|
|
|
|
![]() |
Putri Raja Yang Berjalan Di Atas Ombak Tanggal 22 Feb 2021 oleh Widra . Revisi 2 oleh Widra pada 23 Feb 2021. |
Ada seorang putri yang menikah dengan seorang raja, Setelah menikah, putri itu hamil dan melahirkan seorang anak perempuan yang sangat cantik tetapi selalu menangis. Kalu diberi makan dia tak pernah mau bahkan diberi pakaian pun juga tidak mau.
Pada suatu hari, anak itu pergi dan sampai di dekat sebuah pohon mangga. Dia melihat bahwa banyak buahnya yang sudah matang dan memutuskan untuk memanjat pohon itu. Ketika ia sudah berada di atas pihon, ia melihat ke bawah ada seekor babi yang selalu berjalan di atas ombak untuk makan buah dari pohon mangga itu. Putri raja yang melihat itu pun juga melihat jika ada cincin di bagian bawah kaki babi itu, segeralah a turun dan menarik cncin itu ketika babi itu tertidur pulas. Ketika babi itu bangun ia tidak menyadari jika cincin nya telah dicuri oleh putri, babi itu pun bangun dan pergi berjalan di atas ombak namun sayang ia tenggelam.
Putri yang berhasil mengambil cicin dari babi itu pun menggunakannya dan berjalan kian-kemari di atas ombak dan bertemu dengan seekor buaya. Buaya itu berkata "mau kemana putri selalu berjalan di atas ombak?" Jawabnya "Saya mencari pulau Pakoba"> Selanjutnya, puteri itu bertanya kepada buaya "Apakah pulau Pakoba masih jauh dari sini?" Buaya menjawab "Sudah dekat!" Karena outri itu melanjutkan perjalanannya. Setelah ia sampai di pulau itu, ia memakan buah pakoba. Kemudian ia memanggil kekuatannya untuk membuat sebuah rumah batu. Tidak lama kemudian rumah batu itu sudah siap untuk ditinggali.
Putri tau jika ada seorang putra dari raja Ambang dan seorang outra dari raja Papua yang datang dari timur untuk menikah dengannya dan bersepakat dengan buaya (untuk memakan anak raja itu). Juga telah diketahui bahwa anak laki-laki raja dari langit akan datang untuk menikah dengan putri itu. Mengetahui hal itu putri berkata kepada sang ibu, katanya "Anak laki-laki dari raja itu tidak boleh kalian bunuh karena dia orang baik"> Kemudian bunyilah gemerincing berulang kali (dari bel kecil dan permainan lainnya yang menunjukkan kita para putra raja telah hadir. Setelah turun, dikirim oleh raja manusia katanya "pergilah dan panggil atah dan ibu saya". Kemudian orang-orang menjemput ayah dan ibunya serta anak laki-laki itu menikah. selanjutnya mereka berempa tinggal di rumah batu yang dibuat oleh sang putri.
![]() |
Gambus
Oleh
agus deden
| 21 Jun 2012.
Gambus Melayu Riau adalah salah satu jenis instrumental musik tradisional yang terdapat hampir di seluruh kawasan Melayu.Pergeseran nilai spiritual... |
![]() |
Hukum Adat Suku...
Oleh
Riduwan Philly
| 23 Jan 2015.
Dalam upaya penyelamatan sumber daya alam di kabupaten Aceh Tenggara, Suku Alas memeliki beberapa aturan adat . Aturan-aturan tersebut terbagi dal... |
![]() |
Fuu
Oleh
Sobat Budaya
| 25 Jun 2014.
Alat musik ini terbuat dari bambu. Fuu adalah alat musik tiup dari bahan kayu dan bambu yang digunakan sebagai alat bunyi untuk memanggil pend... |
![]() |
Ukiran Gorga Si...
Oleh
hokky saavedra
| 09 Apr 2012.
Ukiran gorga "singa" sebagai ornamentasi tradisi kuno Batak merupakan penggambaran kepala singa yang terkait dengan mitologi batak sebagai... |