baik. Di mana pun juga ia berada, ia senantiasa merendah. Tidak pernah ia menunjukkan ketinggian ilmunya. Ia bahkan Iebih suka menghindar jika mendapat tantangan. Ia baru akan mengeluarkan ilmunya jika jalan perdamaian tidak lagi bisa ditempuhnya. Selain itu, Unang Batin juga dikenal selaku sosok yang sangat jujur. Ia pandai memegang amanat dan berani membela kebenaran dan kebaikan. Unang Batin adalah musuh bagi kejahatan.

Setelah menguasai berbagai macam ilmu kesaktian dan pengetahuan, Unang Batin lantas kembali ke daerahnya. Ayahnya begitu bangga mendapati anaknya pulang dengan mendapatkan berbagai ilmu kesaktian dan pengetahuan serta tetap menunjukkan sifat dan sikap seperti yang dipesankan.

Ayah Unang Batin lantas menyerahkan tugas dan jabatan serta penguasaan harta benda yang selama itu dipegangnya kepada Unang Batin. Unang Batin menjalankan kepercayaan itu dengan sebaik-baiknya. Dikerjakannya semampu yang bisa dilakukannya. Ayahnya sangat puas mendapati hasil pekerjaan anaknya itu.

Kisah Dongeng Anak Cerita Rakyat Unang Batin

Kisah Dongeng Anak Cerita Rakyat Unang Batin

Syandan, ketua adat kampung Putih Doh, Cukuhbalah, berencana menunjuk seseorang yang akan mewakili kampung Putih Doh dalam pertandingan silat antar kampung. Musyawarah pun diadakan. Cukuhbalah dan segenap warga kampung Putih Doh sepakat menunjuk Unang Batin sebagai wakil mereka. Selaku ujang baru atau wakil kampung Putih Doh, Unang Batin diberi gelar Mas Motokh. Pertandingan silat itu akan dilakukan pada hari kedua Lebaran.

Waktu pertandingan pun tiba. Halaman rumah Lamban balak-balak yang dijadikan arena pertandingan telah dipenuhi para pesilat yang menjadi wakil daerah masing-masing. Dalam pertandingan silat itu Unang Batin akan menghadapi pesilat yang telah tenar ketangguhannya yang bernama Marga Pertiwi.

Meski menghadapi pesilat ternama, Unang Batin tidak menunjukkan kegentarannya. Ia siap meladeni jurus jurus silat Marga Pertiwi. Ia tetap bersikap merendah. Berbeda dibandingkan Marga Pertiwi yang congkak. Ia memandang rendah pesilat wakil dari kampung Putih Doh itu. Menurut anggapannya, dua atau tiga jurus saja ia akan dapat menjatuhkan Unang Batin!

Pertarungan silat antara Unang Batin dan Marga Pertiwi pun dimulai. Sorak sorai kedua kubu terdengar membahana ketika memberi semangat pesilat masing-masing. Meski semula memandang enteng Unang Batin, Marga Pertiwi mulai kerepotan setelah pertarungan silat berlangsung beberapa waktu. Jurus-jurus andalannya mampu ditandingi Unang Batin. Tenaga dalam yang dikerahkannya pun tetap tidak mampu menjatuhkan pesilat wakil kampung Putih Doh itu. Bahkan, kekuatan batin yang kerahkannya pun tetap dapat diimbangi Unang Batin. Hingga dalam sebuah kesempatan Unang Batin mamu mendaratkan pukulan dan tendangan kerasnya yang telak mengenai tubuh Marga Pertiwi. Pesilat yang ternama ketangguhannya itu jatuh terjerembap ke atas tanah dan tidak mampu lagi melanjutkan pertarungan.

Unang Batin dinyatakan sebagai pemenang. Kekalahan Marga Pertiwi berbuntut panjang. Kubu Marga Pertiwi serasa tidak bisa menerima kekalahan itu. Mereka pun mendendam dan ingin mencelakai Unang Batin dan warga kampung Putih Doh. Pada malam harinya mereka mengirim teluh ke kampung Putih Doh. Cahaya putih yang menakutkan terlihat nyata di kampung Putih Doh. Sasaran teluh itu tak lain Unang Batin adanya.

Unang Batin tidak bisa tinggal diam menghadapi ulah jahat kubu Marga Pertiwi. Segera dikeluarkannya ilmu penolak teluh yang dikuasainya. Dari rumah Unang Batin keluar cahaya kuning yang kuat. Pertarungan antara cahaya putih dan kuning segera terjadi. Hanya berlangsung beberapa saat pertarungan itu setelah cahaya kuning mampu mengalahkan dan mengusir cahaya putih dari desa Putih Doh. Seandainya Unang Batin berkehendak, ia bisa mengirim batik teluh kubu Marga Pertiwi tersebut. Namun, Unang Batin tidak melakukannya. Ia tidak ingin mencelakai orang lain, sekali pun orang lain berniatjahat kepadanya. Semua itu kian menunjukkan ketinggian budi pekertinya. Namanya pun kian dikagumi banyak orang. Meski demikian, Unang Batin tidak juga merasa sombong. Ia tetap merunduk laksana padi yang telah berisi.

Dendam mereka yang benci pada Unang Batin tidak juga padam. Malah kian meninggi. Secara sembunyi-sembunyi mereka menuju kampung Putih Dot untuk mencari cara guna melumpuhkan Unang Batin. Ketika mereka mendapati Unang Batin sedang tidak berada di rumahnya, mereka pun merusak tangga dan mengganjal tiang rumah Unang Batin dengan batu. Mereka lantas bersiaga dengan senjata tajam di tangan.

Sepulang dari pesta yang dihadirinya, Unang Batin pun kembali ke rumah. Ia jatuh terjerembap ketika menginjak anak tangga rumahnya yang telah dirusak. Seketika ia terjatuh, musuh-musuhnya segera mengepungnya dengan mengarahkan senjata tajam mereka ke tubuh Unang Batin.

Dalam keadaan sangat terdesak dan tidak bisa lagi memberikan perlawanan, Unang Batin pun berujar, "Ingatlah baik-baik. Jika kalian membunuhku, maka, empat puluh hari setelah kematianku, kalian semua akan juga menemui kematian kalian sendiri. Kalian semua! Tidak itu saja, anak keturunan kalian juga tidak akan ada yang selamat!"

Mereka tidak gentar dengan ancaman Unang Batin. Mereka membunuh Unang Batin beramai¬ramai dan membuang mayat Unang Batin ke laut.

Meski peristiwa pembunuhan Unang Batin itu tidak diketahui warga Putih Dot dan juga keluarga Unang Batin, namun para pembunuh itu akhirnya mengakuinya. Sangat mengherankan, mereka memilih untuk bunuh diri kemudian. Semua pembunuh Unang Batin mengakhiri hidup mereka masing-masing. Lebih mengherankan lagi, anak keturunan mereka benar-benar tidak ada yang selamat!

Kutukan Unang Batin telah mewujud dalam kenyataan.

Pesan moral dari kisah dongeng anak : legenda unang batin adalah rajin-rajinlah menuntut ilmu dan menggunakannya demi kebenaran dan kebaikan. Jika kisa selalu berbuat baik maka akan dikenang kebaikannya dan begitu juga apabila kita selalu berbuat jahat maka akan diingat selalu juga kejahatannya

Sumber: http://dongengceritarakyat.com/kisah-dongeng-anak-legenda-unang-batin/

Diskusi

Silahkan masuk untuk berdiskusi.

Daftar Diskusi

Rekomendasi Entri

Gambar Entri
Sambal Matah
Makanan Minuman Makanan Minuman
Bali

Resep Sambal Matah Bahan-bahan: Bawang Merah Cabai Rawit Daun Jeruk Sereh Secukupnya garam Minyak panas Pembuatan: Cincang bawang merah, cabai rawit, daun jeruk, dan juga sereh Campur semua bahan yang sudah dicincang dalam satu wadah Tambahkan garam secukupnya atau sesuai selera Masukkan minyak panas Aduk semuanya Sambal matah siap dinikmati

avatar
Reog Dev
Gambar Entri
Gereja Kristen Jawa Pakem Taman Lansia Ceria
Produk Arsitektur Produk Arsitektur
Daerah Istimewa Yogyakarta

Bangunan GKJ Pakem merupakan bagian dari kompleks sanatorium Pakem, yang didirikan sebagai respon terhadap lonjakan kasus tuberculosis di Hindia-Belanda pada awal abad ke-20, saat obat dan vaksin untuk penyakit ini belum ditemukan. Sanatorium dibangun untuk mengkarantina penderita tuberculosis guna mencegah penularan. Keberadaan sanatorium di Indonesia dimulai pada tahun 1900-an, dengan pandangan bahwa tuberculosis adalah penyakit yang jarang terjadi di negara tropis. Kompleks Sanatorium Pakem dibangun sebagai solusi untuk mengatasi kekurangan kapasitas di rumah sakit zending di berbagai kota seperti Solo, Klaten, Yogyakarta, dan sekitarnya. Lokasi di Pakem, 19 kilometer ke utara Yogyakarta, dipilih karena jauh dari keramaian dan memiliki udara yang dianggap mendukung pemulihan pasien. Pembangunan sanatorium dimulai pada Oktober 1935 dan dirancang oleh kantor arsitektur Sindoetomo, termasuk pemasangan listrik dan pipa air. Sanatorium diresmikan oleh Sultan Hamengkubuwono VIII pada 23...

avatar
Seraphimuriel
Gambar Entri
Pecel Mie
Makanan Minuman Makanan Minuman
Jawa Timur

Bahan-bahan 4 orang 2 bungkus mie telur 4 butir telur kocok 1 buah wortel potong korek api 5 helai kol 1 daun bawang 4 seledri gula, garam, totole dan merica 1 sdm bumbu dasar putih Bumbu Dasar Putih Praktis 1 sdm bumbu dasar merah Meal Prep Frozen ll Stok Bumbu Dasar Praktis Merah Putih Kuning + Bumbu Nasi/ Mie Goreng merica (saya pake merica bubuk) kaldu jamur (totole) secukupnya kecap manis secukupnya saus tiram Bumbu Pecel 1 bumbu pecel instant Pelengkap Bakwan Bakwan Kriuk bawang goreng telur ceplok kerupuk Cara Membuat 30 menit 1 Rebus mie, tiriskan 2 Buat telur orak arik 3 Masukkan duo bumbu dasar, sayuran, tumis hingga layu, masukkan kecap, saus tiram, gula, garam, lada bubuk, penyedap, aduk hingga kecap mulai berkaramel 4 Masukkan mie telur, kecilkan / matikan api, aduk hingga merata 5 Goreng bakwan, seduh bumbu pecel 6 Siram diatas mie, sajikan dengan pelengkap

avatar
Netizen
Gambar Entri
Wisma Gadjah Mada
Produk Arsitektur Produk Arsitektur
Daerah Istimewa Yogyakarta

Wisma Gadjah Mada terletak di Jalan Wrekso no. 447, Kelurahan Hargobinangun, Kecamatan Pakem, Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta. Wisma Gadjah Mada dimiliki oleh Universitas Gadjah Mada yang dikelola oleh PT GAMA MULTI USAHA MANDIRI. Bangunan ini didirikan pada tahun 1919 oleh pemiliknya orang Belanda yaitu Tuan Dezentje. Salah satu nilai historis wisma Gadjah Mada yaitu pada tahun 1948 pernah digunakan sebagai tempat perundingan khusus antara pemerintahan RI dengan Belanda yang diwakili oleh Komisi Tiga Negara yang menghasilkan Notulen Kaliurang. Wisma Gadjah Mada diresmikan oleh rektor UGM, Prof. Dr. T. Jacob setelah di pugar sekitar tahun 1958. Bangunan ini dikenal oleh masyarakat sekitar dengan Loji Cengger, penamaan tersebut dikarenakan salah satu komponen bangunan menyerupai cengger ayam. Wisma Gadjah Mada awalnya digunakan sebagai tempat tinggal Tuan Dezentje, saat ini bangunan tersebut difungsikan sebagai penginapan dan tempat rapat. Wisma Gadjah Mada memiliki arsitektur ind...

avatar
Seraphimuriel
Gambar Entri
Rumah Indis Wisma RRI
Produk Arsitektur Produk Arsitektur
Daerah Istimewa Yogyakarta

Bangunan ini dibangun tahun 1930-an. Pada tahun 1945 bangunan ini dibeli oleh RRI Yogyakarta, kemudian dilakukan renovasi dan selesai tanggal 7 Mei 1948 sesuai dengan tulisan di prasasti yang terdapat di halaman. Bangunan bergaya indis. Bangunan dilengkapi cerobong asap.

avatar
Seraphimuriel