Siapa sih yang tidak kenal simping? Kalian semua pasti tahu kan? Eh, tidak tahu simping itu apa? Wah, tak apa jika kalian tidak tahu simping, karena saya akan membahas mengenai simping disini! Akan tetapi, bagi orang Purwakarta yang tidak kenal simping, kalian sungguh ter..la..lu, hehe.
Ya! Simping merupakan makanan ringan khas Purwakarta. Kebanyakan simping bentuknya bundar tapi tidak seperti bola pingpong, karena simping sangat ramping dan tipis, untuk ukurannya sendiri bervariasi nih, ada yang bulat kecil dengan diameter sekitar 5cm sampai ada yang berdiameter 12cm (ini hanya tebakanku sih sebagai pecinta simping hehe)
Rasa dari simping sangatlah unik, rasanya yang gurih bercampur dengan varian rasa kencur, bawang, pandan, nanas, durian, stroberi hingga nanas, tapi bagi saya sendiri rasa yang paling enak adalah rasa kencur, mengapa? Karena rasa kencur yang ada pada simping sungguh melekat di lidah ketika gigitan pertama dari simping. Eum, dan akan lebih enak jika simping rasa kencur ini dimakan bersamaan dengan saus atau yang lebih enak jika dimakan dengan sambal oncom. Mantap sekali rasanya guys! Kalian wajib coba!
Selain rasanya yang gurih dengan varian rasa yang lumayan banyak, simping tidak goreng melainkan di panggang, sehingga bebas dari kolesterol. Dan yang lain diantara yang lain, harga simping sangat terjangkau, biasanya satu bungkus simping dibandrol dengan harga Rp8000, dan satu bungkus simping bisa memuat hampir 30keping simping lho.
Bagi kalian yang penasaran dengan rasa simping dan belum sempat mengunjungi Purwakarta, saya akan membagikan resep simping kepada kalian. Tapi jangan khawatir, bahan-bahan yang dibutuhkan tidak sulit untuk didapatkan dan metode yang digunakan juga mudah untuk di pahami. Resep ini saya dapatkan dari dokumen yang diunggah oleh Eko Gondo Saputro di scribd.com dan masakandapurku.com, yuk disimak guys.
Bahan-bahan yang dibutuhkan: • Tepung tapioka • Kencur (bumbu utama yang sangat penting) • Air • Bawang Putih • Bawang Daun • Kelapa yang di parut • Amonia (untuk pengering) • MSG (penyedap rasa) • Mentega
Cara pembuatan:
Langkah pertama adalah pembuatan tajen, atau bahan pelengket adonan. Pembuatan tejen ini haruslah sehari sebelum membuat adonan simping. Yaitu:
Langkah pertama telah selesai, lanjut ke langkah kedua pembuatan bumbu.
Langkah ketiga khusus untuk bawang daun dan kelapa
Langkah keempat, pembuatan resepan
Pencampuran seluruh bahan yang telah disiapkan sebelumnya.
Ya, itu adalah resep untuk membuat simping dalam pembuatan simping yang lumayan banyak, tapi teman-teman semua bisa menakar sendiri bahan-bahan yang di perlukan ya, yang diatas hanya sebagai patokan saja. Simping ini telah dikenal dan dibudayakan dari generasi ke generasi di daerah Purwakarta.
Daftar Pustaka
Iskundarti, E. (2015). Resep membuat simping khas purwakarta. Retrieved March 18, 2020, from www.masakandapurku.com/2015/09/resep-membuat-simping-khas-purwakarta.html?m=1
Saputro, E. G. (2015). Untuk membuat simping rasa bawang kencur. Retrieved March 18, 2020, from https://id.scribd.com/doc/280631643/Untuk-Membuat-Simping-Rasa-Bawang-Kencur
Bahan: 1 buah tomat, potong dadu 2 ekor ikan tongkol ukuran sedang (1/2kg) 1/2 bks bumbu marinasi bubuk 1 sdt bawang putih Secukupnya garam Secukupnya gula 7 siung bawang merah, iris 5 buah cabe rawit, iris 2 batang sereh, ambil bagian putihnya, iris 3 lembar daun jeruk, iris tipis-tipis 1 bks terasi ABC Minyak untuk menumis Secukupnya air Cara memasak: Cuci bersih ikan tongkol. Taburi bumbu marinasi desaku, garam secukupnya, air 2 sdm ke ikan tongkol. Siapkan bahan-bahan. Iris tipis bawang merah, daun jeruk, seret, cabe rawit. Kukus ikan tongkol selama 10 menit. Lapisi dengan daun pisang atau daun kunyit. Boleh jg tidak d lapisi. Setelah ikan di kukus, goreng ikan. Tumis bawang merah dan bahan lainnya. Masukkan terasi yg telah dihancurkan. Setelah matang, masukkan ikan yang telah digoreng. Aduk hingga rata. Sajikan dengan nasi hangat. Sumber: https://cookpad.com/id/resep/24995999?ref=search&search_term=dabu+dabu
Bahan-bahan Porsi 2 orang Bumbu Ikan bakar : 2 ekor ikan peda 1 sdm kecap 1/2 sdm Gula merah 1/2 sdt garam Minyak goreng Bahan sambal dabu-dabu : 7 buah cabe rawit merah, iris kecil 1 buah tomat merah, iris dadu 3 siung bawang merah,iris halus 2 lembar daun jeruk, buang tulang tengah daun, iris tipis 2 sdm minyak goreng panas Cara Membuat: Marinasi ikan dengan air perasan jeruk nipis dan garam secukupnya, diamkan 20 menit, kemudian panggang diatas teflon(aku di happycall yang dialasi daun pisang) sesekali olesi minyak plus bumbu ke ikannya(aku pakai bumbu kecap dan gula merah) panggang sampai matang. Cara bikin Sambal dabu-dabu : Campurkan semua bahan sambal dabu-dabu ke dalam mangkok kecuali minyak kelapa, panaskan minyak kelapa, kemudian siram diatas sambal tadi, sajikan ikan peda bakar dengan sambal dabu-dabu. Sumber: https://cookpad.com/id/resep/15232544?ref=search&search_term=peda+bakar
MAKA merupakan salah satu tradisi sakral dalam budaya Bima. Tradisi ini berupa ikrar kesetiaan kepada raja/sultan atau pemimpin, sebagai wujud bahwa ia bersumpah akan melindungi, mengharumkan dan menjaga kehormatan Dou Labo Dana Mbojo (bangsa dan tanah air). Gerakan utamanya adalah mengacungkan keris yang terhunus ke udara sambil mengucapkan sumpah kesetiaan. Berikut adalah teks inti sumpah prajurit Bima: "Tas Rumae… Wadu si ma tapa, wadu di mambi’a. Sura wa’ura londo parenta Sara." "Yang mulia tuanku...Jika batu yang menghadang, batu yang akan pecah, jika perintah pemerintah (atasan) telah dikeluarkan (diturunkan)." Tradisi MAKA dalam Budaya Bima dilakukan dalam dua momen: Saat seorang anak laki-laki selesai menjalani upacara Compo Sampari (ritual upacara kedewasaan anak laki-laki Bima), sebagai simbol bahwa ia siap membela tanah air di berbagai bidang yang digelutinya. Seharusnya dilakukan sendiri oleh si anak, namun tingkat kedewasaan anak zaman dulu dan...
Wisma Muhammadiyah Ngloji adalah sebuah bangunan milik organisasi Muhammadiyah yang terletak di Desa Sendangagung, Kecamatan Minggir, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta. Wisma ini menjadi pusat aktivitas warga Muhammadiyah di kawasan barat Sleman. Keberadaannya mencerminkan peran aktif Muhammadiyah dalam pemberdayaan masyarakat melalui pendekatan dakwah dan pendidikan berbasis lokal.