Inilah 10 Jawaban Mengapa Kita Wajib Jalan-jalan
Taking a trip, jalan-jalan atau istilah serupa lainnya, sepertinya merupakan ritual rutin bagi setiap orang di dunia. Pada umumnya orang-arang akan merencanakan waktu untuk berwisata saat hari libur.
Beruntungnya kalau seseorang itu adalah seorang wiraswasta. Mereka tidak perlu memanfaatkan hari libur kerja kalau ingin menghabiskan waktu untuk berlibur. Saat mereka ingin jalan-jalan bisa langsung eksekusi.
Baca juga: Kata-kata cinta untuk pasangan saat jalan-jalan
Tetapi, bagaimana dengan kehidupan mereka yang telah menalani sebagai pekerja, dimana hari dan jam kerjanya telah ditentukan dan sangat menyita kerja fisik.
Ngobrol soal berwisata, sebetulnya seberapa penting sih dari satu aktifitas berwisata ini? Nah inilah 10 jawaban kenapa kita itu harus menyempatkan diri untuk berlibur.
Pertama, agar tubuh bisa rileks kembali. Percaya atau tidak berlibur memberikan efek rileks pada tubuh. Kondisi tersebut dikarenakan salah satunya, tak ada aktifitas yang monoton dan worrying pekerjaan.
Tentu selama bekerja, semua body organ tubuh yang terlibat dengan urusan pekerjaan akan menjadi lebih kaku ototnya. Sedangkan kondisi otot kaku yang terus menerus inilah juga menyebabkan kurang baik untuk kesehatan. Idealnya saat organ fisik bisa rileks kembali maka kesehatan fisikpun menjadi terjaga dan bekerjapun bisa tetap produktif.
Kedua, agar kognisi dan emosi menjadi lebih fresh. Ketika seseorang berlibur. tentunya ada sesuatu unik, indah yang berbeda dengan suasana yang dirasakan setiap harinya. Hal ini yang kemudian akan menumbuhkan sensasi positif terhadap kognisi dan emosi.
Ketiga, menemukan inspirasi baru. berlibur. kemanapun tentu terdapat satu dua dan bahkan lebih inspirasi kehidupan yang akan ditemui. Melihat setiap objek wisata memiliki keindahan alam serta adat warga di sekitar yang berbeda dengan wilayah lainnya.
Keempat, menemukan kenalan baru yang sehobi. Alasan keempat ini lebih sesuai jika jalan-jalan. atau momen berliburnya berkaitan dengan hobi. Seperti, mendaki gunung, menyelam, bersepedah gunung, dan seterusnya. Kenalan yang didapatkan adalah sesuatu yang humanis dan positif bagi siapapun di dunia ini. Sebab kenalan baru biasanya juga memberikan semangat baru.
Kelima, munculnya kepuasan berbagi. Ketika berwisata. umumnya seseorang itu pasti menyisakan sedikit rupiah demi sekedar beli buah tangan untuk orang terkasihnya. Disini akan tumbuh rasa kepuasan untuk berbagi.
Keenam, pengakuan sosial. Semakin banyak tempat berlibur. yang sempat dikunjungi seseorang biasanya mereka akan dijadikan rujukan details nyata dari sebuah objek berlibur. bagi teman-temannya. Ini merupakan satu bentuk penghargaan sosial.
Ketujuh, menambah pengalaman dan wawasan. Satu poin yang tak kalah genting. Pengalaman atau pengetahuan baru pasti akan diperoleh saat seseorang berlibur. Terlebih saat berlibur ke luar negeri atau luar pulau.
Kedelapan, mengenal kultur baru. Berlibur ke wisata baru pasti ada budaya kehidupan yang baru juga yang akan ditemukan.
Kesembilan, untuk koleksi cerita ke anak cucu. So, ini adalah poin jawaban jangka panjangnya ya. Anak-anak dan cucu-cucu bisa turut merasakan keindahan wisata dari orang tuanya tanpa harus berkunung dulu ke tempat wisata tersebut.
Kesepuluh, sebagai penyampaian rasa kasih sayang kepada orang terdekat. Menyampaikan perasaan kasih sayang kepada orang di sekitar kita itu tidak mudah. Ada banyak wujud kasih sayang yang bisa ditunjukkan pada orang-orang terdekat. Dan berwisata ini bisa dijadikan momen untuk menunjukkan kasih sayang kepada orang-orang tersayang.
Ya, sekarang pertanyaannya, kemana ya asyiknya? Berwisata ke luar negeri atau dalam negeri sendiri? Beruntunglah sahabat tengah ditakdirkan menjadi warga Indonesia yang memiliki keberagaman wisata yang indah. Salah satunya Yogyakarta.
Referensi berwisata di Yogyakarta bisa baca disini.
Prajurit pemanah dari komunitas pemanah berkuda indonesia (KPBI) mengikuti Festival Keraton Nusantara 2017. mewakili kasultanan kasepuhan cirebon. PAKAIAN : terdiri dari ikat kepala/ totopong khas sunda jenis mahkuta wangsa. lalu baju & celana pangsi sunda berwarna hitam. dengan baju corak ukiran batik khas sunda di bagian dada. kain sembong berwarna ungu di ikat di pinggang bersamaan dengan senjata tajam berupa golok dan pisau. untuk alas kaki sebagian besar memakai sendal gunung, namun juga ada yang memakai sepatu berkuda. BUSUR : sebagian besar memakai busur dengan model bentuk turkis namun ada juga yang memakai busur model bentuk korea. ANAK PANAH : Semua nya memakai anak panah bahan natural seperti bambu tonkin, kayu mapple & kayu spruce. QUIVER ( TEMPAT ANAK PANAH ): Semua pemanah menggunakan quiver jenis backside quiver atau hip quiver . yaitu quiver yang anak panah di pasang di pinggang dan apabila anak panah di pasang di dalam quiver , noc...
Pasukan pemanah dari komunitas pemanah berkuda indonesia (KPBI chapter dki jaya) mengikuti Festival Keraton Nusantara 2017. mewakili kesultanan kasepuhan cirebon. PAKAIAN: terdiri dari ikat kepala/ totopong khas sunda jenis mahkuta wangsa. lalu baju & celana pangsi sunda. dengan baju corak ukiran batik khas sunda di bagian dada. untuk alas kaki sebagian besar memakai sendal gunung, namun juga ada yang memakai sepatu berkuda. BUSUR: sebagian besar memakai busur dengan model bentuk turkis dan ada juga memakai busur model bentuk korea. ANAK PANAH: Semua nya memakai anak panah bahan natural seperti bambu tonkin, kayu mapple & kayu spruce QUIVER (TEMPAT ANAK PANAH): Semua pemanah menggunakan quiver jenis backside quiver atau hip quiver . yaitu quiver yang anak panah di pasang di pinggang dan apabila anak panah di pasang di dalam quiver , nock anak panah menghadap ke belakang.
aksi pertunjukan pusaka dan pasukan kesultanan kacirebonan dari balaikota cirebon sampai ke keraton kacirebonan
Para pasukan penjaga keraton Sumedang larang