|
|
|
|
Kampung Batik Laweyan Tanggal 02 May 2023 oleh Haha_adelia_21 . Revisi 4 oleh Haha_adelia_21 pada 04 May 2023. |
Kalau Solo sering identik sebagai salah satu kota yang menghasilkan batik tentu terdapat wilayah sebagai pusat pengembangan produk tersebut. Salah satu kampung penghasil kerajinan batik yaitu bernama Kampung Batik Laweyan. Bagi orang awam kampung ini merupakan surganya kerajinan batik Indonesia karena sebagian besar warganya merupakan pengrajin batik. Selain bisa menemukan batik kita juga bisa mengetahui tentang bahan dan jenis dari batik.
Lokasi Kampung Batik Laweyan sendiri berada di Jalan Dr. Rajiman No.521, Laweyan, Kecamatan Laweyan, Surakarta. Lokasinya tidak jauh dari pusat kota sehingga dapat diakses dengan kendaraan umum. Kampung Batik Laweyan menjadi pusat batik selain Kampung Batik Kauman.
Sejarah berdirinya Kampung Batik Laweyan sendiri dimulai sebelum adanya Kerajaan Pajang. Tokoh yang berperan penting dalam perjalanan Kampung Batik Laweyan adalah Kyai Ageng Hanis atau dikenal sebagai Kyai Ageng Laweyan. Pada awalnya Kampung Batik ini merupakan sebuah pasar yang bernama Pasar Lawe yang menjual yang merupakan pusat bahan baku tenun.
Kampung Batik Laweyan sendiri secara resmi disahkan pada tanggal 25 September 2004 oleh Pemerintah Kota Surakarta. Adanya pengesahan ini membuat para pengrajin batik yang pada awalnya mati kembali hidup. Hal ini membuat Kampung Batik Laweyan sebagai Kampung Batik tertua di Indonesia yang terus berkembang. Didalamnya tidak hanya bisa menemukan batik Laweyan yang memiliki ciri khas tetapi juga menemukan makanan khas Kota Solo.
Kampung Batik Laweyan merupakan salah satu tempat yang berisikan potensi budaya dan kaya akan sejarah oleh karena itu menjadi salah satu tempat yang direkomendasikan untuk dikunjungi. Selain menyajikan produk berupa batik Kampung Batik Laweyan juga merupakan tempat wisata edukasi seputar batik. Dimana kita sebagai wisatawan bisa mengetahui proses pembuatan batik secara singkat. Selain itu menjadi pusat berbelanja batik karena memiliki beragam motif batik dari seluruh Indonesia.
Terdapat sekitar 30-40 pengrajin batik yang masih bertahan dan terus berkembang menciptakan inovasi baru. Salah satu inovasinya adalah membuat Kampung Batik Laweyan sebagai pusat batik yang ramah lingkungan. Inovasi ini diharapkan semakin memikat kunjungan para wisatawan yang ingin mengenal budaya Kota Solo.
REFERENSI:
Hariyani, S., Antariksa, A., & Pratomo, A. S. (2006). Pelestarian Kawasan Kampung Batik Laweyan Kota Surakarta. DIMENSI (Journal of Architecture and Built Environment), 34(2), 93-105.
Solopos.com ( 2023,Februari 02). Kampung Batik Laweyan Menuju Pusat Batik Ramah Lingkungan. Diakses pada 2 mei 2023, dari https://www.solopos.com/kampung-batik-laweyan-menuju-pusat-batik-ramah-lingkungan-1540790
Gambus
Oleh
agus deden
| 21 Jun 2012.
Gambus Melayu Riau adalah salah satu jenis instrumental musik tradisional yang terdapat hampir di seluruh kawasan Melayu.Pergeseran nilai spiritual... |
Hukum Adat Suku...
Oleh
Riduwan Philly
| 23 Jan 2015.
Dalam upaya penyelamatan sumber daya alam di kabupaten Aceh Tenggara, Suku Alas memeliki beberapa aturan adat . Aturan-aturan tersebut terbagi dal... |
Fuu
Oleh
Sobat Budaya
| 25 Jun 2014.
Alat musik ini terbuat dari bambu. Fuu adalah alat musik tiup dari bahan kayu dan bambu yang digunakan sebagai alat bunyi untuk memanggil pend... |
Ukiran Gorga Si...
Oleh
hokky saavedra
| 09 Apr 2012.
Ukiran gorga "singa" sebagai ornamentasi tradisi kuno Batak merupakan penggambaran kepala singa yang terkait dengan mitologi batak sebagai... |