Tampah merupakan salah satu perkakas dapur tradisional berbahan bambu, berbentuk bulat dan tersedia dalam beberapa ukuran, mulai dari yang paling kecil yaitu berdiameter 30 cm hingga paling besar berdiameter 80 cm. Saat ini banyak dijual tampah plastik warna-warni. Tampah dibuat dengan keahilan khusus. Ketelitian dan kesabaran menjadi penentu keberhasilan pembuatan tampah. Namun, karena saat ini banyak tersedia peralatan dapur sejenis tampah yang lebih kuat dan mudah dibersihkan, tampah menjadi alat yang terjual murah di pasaran. Mengingat proses pembuatan yang tidak mudah serta memerlukan waktu lama, seharusnya tampah dapat lebih bernilai. Ditambah lagi bahan yang digunakan sangat ramah lingkungan, tidak seperti bahan peralatan masak lainnya yaitu plastik atau pun alumunium.
Tampah biasa digunakan untuk menampi beras, yaitu memisahkan beras dari serabut atau kulit gabah dengan cara mengayak tampah secara manual hingga serabut tersisih. Selain itu tampah juga dapat digunakan untuk menjemur sisa nasi, ketela, geplek, atau gendar di bawah sinar matahari langsung. Masyarakat desa biasa meletakkan tampah berisi sisa nasi atau sisa makanan lainnya di atas genteng supaya lebih cepat kering. Nasi yang sudah kering dinamakan ‘goking’. Goking beserta bahan makanan lainnya yang sudah kering, nantinya dapat diolah kembali dengan cara digoreng kemudian ditaburi dengan garam dan penyedap rasa. Namun, sekarang ini goking lebih sering dikilokan, yaitu dijual ke pembeli khusus goking dengan harga tertentu yang disesuaikan dengan berat goking. Di samping hal-hal tersebut, tampah juga digunakan untuk tempat tumpeng dan kue tampah.
Seiring berjalannya waktu, tampah semakin berdaya guna di tengah masyarakat. Pasalnya, tampah juga sering digunakan untuk meletakkan bumbu-bumbu dapur ketika sedang memasak. Mengingat bahwa masyarakat desa lebih sering meracik bumbu masakan di lantai, tampah ini sangat berguna untuk menggelar cabai, bawang merah dan bawang putih agar mudah dipilih bahan masakan yang sudah hampir busuk sehingga akan dimasak terlebih dahulu. Tidak jarang pula tampah ini difungsikan sebagai nampan untuk mengangkut gelas, piring atau mangkuk ketika ada hajatan.
Reference : Asmara, R. (2017). Ekplorasi Leksikon Perkakas Pertanian Tradisional Jawa Sebagai Penguatan Konservasi Bahasa Jawa. Wikipedia. (2020). Tampah. Retrieved March 30, 2021, from https://id.wikipedia.org/wiki/Tampah
Kelahiran seorang anak yang dinantikan tentu membuat seorang ibu serta keluarga menjadi bahagia karena dapat bertemu dengan buah hatinya, terutama bagi ibu (melahirkan anak pertama). Tetapi tidak sedikit pula ibu yang mengalami stress yang bersamaan dengan rasa bahagia itu. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan tentang makna dari pra-kelahiran seseorang dalam adat Nias khusunya di Nias Barat, Kecamatan Lahomi Desa Tigaserangkai, dan menjelaskan tentang proses kelahiran anak mulai dari memberikan nama famanoro ono khora sibaya. Metode pelaksanaan dalam penelitian ini adalah menggunakan metode observasi dan metode wawancara dengan pendekatan deskriptif. pendekatan deskriptif digunakan untuk mendeskripsikan fakta sosial dan memberikan keterangan yang jelas mengenai Pra-Kelahiran dalam adat Nias. Adapun hasil dalam pembahasan ini adalah pra-kelahiran, pada waktu melahirkan anak,Pemberian Nama (Famatorõ Tõi), acara famangõrõ ono khõ zibaya (Mengantar anak ke rumah paman),...
Prajurit pemanah dari komunitas pemanah berkuda indonesia (KPBI) mengikuti Festival Keraton Nusantara 2017. mewakili kesultanan kasepuhan cirebon. PAKAIAN: terdiri dari ikat kepala/ totopong khas sunda jenis mahkuta wangsa. kain sembongb berwarnaungu di ikat di pinggang bersamaan dengan senjata tajam seperti golok dan pisau lalu baju & celana pangsi sunda. dengan baju corak ukiran batik khas sunda di bagian dada. untuk alas kaki sebagian besar memakai sendal gunung, namun juga ada yang memakai sepatu berkuda. BUSUR: sebagian besar memakai busur dengan model bentuk turkis dan ada juga memakai busur model bentuk korea. ANAK PANAH: Semua nya memakai anak panah bahan natural seperti bambu tonkin, kayu mapple & kayu spruce QUIVER (TEMPAT ANAK PANAH): Semua pemanah menggunakan quiver jenis backside quiver atau hip quiver . yaitu quiver yang anak panah di pasang di pinggang dan apabila anak panah di pasang di dalam quiver , nock anak panah menghadap ke belaka...
Prajurit pemanah dari komunitas pemanah berkuda indonesia (KPBI) mengikuti Festival Keraton Nusantara 2017. mewakili kesultanan kasepuhan cirebon. PAKAIAN : terdiri dari ikat kepala/ totopong khas sunda jenis mahkuta wangsa. kain sembong berwarna ungu di ikat di pinggang bersamaan dengan senjata tajam seperti golok ataupun pisau lalu baju & celana pangsi sunda. dengan baju corak ukiran batik khas sunda di bagian dada. untuk alas kaki sebagian besar memakai sendal gunung, namun juga ada yang memakai sepatu berkuda. BUSUR : sebagian besar memakai busur dengan model bentuk turkis dan ada juga memakai busur model bentuk korea. ANAK PANAH : Semua nya memakai anak panah bahan natural seperti bambu tonkin, kayu mapple & kayu spruce QUIVER (TEMPAT ANAK PANAH): Semua pemanah menggunakan quiver jenis backside quiver atau hip quiver . yaitu quiver yang anak panah di pasang di pinggang dan apabila anak panah di pasang di dalam quiver , nock anak panah menghad...
aksi pertunjukan pusaka dan pasukan kesultanan kacirebonan dari balaikota cirebon sampai ke keraton kacirebonan
Para pasukan penjaga keraton Sumedang larang