|
|
|
|
Upacara Cawir Metua Tanggal 29 Apr 2020 oleh Widra . |
Cawir metua adalah sebuah upacara kematian yang dilaksanakan oleh masyarakat Karo. Tradisi ini ditujukan sebagai penghargaan dan penghormatan. Upacara ini mengalami 3 tahap perkembangan dalam pelaksanaannya, yaitu tahap mistis (pelaksanaan sederhana dan mitos), tahap onthologis (sudah dipengaruhi ajaran agama), dan tahap fungsionil (pelaksanaannya sudah mengikuti perkembangan zaman serta menggunakan teknologi yang ada pada masyarakat Karo).
Pada saat pelaksanaan upacara kematian, masyarakat Karo biasanya melantunkan syair dalam sebuah nyanyian yang berisi ratapan emosional. Alunan tersebut adalah katoneng-katoneng. Nyanyian ini diiringi musik halus nan religius di telinga sehingga membuat suasana menjadi sendu dan haru. Katoneng-katoneng umumnya dikaitkan atas rasa syukur kepada Tuhan YME terhadap berkatnya. Makna tekstual yang terdapat di dalamnya menekankan kepada nasihat dan rasa duka kepada orang yang meninggal.
Dalam upacara kematian dan nyanyian tersebut mengungkap betapa bersatu padunya masyarakat Karo dalam menjalani kehidupan. Tata cara dan tradisinya mengingatkan kita sebagai manusia sudah seharusnya bahu-membahu, punggung-memunggung, serta pikul-memikul dalam segala keadaan, menumbuhkan rasa sederhana bahwa kematian akan menjumpai siapapun dan yang hidup harus tetap saling menjaga kebersamaan dengan yang lainnya.
Gambus
Oleh
agus deden
| 21 Jun 2012.
Gambus Melayu Riau adalah salah satu jenis instrumental musik tradisional yang terdapat hampir di seluruh kawasan Melayu.Pergeseran nilai spiritual... |
Hukum Adat Suku...
Oleh
Riduwan Philly
| 23 Jan 2015.
Dalam upaya penyelamatan sumber daya alam di kabupaten Aceh Tenggara, Suku Alas memeliki beberapa aturan adat . Aturan-aturan tersebut terbagi dal... |
Fuu
Oleh
Sobat Budaya
| 25 Jun 2014.
Alat musik ini terbuat dari bambu. Fuu adalah alat musik tiup dari bahan kayu dan bambu yang digunakan sebagai alat bunyi untuk memanggil pend... |
Ukiran Gorga Si...
Oleh
hokky saavedra
| 09 Apr 2012.
Ukiran gorga "singa" sebagai ornamentasi tradisi kuno Batak merupakan penggambaran kepala singa yang terkait dengan mitologi batak sebagai... |