Ritual
Ritual
Penanggalan Sumatera Utara Tapanuli
Sistem Kalender Penanggalan Batak
- 1 Mei 2014

Sistem penanggalan kalender Batak untuk menentukan hari baik atau buruk. 

Penamaan hari-hari dalam sebulan bagi orang Batak dan maknanya:

Harl ke-1. ARTIA: Hari baik untuk mengadakan musyawarah dalam sega la hal.
Harl ke-2. SUMA: Hari baik untuk memancing ikan, berburu dan lain-lain.
Harl ke-3. ANGGARA: Hari naas/buang sial, sang at baik untuk berperang dan meramu obat, berburu.
Harl ke-4. MUDA: Hari padi, sangat baik untuk bercocok tanam, malakukan pesta.
Hari ke-S. BORASPATI: Hari baik untuk berpesta, mendirikan rumah, memasuki rumah baru, mencari pekerjaan dan untuk memulai suatu usaha.
Hari ke-6. SINGKORA: Hari baik untuk pergi merantau, melamar pekerjaan, menjumpai orang besar (berpangkat), memulai berdagang, pesta perkawinan.
Harl ke-7. SAMISARA: Hari "Raja", sangat baik untuk pengantin baru, pesta, kawin lari, memanggil roh, mandi bunga.
Hari ke-8. ARTIA Nl AEK: Hari baik untuk semua pesta, musyawarah, mandi bunga, memasuki rumah baru, maaf-maafan, dan memulai usaha baru.
Hari ke-9. SUMA Nl MANGADOP: Hari kurang baik, waspadalah dalam segala hal.
Hari ke-10. ANGGARA SAMPULU: Hari sial, berhati-hatilah dalam berkomunikasi, sang at baik untuk meramu obat dan memancing.
Hari ke-11. MUDA Nl MANGADOP: Hari santai (istrahat) dan sangat baik untuk berpesta (pesta para).
Hari ke-12. BORASPATI Nl TANGHUP: Hari baik untuk menghadapi orang besar (berpangkat) melamar suatu pekerjaan, memanggil roh keluarga, mandi bunga, bersekutu dengan Tuhan Yang Mahaesa (Syukuran).
Hari ke-13. SINGKORA PURASA: Hari baik untuk pesta perkawinan, mendirikan rumah, mengunjungi orang tua atau mertua, mem~uki rumah baru dan mandi bunga.
Hari ke-14. SAMISARA PURASA: Hari "Raja'~ sangat baik mengaoakan pesta besar, pesta muda-mudi, mengantar anak ke rumah mertua, mandi bunga.
Hari ke-15. TULA: Hari sial, membuat orang malas, yang baik dilakukan ialah menebas ladang dan menanam kelapa.
Hari ke-16. SUMA Nl HOLOM: Hari yang baik bersilaturahmi, baik untuk memancing dan berburu, berdoa bersama kepada T uhan Yang Mahaesa (Syukuran).
Hari ke-17. ANGGARA Nl HOLOM: Hari sial, mandi bunga dan meramu obat.
Harl ke-18. MUDA Nl HOLOM: Hari panen padi, berdoa bersama kepada Tuhan Yang Mahaesa (Syukuran), memasukkan padi kedalam lumbung.
Harl ke-19. BORASPATI Nl HOLOM: Hari baik untuk menebang pohon kayu gun a bahan bangunan rumah, peletakan batu pertama dan memancing.
Harl ke-20. SINGKORA MORATURUN: Hari baik untuk mengunjungi sanakfamili, pindah rumah dan mengangkat tulang-belulang, untuk berangkat merantau.
Hari ke-21. SAMISARA MORATURUN: Hari sial, mohon doa kepada Tuhan Yang Mahaesa, baik untuk memasang jerat, memancing dan berburu.
Hari  ke-22. ARTIA Nl ANGGA: Hari baik untuk turun ke laut, membuang penyakit, mandi bunga, meramu obat, memancing ikan.
Hari  ke-23. SUMA Nl MATE: Hari baik untuk berburu dan memancing
Hari  ke-24. ANGGARA Nl BEGU: Hari baik untuk memanjatkan doa, minta rejeki dan mandi bunga
Hari  ke-2S. MUDA Nl MATE: Hari turun ke Ia dang, pergi merantau
Hari  ke-26. BORASPATI Nl GOK: Hari baik untuk istrahat, membawa makanan untuk orang tua, mengganti pakaian orangtua, mengunjungi mertua, pesta pernikahan.
Hari  ke-27. SINGKORA DUDUK: Hari sial, berdoa kepada Tuhan Yang Mahaesa, meramu obat, berburu dan memancing
Hari ke 28. SAMISARA BULAN MATE: Hati-hati berbicara, bertindak, mambahen sipir ni tondi, berburu dan memancing.
Hari ke 29. HURUNG: Hari kurang baik, berhati-hatilah membuat rencana dan melangkah.
Hari ke 30. RINGKAR: Hari baik untuk memaafkan (bermusyarawah), memanjatkan do'a pada Yang Maha Kuasa, memindahkan tulang belulang.
 

Untuk penyebutan jam, sistem penanda waktu Batak menyebut: Jam 1 dini hari dikatakan Haroro ni Panangko Jam 2 dini hari dikatakan Tahuak Manuk Sahali Jam 3 dini hari dikatakan Tahuak Manuk Dua Hali Jam 4 pagi dikatakan Buha-buha Ijuk Jam 5 pagi dikatakan Langat Ari atau Andos Torang Ari Jam 6 pagi dikatakan Binsar Mata ni Ari Jam 7 pagi dikatakan Pangului Jam 8 pagi dikatakan Turba Jam 9 pagi dikatakan Pangguit Raja Jam 10 pagi dikatakan Sagang Ari Jam 11 siang dikatakan Humarahon Jam 12 siang dikatakan Hos Jam 1 siang dikatakan Guling Jam 2 siang dikatakan Guling Dao Jam 3 sore dikatakan Tolu Gala Jam 4 sore dikatakan Dua Gala Jam 5 sore dikatakan Sagala Jam 6 sore dikatakan Bot Ari atau Sundut Jam 7 malam disebut Samon Ari Jam 8 malam disebut Hatiha Mangan Jam 9 malam disebut Tungkap Hudon Jam 10 malam disebut Sampe Modom Jam 11 malam disebut Sampe Modom na Bagas Jam 12 malam disebut Tonga Borngin

Untuk penyebutan nama bulan, disebutkan: Bulan Januari dikatakan Morhumba Bulan Februari dikatakan Martiha atau Tnung Bulan Maret dikatakan Hurung atau Mena Bulan April dikatakan Mesa Bulan Mei dikatakan Morsaba Bulan Juni dikatakan Nituna Bulan Juli dikatakan Harahata Bulan Agustus dikatakan Singa Bulan September dikatakan Hania Bulan Oktober dikatakan Hola/Tola Bulan November dikatakan Dame Bulan Desember dikatakan Mahara

Cara Membaca Parhalaan Kalender Batak:
1. Tanda kepala dan jepitan kalajengking adalah menandakan kerugian mengadakan pesta atau boleh dikatakan hari yang tidak baik, menyakitkan. 2. Tanda perut ataupun ekornya adalah hari yang tidak baik. 3. Tanda bulatan berisi titik besar, sebaiknya dihindari untuk melakukan pesta atau musyarah. Berhati-hatilah pada hari itu karena hari itu pertanda hari yang tidak baik. 4. Tanda kali dan bulatan (XO) diartikan sebagai hari yang baik. Misalnya untuk menerima uang dan menagih uang dari orang lain, manjalo sinamot atau dalam pekerjaan lain. 5. Tanda H atau tanda satu disebut "simonggalonggal". Pada hari di mana tanda itu ada, disarankan menghindarinya termasuk memasuki rumah baru. 6. Tanda X diartikan hari yang baik misalnya untuk melakukan pesta kecil ataupun pesta besar, dan memancing ikan. 7. Tanda oo (dua bulatan) adalah menandakan buah atau disebut Ari Parbue dan dipercaya sebagai saat yang tepat untuk bercocok tanam dan berpesta adat. 8. Tanda Kail berdiri bermata dua dan juga V terbalik, biasanya adalah hari yang dihindari untuk melakukan kegiatan, karena dipercaya membawa kerugian 9. Tanda hala (kalajengking) ke utara adalah hari 'matahari mati'. Hari yang tidak baik. 'Partilaha' yang artinya sering kematian anak yang dilahirkan. 10. Tanda getar suara adalah hari yang tidak baik karena sering terjadi suara-suara sum bang yang pro dan kontra. 11. Tanda bulatan kecil atau titik besar adalah hari yang dihindari melakukan pesta perkawinan karena dipercaya bahwa bila melakukan pesta adat nikah di hari yang ada tanda tersebut, salah seorang pasangan pengantin akan segera menjanda atau menduda. 12. Tanda XI disebut 'Ari Pangugeuge" atau hari yang tidak baik untuk berpesta akan tetapi sangat baik untuk berburu babi hutan. 13. Tanda kotak hitam adalah hari netral yang artinya tergantung baik buruknya niat atau keinginan orang yang bersangkutan .

Diskusi

Silahkan masuk untuk berdiskusi.

Daftar Diskusi

Rekomendasi Entri

Gambar Entri
Bobor Kangkung
Makanan Minuman Makanan Minuman
Jawa Tengah

BAHAN-BAHAN 1 ikat kangkung bumbu halus : 5 siung bawang merah 2 siung bawang putih 2 butir kemiri 1 sdt ketumbar bubuk seruas kencur aromatic : 2 lembar daun salam 2 lembar daun jeruk 1 btg sereh seruas lengkuas,geprek seasoning : 1 sdt garam (sesuai selera) 1/2 sdt kaldu bubuk 1/2 sdm gula jawa sisir 1 sdt gula pasir Rose Brand 1 bungkus santan cair instan Rose Brand 1 liter air 3 sdm minyak goreng untuk menumis CARA MEMASAK: Siangi kangkung cuci bersih,tiriskan Haluskan bumbu Tumis bumbu halus hingga harum dengan secukupnya minyak goreng,masukkan aromatic,masak hingga layu,beri air 1 lt Masukkan kangkung,beri seasoning,aduk rata Koreksi rasa Sajikan Sumber: https://cookpad.com/id/resep/25030546?ref=search&search_term=kangkung

avatar
Deni Andrian
Gambar Entri
Ikan Tongkol Sambal Dabu Dabu Terasi
Makanan Minuman Makanan Minuman
Sulawesi Utara

Bahan: 1 buah tomat, potong dadu 2 ekor ikan tongkol ukuran sedang (1/2kg) 1/2 bks bumbu marinasi bubuk 1 sdt bawang putih Secukupnya garam Secukupnya gula 7 siung bawang merah, iris 5 buah cabe rawit, iris 2 batang sereh, ambil bagian putihnya, iris 3 lembar daun jeruk, iris tipis-tipis 1 bks terasi ABC Minyak untuk menumis Secukupnya air Cara memasak: Cuci bersih ikan tongkol. Taburi bumbu marinasi desaku, garam secukupnya, air 2 sdm ke ikan tongkol. Siapkan bahan-bahan. Iris tipis bawang merah, daun jeruk, seret, cabe rawit. Kukus ikan tongkol selama 10 menit. Lapisi dengan daun pisang atau daun kunyit. Boleh jg tidak d lapisi. Setelah ikan di kukus, goreng ikan. Tumis bawang merah dan bahan lainnya. Masukkan terasi yg telah dihancurkan. Setelah matang, masukkan ikan yang telah digoreng. Aduk hingga rata. Sajikan dengan nasi hangat. Sumber: https://cookpad.com/id/resep/24995999?ref=search&search_term=dabu+dabu

avatar
Deni Andrian
Gambar Entri
Peda bakar sambal dabu-dabu
Makanan Minuman Makanan Minuman
Sulawesi Selatan

Bahan-bahan Porsi 2 orang Bumbu Ikan bakar : 2 ekor ikan peda 1 sdm kecap 1/2 sdm Gula merah 1/2 sdt garam Minyak goreng Bahan sambal dabu-dabu : 7 buah cabe rawit merah, iris kecil 1 buah tomat merah, iris dadu 3 siung bawang merah,iris halus 2 lembar daun jeruk, buang tulang tengah daun, iris tipis 2 sdm minyak goreng panas Cara Membuat: Marinasi ikan dengan air perasan jeruk nipis dan garam secukupnya, diamkan 20 menit, kemudian panggang diatas teflon(aku di happycall yang dialasi daun pisang) sesekali olesi minyak plus bumbu ke ikannya(aku pakai bumbu kecap dan gula merah) panggang sampai matang. Cara bikin Sambal dabu-dabu : Campurkan semua bahan sambal dabu-dabu ke dalam mangkok kecuali minyak kelapa, panaskan minyak kelapa, kemudian siram diatas sambal tadi, sajikan ikan peda bakar dengan sambal dabu-dabu. Sumber: https://cookpad.com/id/resep/15232544?ref=search&search_term=peda+bakar

avatar
Deni Andrian
Gambar Entri
Tradisi MAKA
Seni Pertunjukan Seni Pertunjukan
Nusa Tenggara Barat

MAKA merupakan salah satu tradisi sakral dalam budaya Bima. Tradisi ini berupa ikrar kesetiaan kepada raja/sultan atau pemimpin, sebagai wujud bahwa ia bersumpah akan melindungi, mengharumkan dan menjaga kehormatan Dou Labo Dana Mbojo (bangsa dan tanah air). Gerakan utamanya adalah mengacungkan keris yang terhunus ke udara sambil mengucapkan sumpah kesetiaan. Berikut adalah teks inti sumpah prajurit Bima: "Tas Rumae… Wadu si ma tapa, wadu di mambi’a. Sura wa’ura londo parenta Sara." "Yang mulia tuanku...Jika batu yang menghadang, batu yang akan pecah, jika perintah pemerintah (atasan) telah dikeluarkan (diturunkan)." Tradisi MAKA dalam Budaya Bima dilakukan dalam dua momen: Saat seorang anak laki-laki selesai menjalani upacara Compo Sampari (ritual upacara kedewasaan anak laki-laki Bima), sebagai simbol bahwa ia siap membela tanah air di berbagai bidang yang digelutinya. Seharusnya dilakukan sendiri oleh si anak, namun tingkat kedewasaan anak zaman dulu dan...

avatar
Aji_permana
Gambar Entri
Wisma Muhammadiyah Ngloji
Produk Arsitektur Produk Arsitektur
Daerah Istimewa Yogyakarta

Wisma Muhammadiyah Ngloji adalah sebuah bangunan milik organisasi Muhammadiyah yang terletak di Desa Sendangagung, Kecamatan Minggir, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta. Wisma ini menjadi pusat aktivitas warga Muhammadiyah di kawasan barat Sleman. Keberadaannya mencerminkan peran aktif Muhammadiyah dalam pemberdayaan masyarakat melalui pendekatan dakwah dan pendidikan berbasis lokal.

avatar
Bernadetta Alice Caroline