Sumber: https://lektur.kemenag.go.id/web/
Logo Kemenag RI LKK_BANTEN2013_TBR06 AL-QUR’AN
LKK_BANTEN2013_TBR06
Bhs. Arab
Aks. Arab
Prosa
QA
198 hal/17baris/hal
22.3x 16.5 cm
Kertas Eropa
Naskah ini adalah salinan dari sebuah leksikografi Al-Qur’an berbahasa Arab yang berjudul al-Luma’a min al-Furµq karya Abu Hilal al-Hasan bin Abdullah ibn Sahl al-‘Askary (w. 395 H- 1005 M). Naskah ini berasal dari daerah Lempuyang Tanara Banten.Teks ini tidak diawali dengan halaman awal yang ditandai dengan leksikografi huruh alif. Namun langsung pada bab leksikografi huruf za dan diakhiri dengan huruf ya. Alas naskah ini adalah kertas Eropa polos bewarna cokelat. Naskah ini memiliki water mark bergambar mahkota. Sedangkan countermarknya bertuliskan cr.
Naskah ini nomor halaman secara berurutan yang ditulis dengan tinta merah tetapi tidak dari halaman pertama.Tinta yang digunakan untuk menulis naskah bewarna hitam dan merah.Pada teks yang menunjukkan perubahan bab leksikografi pada tiap huruf hijaiah ditandai dengan tinta warna merah yang berada di luar teks/pinggir kertas. Dalam naskah ini ada rubrikasi tambahan kalimat-kalimat penting berupa tempelan-tempelan kertas sebagai penjelasan atau informasi terkait isi naskah.
Keadaan fisik naskah ini secara keseluruhan baik,utuh dan tidak ditemukan robekan apa pun. Naskah bewarna cokelat tua dan ada beberapa tepian/pinggiran naskah yang keriting.Semua teksnya masih dapat terbaca dengan baik.Naskah ini dijilid dengan ikatan benang pada tiap kuras. Sampul naskah ini tifak ada, sebab langsung kepada pokok bahasan dan lanjutan pada bab sebelumnya.
Isi naskah ini berisikan tentang leksikografi Al-Qur’an berbahasa Arab, kata-kata disusun secara alfabetis dan tidak mengikuti urutan kata dalam Al-Qur’an. Pengarang Ibnu ‘Asyakari menjelaskan makna setiap kata pada Al-Qur’an dalam konteks kalimat Selain itu juga penjelasan makna secara konotatif dan denotatif dalam konteks kalimat Penjelasan tentang perubahan makna kata berdasarkan perubahan vokalisasi dan cara pembacaan setiap huruf yang membentuk konstruksi kata. Pada akhir naskah, pengarang menuliskan keutamaan membaca Al-Qur’an.
Teks awal naskah berbunyi: al-junµb wa a¡garah± al-ba’µ«atu allat³ tahriqu nafsuh± ‘inda ru'yati al-ma¡ahibati a¯-¯air±ni.
Teks akhir naskah berbunyi: yaq«iya Allahu bih³ kulla h±jatin qabla an yarfa’a ra’sahµ min as-sujµd wa bill±hi at-tauf³q.(NV).
ROTASI GAMBAR 90�LKK_BANTEN2013_TBR06 1 / 90StartStop
Manuskrip Puslitbang Lektur - Kementrian Agama RI Copyright © 2020 Kementrian Agama RI. Supported By Web Design Jakarta
MAKA merupakan salah satu tradisi sakral dalam budaya Bima. Tradisi ini berupa ikrar kesetiaan kepada raja/sultan atau pemimpin, sebagai wujud bahwa ia bersumpah akan melindungi, mengharumkan dan menjaga kehormatan Dou Labo Dana Mbojo (bangsa dan tanah air). Gerakan utamanya adalah mengacungkan keris yang terhunus ke udara sambil mengucapkan sumpah kesetiaan. Berikut adalah teks inti sumpah prajurit Bima: "Tas Rumae… Wadu si ma tapa, wadu di mambi’a. Sura wa’ura londo parenta Sara." "Yang mulia tuanku...Jika batu yang menghadang, batu yang akan pecah, jika perintah pemerintah (atasan) telah dikeluarkan (diturunkan)." Tradisi MAKA dalam Budaya Bima dilakukan dalam dua momen: Saat seorang anak laki-laki selesai menjalani upacara Compo Sampari (ritual upacara kedewasaan anak laki-laki Bima), sebagai simbol bahwa ia siap membela tanah air di berbagai bidang yang digelutinya. Seharusnya dilakukan sendiri oleh si anak, namun tingkat kedewasaan anak zaman dulu dan...
Wisma Muhammadiyah Ngloji adalah sebuah bangunan milik organisasi Muhammadiyah yang terletak di Desa Sendangagung, Kecamatan Minggir, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta. Wisma ini menjadi pusat aktivitas warga Muhammadiyah di kawasan barat Sleman. Keberadaannya mencerminkan peran aktif Muhammadiyah dalam pemberdayaan masyarakat melalui pendekatan dakwah dan pendidikan berbasis lokal.
SMP Negeri 1 Berbah terletak di Tanjung Tirto, Kelurahan Kalitirto, Kecamatan Berbah, Sleman. Gedung ini awalnya merupakan rumah dinas Administratuur Pabrik Gula Tanjung Tirto yang dibangun pada tahun 1923. Selama pendudukan Jepang, bangunan ini digunakan sebagai rumah dinas mandor tebu. Setelah Indonesia merdeka, bangunan tersebut sempat kosong dan dikuasai oleh pasukan TNI pada Serangan Umum 1 Maret 1949, tanpa ada yang menempatinya hingga tahun 1951. Sejak tahun 1951, bangunan ini digunakan untuk kegiatan sekolah, dimulai sebagai Sekolah Teknik Negeri Kalasan (STNK) dari tahun 1951 hingga 1952, kemudian berfungsi sebagai STN Kalasan dari tahun 1952 hingga 1969, sebelum akhirnya menjadi SMP Negeri 1 Berbah hingga sekarang. Bangunan SMP N I Berbah menghadap ke arah selatan dan terdiri dari dua bagian utama. Bagian depan bangunan asli, yang sekarang dijadikan kantor, memiliki denah segi enam, sementara bagian belakangnya berbentuk persegi panjang dengan atap limasan. Bangunan asli dib...
Pabrik Gula Randugunting menyisakan jejak kejayaan berupa klinik kesehatan. Eks klinik Pabrik Gula Randugunting ini bahkan telah ditetapkan sebagai cagar budaya di Kabupaten Sleman melalui SK Bupati Nomor Nomor 79.21/Kep.KDH/A/2021 tentang Status Cagar Budaya Kabupaten Sleman Tahun 2021 Tahap XXI. Berlokasi di Jalan Tamanmartani-Manisrenggo, Kalurahan Tamanmartani, Kapanewon Kalasan, Kabupaten Sleman, pabrik ini didirikan oleh K. A. Erven Klaring pada tahun 1870. Pabrik Gula Randugunting berawal dari perkebunan tanaman nila (indigo), namun, pada akhir abad ke-19, harga indigo jatuh karena kalah dengan pewarna kain sintesis. Hal ini menyebabkan perkebunan Randugunting beralih menjadi perkebunan tebu dan menjadi pabrik gula. Tahun 1900, Koloniale Bank mengambil alih aset pabrik dari pemilik sebelumnya yang gagal membayar hutang kepada Koloniale Bank. Abad ke-20, kemunculan klinik atau rumah sakit di lingkungan pabrik gula menjadi fenomena baru dalam sejarah perkembangan rumah sakit...
Kompleks Panti Asih Pakem yang terletak di Padukuhan Panggeran, Desa Hargobinangun, Kecamatan Pakem, Kabupaten Sleman, merupakan kompleks bangunan bersejarah yang dulunya berfungsi sebagai sanatorium. Sanatorium adalah fasilitas kesehatan khusus untuk mengkarantina penderita penyakit paru-paru. Saat ini, kompleks ini dalam kondisi utuh namun kurang terawat dan terkesan terbengkalai. Beberapa bagian bangunan mulai berlumut, meskipun terdapat penambahan teras di bagian depan. Kompleks Panti Asih terdiri dari beberapa komponen bangunan, antara lain: Bangunan Administrasi Paviliun A Paviliun B Paviliun C Ruang Isolasi Bekas rumah dinas dokter Binatu dan dapur Gereja