Kisah tentang Pong Mula Tau atau asal manusia pertama versi Suku Toraja, berikut kisahnya: Tradisi suku toraja menceritakan tentang sejarah perkembangan aluk sanda pitunna.konon aluk sanda pitunna dibawah oleh “pong mula tau”(manusia pertama menurut versi toraja) yang turun dari kayangan dan menetap di daerah bamba puang(tempatnya di sekitar daerah kotu,desa lakawan (kabupaten Enrekang) kemudian aluk sanda pitunna itu tidak dipedulikan lagi, bahkan dilanggar dan diperkosa oleh keturunan pong mula tau. Mereka mulai bertindaak dan mengikuti nafsu serahkanya, cakar mencakar, kutuk mengukuti seorang terhadadap yang lain. Dalam bahasa toraja dikatakan: neneqmi ade sitampakan ropu sisapuan palaq (kutuk mengutuki seorang dengan yaang lain) Siseru biqtik sirumbe takiaq(rampas merampas dengan mempergunakan kekuatan badan) Untengkai kalok alukna rampanan kapaq(untodo tinting pemalinna passulean allo(melanggar dan memperkosa semua adat istiadat perkawinan beserta pantangan pantangannya)
Maka terjadilah semacam”chaos” yang memuncak dengan tindakan najis dan penghianatan yang dilakukan oleh londong di rura bersama isterinya sa’pang di galeto
Diceritakan bahwa kawin mawin atara bersaudara sepupu sekali,bersaudara sepupu dua kali,sepupu tiga kali, hanya di isinkan oleh puang matua sang pencipta sampai generasi ke 3 keturunan pong mula tau. Sesudah itu, mereka yang boleh saling mengawini, hanyalah mereka yang sudah berada pada tingkat hubungan bersaudara sepupu empat kali( bahkan menurut tominaa tato’ dena’) sampai sepupu lima kali masih dilarang oleh puang matua sang pencipta. Sejak itu orang yang bersepupuh 1 kali sampai 5 kali pantang karena dilarang oleh puang matua sang pencipta. Pelanggaran terhadap penggarisan itu akan berakibat mala petaka bagi manusia dan seluruh mahkluk hidup.
Konon terjadilah bahwa seorang yang bernama londong di rura bersama isterinya bernama saqpang di galeto yang mendiami lembah rura yang subur dan makmur, berada dalam keadaan yang serba berkelimpahan kaya raya. Mereka dikaruniai anak 8 orang, 4 orang pria dan 4 orang wanita, dengan pendirian dan perhitungan supaya harta bendanya tiada terbagi kepada orang lain, maka mereka memutuskan untuk mengadakan perkawinan antara kedelapan orang anak kandungnya itu, berpasang pasangan seorang dengan yang lain. Untuk melaksanakan niatnya itu maka londong di rura mengirim seorang utusan ke seluruh daerah kediaman suku toraja menemui para ahli adat untuk meminta restu dan sekaligus mengundang mereka untuk menghadiri pesta perkawinan itu.
Semua utusan itu kembali dan menyampaikan pesan bahwa tindakan mengawinkan orang bersaudara kandung,dalam bahasa toraja disebut “umpasirampanan kapaq to sangpatonian,umpasikulleasan passulean allo tosangtaran lolo” hanyalah diisinkan oleh puang matua sang pencipta antara anak kandung pong mula tau.orang yang bersaudara satu kali sampai sampai tiga kali sudah dilarang oleh puang matua sang pencipta.
Mendengar pesan para ahli adat itu, Londong di rura bersama anaknya saqpang di galeto, tidakl merasa puas lalu memutuskan untuk mengirim utusannya langsung menghadap puang matua sang pencipta.utusan londong di rura iotu segera naik ke langit melalui “eran di langiq”(tangga ke langit) sebuah tangga menurut tradisi konon berdiri tegak,puncaknya sampai ke lapis langit yang ke tujuh,tempat manusia turun naik pergi menghadap puang matua,yang sampai kini dikenal dengan nama bamba puang(secara harafiah berati pintu gerbang tuhan) maksudnya pintu gerbang tempat pergi mengahadap hadirat tuhan pencipta alam semesta.
Diceritakan bahwa puang matua sang pencipta,memberikan kepada utusan londong di rura itu buah pinang, sebuah yang bulat utuh, sebuah yang terbalah dua, sebuah yang dibelah empat dan sebuah lagi yang dibelah delapan, dengan pesan bahwa sekembalinya ke bumi segera menanam buah buah pinang itu ke dalam tanah. Apabilah buah pinang yang utuh itu bertumbuh , itu berarti bahwa orang yang bersaudara kandung itu dapat dikawinkan seorantg dengan yang lain, apabialh pinang yang dibelah dua yang tumbuh, maka itu berarti orang bersepupu satu kali dapat dikawinkan satu dengan yang lain. Apa bila yang di belah empat yang tumbuh, maka orang yang berrsaudara sepupu empat kali dapat dikawinkan seorang dengan yang lain.
Pesan puang matua sang pencipta itu, segera dilaksanakan oleh londong di rura dengan harapan dan keyakinan bahwa hanyalah buah pinang yang utuh itu aklan bertumbuh, sehingga rencananya pasti terkabul dan terlaksana.”mempalaq palaq bangrikiq langngan olo malaqbiqna puang matua to kaubanan, apa inang puang matua ia tu penggarontosanna mintuq katonganan”(manusia hanyalah merencanakan sesuatu dan memohon berkat tuhan,lalu tuhanlah yang menentukan segalah galahnya”
Konon dengan kekuasaan tuhan sang pencipta, maka hanyalah buah pinang yang dibelah empat(dalam bahasa toraja disebut kalosi ditepo) dan buah pinang yang dibelah jadi delapan disebut kalosi disigiq sigiq yang bertumbuh,sedangkan byah pinang yang utuh dan dibelah dua menjadi busuk dan menjadi busuk dalam tanah.
Kejadian itu sangat bertentangan dengan dengan angan angan dan keyakinan londong di rura bersama isterinya kalau yang akan tumbuh adalah yang utuh dan bukan yang sudah dibelah belah. Sebab itu londong di rura dan isterinya bersikeras tengkuk untuk melaksanakan perkawinan antara kedelapan anak kandungnya.
Maka direncaanakanlah oleh londong di rura untuk melaksanakan upacara perkawinan antara anak anak kandungya itu dalam bentuk upacara “maqbuaq kasalle”(upacara syukuran tradisional yang tertinggi dalam tradisi suku toraja). diundangya semua pemuka pemuka adat diseluruh deaerah kediaman suku toraja untuk datang menghadiri dan meramaikan upacara itu. Terjadilah, ketika tiba hari pelaksannaanya murka dan laknat puang matua sang sang pencipta turun atas londong di rura sekeluarga bahakan bagi semua yang hadir dan bahkan sedasng menuju ke upacara maqbuaq kasalle tersebut lengkasp dengan busana dan perhiasann pestas yang mahal mahal harganya.
Eran di langiq pun ditumbangkan oleh puang matua, sehingga putuslah hubungan langsung antara manusia dengan puang matua. Lembah di rurs pun ditenggelamkan ke dslm tanah dsn musnahlah semua yang hadir dalam pesta meriah itu,bahakan yang sedang menuju kep pesta itu musnah dan menjadi batu beserta hewan hewan yang dibawahnya.
Sejak itu perkawinan antara saudara kandung, sepupu satu kali sampai tiga kali dipantang oleh suku toraja
Demikianlah cerita atau mitos secara singkat tentang Asal usul Pong Mula Tau versi Suku Toraja, semoga bermamfaat
Sumber Artikel Dari Buku Karangan C. Salombe’.
Wisma Muhammadiyah Ngloji adalah sebuah bangunan milik organisasi Muhammadiyah yang terletak di Desa Sendangagung, Kecamatan Minggir, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta. Wisma ini menjadi pusat aktivitas warga Muhammadiyah di kawasan barat Sleman. Keberadaannya mencerminkan peran aktif Muhammadiyah dalam pemberdayaan masyarakat melalui pendekatan dakwah dan pendidikan berbasis lokal.
SMP Negeri 1 Berbah terletak di Tanjung Tirto, Kelurahan Kalitirto, Kecamatan Berbah, Sleman. Gedung ini awalnya merupakan rumah dinas Administratuur Pabrik Gula Tanjung Tirto yang dibangun pada tahun 1923. Selama pendudukan Jepang, bangunan ini digunakan sebagai rumah dinas mandor tebu. Setelah Indonesia merdeka, bangunan tersebut sempat kosong dan dikuasai oleh pasukan TNI pada Serangan Umum 1 Maret 1949, tanpa ada yang menempatinya hingga tahun 1951. Sejak tahun 1951, bangunan ini digunakan untuk kegiatan sekolah, dimulai sebagai Sekolah Teknik Negeri Kalasan (STNK) dari tahun 1951 hingga 1952, kemudian berfungsi sebagai STN Kalasan dari tahun 1952 hingga 1969, sebelum akhirnya menjadi SMP Negeri 1 Berbah hingga sekarang. Bangunan SMP N I Berbah menghadap ke arah selatan dan terdiri dari dua bagian utama. Bagian depan bangunan asli, yang sekarang dijadikan kantor, memiliki denah segi enam, sementara bagian belakangnya berbentuk persegi panjang dengan atap limasan. Bangunan asli dib...
Pabrik Gula Randugunting menyisakan jejak kejayaan berupa klinik kesehatan. Eks klinik Pabrik Gula Randugunting ini bahkan telah ditetapkan sebagai cagar budaya di Kabupaten Sleman melalui SK Bupati Nomor Nomor 79.21/Kep.KDH/A/2021 tentang Status Cagar Budaya Kabupaten Sleman Tahun 2021 Tahap XXI. Berlokasi di Jalan Tamanmartani-Manisrenggo, Kalurahan Tamanmartani, Kapanewon Kalasan, Kabupaten Sleman, pabrik ini didirikan oleh K. A. Erven Klaring pada tahun 1870. Pabrik Gula Randugunting berawal dari perkebunan tanaman nila (indigo), namun, pada akhir abad ke-19, harga indigo jatuh karena kalah dengan pewarna kain sintesis. Hal ini menyebabkan perkebunan Randugunting beralih menjadi perkebunan tebu dan menjadi pabrik gula. Tahun 1900, Koloniale Bank mengambil alih aset pabrik dari pemilik sebelumnya yang gagal membayar hutang kepada Koloniale Bank. Abad ke-20, kemunculan klinik atau rumah sakit di lingkungan pabrik gula menjadi fenomena baru dalam sejarah perkembangan rumah sakit...
Kompleks Panti Asih Pakem yang terletak di Padukuhan Panggeran, Desa Hargobinangun, Kecamatan Pakem, Kabupaten Sleman, merupakan kompleks bangunan bersejarah yang dulunya berfungsi sebagai sanatorium. Sanatorium adalah fasilitas kesehatan khusus untuk mengkarantina penderita penyakit paru-paru. Saat ini, kompleks ini dalam kondisi utuh namun kurang terawat dan terkesan terbengkalai. Beberapa bagian bangunan mulai berlumut, meskipun terdapat penambahan teras di bagian depan. Kompleks Panti Asih terdiri dari beberapa komponen bangunan, antara lain: Bangunan Administrasi Paviliun A Paviliun B Paviliun C Ruang Isolasi Bekas rumah dinas dokter Binatu dan dapur Gereja
Jembatan Plunyon merupakan bagian dari wisata alam Plunyon-Kalikuning yang masuk kawasan TNGM (Taman Nasional Gunung Merapi) dan wisatanya dikelola Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) setempat, yaitu Kalikuning Park. Sargiman, salah seorang pengelola wisata alam Plunyon-Kalikuning, menjelaskan proses syuting KKN Desa Penari di Jembatan Plunyon berlangsung pada akhir 2019. Saat itu warga begitu penasaran meski syuting dilakukan secara tertutup. Jembatan Plunyon yang berada di Wisata Alam Plunyon-Kalikuning di Cangkringan, Kabupaten Sleman. Lokasi ini ramai setelah menjadi lokasi syuting film KKN Desa Penari. Foto: Arfiansyah Panji Purnandaru/kumparan zoom-in-whitePerbesar Jembatan Plunyon yang berada di Wisata Alam Plunyon-Kalikuning di Cangkringan, Kabupaten Sleman. Lokasi ini ramai setelah menjadi lokasi syuting film KKN Desa Penari. Foto: Arfiansyah Panji Purnandaru/kumparan "Syuting yang KKN itu kebetulan, kan, 3 hari, yang 1 hari karena gunungnya tidak tampak dibatalkan dan diu...