×

Akun anda bermasalah?
Klik tombol dibawah
Atau
×

DATA


Kategori

Tradisi Makan

Asal Daerah

Karangasem

Mengibung

Tanggal 19 Apr 2018 oleh Deni Andrian.

Megibung merupakan istilah di bali untuk makan bersama dalam sebuah piring yang besar tanpa harus sungkan saling berbagi.
 
Acara Megibung di Bali biasanya di lakukan setelah ada upacara-upacara besar seperti pernikahan, odalan dan upacara-upacara besar lainnya. Daerah di bali yang masih melanjutkan tradisi ini adalah daerah-daerah yang ada di karangasem bali.
Mengapa demikian, itu karena konon pencetus pertama acara megibung adalah raja dari kerajaan karangasem yang saat ini menjadi kabupatenkarang asem. Seorang raja bernama I Gusti Agung Anglurah Ketut Karangasem sekitar tahun 1614 Caka atau 1692 Masehi. Beliau pada saat itu masih melakukan sebuah exspedisi perluasan wilayah sampai ke kawasan lombok.
Di dalam exspedisinya setelah usai berperang, beliau bersama pasukannya beristirahat untuk melepas lelah dan untuk beristirahat makan. Raja I Gusti Agung Anglurah Ketut Karangasem kemudian memberikan titah untuk makan bersama dengan menggunakan piring (wadah) besar yang kemudian acara makan besar bersama itu diberi nama Megibung. Dan konon dikatakan bahwa Raja I Gusti Agung Anglurah Ketut Karangasem juga ikut megibung bersama dengan para pasukannya tanpa mengenal perbedaan jenjang sosial atau tahta. Mereka yang ikut megibung membaur satu sama lain tanpa segan.
Mulai dari saat itulah acara megibung terus dilestarikan secara turun temurun sampai sekarang.
 
Tata Cara Megibung
Megibung dilaksanakan setelah ada upacara-upacara besar seperti pernikahan, odalan dan yang lainnya. Sebelum itu para kaum istri(sebutan untuk kaum wanita di bali) memasak secara besar-besaran untuk menjamu sanak saudara, tetangga atau para Dadie�(anggota pemilik sanggah/pura).
Kemudian setelah masakan selesai, makanan akan diletakkan di sebuah wadah yang besar menyerupai piring dimana tata letaknya adalah nasi di tengah-tengah dan lauk pauknya diletakkan di pinggiran nasi. Wadah besar ini berjumlah lebih dari satu sehingga para tamu akan makan bersama secara berkelompok.
Wadah yang telah diisi makanan akan diletakkan di lantai sehingga para tamu duduk melingkar secara lesehan dan kemudian menyantap makanannya bersama-sama. Mengambil makanan tidak menggunakan sendok atau garpu, melainkan menggunakan tangan kosong jadi sebelum mulai menyantap makanan para tamu akan mencuci tangan mereka terlebih dahulu.
Ada tata cara megibung, yakni para anggota dalam satu kelompok tidak boleh mencecerkan makanan mereka di lantai, menyantap makanan harus sebersih mungkin meskipun dalam satu kelompok itu terdiri dari 5-8 orang. Para kaum lelaki dan perempuan tidak boleh membaur melainkan harus berada dalam 1 kelompok yang berbeda dengan laki-laki. kemudian setelah selesai makan, walaupun ada anggota kelompok yang sudah kenyang menyantap makanan dia tidak boleh meninggalkan kelompok mereka begitu saja. Dia harus menunggu anggota lainnya selesai makan baru bisa meninggalkan tempat duduknya.
Meskipun aturan itu tidak tertulis secara langsung, namun para peserta megibung selalu mentaati dan melaksanakannya dengan baik.
Banyak sekali keuntungan yang diperoleh dari acara makan dengan cara megibung ini, manfaat yang paling penting adalah mempererat hubungan antara kerabat, sanak saudara ataupun para tetangga. Itu karena disaat melaksanakan acara megibung, selain kita makan bersama, kita juga bisa langsung berinteraksi dengan anggota megibung satu sama lain. Mereka akan bergurau dan bercengkrama bersama sambil menyantap makanan yang ada. Namun tetap menjaga kebersihan dan ketertiban.
Itulah orang bali, mereka selalu menjunjung tinggi nilai-nilai kekerabatan untuk selalu dapat mempererat hubungan mereka. Ada banyak lagi cara-cara atau Tradisi-tradisi unik lainnya untuk mempererat hubungan satu sama lain selain dengan cara Megibung di Bali ini. Itulah yang membuat orang bali selalu hidup tentram dan damai.
 
Sumber: https://wisatabaliutara.com/2015/05/tradisi-unik-megibung-di-bali.html/

DISKUSI


TERBARU


Mpa'a Oro Gata

Oleh Aji_permana | 29 Dec 2024.
Tradisi

Mpa'a Oro Gata adalah salah satu permainan tradisional dari Bima, Nusa Tenggara Barat, yang diwariskan dari generasi ke generasi. Secara harfiah, ist...

Mpaa Kabanca (T...

Oleh Aji_permana | 28 Dec 2024.
Tradisi

Mpaa Kabanca adalah tradisi unik di Bima yang melibatkan atraksi di atas kuda. Dalam tradisi ini, peserta saling mengejek dan memperlihatkan kemampua...

Mpaa Buja Kanda...

Oleh Aji_permana | 28 Dec 2024.
Tradisi

Mpaa Buja Kandanda memiliki kesamaan dengan Mpaa Soka yang juga merupakan salah satu seni tarian dalam tradisi Bima, yaitu sama-sama menggunakan tomb...

Mpaa Soka (Sala...

Oleh Aji_permana | 28 Dec 2024.
Tradisi

Mpaa Soka adalah tarian tradisional yang bertujuan untuk menyambut tamu penting sebagai bentuk penghormatan, sambil sesekali memperlihat ketangkasan...

Mpaa Manca (Tar...

Oleh Aji_permana | 28 Dec 2024.
Tradisi

Mpaa Manca merupakan salah satu tarian tradisional yang memadukan gerakan dinamis dan seni bela diri berpedang. Sehingga tarian ini dikenal juga seba...

FITUR


Gambus

Oleh agus deden | 21 Jun 2012.
Alat Musik

Gambus Melayu Riau adalah salah satu jenis instrumental musik tradisional yang terdapat hampir di seluruh kawasan Melayu.Pergeseran nilai spiritual...

Hukum Adat Suku...

Oleh Riduwan Philly | 23 Jan 2015.
Aturan Adat

Dalam upaya penyelamatan sumber daya alam di kabupaten Aceh Tenggara, Suku Alas memeliki beberapa aturan adat . Aturan-aturan tersebut terbagi dal...

Fuu

Oleh Sobat Budaya | 25 Jun 2014.
Alat Musik

Alat musik ini terbuat dari bambu. Fuu adalah alat musik tiup dari bahan kayu dan bambu yang digunakan sebagai alat bunyi untuk memanggil pend...

Ukiran Gorga Si...

Oleh hokky saavedra | 09 Apr 2012.
Ornamen Arsitektural

Ukiran gorga "singa" sebagai ornamentasi tradisi kuno Batak merupakan penggambaran kepala singa yang terkait dengan mitologi batak sebagai...