|
|
|
|
Pertunjukan Solo Menari 2019 Tanggal 27 Apr 2023 oleh Haha_Zeta_21 . Revisi 3 oleh Haha_Zeta_21 pada 04 May 2023. |
Hari Tari Internasional (World Dance Day) jatuh pada tanggal 29 April. Pada tanggal ini Kota Solo yang identitasnya sebagai Kota Budaya tiap tahunnya mengadakan pementasan tari yang dinamai Solo Menari. Tari Jaranan dipilih menjadi tari utama yang dipertunjukkan di Stadion Sriwedari, Solo.
Pada tahun 2019 sebanyak 5.0000 penari membawakan Tarian Jaranan yang dicetuskan oleh seniman asal Kota Solo yaitu Alm. S. Permadi. Tarian ini sendiri dipilih karena memiliki pemaknaan yang mendalam, yaitu menciptakan pedoman bahwa kita mempunyai arah dan tujuan yang tegas dalam hidup. Seperti penggambaran memakai kacamata jaranan (kuda) dimana pandangan kita harus kedepan tidak tengok kiri maupun kanan.
Awal mula munculnya Solo Menari ini diprakarsai oleh kampus Institut Seni Indonesia (ISI) Surakarta pada tahun 2006 yang mengadakan pementasan tari selama 24 jam berturut-turut. Lalu Pemerintah Kota Surakarta mengadakan pementasan tarian massal pada tanggal 29 April tiap tahunnya untuk memperkuat spirit para penari. Para penari jaranan ini berasal dari sekolah dasar dan sekolah menengah pertama yang ada di Kota Solo.
Acara Solo Menari 2019 ini berhasil mendapatkan penghargaan internasional sebagai “Pemegang Rekor Dunia Pagelaran Tari Jaranan Kolosal dengan Penari Terbanyak Dalam Rangka Solo Menari 2019”. Penghargaan ini diberikan langsung Ketua Lembaga Prestasi Indonesia, Paulus Pangka. Hal ini bertujuan menanamkan rasa cinta terhadap tari tradisional dikalangan generasi milenial.
Solo Menari merupakan bentuk apresiasi PEMKOT Surakarta terhadap hari tari dunia dan seni budaya Indonesia, Pada kegiatan ini terbagi menjadi tiga formasi, yaitu kepulauan Indonesia, tulisan Solo Kota Budaya dan Hari Tari Dunia 2019. Ribuan pelajar ini dicatat oleh Museum Rekor Dunia Indonesia.
Selain itu rangkaian acara Solo Menari 2019 juga diadakan pada The Park Mall Solo yang diselenggarakan oleh Bakti Budaya Djarum Foundation. Hal ini memiliki tujuan agar mengumpulkan generasi milenial untuk mencintai, melestarikan dan membanggakan budaya indonesia. Event ini mempertunjukkan tarian massal dengan menggabungkan gerakan tari tradisional nusantara dan tarian modern.
Referensi : Supeni, S., Harini, S., & Mialiawati, I. (2021). Pendidikan Karakter Melalui Seni Tari Daerah. Unisri Press.
Gambus
Oleh
agus deden
| 21 Jun 2012.
Gambus Melayu Riau adalah salah satu jenis instrumental musik tradisional yang terdapat hampir di seluruh kawasan Melayu.Pergeseran nilai spiritual... |
Hukum Adat Suku...
Oleh
Riduwan Philly
| 23 Jan 2015.
Dalam upaya penyelamatan sumber daya alam di kabupaten Aceh Tenggara, Suku Alas memeliki beberapa aturan adat . Aturan-aturan tersebut terbagi dal... |
Fuu
Oleh
Sobat Budaya
| 25 Jun 2014.
Alat musik ini terbuat dari bambu. Fuu adalah alat musik tiup dari bahan kayu dan bambu yang digunakan sebagai alat bunyi untuk memanggil pend... |
Ukiran Gorga Si...
Oleh
hokky saavedra
| 09 Apr 2012.
Ukiran gorga "singa" sebagai ornamentasi tradisi kuno Batak merupakan penggambaran kepala singa yang terkait dengan mitologi batak sebagai... |