Cerita Rakyat
Cerita Rakyat
Cerita Rakyat Sulawesi Tengah Sulawesi Tengah
5_Gadis Yang Jadi Burung
- 21 Mei 2018
Gadis Yang Jadi Burung ~ Di suatu dusun, tinggallah suatu keluarga yang pekerjaannya bercocok tanam. Keluarga itu hanya mempunyai seorang anak, yaitu seorang gadis yang sangat cantik dan dimanjakan. Namanya Iya'ah. Dialah gadis yang tercantik di dusun itu. Iya'ah mempunyai pacar yang bernama Mokobovu yang tinggal sedusun dengannya. Hubungan mereka berdua telah berlangsung cukup lama.
 

Kebun kedua orang tua Iya'ah jauh di gunung; dan meninggalkan Iya'ah sendirian di rumahnya. Setiap orang tuanya ke kebun, setiap itu pula Mokobovu datang ke rumah Iya'ah. Begitulah hampir setiap harinya. Disebutkan bahwa pemuda Mokobovu itu termasuk yang terkaya di dusun itu. Selama itu, orang tua Iya'ah belum mengetahui hubungan Mokobovu dengan anaknya. Pada suatu ketika, Iya'ah diajak orang tuanya ke kebun di gunung, tapi rupanya Iya'ah ingin pulang ke rumahnya. Maka setelah hal itu berulang-ulang dilakukan Iya'ah, timbullah rasa heran dihati kedua orang tuanya.

Akhirnya orang tuanya pun menyelidiki sebab-sebab tingkah laku anaknya. Maka suatu hari, ketika orang tuanya kembali dari kebun, didapatinyalah Iya'ah berdua dengan Mokobovu di rumah.

Ayah Iya'ah marah dan memukuli Iya'ah di depan pemuda Mokobovu. Pemuda itu berusaha menolong Iya'ah dari kemarahan ayahnya, namun sia-sia saja pertolongannya itu. Kedua orang tua Iya'ah berpesan supaya antara Iya'ah dan Mokobovu tidak terjadi lagi hubungan, bahkan dilarang berjumpa lagi. Kedua orang tua Iya'ah menghendaki supaya Iya'ah jangan atas kelakuan Iya'ah yang aneh itu. Mokobovu khawatir kalau-kalau mereka ketahuan lagi oleh kedua orang tua Iya'ah. Maka Mokobovu pun berkata supaya Iya'ah kembalai saja ke rumah secepatnya, tapi Iya'ah tak juga ingin kembali. Setelah berulang-ulang Mokobovu memohon, barulah Iya'ah kembali ke rumah. Hubungan dengan Mokobovu, ia tak sesuai dengannya, sebab Mokobovu anak orang kaya.

"Carilah orang atau pemuda yang sederajat dengan Iya'ah sendiri!" Begitu kata ayahnya. Sementara dimarahi Iya'ah, tak berbuat apa-apa. Dendam pada orang tuanya cuma disimpannya saja dalam hati sehingga seakan-akan tak ada sesuatu yang terjadi, yang menyakitkan dan memalukan dirinya. Pada suatu hari Iya'ah pergi ke kebunnya dan mengambil kunyit sebanyak-banyaknya, lalu pulang ke rumah, tanpa setahu kedua orang tuanya.

Ketika Iya'ah kembali ke rumah kedua orang tuanya pun baru saja pergi ke kebun. Maka kunyit yang banyak itu pun ditumbuklah olehnya, lalu diperas sarinya dan dimasukkan ke dalam tujuh buah tempayan. Sarinya yang paling kental dimasukkan ke tempayan pertama, demikianlah berturut-turut sampai pada tempayan yang ketujuh tinggallah sari yang paling cair.

Setelah menyelesaikan pekerjaan itu, Iya'ah pun pergi mencari pacarnya. Mokobovu dan bertemulah mereka di tepi danau Iya'ah tak mengatakan maksud kedatangannya, kecuali langsung memeluk kekasih hatinya, sambil menangis. Lama sekali Iya'ah berbuat demikian, seakan-akan ucapan selamat jalan buat kekasihnya. Mokobovu pun heran atas kelakuan Iya'ah yang aneh itu. Mokobovu khawatir kalau-kalau mereka ketahuan lagi oleh kedua orang tua Iya'ah. Maka Mokobovu pun berkata supaya Iya'ah kembali saja kerumah secepatnya, tapi Iya'ah tak juga ingin kembali. Setelah berulang-ulang Mokobovu memohon, barulah Iya'ah kembali ke rumah. Setelah Iya'ah kembali ke rumah, ia mempersiapkan sari-sari kunyit itu, lalu ia mandi dengan air sari kunyit itu, tempayan demi tempayan.
 
 
Ia mulai mandi dengan sari yang terakhir, yakni yang paling cair. Setelah tiba pada tempayan ketiga, tubuh Iya'ah pun mulai berubah warna dan bentuknya, bahkan mulai tumbuh sayapnya. Dan selama mandi itu sayapnya mulai menggelapar-gelapar. Begitulah dari tempayan ke tempayan selanjutnya semakin berubahlah tubuh si Iya'ah sehingga setelah selesai tempayan yang ketujuh Iya'ah pun telah berubah menjadi burung berbulu kuning.

Setelah menjadi burung, Iya'ah pun langsung pergi ke ruangannya, kemudian terbang mengelilingi kelambunya sambil menangis. Tak lama kemudian, kedua orang tuanya pun telah kembali dari kebun, dan memanggil Iya'ah, namun Iya'ah  tak kunjung menyahut sebagaimana biasa. Orang tuanya pun terpaksa masuk rumah lewat pintu belakang. Keduanya begitu heran ketika di dalam rumah diketemukannya air kunyit dan temayan yang berserakan di lantai, dekat tempat mandi Iya'ah.

Kedua orang tua itu pun mencari-cari Iya'ah di dalam rumah, dan apa yang ditemukannya adalah seekor burung yang sedang hinggap di jendela rumahnya. Yang ternyata mereka kenal sebagai anaknya. Iya'ah. Ketika orang tuanya berusaha menangkapnya, Iya'ah malah terbang dan hinggap di dahan pohon dekat rumahnya itu. Maka ibunya pun sembari menangis memohon agar anaknya kembali, dengan bersyair.
Iya'ah anakku tersayang kembalilah.
Ini kalung emasmu. Ini gelang kakimu
Ini gelang tanganmu, cincin jari tangan dan kakimu
Tapi si Iya'ah semakin terbang menjauh saja. Dan dari jauh ia menjawab dengan lagu dan syair pula.
Ah ibu, kalung emasku. Gelang kakiku
Gelang tangan dan cincin jari kaki dan tanganku
Buat apa lagi
Semua itu tak berguna lagi bagiku
Aku terlalu malu dipukul di depan Mokobovu, pacarku.
Tak usah harapkan lagi aku kembali.
Aku akan pergi sekarang.
Dan sungguh peristiwa tersebut tak pernah terbayangkan akan terjadi, begitu kata hati kedua orang tua Iya'ah. Perasaan kedua orang tuanya pun jadi hancur. Dan sementara itu pembicaraan lewat syair berlangsung berulang-ulang. Tapi bukannya mendekat ke rumah, malah Iya'ah semakin menjauh, sehingga semakin hancurlah hati dan perasaan kedua orang tuanya. Namun mereka tak kuasa berbuat apa-apa lagi, mereka tak kuasa lagi memanggil kembali anak kesayangannya. Kejadian itu rupanya terdengar sampai ke telinga Mokobovu, sehingga tanpa pikir panjang lagi, pemuda itu pun bunuh diri. Kejadian ini membuat penyesalan besar di hati kedua ornag tua Iya'ah, namun penyesalan itu telah terlambat. Malah lama tak menanggung penyesalannya, ayah Iya'ah pun jadi gila.

Begitulah berlangsung, sampai suatu petang tiba-tiba Iya'ah datang hinggap di pohon dekat rumahnya, membuat hati ibunya semakin hancur. Maka ibunya pun bersyair lagi memohon kembali anaknya, namun Iya'ah selalu menjawab sama bahwa semua perhiasannya itu tak ada guna lagi pada dirinya. Berulang-ulang Iya'ah hinggap di pohon dekat rumahnya itu, dan setiap ia hinggap, ibunya pun selalu mengucapkan syair supaya anaknya kembali, namun jawaban Iya'ah sama saja sebagaimana biasa. Begitulah, sampai pada kedatanganya yang terakhir. Semakin hancurlah hati ibunya,  ketika ia tahu kalau anaknya tak akan datang-datang lagi.

Dan sebagai pelampiasan rasa rindunya pada anaknya, Ibunya selalu membawa pakaian perhiasan anaknya kemana saja ia pergi. Dan malah ia selalu mencari-cari burung yang berwarna kuning. Siapa tahu ia masih sempat bertemu dengan anaknya lagi. Begitulah kelakuan ibu Iya'ah sehingga pada suatu hari ia menemukan seekor burung yang berbulu kuning, lalu dikejarnyalah burung itu, yang memang ternyata anaknya. Dan Iya'ah pun ketika dipanggil lagi dengan ucapan-ucapan syair oleh ibunya, hanya dijawabnya dengan syair pula:
Tak usah kau harap lagi aku
Aku bukanlah anakmu lagi
Buat apa kalung emas, buat apa gelang kaki
Buat apa cincin jari tangan
Semuanya tak berarti apa-apa lagi bagiku
Dan sekarang aku akan pergi.
Begitulah seterusnya, sehingga sang ibu pun semakin putus asa. Dan sejak itu pula, mulai dikenal burung-burung berbulu kuning, yang dianggap sebagai jelmaan dari gadis dusun yang cantik dan malang itu.

Sumber : Cerita Rakyat Daerah Sulawesi Tengah
http://alkisahrakyat.blogspot.co.id/2016/03/gadis-yang-jadi-burung.html

 

Diskusi

Silahkan masuk untuk berdiskusi.

Daftar Diskusi

Rekomendasi Entri

Gambar Entri
Dari Rendang Hingga Gudeg: 10 Mahakarya Kuliner Indonesia yang Mengguncang Lidah
Makanan Minuman Makanan Minuman
DKI Jakarta

1. Rendang (Minangkabau) Rendang adalah hidangan daging (umumnya sapi) yang dimasak perlahan dalam santan dan bumbu rempah-rempah yang kaya selama berjam-jam (4–8 jam). Proses memasak yang sangat lama ini membuat santan mengering dan bumbu terserap sempurna ke dalam daging. Hasilnya adalah daging yang sangat empuk, padat, dan dilapisi bumbu hitam kecokelatan yang berminyak. Cita rasanya sangat kompleks: gurih, pedas, dan beraroma kuat. Rendang kering memiliki daya simpan yang panjang. Rendang adalah salah satu hidangan khas Indonesia yang paling terkenal dan diakui dunia. Berasal dari Minangkabau, Sumatera Barat, masakan ini memiliki nilai budaya yang tinggi dan proses memasak yang unik. 1. Asal dan Filosofi Asal: Rendang berasal dari tradisi memasak suku Minangkabau. Secara historis, masakan ini berfungsi sebagai bekal perjalanan jauh karena kemampuannya yang tahan lama berkat proses memasak yang menghilangkan air. Filosofi: Proses memasak rendang yang memakan waktu lama mela...

avatar
Umikulsum
Gambar Entri
Resep Ayam Goreng Bawang Putih Renyah, Gurih Harum Bikin Nagih
Makanan Minuman Makanan Minuman
Jawa Barat

Ayam goreng adalah salah satu menu favorit keluarga yang tidak pernah membosankan. Namun, jika kamu ingin mencoba variasi yang lebih gurih dan harum, ayam goreng bawang putih renyah adalah pilihan yang tepat. Ciri khasnya terletak pada aroma bawang putih yang kuat serta kriukannya yang renyah saat digigit. Resep ini juga sangat mudah dibuat, cocok untuk menu harian maupun ide jualan. Bahan-Bahan Bahan Ayam Ungkep ½ kg ayam (boleh potong kecil agar lebih cepat matang) 5 siung bawang putih 4 siung bawang merah 1 sdt ketumbar bubuk 1 ruas kunyit (opsional untuk warna) Garam secukupnya Kaldu bubuk secukupnya Air ± 400 ml Bahan Kriuk Bawang 5–6 siung bawang putih, cincang halus 3 sdm tepung maizena ¼ sdt garam ¼ sdt lada Minyak banyak untuk menggoreng Cara Membuat Ungkep ayam terlebih dahulu Haluskan bawang putih, bawang merah, kunyit, dan ketumbar. Tumis sebentar hingga harum. Masukkan ayam, aduk rata, lalu tuang air. Tambahkan garam dan kaldu...

avatar
Apitsupriatna
Gambar Entri
Resep Ayam Ungkep Bumbu Kuning Cepat, Praktis untuk Masakan Harian
Makanan Minuman Makanan Minuman
Jawa Barat

Ayam ungkep bumbu kuning adalah salah satu menu rumahan yang paling praktis dibuat. Rasanya gurih, aromanya harum, dan bisa diolah lagi menjadi berbagai hidangan seperti ayam goreng, ayam bakar, hingga pelengkap nasi kuning. Keunggulan lainnya, resep ini termasuk cepat dan cocok untuk kamu yang ingin memasak tanpa ribet namun tetap enak. Berikut resep ayam ungkep bumbu kuning cepat yang bisa kamu coba di rumah. Bahan-Bahan ½ kg ayam, potong sesuai selera 4 siung bawang putih 5 siung bawang merah 1 ruas kunyit 1 ruas jahe 1 ruas lengkuas (geprek) 2 lembar daun salam 2 lembar daun jeruk 1 batang serai (geprek) 1 sdt ketumbar bubuk (opsional) Garam secukupnya Kaldu bubuk secukupnya Air ± 400–500 ml Minyak sedikit untuk menumis Cara Membuat Haluskan bumbu Blender atau ulek bawang merah, bawang putih, kunyit, jahe, dan ketumbar bubuk (jika dipakai). Semakin halus bumbunya, semakin meresap ke ayam. Tumis bumbu hingga harum Panaskan sedikit m...

avatar
Apitsupriatna
Gambar Entri
Konsep Ikan Keramat Sebagai Konservasi Lokal Air Bersih Kawasan Goa Ngerong Tuban
Cerita Rakyat Cerita Rakyat
Jawa Timur

Sumber daya air merupakan sebuah unsur esensial dalam mendukung keberlangsungan kehidupan di bumi. Ketersediaan air dengan kualitas baik dan jumlah yang cukup menjadi faktor utama keseimbangan ekosistem serta kesejahteraan manusia. Namun, pada era modern saat ini, dunia menghadapi krisis air yang semakin mengkhawatirkan (Sari et al., 2024). Berkurangnya ketersediaan air disebabkan oleh berbagai faktor global seperti pemanasan, degradasi lingkungan, dan pertumbuhan penduduk yang pesat. Kondisi tersebut menuntut adanya langkah-langkah strategis dalam pengelolaan air dengan memperhatikan berbagai faktor yang tidak hanya teknis, tetapi juga memperhatikan sosial dan budaya masyarakat. Salah satu langkah yang relevan adalah konservasi air berbasis kearifan lokal. Langkah strategis ini memprioritaskan nilai-nilai budaya masyarakat sebagai dasar dalam menjaga sumber daya air. Salah satu wilayah yang mengimplementasikan konservasi berbasis kearifan lokal yaitu Goa Ngerong di kecamatan Rengel,...

avatar
Muhammad Rofiul Alim
Gambar Entri
Upacara Kelahiran di Nias
Ritual Ritual
Sumatera Utara

Kelahiran seorang anak yang dinantikan tentu membuat seorang ibu serta keluarga menjadi bahagia karena dapat bertemu dengan buah hatinya, terutama bagi ibu (melahirkan anak pertama). Tetapi tidak sedikit pula ibu yang mengalami stress yang bersamaan dengan rasa bahagia itu. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan tentang makna dari pra-kelahiran seseorang dalam adat Nias khusunya di Nias Barat, Kecamatan Lahomi Desa Tigaserangkai, dan menjelaskan tentang proses kelahiran anak mulai dari memberikan nama famanoro ono khora sibaya. Metode pelaksanaan dalam penelitian ini adalah menggunakan metode observasi dan metode wawancara dengan pendekatan deskriptif. pendekatan deskriptif digunakan untuk mendeskripsikan fakta sosial dan memberikan keterangan yang jelas mengenai Pra-Kelahiran dalam adat Nias. Adapun hasil dalam pembahasan ini adalah pra-kelahiran, pada waktu melahirkan anak,Pemberian Nama (Famatorõ Tõi), acara famangõrõ ono khõ zibaya (Mengantar anak ke rumah paman),...

avatar
Admin Budaya