Ritual
Ritual
ritual Sumatera Barat Nagari Batagak, Kecamtan Sungai Pua, Kabupaten Agam
membakar kemenyan sebelum melakukan kegiatan tertentu

Orang minagkabau sangat erat hubungannya dengan adat, adat dapat diartikan sebagai sesuatu yang tidak nyata, tidak dapat dilihat maupun diraba, tapi sebenarnya adat tersebut ada ditengah-tengah masyarakat minagkabau. Adat dalam masyarakat minangkabau dijadikan sebagai norma-norma atau aturan serta tradisi yang berkembang sejak dulunya secara turun temurun.

Di suatu daerah ada suatu tradisi yang dikenal dengan nama membakar kemenyan, setiap ada acara adat misalnya memperingati hari-hari besar umat islam maka untuk itu di setiap rumah yang memperingati hal tersebut melakukan makan bersama di rumahnya, yang mana dirumah tersebut diundang tetangga-tetangga dekat rumah serta tidak lupa mencari alim ulama atau ustad untuk memimpin doa sebelum makan. 

Dalam melakukan doa tersebut tidak hanya doa mau makan yang dilantunkan oleh ustad tersebut melainkan banyak doa yang dibacakan seperti doa meminta keselamatan,meminta perlindungan dan masih banyak doa lagi.

Sebelum doa dilakukan, tuan rumah dari rumah tersebut sudah mempersiapkan seperti makanan telah dimasak serta telah dihidangkan di dalam rumah, sehingga pada saat tetangga dan ustad masuk ke dalam rumah sudah tinggal berdoa. Jadi pada saat semuanya udah ngumpul didalam rumah maka ustad menyuruh tuan rumah mengambil kemenyan. Setelah itu tuan rumah mengambil bara api lalu diletakkan dalam wadah seperti piring dan kemenyan tadi diletakkan diatas bara api yang telah diambil tadi. setelah beberapa saat maka akan tercium bau kemenyan tersebut sehingga pasa saat itulah doa akan dimulai.

Setelah doa selesai maka kemenyan tadi sudah boleh dibuang, dan abis itu barulah makan bersama yang mana disini laki-laki didahulukan dari pada perempuan sehingga perempuan harus menggu laki-laki dulu barulah bisa makan. Pada saat laki-laki makan tugas perempuan adalah melihat apakah butuh tambahan nasi, lauk atau minum bagi laki-laki. Setelah laki-laki selesai makan biasanya tuan rumah menghidangkan makanan penutup seperti agar-agar, pinyaram dan pisang. setelah itu ustad tadi berhak meninggalkan rumah tersebut, tapi sebelum itu tuan rumah biasanya memberikan sedikit imbalan berupa uang seikhlasnya kepada ustad yang telah datang kerumahnya, setelah itu barulah perempuan bisa makan dengan santai.Setelah makan , maka perempuan - perempuan tersebut membersihkan perlengkapan makan.

Jadi sekianlah pembahasan tentang ritual membakar kemenyan bagi masyarakat daerah yang ada diminagkabau dan sebagai anak bangsa kita harus tau tentang budaya yang ada diindonesia terutama yang ada didaerah dan jangan sampai kita melupakan budaya yang telah ada sejak dulunya hanya karena sekarang zaman sudah modern.

#OSKMITB2018

 

 

Diskusi

Silahkan masuk untuk berdiskusi.

Daftar Diskusi

Rekomendasi Entri

Gambar Entri
Pecel Mie
Makanan Minuman Makanan Minuman
Jawa Timur

Bahan-bahan 4 orang 2 bungkus mie telur 4 butir telur kocok 1 buah wortel potong korek api 5 helai kol 1 daun bawang 4 seledri gula, garam, totole dan merica 1 sdm bumbu dasar putih Bumbu Dasar Putih Praktis 1 sdm bumbu dasar merah Meal Prep Frozen ll Stok Bumbu Dasar Praktis Merah Putih Kuning + Bumbu Nasi/ Mie Goreng merica (saya pake merica bubuk) kaldu jamur (totole) secukupnya kecap manis secukupnya saus tiram Bumbu Pecel 1 bumbu pecel instant Pelengkap Bakwan Bakwan Kriuk bawang goreng telur ceplok kerupuk Cara Membuat 30 menit 1 Rebus mie, tiriskan 2 Buat telur orak arik 3 MAsukkan duo bumbu dasar, sayuran, tumis hingga layu, masukkan kecap, saus tiram, gula, garam, lada bubuk, penyedap, aduk hingga kecap mulai berkaramel 4 Masukkan mie telur, kecilkan / matikan api, aduk hingga merata 5 Goreng bakwan, seduh bumbu pecel 6 Siram diatas mie, sajikan dengan pelengkap

avatar
Netizen
Gambar Entri
Wisma Gadjah Mada
Produk Arsitektur Produk Arsitektur
Daerah Istimewa Yogyakarta

Wisma Gadjah Mada terletak di Jalan Wrekso no. 447, Kelurahan Hargobinangun, Kecamatan Pakem, Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta. Wisma Gadjah Mada dimiliki oleh Universitas Gadjah Mada yang dikelola oleh PT GAMA MULTI USAHA MANDIRI. Bangunan ini didirikan pada tahun 1919 oleh pemiliknya orang Belanda yaitu Tuan Dezentje. Salah satu nilai historis wisma Gadjah Mada yaitu pada tahun 1948 pernah digunakan sebagai tempat perundingan khusus antara pemerintahan RI dengan Belanda yang diwakili oleh Komisi Tiga Negara yang menghasilkan Notulen Kaliurang. Wisma Gadjah Mada diresmikan oleh rektor UGM, Prof. Dr. T. Jacob setelah di pugar sekitar tahun 1958. Bangunan ini dikenal oleh masyarakat sekitar dengan Loji Cengger, penamaan tersebut dikarenakan salah satu komponen bangunan menyerupai cengger ayam. Wisma Gadjah Mada awalnya digunakan sebagai tempat tinggal Tuan Dezentje, saat ini bangunan tersebut difungsikan sebagai penginapan dan tempat rapat. Wisma Gadjah Mada memiliki arsitektur ind...

avatar
Seraphimuriel
Gambar Entri
Rumah Indis Wisma RRI
Produk Arsitektur Produk Arsitektur
Daerah Istimewa Yogyakarta

Bangunan ini dibangun tahun 1930-an. Pada tahun 1945 bangunan ini dibeli oleh RRI Yogyakarta, kemudian dilakukan renovasi dan selesai tanggal 7 Mei 1948 sesuai dengan tulisan di prasasti yang terdapat di halaman. Bangunan bergaya indis. Bangunan dilengkapi cerobong asap.

avatar
Seraphimuriel
Gambar Entri
Gereja Santo Petrus dan Santo Paulus Klepu
Produk Arsitektur Produk Arsitektur
Daerah Istimewa Yogyakarta

Awal mula hadirnya Gereja Klepu sebagai tempat peribadatan bermula dari didirikannya sekolah tingkat dasar untuk rakyat. Sekolah tingkat dasar pertama didirikan oleh Rm. Strater, SJ, seorang misionaris Jesuit, pada tahun 1912. Latar belakang pendirian sekolah ini ialah adanya keprihatinan terhadap tingginya jumlah penduduk pribumi yang masih buta huruf. Umat Katolik awal berasal dari orang-orang yang bekerja sebagai kuli di perkebunan tebu milik tuan-tuan berkebangsaan Belanda. Para kuli yang sudah di sekolahkan akan naik pangkat menjadi mandor. Pastor F. Strater, SJ mengajar mereka untuk membaca dan menulis. Sebagian dari mereka yang tertarik dengan iman Kristiani kemudian memeluk agama Katolik. Sebulan sekali mereka mengikuti magang di Kotabaru. Baptisan pertama terjadi pada tahun 1916. Thomas Sogol dari Kaliduren menjadi orang pertama yang dibaptis. Selang 3 tahun setelah baptisan pertama, pada tahun 1919 baru ada satu orang lagi yang dibaptis. Kemudian tahun 1921, terdapat sat...

avatar
Seraphimuriel
Gambar Entri
Candi Pembakaran
Produk Arsitektur Produk Arsitektur
Daerah Istimewa Yogyakarta

Candi Pembakaran berada di kompleks Ratu Boko, dimana kita dapat melihatnya setelah melewati gerbang ke-2 dan berada sekitar 30 m ke arah kiri. Dari kejauhan kita akan meliahat satu bentuk candi yang hanya berupa batur dan kaki dilengkapi dengan tangga di arah barat tanpa adanya pintu dan atap. Bila meniti tangga dan sampai di atas pada ujung tangga terdapat semacam sisa gerbang di kedua sisi yang tidak terlalu tinggi. Diamati lebih mendetail, gerbang ini pun memiliki terusan yang menjadi pagar keliling dimana kita bisa melihatnya dengan mengikuti sisa penguncian di sisi lantai.

avatar
Seraphimuriel