Museum Perangko Indonesia TMII menempati bangunan besar di kompleks Taman Mini Indonesia Indah, Jakarta Timur, dibuat menggunakan arsitektur bergaya Jawa Bali dengan gapura masuk candi bentar serta pendopo besar di bagian depan. Sepeda pos antik merk Falter buatan Jerman Barat tahun 1950 diletakkan di serambi museum. Sepeda ini lazim digunakan oleh jawatan pos di negara-negara Eropa dan Indonesia, sehingga dikenal sebagai sepeda pos. Populasi sepeda ini di Indonesia kurang dari 100 buah, sehingga banyak diburu orang. Ini sebenarnya kunjungan sampingan, ketika menemani Olyvia Bendon melihat pameran Christie Damayanti yang berlangsung di teras Museum Perangko Indonesia ini. Lantaran pintu terbuka, maka masuklah kami untuk mengintip koleksi museum yang diprakarsai Ibu Tien Soeharto. Di halaman museum terdapat tugu bola dunia, yang di atasnya terdapat patung burung merpati membawa sepucuk surat, melambangkan pekerjaan Pos Indonesia yang melayani pengiriman ka...
Sumber : Arsip Asosiasi Museum Nasional Indonesia Taman Burung terletak di bagian belakang atau timur dari kawasan TMII, berdekatan dengan PP IPTEK dan Museum Migas 'Graha Widya Patra', menempati lahan seluas 6 hektar termasuk fasilitas umum berupa tempat parker yang cukup luas dan rindang. Awalnya, taman burung hanya satu kubah yang dibangun tahun 1975 dan diresmikan tanggal 19 Agustus 1976, namun kemudian pada tahun 1986 dikembangkan menajdi Sembilan kubah dan diresmikan pada tanggal 27 April 1986 oleh Presiden Soeharto. Penataan koleksi berdasar zoogeografi atau pola persebaran binatang. Oleh karena itu koleksi taman burung dibagi menjadi dua belahan : kubah barat dan kubah timur, sesuai dengan Garis Wallace. Lingkungan vegetasinya pun mengikuti pola ini, di samping pemikiran pilihan jenis-jenis yang berguna dalam menghasilkan buah-buahan, biji dan pucuk yang menjadi pakan burung. Di kubah barat kita dapat menikmati kicauan burung-burung asal Sumatera, Jawa,...
Patung Arjuna Wijaya di depan Kantor Kementerian Pariwisata. (Foto: Dok. jakarta.go.id) Patung tersebut menggambarkan sosok Arjuna dan Batara Kresna yang tengah mengendarai kereta kuda. Patung Arjuna Wijaya sendiri memiliki pesan tersirat jika hukum yang harus ditegakkan tanpa pandang bulu. Hal itu juga tergambar dari pertempuran Arjuna melawan Adipati, yang merupakan saudaranya sendiri. Patung yang dibuat pada 1989 silam ini memiliki panjang 15,8 meter. Sementara untuk tinggi patung kuda sekitar 1,87 meter dan fitur Arjuna setinggi 2 meter. Jika pertama kali dilihat, pasti kamu mengira ada lebih dari 10 ekor kuda. Namun, sebenarnya hanya ada 8 ekor saja, sementara sisanya merupakan bayangan. Kedelapan patung tersebut juga memiliki makna, yang berarti jika seorang pemimpin harus hidup berdasarkan delapan unsur penopang kehidupan. Delapan unsur itu juga sesuai dengan filsafat kepemimpinan 'Asta Barata'....
Kongahyan Alat musik Kongahyan adalah alat musik gesek yang dapat ditemukan di Jawa, Bali, dan Sunda, tetapi ukurannya lebih kecil. Alat musik yang mirip Rebab ini digunakan dalam pementasan kebudayaan suku-suku di daerah tersebut. Hanya saja ukuran Kongahyan lebih kecil dibandingkan Tehyan dan Sukong. https://www.silontong.com/2017/11/19/25-alat-musik-betawi-fungsi-dan-penjelasannya/
Kongahyan merupakan alat musik gesek mirip rebab yang dapat ditemukan di Jawa , Bali , dan Sunda , tetapi ukurannya lebih kecil. Alat musik ini digunakan dalam pementasan kebudayaan suku-suku di daerah tersebut. Alat musik ini berukuran lebih kecil dibandingkan tehyan dan sukong. Kongahyan sekarang ini merupakan adaptasi dari alat musik gesek yang berasal dari Tiongkok . Bangsa Tiongkok sendiri memiliki alat musik yang dinamakan erhu . Erhu merupakan alat musik gesek yang terdiri dari dua buah senar. Erhu tersebar luas ke daerah Eurasia melalui jalur sutra yang merupakan jalur perdagangan dari bangsa Tiongkok. Alat musik erhu diketahu memiliki kemiripan dengan kongahyan, lalu terdapat sebuah penelitian yang menunjukkan bahwa alat musik erhu telah banyak mengalami perkembangan, sedangkan kongahyan yang berada di Tangerang tidak mengalami...
Ondel-ondel adalah bentuk pertunjukan rakyat Betawi yang sering ditampilkan dalam pesta-pesta rakyat. Tampaknya ondel-ondel memerankan leluhur atau nenek moyang yang senantiasa menjaga anak cucunya atau penduduk suatu desa. Ondel-ondel yang berupa boneka besar itu tingginya sekitar 2,5 meter dengan garis tengah ± 80 cm, dibuat dari anyaman bambu yang disiapkan begitu rupa sehingga mudah dipikul dari dalamnya. Bagian wajah berupa topeng atau kedok, dengan rambut kepala dibuat dari ijuk. Wajah ondel-ondel laki-laki biasanya dicat dengan warna merah, sedangkan yang perempuan warna putih. Bentuk pertunjukan ini banyak persamaannya dengan yang ada di beberapa daerah lain. Sebenarnya Ondel-ondel adalah tokoh yang di hilangkan pada sendratari reog versi wengker dari Ponorogo adalah tokoh sepasang mahluk halus dengan tubuh raksasa, tetapi karena mengganggu perjalanan Singo Barong. maka dikutuklah merka menjadi Burung gagak dan burung merak dalam bentuk raksasa pula. Namun...
Alat Musik khas Provinsi DKI Jakarta Daerah Khusus Ibukota Jakarta (DKI Jakarta) adalah ibu kota negara Republik Indonesia. Budaya Jakarta merupakan budaya mestizo, atau sebuah campuran budaya dari beragam etnis. Sejak zaman Belanda, Jakarta merupakan ibu kota Indonesia yang menarik pendatang dari dalam dan luar Nusantara. Suku-suku yang mendiami Jakarta antara lain, Jawa, Sunda, Minang, Batak, dan Bugis. Selain dari penduduk Nusantara, budaya Jakarta juga banyak menyerap dari budaya luar, seperti budaya Arab, Tiongkok, India, dan Portugis. Suku Betawi adalah sebuah suku bangsa di Indonesia yang penduduknya umumnya bertempat tinggal di Jakarta. Dalam bidang kesenian, misalnya, orang Betawi memiliki seni Gambang Kromong yang berasal dari seni musik Tionghoa, tetapi juga ada Rebana yang berakar pada tradisi musik Arab, orkes Samrah berasal dari Melayu, Keroncong Tugu dengan latar belakang Portugis-Arab, dan Tanjidor yang berlatarbelakang ke-Belanda-an. Saat ini Suk...
Populer juga dengan nama ‘bebanci’ yang hanya ada saat kenduri/hajatan. Akulturasi rasa khas dapur Arab dan rempah Betawi (kedaung, botor, dan tai angin). Unik berkat isi daging kelapa muda. Bahan: 500 g daging sapi 100 g daging tetelan sapi 1 L air 2 sdm minyak sayur 3 lembar daun salam 3 batang serai, memarkan 2 sdm gula merah sisir 1¼ sdt garam 1 L santan encer, dari 1 butir kelapa 300 ml air kelapa muda 250 ml santan kental, dari ½ butir kelapa 2 sdm kelapa parut sangrai 2 butir kelapa muda, ambil dagingnya Bumbu 1, haluskan: 50 g cabai merah 7 butir bawang merah 5 siung bawang putih 5 butir kemiri, sangrai 2 cm jahe 2 cm kunyit, bakar Bumbu 2, sangrai, haluskan: ½ sdm ketumbar ½ sdm jintan ½ sdm kedaung 1) ½ sdm boto...
Bahan: 1 buah (400 g) nanas 1 buah (300 g) mangga muda, potong bentuk korek api ukuran ½ x 6 cm 6 lembar daun selada bokor, sobek kasar 1 buah (150 g) kedondong, kupas, serut kasar 150 g daging jeruk bali, suwir-suwir Saus, aduk rata: 10 sdm air jeruk lemon 8 sdm kecap ikan 4 buah cabai rawit merah, iris tipis 4 sdm gula pasir ¼ sdt garam Cara Membuat: Kupas nanas. Potong bentuk kipas ukuran kecil. Sisihkan. Siapkan piring saji, letakkan dua lembar daun selada bokor. Taruh potongan nanas, mangga muda, dan serutan kedondong di atasnya. Siram dengan saus hingga rata. Taburi jeruk bali suwir hingga rata. Sajikan. (f) Untuk 6 porsi Sumber: https://www.femina.co.id/sayur/salad-tropis-asam-manis