|
|
|
|
![]() |
5_Asal Mula Ayam Hutan Tanggal 18 May 2018 oleh Sobat Budaya. |
Di jaman dulu hiduplah seekor ayam betina. Anaknya banyak sekali dan jantan semua. Induk ayam tersebut sangat bersedih hati. Salah seekor anaknya bertanya : ”Mengapa engkau bersusah hati, bu? Tidakkah kau senang mempunyai anak calon jago semua?”
Mendengar anaknya bertanya demikian, si induk menjawab : ”Aku senang mempunyai anak-anak seperti kalian. Anak-anak jan tan dan rupawan semua. Tetapi kalian tidak mengerti, kalau kalian kelak menjadi besar, pasti ada di antara kalian yang dijadikan jago aduan oleh manusia. Kalian diadu melawan jago lain. Pada tajimu dipasang pisau yang tajam. Kalau kalian diadu, manusia belum merasa puas, bila tak ada salah satu yang mati.”
Belum merasa puas, bila tak ada salah satu yang mati.” Salah seekor anak ayam tersebut bertanya lagi : ”Mestikah kita semua dijadikan jago aduan, bu? Ayam yang jelek-jelek kan tidak diadu.”
Induk ayam menjawab : ”Kau anak kemarin sore. Pantas kau tidak mengerti. Kalau kau jelek, kau tak akan dijadikan jago aduan tetapi pasti kau dijadikan ayam untuk disembelih. Lehermu akan digorok untuk selamatan.”
Mendengar jawaban induknya, anak-anak ayam itupun terdi am. Hatinya sangat sedih. Tetapi kemudian salah seekor berkata : ”Tidak enak ikut manusia, bu. Manusia itu serakah dan tak tahu diri.”
Induk ayam tersenyum dan berkata : ”Memang tidak enak untuk selama hidup ikut manusia. Kalau mereka sedang bersuka hati dan bersenang-senang, kita disembelih. Tetapi kalau mereka sedang susah, kita kelaparan.”
Salah seekor anak ayam mengusulkan kepada induknya : ”Sekarang begini saja, bu. Kita lari saja. Lari dari desa ini. Masuk hutan. Mencari makan sendiri. Di hutan banyak makanan. Sedikit bersusah-payah tidak mengapa, asal hati senang dan merdeka.”
Mendengar usul anaknya demikian, induk ayam setuju. Mulai saat itulah induk dan anak-anaknya masuk ke hutan. Demikianlah asal-mula terjadinya ayam hidup dalam hutan dan mendapatkan nama ”ayam hutan.” Tetapi sekarangpun sudah sedikit pula jumlahnya, karena sudah banyak hutan sekarang menjadi per kampungan.
Sumber: https://play.google.com/books/reader?id=gJkACwAAQBAJ&pg=GBS.PA30
![]() |
Gambus
Oleh
agus deden
| 21 Jun 2012.
Gambus Melayu Riau adalah salah satu jenis instrumental musik tradisional yang terdapat hampir di seluruh kawasan Melayu.Pergeseran nilai spiritual... |
![]() |
Hukum Adat Suku...
Oleh
Riduwan Philly
| 23 Jan 2015.
Dalam upaya penyelamatan sumber daya alam di kabupaten Aceh Tenggara, Suku Alas memeliki beberapa aturan adat . Aturan-aturan tersebut terbagi dal... |
![]() |
Fuu
Oleh
Sobat Budaya
| 25 Jun 2014.
Alat musik ini terbuat dari bambu. Fuu adalah alat musik tiup dari bahan kayu dan bambu yang digunakan sebagai alat bunyi untuk memanggil pend... |
![]() |
Ukiran Gorga Si...
Oleh
hokky saavedra
| 09 Apr 2012.
Ukiran gorga "singa" sebagai ornamentasi tradisi kuno Batak merupakan penggambaran kepala singa yang terkait dengan mitologi batak sebagai... |