Produk Arsitektur
Produk Arsitektur
Arsitektur Bali Desa Pejeng
3 - Pura Pusering Jagat
- 17 Mei 2018
Pura Pusering Jagat termasuk pura yang memiliki arti penting bagi masyarakat Bali. Secara harfiah, kata Pusering Jagat sendiri memiliki arti “pusat semesta/dunia”. Pura Pusering Jagat termasuk salah satu dari enam pura kahyangan yang berposisi di tengah. Ditilik secara kosmologi Hindu, tengah dalam sthana (tempat bersemayam Dewa Siwa). Selain memiliki arti penting bagi penduduk sekitar, Pura Pusering Jagat juga banyak memiliki daya tarik sehingga banyak wisatawan asing maupun domestik yang datang.
 
Sejarah Pusering Jagat
 
Pura ini terletak di Desa Pejeng yang dimasa lampau merupakan pusatnya Kerajaan Bali Kuna. Banyak pendapat yang menduga bahwa kata “Pejeng” berasal dari kata”Pajeng” yang berarti payung. Dari Desa Pejeng inilah para raja Bali Kuna memayungi rakyatnya dengan penuh kasih sayang dan cinta damai. Namun, ada juga yang menduga kata pejeng berasal dari kata pajang (bahasa Jawa Kuna) yang berarti sinar. Diyakini, dari sinilah sinar kecemerlangan dipancarkan ke seluruh jagat.
 
 
Ditemukan bahwa dalam lontar-lontar Kuna, Pura Pusering Jagat juga dikenal sebagai Pura Pusering Tasik atau pusatnya lautan. Dibalik penamaan itu tentunya akan mengingatkan masyarakat Hindu pada cerita Adi Parwa yang banyak mengisahkan perjuangan para dewa dalam mencari tirta amertha (air kehidupan) di tengah lautan Ksirnawa.
 
Di pura ini banyak sekali terdapat arca yang menunjukkan bahwa Pura Pusering Jagat merupakan tempat pemujaan Siwa seperti Arca Ganesha (putera Siwa), Durga, juga arca-arca Bhairawa. Ada juga arca yang berbentuk unik karena menyerupai kelamin laki-laki (purusa) dan perempuan (pradana). Dalam konteks agama Hindu, keduanya yaitu Purusa dan Pradana ini merupakan yang pertama kali diciptakan Tuhan. Purusa merupakan benih-benih kejiwaan, sedangkan Pradana berupa benih-benih kebendaan. Pertemuan Purusa dan Pradana inilah melahirkan kehidupan dan harmoni.
 
Akses
 
Sama seperti Pura Penataran Sasih, Pura Pusering Jagat sangat mudah untuk ditemukan. Pura ini berada di pinggir jalan utama menuju Tampakiring.
 
 
Sumber:
http://bali.panduanwisata.id/pura-hindu-bali/pura-pusering-jagat-sebagai-%E2%80%9Cpusat-semesta%E2%80%9D/

Diskusi

Silahkan masuk untuk berdiskusi.

Daftar Diskusi

Rekomendasi Entri

Gambar Entri
Upacara Kelahiran di Nias
Ritual Ritual
Sumatera Utara

Kelahiran seorang anak yang dinantikan tentu membuat seorang ibu serta keluarga menjadi bahagia karena dapat bertemu dengan buah hatinya, terutama bagi ibu (melahirkan anak pertama). Tetapi tidak sedikit pula ibu yang mengalami stress yang bersamaan dengan rasa bahagia itu. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan tentang makna dari pra-kelahiran seseorang dalam adat Nias khusunya di Nias Barat, Kecamatan Lahomi Desa Tigaserangkai, dan menjelaskan tentang proses kelahiran anak mulai dari memberikan nama famanoro ono khora sibaya. Metode pelaksanaan dalam penelitian ini adalah menggunakan metode observasi dan metode wawancara dengan pendekatan deskriptif. pendekatan deskriptif digunakan untuk mendeskripsikan fakta sosial dan memberikan keterangan yang jelas mengenai Pra-Kelahiran dalam adat Nias. Adapun hasil dalam pembahasan ini adalah pra-kelahiran, pada waktu melahirkan anak, Pemberian Nama (Famatorõ Tõi), acara famangõrõ ono khõ zibaya (Mengantar anak ke rumah paman)...

avatar
Admin Budaya
Gambar Entri
Prajurit Pemanah Kasultanan Kasepuhan Cirebon Di Festival Keraton Nusantara
Seni Pertunjukan Seni Pertunjukan
Jawa Barat

Prajurit pemanah dari komunitas pemanah berkuda indonesia (KPBI) mengikuti Festival Keraton Nusantara 2017. mewakili kesultanan kasepuhan cirebon. PAKAIAN: terdiri dari ikat kepala/ totopong khas sunda jenis mahkuta wangsa. kain sembongb berwarnaungu di ikat di pinggang bersamaan dengan senjata tajam seperti golok dan pisau lalu baju & celana pangsi sunda. dengan baju corak ukiran batik khas sunda di bagian dada. untuk alas kaki sebagian besar memakai sendal gunung, namun juga ada yang memakai sepatu berkuda. BUSUR: sebagian besar memakai busur dengan model bentuk turkis dan ada juga memakai busur model bentuk korea. ANAK PANAH: Semua nya memakai anak panah bahan natural seperti bambu tonkin, kayu mapple & kayu spruce QUIVER (TEMPAT ANAK PANAH): Semua pemanah menggunakan quiver jenis backside quiver atau hip quiver . yaitu quiver yang anak panah di pasang di pinggang dan apabila anak panah di pasang di dalam quiver , nock anak panah menghadap ke belaka...

avatar
ASEP NU KASEP TEA ATUH PIRAKU
Gambar Entri
Prajurit pemanah kasultanan kasepuhan cirebon di festival keraton nusantara
Seni Pertunjukan Seni Pertunjukan
Jawa Barat

Prajurit pemanah dari komunitas pemanah berkuda indonesia (KPBI) mengikuti Festival Keraton Nusantara 2017. mewakili kesultanan kasepuhan cirebon. PAKAIAN : terdiri dari ikat kepala/ totopong khas sunda jenis mahkuta wangsa. kain sembong berwarna ungu di ikat di pinggang bersamaan dengan senjata tajam seperti golok ataupun pisau lalu baju & celana pangsi sunda. dengan baju corak ukiran batik khas sunda di bagian dada. untuk alas kaki sebagian besar memakai sendal gunung, namun juga ada yang memakai sepatu berkuda. BUSUR : sebagian besar memakai busur dengan model bentuk turkis dan ada juga memakai busur model bentuk korea. ANAK PANAH : Semua nya memakai anak panah bahan natural seperti bambu tonkin, kayu mapple & kayu spruce QUIVER (TEMPAT ANAK PANAH): Semua pemanah menggunakan quiver jenis backside quiver atau hip quiver . yaitu quiver yang anak panah di pasang di pinggang dan apabila anak panah di pasang di dalam quiver , nock anak panah menghad...

avatar
ASEP NU KASEP TEA ATUH PIRAKU
Gambar Entri
Kirab agung milad ke 215 kesultanan kacirebonan
Seni Pertunjukan Seni Pertunjukan
Jawa Barat

aksi pertunjukan pusaka dan pasukan kesultanan kacirebonan dari balaikota cirebon sampai ke keraton kacirebonan

avatar
ASEP NU KASEP TEA ATUH PIRAKU
Gambar Entri
PANURUNG: Pasukan Pengawal Keraton Sumedang Larang
Senjata dan Alat Perang Senjata dan Alat Perang
Jawa Barat

Para pasukan penjaga keraton Sumedang larang

avatar
ASEP NU KASEP TEA ATUH PIRAKU